Seorang pasien laki-laki umur 68 tahun, datang ke UGD dengan keluhan berak disertai darah segar. Pada anamnesis tidak ada mencret, nyeri,
demam. Dalam beberapa minggu terakhir pasien mengeluh beraknya menjadi lebih jarang. Konsistensi berak padat. Mual-muntah disangkal,
darah segar bercampur dengan feses, menetes di akhir berak. Tidak ada riwayat penyakit kuning. Keluhan dirasakan sejak satu bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan nyeri abdomen atau hepatomegali, pemeriksaan colok dubur ditemukan ada massa dalam rektum.
1. Permasalahan
a. BAB disertai darah segar
b. Konstipasi
c. Darah segar bercampur feses, menetes di akhir BAB
d. RT ditemukan massa dalam rektum
2. Diagnosis: Hemoroid interna dan konstipasi
3. Tujuan terapi
a. Mengatasi hemoroid
Hemoroid yang dialami pasien termasuk dalam hemoroid derajat ringan, hal ini terlihat dari tidak adanya keluhan nyari saat BAB,
adanya massa pada anus, rasa gatal di anus atau bercak feses pada celana dalam. Oleh karena itu penatalaksanaan yang dapat
dilakukan adalah tatalaksana non farmakologi.
b. Mengatasi konstipasi
4. Golongan obat
Laksansia
Golongan
obat
Bulk
forming
laxative
Osmotic
laxatives
Faecal
softeners
Efikasi
Safety
Suitability
Cost
Tidak
terdapat
kontraindikasi
mutlak
ataupun relative terkait
kondisi pasien.
Terjangkau
70
Mekanisme kerja golongan ini adalah menahan air
dalam usus secara osmotik atau dengan mengubah
penyebaran air dalam feses. Sifat osmotic dari
golongan ini akan menyebabkan feses menjadi lebih
lunak dan volume usus akan meningkat sehingga
peristaltic juga akan ikut meningkat. Namun
demikian, adanya mekanisme peningkatan peristaltik
tidak sesuai jika diberikan pada pasien karena akan
semakin memperberat hemoroidnya.
80
Mekanisme kerja dengan melumasi kolon dan
menghambat absorpsi air sehingga dapat melunakkan
feses. Feses yang lunak akan menurunkan tekanan
dalam rektum sehingga memberikan efikasi yang
baik pada pasien dengan hemoroid. Obat ini tidak
memiliki efek terhadap peristaltik usus.
100
Tidak
ditemukan
kontraindikasi
mutlak
ataupun relative terkait
kondisi pasien
Tidak
tersedia
dipuskesmas,
tersedia
pada
fasilitas kesehatan
lebih
tinggi.
Namun BSO dan
rute
pemberian
sesuai kebutuhan
pasien.
60
Tidak tersedia di
puskesmas,
tersedia
pada
fasilitas kesehatan
lebih
tinggi.
Namun BSO dan
rute
pemberian
sesuai kebutuhan
pasien
50
Beberapa
obat
tidak tersedia di
puskesmas. BSO
dan
rute
pemberian sesuai
kebutuhan pasien
100
Tidak
ditemukan
kontraindikasi
mutlak
ataupun relative terkait
kondisi pasien
skor
100
Mahal
330
0
Terjangkau
230
Stimulant
laxatives
90
Laksatif stimulant akan merangsang mukosa, saraf
intramural atau otot polos usus sehingga
meningkatkan peristaltik dan sekresi lendir usus.
Selain itu, golongan ini dapat menghambat Na-KATPase dan meningkatkan sintesis prostaglandin dan
siklik AMP sehingga dapat meningkatkan sekresi air
dan elektrolit. Namun demikian, adanya mekanisme
peningkatan peristaltik tidak sesuai jika diberikan
pada pasien karena akan semakin memperberat
hemoroidnya.
70
100
Tidak
terdapat
kontraindikasi
mutlak
ataupun relative terkait
kondisi pasien.
70
100
Beberapa tersedia Terjangkau
di
puskesmas.
BSO dan rute
pemberian sesuai
kebutuhan pasien
360
100
70
340
100
Efikasi
Decussate sodium merupakan surfaktan anionic
yang dapat menurunkan tegangan permukaan
dari feses sehingga memungkinkan terjadinya
percampuran air dengan substansi lemak,
melunakkan feses dan memudahkan defekasi.
Selain itu, obat ini juga menstimulasi sekresi
cairan usus dan elektrolit serta stimulasi
permeabilitas mukosa intestinal. Efek kerja dari
obat ini akan terlihat 1-3 hari setelah mulai
terapi.
Safety
Tidak
terdapat
kontraindikasi mutlak
ataupun relative pada
pasien.
Suitability
Cost
Tidak
terdapat Terjangkau
sediaan generic,
namun demikian
terdapat sediaan
branded
(laxatab) dengan
BSO dan rute
pemberian yang
sesuai
dengan
kondisi pasien.
skor
Liquid
paraffin
90
Liquid paraffin merupakan laksatif lubrikan yang
diperoleh dari penyulingan petroleum. Obat ini
bekerja
dengan
melumasi
feses
dan
memungkinkan pasase dari feses tersebut. Obat
ini menghambat absorpsi air pada kolon
sehinggan meningkatkan berat dari feses dan
menurunkan waktu transit feses di kolon. Secara
umum, efek dari obat ini akan terlihat setelah 2-3
hari terapi.
70
Obat yang terpilih adalah Docusate sodium (Laxatab)
7. Penjelasan obat
BSO: tablet 50 mg
Dosis: 50-350 mg sehari dalam dosis terbagi, 3 kali sehari
Cara pemberian: oral, setelah makan
100
Tidak
terdapat
kontraindikasi mutlak
ataupun relatif. Namun
demikian, dibandingkan
docusate, liquid paraffin
memiliki efek samping
yang lebih kuat dan
penggunaan secara rutin
harus dihindari karena
dapat
menyebabkan
iritasi anal.
60
85
100
Tidak tersedia di Cukup
puskesmas,
terjangkau
tersedia
pada
fasilitas
kesehatan lebih
tinggi. Namun
BSO dan rute
pemberian sesuai
kebutuhan pasien
375
70
290
90
8. Resep
dr. Rani
SIP No: 01/234/UP/DINKES
Praktek:
Jl. Mawar No 10 Mataram
(0370) 612345
Mataram, 19 Juni 2016
R/ tab Laxatab 50 mg
no. XV
S. p. r. n. t. d.d I tab II p.c
paraf
9.
Pro
: Yoga
Umur : 68 tahun
Alamat: Jl. Melati No 9 Mataram
Edukasi