Anda di halaman 1dari 3

5.

8 Angsuran atau Penundaan Pembayaran Pajak


Jika Wajib Pajak benar-benar sedang mengalami kesulitan likuiditas atau mengalami keadaan
diluar
kekuasaannya sehingga Wajib Pajak tidak akan mampu memenuhi kewajiban pajak pada
waktunya, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan mengangsur atau menunda
pembayaran pajak yang masih harus dibayar dalam :
1. Surat Tagihan Pajak (STP)
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
4. Surat Keputusan Pembetulan yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang bertambah
5. Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang bertambah
6. Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang bertambah
7. Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang bertambah
8. Pajak Penghasilan Pasal 29

Syarat yang diperlukan untuk mengajukan permohonan mengangsur atau menunda


pembayaran pajak
adalah :
1. Permohonan harus diajukan paling lama 9 hari kerja sebelum jatuh tempo pembayaran
utang pajak berakhir Permohonan sebagaimana dimaksud di atas harus diajukan dengan
menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan PER38/PJ/2008.
2. Diajukan secara tertulis disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung permohonan ,
serta:
a. jumlah pembayaran pajak yang dimohon untuk diangsur, masa angsuran, dan besarnya
angsuran; atau
b. jumlah pembayaran pajak yang dimohon untuk ditunda dan jangka waktu penundaan.
3. Disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar
4. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan harus memberikan jaminan yang besarnya
ditetapkan berdasarkan pertimbangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak, kecuali apabila Kepala
Kantor Pelayanan Pajak menganggap tidak perlu.

Apabila ternyata batas waktu 9 (sembilan) hari kerja sebagaimana dimaksud pada point 1
tidak dapat dipenuhi oleh Wajib Pajak karena keadaan di luar kekuasaannya, permohonan
Wajib Pajak masih dapat dipertimbangkan oleh Direktur Jenderal Pajak sepanjang Wajib
Pajak dapat membuktikan kebenaran keadaan di luar kekuasaannya tersebut dan WP harus
memberikan jaminan berupa garansi bank sebesar utang pajak yang dapat dicairkan sesuai
dengan jangka waktu pengangsuran atau penundaan.
Atas permohonan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang diajukan oleh
WP, Kepala Kantor Pelayanan Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak harus menerbitkan
surat keputusan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal diterimanya
permohonan.

5.9 Penghapusan Piutang Pajak


Keputusan Menteri Keuangan Nomor 539/KMK.03/2002 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menter Keuangan No. 68/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang
Pajak dan Penetapan Besarnya Piutang Pajak mengatur tentang Piutang Pajak yang dapat
dihapuskan.
Dirjen Pajak memberikan kebijaksanaan dan kepastian hukum bagi Wajib Pajak yang masih
memiliki kewajiban pajak yang masih terhutang namun dapat dihapuskan sebagaimana dalam
ketentuan tersebut.
1. Piutang pajak yang dapat dihapuskan adalah piutang pajak yang tercantum dalam:
a.

Surat Tagihan Pajak (STP);

b.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);

c.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);

d.

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT);

e.

Surat Ketetapan Pajak (SKP);

f.

Surat Ketetapan Pajak Tambahan (SKPT);

g. Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan
Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah.

2. Piutang pajak yang dapat dihapuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Wajib
Pajak orang pribadi adalah piutang pajak yang tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi,
disebabkan karena:
a. Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak meninggal dunia dan tidak mempunyai harta
warisan atau kekayaan;
b. Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan;
c. Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
d. Dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan penelusuran
secara optimal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan; atau
e. Hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi
tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

3. Piutang pajak yang dapat dihapuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Wajib
Pajak badan adalah piutang pajak yang tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi,
disebabkan karena:
a. Wajib Pajak bubar, likuidasi, atau pailit dan Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan;
b. Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
c. Dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan penelusuran
secara optimal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan; atau
d. Hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi
tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Syarat-syarat Penghapusan Piutang Pajak


Penghapusan piutang pajak dapat dilakukan dalam hal hak menagih Direktorat Jenderal Pajak
telah melampaui jangka waktu dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan
Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali.
Untuk memastikan keadaan Wajib Pajak atau piutang pajak yang tidak dapat atau tidak
mungkin ditagih lagi, Direktorat Jenderal Pajak wajib dilakukan penelitian setempat atau
penelitian administrasi dan hasilnya dilaporkan dalam Laporan Hasil Penelitian. Laporan
Hasil Penelitian tersebut harus menggambarkan keadaan Wajib Pajak atau Piutang Pajak yang
bersangkutan sebagai dasar untuk menentukan besarnya Piutang Pajak yang tidak dapat
ditagih lagi sehingga diusulkan untuk dihapus. Piutang Pajak hanya dapat diusulkan untuk
dihapuskan setelah adanya Laporan Hasil Penelitian dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak
setiap akhir tahun.

Anda mungkin juga menyukai