Anda di halaman 1dari 9

Pengantar Rekayasa dan Desain II

Tugas 4: Kestabilan Benda Terapung

KELOMPOK 2:
ALDINO DWI ANUGERAH (16615189)
KEVIN REINALDO JACQUES PANTOUW (16615183)
SALWA NADHIRA (16615171)
SANDO ALEXANDER (16615207)
SUCIANA (16615027)

Semester II
Tahap Persiapan Bersama
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
2016

PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini, kami membahas
tentang gayang apung (buoyancy) pada berbagai macam penampung yang diisi berbagai macam zat
cair untuk menghitung gaya apungnya.
Seperti yang dapat kita lihat di sekitar kita, saat ini, khususnya di bidang FTSL, sudah banyak
struktur yang didesain dan dibuat untuk bertahan di wilayah laut. Pembangunan di laut sedang
digencarkan karena teknologi pun semakin berkembang. Namun, membangun di atas air tentu perlu
perhitungan yang tepat. Pada tugas kali ini, para mahasiswa diajak untuk menghitung titik berat serta
gaya apung benda sederhana agar benda mampu stabil saat ada di air. Melalu tugas ini siswa diajak
untuk mengembangkan intuisi serta pola pikir untuk berinovasi di dunia FTSL.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai gaya apung dan cara membuat sebuah struktur stabil di atas air. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Bandung, 15 Februari 2016

Penyusun

CARA KERJA
1. Siapkan seluruh alat dan bahan.
Alat dan Bahan
Alat:
a. Kontainer plastik besar
b. Botol air mineral 600 mL
c. Kaleng minuman bekas
Bahan:
d.
e.
f.
g.

Beras
Pasir
Air soda
Minyak Goreng

2. Masukkan air ke wadah penguji.

3. Ukur dimensi dari kontainer yang digunakan.


4. Masukkan kontainer ke dalam wadah penguji dengan keadaan kosong.

5. Masukkan dan catat jumlah isian ke dalam kontainer.

6. Letakkan kontainer kembali ke dalam wadah penguji secara perlahan.


7. Amati dan catat keadaan kontainer.
8. Tambahkan jumlah isian dan ulangi tahap 6-7 hingga didapatkan kondisi dimana container berada
pada posisi paling stabil.

9. Setelah didapatkan kondisi stabil keluarkan isian kontainer.


10. Masukkan isian jenis lainnya ke dalam kontainer dan ulangi tahap 5-9.
11. Ulangi tahap 3-8 terhadap container jenis lainnya.

HASIL PERCOBAAN
Jenis Kontainer
Toples

Isian
Gula

Jumlah Isian

Keterangan

6 sdm
13 sdm
20 sdm
27 sdm

Air Soda

Minyak Goreng

Keadaan paling seimbang


vertikal

500 mL
1000 mL

Keadaan paling seimbang


vertikal

250 mL

Minyak goreng tidak


menyeimbangkan

500 mL
1000 mL
Tanah

6 sdm
13 sdm
17 sdm

Botol air mineral

Gula

Keadaan paling seimbang


vertikal

6 sdm
13 sdm
20 sdm
27 sdm
32 sdm
35 sdm

Soda

Minyak Goreng

Keadaan paling seimbang


vertikal

250 mL
450 mL

Keadaan paling seimbang


vertikal

250 mL

Minyak goreng tidak


menyeimbangkan

450 mL
600 mL
Tanah

6 sdm
13 sdm

Keadaan paling seimbang


vertikal

17 sdm
Kaleng

Gula

6 sdm
9 sdm
12 sdm

Soda

Minyak Goreng

115 mL
330 mL

Keadaan paling seimbang


vertikal

115 mL

Minyak goreng tidak


menyeimbangkan

330 mL
Tanah

Keadaan paling seimbang


vertikal

6 sdm
15 sdm

Keadaan paling seimbang


vertikal

Kesimpulan:
Penambahan beban pada kontainer akan mengeeser titik berat kontainer sehingga dapat mengapung
dengan posisi vertikal. Hal ini juga dipengaruhi massa jenis bahan isian dan bentuk serta volume
kontainer sendiri. Pada contohnya minyak goreng yang mempunyai massa jenis lebih ringan dari air
justru tidak dapat membuat kontainer mengapung vertikal sekalipun memenuhi kontainer. Dan pada
masing-masing kontainer yang memiliki bentuk dan volume yangberbeda juga membutuhkan jumlah
yang berbeda dari bahan yang sama untuk mengapung secara vertikal.

PERKIRAAN POSISI TITIK B, G, DAN M


A. Isian: Minyak Goreng

Kontainer: Kaleng

Kontainer: Toples

Kontainer: Botol Air


Mineral

*Hasil data minyak


Karena massa jenis minyak yang sangat kecil, menyebabkan benda tidak dapet mengapung secara
tegak saat diberikan isian, melainkan akan mengapung secara tertidur walaupun telah diisi isian secara
penuh.

B. Isian: Tanah

Kontainer: Kaleng

Kontainer: Toples

Kontainer: Botol Air


Mineral

C. Isian: Air Soda

Kontainer: Toples

Kontainer: Kaleng

Kontainer: Botol Air


Mineral

D. Isian: Gula

Kontainer: Toples
Kontainer: Kaleng

Kontainer: Botol Air


Mineral

Anda mungkin juga menyukai