: Hanif R
:
: XI MIPA-2
:
Pada hari Minggu, Rina akan pergi ke pantai bersama teman-temannya. Ketika akan berangkat, tiba-
A. Informasi
tiba ayah menyuruh Rina untuk membuatkan kopi. Rina pun pergi ke dapur lalu menyiapkan kopi dengan
tergesa-gesa. Setelah itu Rina bergegas pergi.
Sekitar pukul 16.00, Rina pulang ke rumah. Tiba-tiba kakak memanggil Rina ke dapur kemudian kakak
bertanya, siapa yang terakhir menggunakan termos dan tidak menutupnya kembali sehingga air dalam
termos tersebut menjadi tidak panas lagi. Rina pun mengakuinya kemudian meminta maaf dan segera
memasak air untuk mengisi termos kembali. Ketika Rina sedang memasak air menggunakan kompor, Rina
kemudian teringat dengan materi yang dipelajarinya di sekolah tentang energi yang menyertai reaksi
kimia. Reaksi pembakaran yang terjadi dalam kompor melibatkan energi sehingga air menjadi panas.
Kemudian timbul pertanyaan dalam benak Rina tentang energi apa yang dimiliki suatu sistem yang
bereaksi dan bagaimanakah keadaan energi sistem jika mengalami reaksi. Kakaknya menjelaskan bahwa
energi total yang dimiliki suatu zat yang bereaksi tersebut disebut entalpi. Entalpi merupakan jumlah
dari energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial (EP) merupakan energi yang dihasilkan dari
kondisi, posisi dan komposisi suatu objek. Energi kinetik (EK) merupakan energi yang dimiliki oleh objek
yang bergerak. Jika mengalami reaksi, entalpi yang dimiliki suatu sistem dapat bernilai tetap, berkurang
ataupun bertambah tergantung jenis reaksinya dan jenis sistem.
Esok harinya, Rina belajar tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm di sekolah. Bu Nina (Guru
kimia) memberi tugas kepada seluruh siswa untuk menggolongkan reaksi larutan HCl dengan larutan
NaOH dan reaksi padatan natrium tiosukfat ( Na 2S2.O3. 5H2O ) dengan air (H2O) kedalam reaksi yang
melepaskan dan menyerap kalor. Bu Nina meminta siswa mengamati suhu campuran pada saat
direaksikan dalam kalorimeter dan setelah kalorimeter terbuka. Bu Nina memberikan petunjuk bahwa
perubahan suhu yang dirasakan pada reaksi larutan HCl dengan larutan NaOH sama dengan perubahan
suhu pada proses pelarutan CaCl2 dalam hot pack (bantalan yang digunakan untuk meredakan nyeri otot,
nyeri sendi, dll) sedangkan reaksi padatan Na 2S2.O3. 5H2O dengan air sama dengan proses pelarutan
NH4NO3 dalam cold pack (bantalan yang dapat meredakan mimisan, bengkak akibat sakit gigi, dll).
B. Tuliskan
rumusan
masalah
berdasarkan
informasi
yang
telah
dibaca!
1. Ketika larutan HCl dan NaOH bereaksi dalam kalorimeter maka terjadi
reaksi eksoterm dan ketika kalorimeter dibuka maka terjadi reaksi
endoterm.
2. Ketika padatan Na2S2O3.5H2O dan H2O bereaksi dalam kalorimeter
maka terjadi reaksi endoterm dan ketika kalorimeter dibuka maka terjadi
reaksi eksoterm.
D. Jawablah pertanyaan dibawah ini dalam rangka merancang percobaan!
1.
2. Data apa yang diperlukan dari percobaan dan bagaimana cara memperolehnya?
3. Pilihlah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan yang akan dilakukan!
Alat
1. Termometer 1 buah
2. Kalorimeter sederhana 1 set
3. Gelas ukur 25 mL 1 buah
4. Gelas ukur 100 ml 1 buah
5. Gelas kimia 100 mL 2 buah
6. Pipet tetes 2 buah
7. Kaca arloji 2 buah
8. Tabung reaksi 2 buah
9. Spatula 2 buah
10. Neraca 1 set
11. Cawan 1 buah
12. Batang pengaduk 1 buah
Bahan
1. 20 mL larutan HCl 1M
2. 20 mL larutan NaOH 1
M
3. 20 mL larutan NaCl 1 M
4. 25 g padatan Na2S2.O3.
5H2O
5. 100 ml H20
Alat
Termometer 1 buah
Kalorimeter Sederhana 1 set
Gelas ukur 25mL 1 buah
Gelas ukur 100 mL 1 buah
Pipet tetes 1 buah
Kaca Arloji 1 buah
Spatula 1 buah
Neraca 1 set
Bahan
20mL larutan HCl 1M
20mL larutan NaOH 1M
25gr padatan Na2S2O3.5H2O
100mL H2O
4. Buatlah prosedur percobaan yang dapat menjawab rumusan masalah sesuai dengan alat
dan bahan yang dipilih!
Percobaan 1
-
Ukur volume larutan NaOH dan larutan HCl masing masing 20mL.
Percobaan 2
-
E. Buatlah tabel pengamatan dan isilah tabel tersebut berdasarkan hasil percobaan!
Percobaan 1
No
Nama Zat
1
2
NaOH
HCl
Suhu
Awal
25
25
Suhu
Campuran
Suhu Akhir
30
29
Suhu
Campuran
Suhu Akhir
23
24
Percobaan 2
No
Nama Zat
H 2O
Suhu
Awal
24
Na2S2O3.5H2O
Jenis sistem apakah yang diukur ketika campuran berada dalam kalorimeter
sederhana, sistem terbuka, terisolasi atau tertutup?
2. (a)Bagaimana suhu campuran larutan HCl dan larutan NaOH dalam kalorimeter?
(b)Bagaimana suhu campuran padatan Na2S2O3. 5H2O dan air
(H2O ) dalam
kalorimeter?
3. Jelaskan bagaimana keadaan entalpi sistem pada percobaan 1 dan 2 setelah bereaksi
dalam kalorimeter?
4. Jelaskan perubahan suhu sistem pada percobaan 1 dan 2 berdasarkan nilai energi
potensial dan energi kinetik reaktan dan produk!
5. Termasuk jenis sistem apakah yang diukur ketika kalorimeter terbuka, sistem
terisolasi atau tidak terisolasi?
6. (a) Bagaimana suhu campuran larutan HCl dan larutan NaOH setelah kalorimeter
terbuka?
(b) Mengapa perubahan suhu terjadi?
7. (a) Bagaimana suhu campuran padatan Na2S2O3. 5H2O dan H2O setelah kalorimeter
terbuka?
(b) Mengapa perubahan suhu terjadi?
8. Berdasarkan hasil percobaan manakah reaksi yang melepaskan dan menyerap kalor?
9. Bagaimana perubahan entalpi sistem pada percobaan 1 dan percobaan 2 setelah
kalorimeter terbuka?
10. Bagaimana nilai entalpi reaktan dan produk pada percobaan 1 dan 2 setelah
kalorimeter terbuka?
11. Tuliskan persamaan reaksi dan tentukan reaktan dan produk dari reaksi antara
larutan HCl dengan larutan NaOH dan reaksi antara padatan Na 2S2O3. 5H2O dengan
H2O!
12. Tentukan tanda (positif atau negatif) dari H dari reaksi pada percobaan 1 dan
percobaan 2! (delta () merupakan selisih keadaan produk dikurangi keadaan reaktan)
13. Lengkapilah diagram energi dibawah ini untuk reaksi pada percobaan 1 dan 2 setelah
kalorimeter terbuka (beri tanda panah untuk menunjukkan arah reaksi)!
H2O + Na2S2O3.5H2O
Entalpi
H-0
Na2S2O2.6H2O.
Reaktan Produk
Arah reaksi
NaCl + H2O
Entalpi
H+0
NaOH + HCl
Reaktan Produk
Arah reaksi
1. Sistem tertutup
2. a. Suhu campuran larutan HCl dan NaOH dalam kalorimeter mengalami
kenaikan dibandingkan dengan suhu awalnya
b. Suhu campuran padatan Na2S2O3.5H2O dengan air dalam kalorimeter
mengalami penurunan suhu dibandingkan suhu awalnya
3. Kedua percobaan tersebut mengalami perubahan entalpi. Pada
percobaan 1 mengalami reaksi eksoterm karena terjadi pelepasan kalor
sehingga reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri dan entalpi nya berubah
dan harga k berkurang. . Pada percobaan 2 mengalami reaksi endoterm
karena terjadi penyerapan kalor sehingga reaksi kesetimbangan bergeser ke
kanan dan entalpi nya berubah dan harga k bertambah.
4. Perubahan suhu sistem pada percobaan 1 terjadi reaksi eksoterm karena
suhu reaktannya 30C dan suhu produknya 29C. dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa terjadi penurunan suhu dan penyerapan kalor.
Perubahan suhu sistem pada percobaan 2 terjadi reaksi endoterm karena
suhu reaktannya 23C dan suhu produknya 24C. dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa terjadi kenaikan suhu dan pelepasan kalor.
5. Ketika kalorimeter terbuka, maka sistem tersebut tak terisolasi
6. a. Suhu campuran HCl dan NaOH setelah kalorimeter terbuka yaitu 29C
(terjadi reaksi endoterm)
b.
7. a. Suhu padatan Na2S2O3.5H2O dan air setelah kalorimeter terbuka yaitu
24C (terjadi reaksi eksoterm)
b.
8. Reaksi yang menyerap kalor adalah percobaan 1 ketika kalorimeter
terbuka, dan pada percobaan ke 2 ketika kalorimeter tertutup. Reaksi yang
melepas kalor adalah percobaan 1 ketika kalorimeter tertutup, dan pada
percobaan ke 2 ketika kalorimeter terbuka.
9. Perubahan entalpi sistem pada percobaan 1 setelah kalorimeter terbuka,
reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan atau ke reaksi endoterm sehingga
entalpi dan harga K bertambah. Perubahan entalpi sistem pada percobaan 2
setelah kalorimeter terbuka, reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke
reaksi eksoterm sehingga entalpi dan harga K berkurang.
10. Entalpi dan produk pada percobaan ke 1 setelah kalorimeter terbuka,
bertambah karena arah kesetimbangan bergeser ke kanan. Entalpi dan
produk pada percobaan ke 2 setelah kalorimeter terbuka, berkurang karena
arah kesetimbangan bergeser ke kiri.
11. HCl (aq) + NaOH (aq)
NaCl (s) + H2O (l)
HCl (aq) + NaOH (aq) = reaktan
NaCl (s) + H2O (l) = produk
Na2S2O3.5H2O (s) + H2O (l)
Na2S2O3.6H2O (aq)
Na2S2O3.5H2O (s) + H2O (l) = reaktan
Na2S2O3.6H2O (aq) = produk
12. H percobaan 1 adalah (+)
H percobaan 2 adalah (-)
= 120 gram
= 120/ 80 mol
= 1,5 mol x 26 kJ/
= 39 kJ = 39.000 J
Jika
q
= m x c x t
NH4NO3(aq)
H = + 26 kJ/mol
NH4NO3(s) + H2O(l)