Anda di halaman 1dari 9

Percobaan 3

September 2015

Rabu,

30

IDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT ANORGANIK PADA AIR TANAH DAN


UDARA
I.

Tujuan Percobaan
- Mengidentifikasi zat-zat yang terkandung pada berbagai sampel (Air,
Tanah
dan Udara.
- Membandingkan dan menentukan PH Air Danau, Sumur,PDAM,

II.

Sungai
tercemar dan tidak tercemar.
- Menentukan kadar udara pada lampu spiritus.
- Menentukan Kandungan Air dalam Tanah.
Teori Dasar
Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung banyak
benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan
tanaman, sebagai faktor produksi pertanian, tanah mengandung hara
dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang habis pakai. Tanah
merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia. Banyak dari
gas SO2 yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu bara atau
bensin berahir dengan sulfat yang masuk kedalam tanah atau
tertampung di atas tanah. Nitrogen Oksida yang dirubah diatmosfer
menjadi nitrat akhirnya akan terdeposit ke dalam tanah. Tanah
menyerap NO dan NO2 dengan cepat dan gasgas tersebut mengalami
oksdasi menjadi nitrat dalam tanah. Karbon monoksida dirubah
menjadi CO2 oleh bakteri dan ganggang dalam tanah. Partikel timbal
(Pb), yang bersala dari buang kendaraan bermotor ditemukan pada
lapisan tanah sepanjang jalan raya yang padat lalu lintas. Timbal
dilapisan atas tanah ditemukan juga di daerah yang dekat dengan
penambangan dan peleburan timbal. Pencemar tanah mempunyai
hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka
sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya
juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas
oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan
pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat

menyebabkan

terjadinya

hujan

asam

sehingga

menimbulkan

terjadinya pencemaran pada tanah. Warna tanah dipengaruhi oleh beberapa


faktor, antara lain bahan organikyang menyebabkan warna gelap atau hitam, kandungan
mineral primer fraksi ringanseperti kuarsa dan plagioklas yang memberikan warna putih
keabuan, serta oksida besi seperti goethit dan hematit yang memberikan warna
kecoklatan hingga merah. Makin coklat warna tanah umumnya makin tinggi kandungan
goethit, dan makin merah warna tanah makin tinggi kandungan hematit (Eswaran dan
Sys 1970 Allen dan Hajek 1989 Schwertmann dan Taylor 1989). Air permukaan
tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga,
limbah rumah sakit, sisasisa pupuk dan pestisida dari daerah
pertanian,

limbah

deterjen,

akhirnya

juga

dapat

menyebabkan

terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan


ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar
tersebut. Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber
pencemar. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah kebocoran
bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker
yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang
ditampung dalam kolam besar diatas atau di dekat sumber air. Air
sumur bor merupakan salah satu jalan yang ditempuh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan air bersih, namun tingginya kadar ion Fe
(Fe2+, Fe3+) yaitu 5 7 mg/l mengakibatkan harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan, karena telah
melebihi standar yang telah di tetapkan oleh Departemen kesehatan
di dalam Permenkes No. 416 /Per/Menkes/IX/ 1990 tentang air bersih
yaitu sebesar 1,0 mg/l. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menurunkan kadar besi (Fe2+,Fe3+) dalam air adalah dengan cara
aerasi. Teknologi ini juga dapat kombinasikan dengan sedimentasi dan
filtrasi. Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir
pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua
badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat
terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe3+. Besi terlarut dalam air dapat
berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal ini

tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut


dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe
(OH)3, FeO, Fe2O3dan lainIain. Konsentrasi besi terlarut yang masih
diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l.
Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan
menyebabkan berbagai masalah, diantaranya : 1. Gangguan teknis
Endapan Fe (OH) bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap
pada saluran pipa, sehingga mengakibatkan pembuntuan dan efekefek
yang dapat merugikan seperti Mengotori bak yang terbuat dari seng.
Mengotori wastafel dan kloset. 2. Gangguan fisik Gangguan fisik yang
ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya
warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi
terfarutnya > 1,0 mg/l. 3. Gangguan kesehatan Senyawa besi dalam
jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk
selsel darah merah, dimana tubuh memerlukan 735 mg/hari yang
sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang
diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini
dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi
mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi
hitam karena akumulasi Fe. Air minum yang mengandung besi
cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu
dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali
disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1
mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila
kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air
berbau seperti telur busuk. HalHal yang Mempengaruhi Kelarutan Fe
dalam Air: 1. Kedalaman Air hujan yang turun jatuh ke tanah dan
mengalami infiltrasi masuk ke dalam tanah yang mengandung FeO
akan bereaksi dengan H2O dan CO2 dalam tanah dan membentuk Fe
(HCO3)2 dimana semakin dalam air yang meresap ke dalam tanah
semakin tinggi juga kelarutan besi karbonat dalam air tersebut. 2. pH
pH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air,
apabila pH air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif

sehingga menyebabkan larutnya besi dan logam lainnya dalam air, pH


yang rendah kurang dari 7 dapat melarutkan logam. Dalam keadaan
pH rendah, besi yang ada dalam air berbentuk ferro dan ferri, dimana
bentuk.ferri akan mengendap dan tidak larut dalam air serta tidak
dapat dilihat dengan mata sehingga mengakibatkan air menjadi
berwarna,berbau dan berasa. 3. Suhu , Suhu adalah temperatur udara.
Temperatur yang tinggi menyebabkan menurunnya kadar O2 dalam
air, kenaikan temperatur air juga dapat mengguraikan derajat
kelarutan mineral sehingga kelarutan Fe pada air tinggi. 4. Bakteri besi
Bakteri besi (Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa dan
Sphoerothylus ) adalah bakteri yang dapat mengambil unsur ber dari
sekeliling lingkungan hidupnya sehingga mengakibatkan turunnya
kandungan besi dalam air, dalam aktifitasnya bakteri besi memerlukan
oksigen dan besi sehingga bahan makanan dari bakteri besi tersebut.
Hasil aktifitas bakteri besi tersebut menghasilkan presipitat (oksida
besi) yang akan menyebabkan warna pada pakaian dan bangunan.
Bakteri besi merupakan bakteri yang hidup dalam keadaan anaerob
dan

banyak

terdapat

dalam

air

yang

mengandung

mineral.

Pertumbuhan bakteri akan menjadi lebih sempurna apabila air banyak


mengandung CO2 dengan kadar yang cukup tinggi. 5. CO2 agresif
Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu gas yang terdapat dalam
air. Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO2) di dalam air,
CO2 dibedakan menjadi : CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air,
CO2

dalam

kesetimbangan,

CO2

agresif.

Dari

ketiga

bentuk

Karbondioksida (CO2) yang terdapat dalam air, CO2 agresiflah yang


paling berbahaya karena kadar CO2 agresif lebih tinggi dan dapat
menyebabkan terjadinya korosi sehingga berakibat kerusakan pada
logam logam dan beton. Menurut Powell CO2 bebas yang asam akan
merusak logam apabila CO2 tersebut bereaksi dengan air.karena akan
merusak logam. Reaksi ini dikenal sebagai teori asam, dengan reaksi
sebagai berikut: 2 Fe + H2CO3 ..> FeCO3 + 2 H+ 2 FeCO3
+ 5 H2O +1/2 O2 ..> 2 Fe(OH)2 + 2 H2CO3 Dalam reaksi
di

atas

dapat

dilihat

bahwa

asam

karbonat

tersebut

secara

terusmenerus akan merusak logam, karena selain membentuk FeCO3


sebagai hasii reaksi antara Fe dan H2CO3, selanjutnya FeCO3 bereaksi
dengan air dan gas oksigen (O2) menghasilkan zat 2FeOH dan 2H2CO3
dimana H2CO3 tersebut akan menyerang logam kembali sehingga
proses

pengrusakan

logam

akan

berjalan

secara

terusmenerus

Mengakibatkan kerusakan yang semakin lama semakin besar pada


logam tersebut. Penyebab utama Tingginya Kadar besi dalam Air 1.
Rendahnya pH Air Nilai pH air normal yang tidak menyebabkan
masalah adalah 7. Air yang mempunyai pH 7 dapat melarutkan logam
termasuk besi. 2. Adanya Gas-gas, Terlarut dalam Air. Yang dimaksud
gasgas tersebut adalah CO2 dan H2S. Beberapa gas terlarut dalam air
terlarut tersebut akan bersifat korosif. 3. Bakteri Secara biologis
tingginya kadar besi terlarut dipengaruhi oleh bakteri besi yaitu
bakteri

yang

dalam

hidupnya

membutuhkan

makanan

dengan

mengoksidasi besi sehingga larut. Jenis ini adalah bakteri Crenotrik,


Leptotrik,

Callitonella,

Siderocapsa

dan

IainIain.

Bakteri

mempertahankan hidupnya membutuhkan oksigen dan besi.


III.

Alat dan Bahan


1. Alat
Nama Alat
Gelas Kimia 1000 mL
Tabung Reaksi
Neraca Analitik
Oven
Termometer
Batang Pengaduk
Botol Semprot
Pipet Tetes
Lampu Spiritus
Kaki Tiga dan Kawat
Kasa
Cawan
Bahan Malam
Spatula
Indikator PH
Desikator
Penjepit
Gelas Ukur 50 mL

Jumlah
1 buah
6 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1
1
1
1
1
1
1

buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah

ini

2. Bahan
Nama Bahan
Jumlah
Air (Sumur, PDAM, Sungai,
Tercemar,

dan

tercemar)
Tanah Kebun
Spiritus
NaOH 6M
H2SO4
HCl
Na2SO4
Na2CO3
NH3
IV.

tidak Secukupnya
10 gram
Secukupnya
100 mL
Secukupnya
25 mL
25 mL
25 mL
25 mL

Prosedur Percobaan

Percobaan Tanah
Timbang tanah Kebun. Panaskan tanah tersebut pada furnance
selama 30 menit pada suhu 105oC. Setelah dingin timbang dan catat
perubahan beratnya. Pemanasan dilakukan lagi pada suhu 600 oC selama
1 jam., Setelah dingin ditimbang lagi dan catat perubahan beratnya.
Sampel tanah kering selanjutnya dilarutkan pada NaOH 6M secara
bertahap kemudian amati perubahan yang terjadi. Langkah yang sama
dilakukan dengan menggunakan H2SO4.
Percobaan Air
1. Sampel no.1 diperiksa pH-nya.
2. Sampel no.2 diberikan larutan NaOH 6 M secara bertahap (dengan
menggunakan pipet tetes) sampai dengan volume larutan menjadi 2
kali lipatnya.Catat segala perubahan yang nampak dari mulai
ditambahkan sampai penambahan NaOH terakhir.
3. Lakukan hal yang sama pada sampel-sampel bernomor lainnya
seperti pada sampel no. 2 namun diganti dengan HCl, sedangkan
sampel no.4 diberikan Na2CO3 dengan konsentrasi yang sama,
sampel no.5 diberikan larutan amoniak, sampel no.6 diberikan
NaSO4. Sampel no.7 diuapkan sampai habis airnya.
Percobaan Udara
Timbang lampu spiritus yang telah diisi spiritus. Buatlah dudukan
untuk spiritus dari bahanmalam. Tempatkan bahan alas lain yang tidak
lengket supaya bila lampu tersebutdi tempatkan diatas malam bahan alas
tersebut ketika diambil tidak lengket. Siapkan Gelas kimia kosong 1000

mL dekat dengan dudukan lampu tersebut. Setelah siap, nyalakan lampu


spiritus tersebut dan segera tutup rapat dengan gelas kimia dan pasktikan
gelas kimia yangtebuka (mulutnya dibawah) menjadi tertutup rapat
dengan malam. Amati yang terjadi lalau setelah apinya mati, timbang
kembali berat lampu spiritus tersebut. Catat selisih berat lampu sebelum
dan sesudah perlakuan diatas.
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Tanah Kebun ditimbang 10 g dan W. tanah 10,01 g , warna
dimasukkan kedalam cawan
kemerahan
W cawan kosong : 35,06 g
W cawan +tanah : 45,05 g
masukkan kedalam oven 105oC
Tanah
Kering,
warna
kemerahan

coklat

coklat

masukkan kedalam desikator lalu W cawan +tanah 105oC : 44,5 g


timbang
masukkan ke dalam oven 600oC
Tanah Semakin merah (Merah bata)
masukkan kedalam desikator lalu W cawan +tanah 600oC : 43,06 g
timbang
dibagi 2
+NaOH 6M
Tidak larut sempurna , tanah
mengendap dibawah tabung larutan
merah danendapan coklat
+H2SO4
Tidak larut sempurna , tanah
mengendap dibawah tabung larutan
merah danendapan coklat
Percobaan Air
Perlakuan
*Air Sumur
1. di uapkan
2. +NaOH
3.+HCl
4. +Na2CO3

5. +Amoniak

Hasil Pengamatan
Tidak berwarna , pH= 7
Terdapat endapan putih
NaOH
tidak
berwarna,
saat
penambahan terdapat hamburan
melayang
HCl
kuning
pekat,
saat
penamabahan tidak berwarna.
Na2CO3
tidak
berwarna,
saat
penambahan terdapat hamburan
putih sedikit dan larutan tidak

6. +Na2SO4

*Air Sumur
1. di uapkan
2. +NaOH
3.+HCl
4. +Na2CO3

5. +Amoniak

6. +Na2SO4

*Air danau
1. di uapkan
2. +NaOH
3.+HCl
4. +Na2CO3
5. +Amoniak
6. +Na2SO4
*Air Tercemar
1. di uapkan
2. +NaOH
3.+HCl
4. +Na2CO3
5. +Amoniak

berwarna.
Amoniak tidak berwarna, saat
penambahan
larutan
tidak
berwarna dan sedikit keruh.
Na2SO4
tidak
berwarna,
saat
penambahan
larutan
tidak
berwarna dan terdapat hamburan
putih
Tidak berwarna , pH= 7
Terdapat endapan putih
NaOH
tidak
berwarna,
saat
penambahan terdapat hamburan
melayang
HCl
kuning
pekat,
saat
penamabahan tidak berwarna.
Na2CO3
tidak
berwarna,
saat
penambahan terdapat hamburan
putih sedikit dan larutan tidak
berwarna.
Amoniak tidak berwarna, saat
penambahan
larutan
tidak
berwarna dan sedikit keruh.
Na2SO4
tidak
berwarna,
saat
penambahan
larutan
tidak
berwarna dan terdapat hamburan
putih
Larutan bening kehijauan , pH= 6
Terdapat kotoran berwarna coklat
Terdapat hamburan putih dan
larutan tidak berwarna.
Larutan tidak berwarna agak kental.
Larutan tidak berwarna terdapat
hamburan putih.
Larutan tidak berwarna
Larutan tidak berwarna, terdapat
hamburan putih.
Larutan berwarna kehijauan
dan
keruh, pH = 8
Dinding terdapat kotoran putih
Larutan tidk berwarna
Larutan berwarna keruh terdapat
hamburan putih
Larutan kental dan tidak berwarna

6. +Na2SO4
*Air PDAM
1. di uapkan
2. +NaOH
3.+HCl
4. +Na2CO3
5. +Amoniak
6. +Na2SO4

Di dinding tabung terdapat endapan


berwarna putih
Larutan tidak berwarna pH=8
Banyak kotoran berwarna putih
menempel didinding.
Gumpalan
hijau,
laruta
keruh
berwarna kuning kehijauan.
Larutan keruh berwarna kuning
kehijauan dan terdapat hamburan
putih.
Larutan keruh berwarna kuning
kehijauan dan terdapat hamburan
putih banyak.
Larutan tidak berwarna dan kental.
Larutan
tidak
berwarna
dan
terdapat hamburan putih.

Percobaan Udara
Perlakuan
Lampu spiritus
Ditimbang
Beaker glass dibalik
Timbang kembali spiritus

Hasil Pengamatan
Spiritis berwarna biru
W spiritus awal : 240,18 g
Mati pada 12,5 detik
W spiritus akhir : 239,97 g

Anda mungkin juga menyukai