LANDASAN TEORI
2.1 Evaluasi
Menurut Fawwaz Elkarmi, Nazih Abu Shikhah, dkk (A Novel
Methodology for Project Assessment and Evaluation . Scientific Research, 2011,
p262)[1] evaluasi adalah membandingkan dampak aktual dari proyek terhadap
hasil yang direncanaakn dan memiliki 2 alasan utama :
Pembelajaran dan pengembangan,
Akuntabilitas ( menyajikan efektifitas dari suatu proyek).
Evaluasi
dapat
memberikan
manfaat
dalam
meningkatkan
dan
yaitu :
1. Evaluasi pengembangan
Pada evaluasi jenis ini, evaluator memainkan peran dalam
perancangan dan pengembangan proyek. informasi tersebut membantu
dalam memberikan umpan balik kepada anggota tim dan manajemen
untuk meningkatkan desain proyek.
2. Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini umumnya dilakukan untuk memperbaiki tujuan.
3. Evaluasi sumatif
19
20
21
yang dibutuhkan dalam Penilitian. Data yang dikumpulkan terdiri dari data
sekunder dan data primer:
-
Data primer ini di dapat dari hasil observasi dan wawancara terhadap
proses kerja incident management dan problem management pada
PT.Indomobil Sukses Internasional Tbk.
22
Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi dimana
riset sedang dilakukan. Misalnya, data penjualan dan biaya yang
dikomplikasi dalam siklus akuntansi yang normal merupakan data
sekunder internal yang akan diberikan pada banyak masalah riset,
seperti evaluasi startegi pemasaran atau penilaian posisi kompetitif
perusahaan dalam industri.
Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar organisasi dimana
riset sedang dilakukan. Sumber eksternal dapat dibagi menjadi
sumber-sumber yang secara teratur menerbitkan data-data statistik
dan menyediakannya secara gratis kepada para pengguna, dan
organisasi-organisasi komersial yang menjual jasanya kepada
berbagai pengguna.
2.3 Service
Menurut Cartlidge (2007,p6) Service merupakan cara memberikan
manfaat kepada pelanggan dengan memfasilitasi hasil-hasil yang ingin dicapai
pelanggan tanpa kepemilikan biaya spesifik dan resiko - resiko. Manfaat yang
ingin dicapai pelanggan adalah alasan mengapa mereka membeli atau
menggunakan layanan tersebut. Nilai pelayanan kepada pelanggan secara
langsung tergantung pada seberapa baik layanan memfasilitasi hasil tersebut.
23
24
SupportTier Scope
Tier0Self
Service
SelfService
WebPortaluntukpengguna
InputkeTier1/2
Knowledgebase(FAQ/HowTo)
Komunikasiinsiden,menyediakaninformasidanupdatekepadapengguna
Downloaddaninstalasilayanan(software,filekonfigurasi,dll)
Kontakpertamapengguna
Tier11st
LineSupport Menyediakanpemecahanmasalahawaldandiagnosis,bertanggung
/Initial
jawabterhadapisuisudasar
SupportLevel
Mengembalikanfungsionalitaspenggunasecepatmungkin
Menanganikesalahanpengguna,mengatasipermasalahanpassword,
konfigurasihardware/software
MenyediakanpetunjukdenganpertanyaanHowTo
Menanganiataumengeskalasi
Mengidentifikasipermasalahanpotensial, menyelesaikandanmelakukan
eskalasijikadiperlukan
25
SupportTier Scope
Tier11st Memeliharadokumentasi
LineSupport/Pengukurandanbenchmarkinguntukpengembanganyangberkelanjutan
InitialSupport
Manajemenantrian,Mengendalikanbebanpekerjaan
Level
AgentManagement
Memfasilitasirequestkelevelberikutnya
Penyediaan/pembatalanrequestlayanan
Tier22nd MenerimainsidenyangmemerlukankeahliahteknistambahandariTier0
LineSupport /1
/Technical Mengidentifikasipermasalahandantrendmelaluimanajemenmasalah,
Support
Melakukanbeberapaanalisaakarpermasalahan
Pointofcontactbagisistemadmin
Menyediakandiagnosistingkatlanjutdanmemilikikeahlianteknisuntuk
menanganiinsiden
Tier33rd
LineSupport
Mengeskalasiisuyangmemerlukankeahlianteknislebihlanjutkepada
3rdLineSupport
Memonitordanmengupdatedokumentasi/knowledgebas
Pengukurandanbenchmarkinguntukpengembanganyangberkelanjutan
MenyediakanlayananuntukrequestyangditerimadariTier0/1
Penyediaan/pembatalanrequestlayanan
MendukungTier1/2dengankeahlianprodukdalampenangananinsiden
Bekerjadenganmanajemenmasalahdenganpengembangansolusi,dan
perbaikanbug
Pekerjaanproyek
Pengembanganteknis
PerbaikanBug
Pengukurandanbenchmarkinguntukpengembanganyangberkelanjutan
MenyediakanlayananuntukrequestyangditerimadariTier0/1/2
Penyediaan/pembatalanrequestlayanan
26
27
Define
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap masalah dan
ruang lingkup masalah yang dirasakan user / pelanggan dan bisnis
serta berapa lama masalah telah ada. Oleh karena itu mengidentifikasi
user / pelanggan, tujuan proyek, dan waktu untuk menyelesaikannya.
Measure
Pada tahap ini dilakukan pengukuran terhadap kinerja atau
proses yang berjalan. Mengidentifikasi data apa yang tersedia dan dari
sumber apa. Mengembangkan rencana untuk mengumpulkannya.
Mengumpulkan data dan menyimpulkannya, menjelaskan masalah.
Tahap ini umumnya melibatkan pemanfaatan tool grafis.
Analyze
Pada tahap ini dilakukan analisa kinerja untuk mengatasi
masalah. Melalui analisis baik secara statistik dan kualitatif, memulai
untuk merumuskan dan menguji hipotesis mengenai penyebab utama
dari masalah yang ada.
Improve
Pada tahap ini dilakukan pengangana masalah melalui
pemilihan solusi. Berdasarkan pada penyebab utama yang telah
28
Control
Pada tahap ini dilakukan pengendalian terhadap proses atau
produk yang telah ditingkatkan untuk memastikan target yang telah
ditentukan dapat tercapai. Setelah solusi dapat mengatasi masalah,
pengembangan harus distandarisasi dan berkelanjutan dari waktu ke
waktu. Prosedur standar operasi mungkin memerlukan revisi, dan
rencana pengendalian harus ditentukan untuk memonitor kinerja yang
berjalan.
Perubahan budaya
Infrastruktur organisasi
Pelatihan
29
30
Meningkatkan
ketersediaan
layanan,
langsung
mengarah
untuk
Jenjang waktu antara investasi dalam proyek ITIL dan kinerja hasil
Penolakan karyawan
31
pedoman ITIL antara lain : peningkatan fokus pada manajemen layanan TI,
infrastruktur yang lebih dapat diprediksi, peningkatan konsultasi dengan grup IT
pada organisasi, negosiasi Service Level Agreement yang lebih mudah,
berkurangnya kegagalan server, proses IT yang lebih konsisten dan
terdokumentasi, pencatatan yang konsisten terhadap insiden.
ITIL dan Six Sigma dapat digabungkan untuk mengatasi keterbatasan satu
sama lainnya sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Penerapan
proses Six Sigma diterapkan terlebih dahulu , kemudian ITIL digunakan sebagai
pedoman dalam menyusun rekomendasi . Kombinasi tersebut sebagai sarana
perbaikan yang ampuh untuk diterapkan pada perusahaan. ITIL V3 sudah
mencakup proses utama dari versi sebelumnya dan proses proses
pengembangan dari versi sebelumnya yang berfokus pada proses menjadi lebih
berfokus pada siklus hidup layanan. ITIL V3 terdiri dari 5 buah buku yaitu :
-
Service Strategy
Service strategy memberikan petunjuk bagi penyedia jasa
layanan
TI
dan
pelanggannya,
untuk
membantu
mereka
32
Service Design
Service Design memberikan petunjuk untuk perancangan dan
pengembangan manajemen layanan. Service design mencakup prinsip
perancangan dan metode untuk mengubah tujuan strategis menjadi
portfolio layanan dan aset layanan.
Service Transition
Service Transition memberikan petunjuk untuk pengembangan
dan peningkatan kemampuan untuk mentransisi layanan baru dan
33
secara
efektif
dalam
layanan
operasi
dengan
Service Operation
Service Operation mewujudkan praktek dalam pengelolaan
manajemen dari operasi harian layanan. Service Operation juga
memberikan petunjuk dalam mencapai efektifitas dan efisiensi dalam
pengiriman dan dukungan dari layanan untuk memastikan nilai bagi
pelanggan dan penyedia jasa layanan.
34
STEPS
CSI
DMAIC
(ITIL V3)
(SIX SIGMA)
TOOLS
Visi dan
tujuan
Mengkaji ulang
berdasarkan bisnis dan
visi TI, strategi, tujuan
dan harapan.
Define
Flowchart ,
Goal
Question
Step 1,2
Define
Step 3
Mengumpulkan data
pengukuran
Measure
Step 4
Memproses data
Measure
Step 5
Analyze
Fishbone
Diagram,
FMEA
Step 6
Menggunakan informasi
dalam laporan.
Menentukan prioritas
dalam rencana
pengembangan.
Improve
Fishbone
Diagram
Step 7
Mengimplementasikan
rencana pengembangan.
Improve
Tujuan
operasional
dan taktis *
Memastikan
pengembangan peluang
mendukung atau
mengubah kebutuhan
bisnis.
Control
Histogram,
Control
Chart,
DPMO
Gantt
Chart
35
36
atau
pencapaian
terhadap
suatu
tujuan
Histogram
Menurut Lynne Hambelton (2007,
p330)[9] Histogram
37
Control Chart
Control Chart diperkenalkan oleh Dr. Walter andrew Shewhart
Diagram Fishbone
Diagram Fishbone (Diagram sebab dan akibat) dikembangkan
oleh Dr. Kaoru Ishikawa ,seorang profesor dari universitas Tokyo pada
tahun 1943. Tujuan awal dari diagram ini adalah untuk memilah dan
38
Analisis Penyebab
Pendekatan ini menggunakan penyebab individu yang
dikelompokkan kedalam beberapa kategori penyebab utama.
Semakin kecil kategori pada tulang ikan kedalam sub-sub
penyebab, semakin jelas mengapa potensi penyebab tersebut
terjadi.
Klasifikasi Proses
Diagram ini mungkin digambarkan dalam bentuk Fishbone
atau peta proses dengan potensi penyebab yang terkait dengan
langkah proses yang sesuai. Dalam menggunakan pendekatan
proses, tidak ada kategori atau tema yang sesuai. Kategori tersebut
harus diubah agar sesuai dengan situasi atau masalah yang terjadi.
Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram ini
dipergunakan
untuk
menunjukkan
faktor-faktor
penyebab
dan
39
digunakan dalam program luar angkasa NASA pada tahun 1960. Pada
tahun 1970 metode ini banyak digunakan di Eropa dalam industri
elektronik. Pertumbuhan yang cepat dari kompetisi di Eropa begitu juga
di dunia memaksa perusahaan untuk meningkatkan upaya peningkatan
kualitas. Hal tersebut memperluas penyebaran penggunaan metode FMEA
pada tahun 1980. Pada awalnya FMEA memiliki 2 tujuan utama yaitu
40
(FMEA)
merupakan
metode
yang
dirancang
untuk
Gambar 2.10.1 FMEA Blank Template (Treasure Chest Of Six Sigma, 2008, p289)
41
Gantt Chart
Perangkat ini dikembangkan oleh Henry L. Gantt pada awal abad
42