(Diskusi Jumat)
Oleh:
Diano Ramadhan
1118011013
Fatwa Maratus
1118011040
Tanti Yossela
1118011131
Vandy Ikra
1118011137
1118011143
KATA PENGANTAR
Pertama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Promosi Kesehatan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan
tugas makalah ini adalah sebagai salah satu syarat dalam mengikuti dan
menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua dokter pembimbing
di Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas, yang telah
membimbing dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari banyak
sekali kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bukan hanya untuk kami, tetapi juga bagi siapa pun yang membacanya.
Tim
Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Kesehatan
Nasional. Hal ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu
pilar dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang
hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta dalam lingkungan yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di
seluruh wilayah Republik Indonesia (Notoatmodjo,2005).
Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dari
istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti : Pendidikan Kesehatan,
Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi
kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di
dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat.
Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut masyarakat, kelompok atau
individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Oleh
karena itu, pendidik atau petugas yang melakukan promosi kesehatan memerlukan
pengetahuan yang baik mengenai metode penyampaian pesan-pesan kesehatan,
alat bantu pendidikan kesehatan dan juga teknik penyampaian serta media yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu
untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan
sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasinya,
kebutuhannya,
dan
mampu
mengubah
atau
mengatasi
menggunakan
pembelajaran
pendekatan
sosial
budaya
setempat.
Proses
mempengaruhi
2. Menciptakan
keuntungan
yang
mendukung
(create
supportive
environment)
3. Memperkuat makan rakyat (strengthen community action)
4. Mengembangkan kemampuan perorangan (develop personal skill)
5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
Sejak saat itu Ottawa Charter telah menjadi sumber inspirasi dan panduan
bagi pengembangan kegiatan promosi kesehatan di berbagai negara
termasuk Indonesia.
2. The Adelide Conference Australia, 1988
Dalam konferensi ini fokus pembahasan lebih lanjut ialah tentang
pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan. Pada konferense
ini dicetuskan bahwa :
Kesehatan adalah hak azasi manusia dan kesehatan merupakan
investasi sosial
selanjutnya dirumuskan 4 (empat) prioritas kebijakan sehat yaitu :
1) Meningkatkan kesehatan wanita
2) Makan makanan bergizi
3) Pengurangan tembakau dan alkohol
4) Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. The Sundrall Conference Swedia, 1991
Dalam konferensi ini fokus pembahasan ialah tentang hubungan antara
kesehatan dengan lingkungan fisik yang baik penting untuk kesehatan.
4. The Jakarta Conference Indonesia, 1997
Merupakan konferensi internasional promosi kesehatan yang pertama kali
diadakan di abad 20 menyongsong abad 21. dari konferensi itu lahirlah
Deklarasi Jakarta pesan utama konferensi ini ialah perlunya merubah
pola tradisional dalam promosi kesehatan dengan menciptakan dalam
upaya promosi kesehatan dengan berbagai sektor, pemerintah dan swasta.
Tema konferensi ini Partnership for Health Promotion New Players for
pakar
dan
praktisi
kesehatan
di
seluruh
dunia,
yang
penekanannya
pada
upaya
Lingkup
Promosi
Kesehatan
Menurut
Prof.Dr.
Soekidjo
F.
2.
b. Kelompok kecil
1)
Diskusi kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara
pemberi dan penerima informasi, biasanya untuk mengatasi
masalah. Metode ini mendorong penerima informasi
berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas,
menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah
bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa
alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan
pertimbangan yang seksama.
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
- Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
- Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
- Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
- Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih
formal
2) Curah pendapat (Brain storming)
Adalah suatu pemecahan masalah ketika setiap anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan
yang dipikirkan. Kritik evaluasi atas semua pendapat tadi
dilakukan setelah semua anggota kelompok mencurahkan
pendapatnya.
Metode
ini
cocok
digunakan
untuk
kecil
untuk
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Metode
berdasarkan
Indera
Penerima. Metode
pembicaraannya
- Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
- Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
- Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan
suasana menyenangkan
- Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
- Jangan memperpanjang mempersilat lidah
- Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang
baik
- Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
- Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
- Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
- Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada
keluarga sasaran. Ini akan menjalin persahabatan
Kelebihan metode ini adalah :
- Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah
kesehatan
- Membina persahabatan
- Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya
diterima
- Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
- Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran
menjadi kurang
- Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode
lainnya
- Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru
lebih tinggi
Keterbatasannya adalah :
- Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
- Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan
penyuluh adalah terbatas sekali
Perhatikan
ditujukan
kepada
tujuan
pertemuan
dengan
Kekurangan / keterbatasannya :
- Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
- Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang
buruk
Metode dan teknik penyuluhan kesehatan masyarakat
Untuk mengetahui metode apa yang akan dipilih, perlu ditentukan telebih dahulu
tahapan perubahan perilaku yang ingin dicapai yaitu : perubahan
pengetahuan,
merubah
sikap
tindakan
pengetahuan
- ceramah
Diskusi kelompok
Latihan sendiri
kuliah
Tanya jawab/
Bengkel kerja
presentasi
wawancara
Demonstrasi
wisata karya
Role playing
Eksperimen
curah
Pemutaran film
pendapat
Video
seminar
Tape recorder
studi kasus
Simulasi
tugas baca
simposium
panel
konferensi
I.
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal,
mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini
kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat
bantu mengajar.
Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain :
Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb
Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing
dalam botol pengawet, dll
Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti
oralit, dll
3.2. Benda tiruan
yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya.
Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi
kesehatan. Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan,
misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan
dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen,
plastik dan lain-lain.
3.3. Gambar/Media grafis
a. Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata.Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya
dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster
biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak
dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan,
ilustrasi, kartun,gambar atau photo.
Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan
pesan singkat.
Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya
berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster
yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya
serta dapat mendorong untuk bertindak.
b. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimatkalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang
sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu
masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga,
deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat
diberikan atau disebarkan pada saat pertemuanpertemuan dilakukan seperti
pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain.
Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di
photo copy.
3.4. Gambar alat optik
- Photo
Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :
Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan
suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album.
Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan
topik yang sedang di diskusikan. Misalnyaalbum photo yang berisi
kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi
di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.
- Slide
Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide
ini sangat effektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat
mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat
diulang-ulang
-
Film
Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun
bernuansa edukatif.
K.
itu,
langkah
awalnya
adalah
berupa
penggerakan
dan
kabupaten/kota.
Dengan
demikian,
sangat
diperlukan
Pengorganisasian
pengembangan
masyarakat
masyarakat
(community
(community
organization),
development),
BAB III
KESIMPULAN
masyarakat
dalam
memelihara
dan
meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
2. Soekidjo Notoatmodjo. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka cipta,
Jakarta, 2005.
3. Pusat Promosi Kesehatan. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah
Kesehatan.
Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia.
LAMPIRAN
Apakah pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah yang diberikan
promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi dapat meningkat?
Validity
Penelitian tersebut menggunakan Quasi Eksperimen, dengan rancangan penelitian
menggunakan Pre and Post Test with control Group. Pre and Post Test with
control Group. Populasi penelitian seluruh siswa SMA Muhammadiyah 4
Kartasura yang berjumlah 127 siswa. sampel penelitian ini berjumlah 40
responden dengan rincian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masingmasing terdiri dari 20 siswa, Kriteria sampel inklusi: Siswa SMA Muhammadiyah
4 Kartasura kelas X dan XI yang menjad ipengurus dalam kelas, sedangkan
Kriteria ekslusi: Siswa SMA Muhammadiyah 4 Kartasurakelas X dan XI yang
menjadi pengurus dalam kelas yang tidak masuk pada saat pelaksanaan penelitian.
Importancy
Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan
responden tentang seks pranikah, namun tidak terdapat pengaruh pemberian
pendidikan kesehatan terhadap peningkatan sikap.
Applicability
Menurut kami, hasil penelitian ini dapat diaplikasikan sebagai metode perubahan
pengetahuan dan perilaku untuk meningkatkan derajat kesehatan.