Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eko Christie Nathanael.

R
NIM

: 8111411329

MK

: Hukum Acara Perdata

Perbedaan surat kuasa umum dan khusus .


Ketentuan mengenai pemberian kuasa secara tersirat dapat kita temui dalam Pasal 1792 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer). Pemberian kuasa ini dapat dilakukan secara khusus,
yaitu hanya mengenai satu kepentingan tertentu atau lebih dan secara umum, yaitu meliputi
segala kepentingan pemberi kuasa (Pasal 1795 KUHPer), dan untuk tujuan pemberian kuasa
tersebut, pemberi kuasa dapat memberikan surat kuasa (tertulis), antara lain:
a. Surat Kuasa Khusus
Surat kuasa khusus adalah pemberian kuasa yang dilakukan hanya untuk satu
kepentingan tertentu atau lebih (pasal 1975 KUHPer). Dalam surat kuasa khusus, di
dalamnya dijelaskan tindakan-tindakan apa saja yang boleh dilakukan oleh penerima
kuasa. Maka dari itu, adanya tindakan-tindakan tertentu saja yang bisa dilakukan
penerima kuasa disebut surat kuasa khusus.
b. Surat Kuasa Umum
Surat kuasa umum, berdasarkan pasal 1976 KUHPer, dinyatakan bahwa pemberian kuasa
yang dirumuskan dengan kata-kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan
pengurusan, karena surat kuasa umum hanya berlaku untuk kegiatan pengurusan saja
maka untuk memindahtangankan benda-benda, atau sesuatu perbuatan lain yang hanya
boleh dilakukan oleh pemilik, tidak diperkenankan pemberian kuasa dengan surat kuasa
umum, melainkan harus dengan surat kuasa khusus

Jadi, yang membedakan surat kuasa umum dan surat kuasa khusus adalah :

Perbedaan
Dasar Hukum
Judul

Surat Kuasa Umum


Pasal 1796 KUHPer
Mencantumkan kata-kata
Surat Kuasa Umum

Surat Kuasa Khusus


Pasal 1975 KUHPer
Mencantumkan kata-kata
Surat Kuasa Khusus

Isi

Meliputi kepentingan tertentu atau lebih dari pemberi


kuasa yang diperinci mengenai hal-hal yang boleh
dilakukan oleh penerima
kuasa.

Meliputi pengurusan segala


kepentingan pemberi kuasa.

Anda mungkin juga menyukai