Disusun
Oleh
HENDRI GUNAWAN
NIM : 4103131082
KATA PENGANTAR
Banyak hal-hal yang membuat penulis sangat tertinggal didalam ilmu teknik
sipil. Dan banyak sekali rasa ketidaktahuan sehingga hal ini merupakan suatu
pengalaman dan ilmu.
Walupun penulis sudah berusaha semaksimal munkin dalam menyelesaikan
laporan ini ternyata masih banyak kekurangankekurangan untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran guna lebih menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya penulis mohon maaf yang sebesar-besar nya kepda bapak/ibu
pembimbing diperusahaan, jika selama penulis melaksanakan praktek ada hal-hal
yang penulis buat kurang pada tempatnya. Dan juga penulis mohon maaf kepada
para pembaca apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam laporan ini.
Bengkalis,
November 2012
Hendri Gunawan
NIM : 4103131082
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
lintas utama yang menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lain untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri. Ditinjau dari kondisi jalan di
daerah pemukiman masyarakat dan industri, jalan tersebut mengalami rusak
sehingga sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, jalan sangat
penting dalam kehidupan kita dan sangat penting di dunia industri. Karena hal
tersebut sangat di rasakan oleh masyarakat daerah Kecamatan Rupat terutama
masyarakat yang bertempatan didaerah Jalan Poros Kecamatan Rupat tersebut,
maka perlu adanya suatu peningkatan jalan pada daerah ini guna memenuhi
kebutuhan dan keperluan masyarakat.
Untuk itu pemerintah sebagai penyelenggara melalui Dinas Pemukiman
dan Prasarana wilayah dan Pekerjaan Umum Kabupaten bengkalis untuk tahun
anggaran 2012 telah menempatkan dana pada proyek Peningkatan Jalan Kawasan
Daeng Taugek Kelurahan Purnama Kota Dumai dengan sumber dana Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sistem pemerintahan yang baik dan respon
terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat, menghasilkan adanya pemanfaatan
hasil daerah secara optimal dan tepat guna sarana dan prasarana dibangun
semaksimal mungkin seperti jalan, jembatan, sekolah dan lain-lain.
Hampir sebagian besar masyarakat Kota Dumai adalah pekerjaannya
sebagai buruh dan perkantoran, sehingga mendorong pemerintah untuk
mengoptimalkan pembangunan prasarana salah satunya adalah jalan. Dengan
maksud sebagai pengembangan wilayah sekitarnya dan di harapkan dengan di
bangunnya sarana ini bisa membuat masyarakat daerah lebih meningkatkan
perekonomiannya dimana jalan-jalan yang di kerjakan adalah jalan yang selalu
dilalui oleh masyarakat Kota Dumai dan sekitarnya untuk keperluan seharihari
dan keperluan industri.
1.2
Tujuan Proyek
Adapun tujuan proyek Peningkatan Jalan Poros kecamatan rupat adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai pengembangan wilayah sekitarnya dalam pemerataan pembangunan.
2. Sebagai prasarana lalu lintas bagi masyarakat Kecamatan Rupat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Sebagai prasarana lalu lintas untuk kebutuhan pariwisata.
4. Memberikan konstribusi sarana dan prasarana yang baik dan memadai
sehingga memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna jalan.
5. Untuk meningkatkan proses kelancaran lalu lintas, alat-alat berat serta
membantu masyarakat yang berada disekitarnya khususnya masyarakat
Kecamatan Rupat.
6. Untuk mengatasi terjadinya penurunan tanah ditepi parit.
7. Untuk memperlancar aliran air parit demi mengatasi terjadinya genangan
air.
1.3
saling berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui wewenang,
koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam
Konsultan Perencana
CV. A Beam Consultant
Konsultan Pengawas
PT.Cipta Multi Kreasi Konsultan
Kontraktor Pelaksana
PT. Mawatindo RC
Gambar 1.1: Skema Hubungan Antara Pihak yang Terlibat dalam Proyek
Ket:
Hubungan Kontrak
Hubungan Koordinasi
Dalam arti luas pemilik dapat berupa perseorangan, badan, instansi atau
lembaga baik pemerintah maupun lembaga swasta. Adapun unsur-unsur yang
termasuk dalam pemilik adalah:
1.3.4 Kontraktor
Kotraktor adalah suatu usaha atau progam yang berbadan hukum untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya melalui
proses tender yang diberi tugas oleh pemilik untuk melaksanakan pekerjaan.
Adapun hak dan kewajiban kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan yang diperintah oleh owner dan mematuhi aturan
yang telah disepakati dalam perjanjian pekerjaan pemborongan yang disebut
kontrak kerja.
2. Membuat laporan harian dan mingguan untuk diserahkan kepada konsultan
pengawas.
3. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam kontrak.
4. Berhak menerima fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pihak
proyek demi kelancaran pelaksanaan.
5. Membuat dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara perodik, kepada
pihak kesatu.
6. Melaksanakan
dan
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai
dengan
jadwal
General Superintendent
DOSO PRIHANDOKO
Administrasi Teknik
NOVA
Site Manager
Ir.Irwansyah
,ST
Mekanik
Amirwan, Amd
Quality Control
Andriano S.ST
Quantity Surveyor
Syamsul anwar,ST
Pelaksana
Alfaki, ST
2. Adiminstrasi Teknik
Administrasi teknik merupakan perorangan atau kelompok yang bertanggung
jawab mengatur bagian keuangan dan administrasi di perusahaan.
10
5. Quantity Surveyor
Tugas dari surveyor adalah:
a. Menyimpan data dan membuat gambar kerja (shop drawing) dari hasil
survey awal.
b. Membuat titiktitik pedoman di lapangan untuk pedoman pelaksana
pekerjaan.
c. Melakukan pengecekan elevasi, dimensi, serta sebelum pekerjaan
berikutnya dilaksanakan.
d. Bertanggung jawab atas koordinat pada bagian konstruksi.
e. Titik yang dibuat di lapangan sebagai pedoman untuk pelaksanaan
pekerjaan.
6. Pelaksana
11
7. Mekanik
Mekanik adalah seorang tugas yang sangat memahami dan menguasai tentang
mesin-mesin yang di gunakan pada saat operasional.
Tugas dari mekanik adalah:
a. Mengendalikan mesin-mesin yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan.
b. Mengendalikan dan memperbaiki setiap ada kerusakan atau permasalahan
dengan mesin.
c. Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas pekerjaan unit-unit kerja yang
bekerja dibawah koordinasinya.
1.4
Hubungan Kerja
Hubungan kerja adalah dalam pelaksanaan pekerjaan antara tiga unsur
12
1. Ikatan kontrak.
2. Konsultan menyerahkan jasa kepada pemilik.
3. Pemilik memberikan imbalan jasa atau biaya perencana.
b. Antara pemilik dengan kontraktor
1. Ikatan kontrak.
2. Kontraktor kepada pemilik menyerahkan hasil pekerjaan.
3. Pemilik kepada kontraktor memberikan biaya pelaksanaan pekerjaan.
13
1.5
1. Tahap pekerjaan
Tahap pekerjaan pada proyek Peningkatan Jalan poros Kecamatan Rupat
Meliputi:
a. Pekerjaan mobilisasi.
b. Pengecoran drainase.
c. Perkerasan berbutir klas B.
d. Pengecoran Jalan Ready Mix FS-45
e. Pekerjaan lain-lain.
14
BAB II
PELAKSANAAN PROYEK
Rangkaian pelaksanaan suatu proyek dimulai dengan pemberian tugas oleh
pemilik/owner yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis kepada
pelaksana/ kontraktor melalui suatu proses tender atau pelelangan umum, dan
untuk mengawali proyek, owner
2.1
Proses Pelelangan
Pelelangan adalah suatu proses dalam rangkaian suatu proyek yang berupa
umum
merupakan
metode
pemilihan
penyedia
15
merupakan
metode
pemilihan
penyedia
jasa
yang
merupakan
metode
pemilihan
penyedia
barang
yang
16
2.2
Data proyek
Pengertian proyek
Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang terarah yang dikehendaki
oleh pemberi tugas untuk direncanakan dan dilaksanakan oleh pihak lain atau
wakilnya yang ditunjuk dengan jangka waktu tertentu.
2.2.1 Data umum proyek
Data-data proyek pada kerja praktek atau On The Job Training (OJT) ini
adalah sebagai berikut :
a. Nama Proyek
: Peningakatan Jalan Poros Kecamatan Rupat
b. Pemilik Proyek
1. Bagian Proyek
2. Kecamatan
: Rupat
3. Provinsi
: Riau
4. Paket Pekerjaan
5. Tahun Anggaran
6. Sumber Dana
7. Harga Proyek
: Rp. 495.319.678.000.
17
8. Terbilang
2.3
2.4.1 Mobilisasi
Pada item mobilisasi cakupan kegiatan yang diperlukan untuk kontrak ini
akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan
sebagaimana dibagian-bagian lain dari dokumen kontrak secara umum sesuai
dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Mobilisasi semua staf supervisor konstruksi dan semua pekerja yang
diperlukan untuk melaksanakan dan penyelesaian pekerjaan kontrak.
b. Peyediaan dan pemeliharaan direksi keet, perabotan dan pelayanan dan lain
lain.
c. Mobilisasi peralatan.
d. Agregat klas B.
e. Pengukuran di lapangan bersama direksi.
f. Demobilisasi.
18
truck dan alat bantu lainnya. Pelaksanaan penyiapan badan jalan ini dimulai
setelah pekerjaan pendahuluan berupa pengukuran dan pemasangan patok-patok
selesai dilaksanakan.
yang perlu
Tahap Pelaksanaan
a. Persiapan
-
Mobilisasi
b. Pekerjaan Tanah
-
19
c. Pekerjaan Berbutir
-
Nama Alat
Sistem Pengadaan
Unit
1
Dump Truck
2 (Unit)
Milik Perusahaan
Vibro Roller
1 (Unit)
Milik Perusaahaan
Moter Grader
1 (Unit)
Milik Perushaan
20
b. Vibro Roller alat yang digunakan untuk memadatkan hamparan maupun Base
B.
c. Motor Grader yaitu suatu alat berat yang digunakan untuk penghamparan
material timbunan Base B yang terkumpul dilapangan
2.6
21
c. Kekerasan/keausan agregat
d. Ketahanan terhadap pelapukan agregat
e. Daya letak terhadap bahan pengikat
f. Bentuk butiran agregat
g. Kebersihan
2. Air
Penggunaan air sangat mutlak sekali dalam suatu proyek pada pekerjaan
Base dan juga dalam pemadatan pada perkerasan material. Air yang digunakan
pada pekerjaan konstruksi pada umumnya tidak boleh mengandung banyak
minyak, asam alkali, garam dan bahan organic lainnya. Pada proyek ini air
diambil dari sumber air seperti: sumur, parit, dan air sungai disekitarnya.
3. Tanah
Penggunaan tanah pada proyek ini dapat ditemukan pada pekerjaan
pencampuran agregat kelas B, dan untuk persyaratan tanah yang digunakan harus
mendapat persetujuan pengawas lapangan. Sebaiknya tanah yang digunakan tidak
mengandung material organik, lempung sisa-sisa pelapukan kayu yang berasal
dari tumbuhan.
22
Staf Kantor yaitu tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan sebagian besar
dikantor.
b. Kepala lapangan
Kepala Lapangan adalah tenaga kerja yang mengkoordinasi dan bertnaggung
jawab atas semua pekerjaan dilapangan.
c. Pelaksanaan lapangan
Tenaga kerja yang mengepalai operator, mekanik, sopir dan pekerja untuk
mengarahkan suatu pekerjaan.
d. Pekerja/Buruh
Pekerja adalah tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan dilapangan sesuai
dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
2. Pengangkutan Agregat
Pengangkutan agregat Base B ini di ambil dari Base Camp yang jaraknya
10 km dan begitu pula waktu pembongkaran berkisar 3 menit, dimana agregat
Base B akan di hamparkan dengan menggunakan Motor Grader. Selama dalam
pengangkutan sebaiknya jangan melebihi kapasitas muatan Dump Truck 4 m3.
23
3. Penumpukan Agregat
Sebelum dilakukan penghamparan terlebih dahulu dilakukan penumpukan
agregat Base B pada lokasi jalan. Adapun volume tumpukan Base yang akan di
hamparkan yaitu sebanyak 4 M3 pertumpukan. Serta jarak antara tumpukan satu
ke tumpukan lain 3 Meter.
4. Proses penghamparan Base B
Agregat Base B harus dihamparkan dan diratakan sesuai dengan
kelandaian, elevasi serta bentuk melintang yang disyaratkan. Dimana jalan yang
akan di Base semua badan jalan yang telah disiapkan, urutan penghamparan Base
B itu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga panjang penghamparan jalan itu
pada akhir setiap hari kerja dibuat sependek mungkin.
5. Pemadatan
Pemadatan Base B dihamparkan dan diratakan permukaannya dengan
menggunakan Motor Grader,
dimonitoring.
pemadatan menggunakan alat vibro roller kecepatan mesin pemadat
sangat pelan sekali sehingga tidak mengakibatkan tergesernya campuran Base B
tersebut./Arah dari pemadatan harus tidak berubah secara tiba-tiba, begitu pula
arah dari pemadatan harus tidak terbalik secara tiba-tiba, yang menyebabkan
terdorongnya tanah urugan, pemadatan menggunakan Vibro Roller sampai 6 kali
lintasan.
Pemadatan harus berlangsung secara terus menerus sebagaimana
diperlukan untuk memperoleh pemadatan yang merata sewaktu campuran masih
dalam kondisi padat yang dapat dikerjakan dan seluruh bekas tanda pemadatan
dan ketidakrataan hilang, proses penyiraman pada Base B yaitu sebelum
penghamparan dengan demikian fungsi dari penyiraman tersebut adalah agar saat
greader bekerja tidak terjadi lengket pada roda vibro dan juga untuk pemadatan
24
6.
1. Pekerjaan pendahuluan
Pekejaan pendahuluan merupakaan pekerjaan persiapan, pekerjaan
pembuatan mal / bekisting dan pembesian. Sebelum pekerjaan dimulai
dilokasi harus dipasang rambu-rambu pengaman sehingga tidak terganggu
aktivitas lalu lintas.
2. Pekerjaan bekisting
Pekerjaan pemasangan bekisting dilakukan setelah pembersihan
lahan dilaksanakan. Pemasangan bekisting harus teratur dan rapi serta
tidak menyebabkan kebocoran pada adukan beton nantinya. Pemasangan
bekisting dengan tebalnya 2.5 cm dan lebar 15 cm dan selanjutnya diberi
skor dengan ukuran kayu 5/7 cm dengan jarak 50 cm.
25
baik dan rapi sesuai ukuran badan jalan yang dikerjakan yaitu 1450 m x 5
m, dan kondisi plastik tidak berlubang ataupun sobek.
pelayanan
kepada
masyarakat
setempat,
dan
masa
2.8 Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu proses penilain selama pelaksanaan kegiatan
dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan
semua anggota kelompok melaksanakan kegiatan penyesuaian bila terjadi
penyimpangan.
26
27
28
3. Denda Keterlambatan
Denda keterlambatan akan diberikan kepada pemborong yang gagal
menyerahkan pekerjaan pada saat yang telah disepakati bersama, pemborong
29
akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai
kontrak, setiap hari keterlambatan dengan maksimum 5% dari nilai kontrak.
2.9
2.10
30
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
PELAKSANAAN PERKERASAN BETON (RIGID PAVEMENT)
3.1 Pekerjaan pendahuluan
Pekejaan pendahuluan merupakaan pekerjaan persiapan, pekerjaan
pembuatan mal / bekisting dan pembesian. Sebelum pekerjaan dimulai dilokasi
harus dipasang rambu-rambu pengaman sehingga tidak terganggu aktivitas lalu
lintas.
31
mengunakan kayu dengan tebalnya 2.5 cm dan lebar 15 cm dan selanjutnya diberi
skor dengan ukuran kayu 5/7 cm dengan jarak 50 cm.
32
dari bahan-bahan yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap tulangan,
seperti kotoran-kotoran dan lain-lain, kemudian diameter tulangan sesuai dengan
diameter yang telah ditentukan sebelumnya dengan ukuran wiremesh M6 M6 6100
N0
Batching plant
1 unit
Milik perusahan
Mixer truck
Milik perusahan
33
Dump truck
Milik perusahan
plant
merupakan
alat
yang
berfungsi
untuk
34
35
36
Pekerjaan pendahuluan
1. Pekerjaan pendahuluan
Pekerjaan bekisting
2. Pekerjaan pendahuluan
Pekerjaan pemasangan plastik alas
Pekerjaan penulangan
37
Pekerjaan greate
selesai
38
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Setelah melaksanakan On The Job Training (OJT) selama 2 (dua) bulan
pada proyek peningkatan jalan Daeng Taugek Kel. Purnama banyak hal yang
penulis lihat dan dapatkan. Namun secara garis besar ada beberapa kesimpulan
yang dapat penulis sampaikan , hal-hal tersebut antara lain :
1. Pelaksanaan
proyek
berdasarkan
hasil
keputusan
pelelangan
yang
39
batching
plant)
lebih
terkontrol/terjamin
dan
dapat
dipertanggung jawabkan.
3. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dari segi teknis dan non teknis
dilakukan pengawasan melalui oleh konsultan pengawas dengan berbagai cara
yaitu pengawasan material, pengawasan mutu beton, pelaksanaan kontruksi
dan sebagainya agar pekerjaan dilapangan sesuai dengan syarat-syarat, gambar
rencana dan spesifikasi.
4.2 Saran
Sebagai pelaksana On The Job Training penulis merasakan manfaat yang
dapat dari OJT ini. On The Job Training ini memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk memperoleh ilmu-ilmu praktis yang ada dilapangan yang tidak
pernah ditemui mahasiswa dibangku perkuliahan.
Mengingat besarnya manfaat yang akan didapat dari pelaksanaan On The
Job Training ini, maka penulis ingin meyampaikan beberapa saran, antara lain :
1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan perlu perancanaan yang baik dan sempurna
sehingga tidak menyebabkan perubahan yang sangat jauh antara kebutuhan
kuantitas dilapangan dengan perancanaan yang telah ada.
2. Organisasi yang terlibat dalam suatu proyek harus lebih meningkatkan
profesionalisme serta kemampuaan kerja sama yang baik dan terbuka untuk
mencapai pekerjaan yang maksimal.
3. Pengadaan tenaga ahli yang terampil, dan berpengalaman, sehingga pekerjaan
dilapangan mendapatkan hasil yang diharapkan.
4. Dalam
pelaksanaan
suatu
pelaksanaan
pekerjaan
harus
benar-benar
mendapatkan pengawasan yang baik, dan tidak terlepas juga itikad baik dari
pihak pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dengan secara
profesional sehingga memproleh hasil yang direncanakan.
40
BENGKALIS
SURAT PERJANJIAN
HARGA SATUAN
Paket Pekerjaan Konstruksi :
PENINGKATAN JALAN BATU PANJANG PANGKALAN NYIRIH
KECAMATAN RUPAT
Nomor : 600/PU-BM/SP-MY/X/2013/005
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut kontrak) dibuat dan
ditandatangani di Bengkalis pada hari Senin Tanggal Dua Puluh Delapan Bulan Oktober Tahun
Dua Ribu Tiga Belas, berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor : 600/PU/IX/2013/894
tanggal Lima bulan September tahun Dua Ribu Dua Belas dan Surat Penunjukan Penyedia
Barang / Jasa (SPPB) Nomor : 600/PU/X/2013/515 tanggal 07 bulan Oktober tahun Dua Ribu
Tiga Belas serta Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Kabupaten Bengkalis dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis tentang Pengangguran Kegiatan
Tahun Jamak T.A 2012 2015 Nomor : 09/MoU-HK/X/2012 dan Nomor : 06/DPRD/PB/2012
Tanggal Delapan Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Belas antara PIHAK PERTAMA
Nama
NIP
Jabatan
:
:
:
:
:
:
Hobby Siregar
Direktur Utama PT. MAWATINDO ROAD CONTRUCTION
Jl. Cimandiri No. 6 Lt. III/5, Cikini Jakarta Pusat
: 04
: 5 April 2010
: Yulida Desmartini, SH
nama PT. MAWATINDO ROAD CONTRUCTION selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;
PA/PPK telah menunjuk penyedia yang menjadi pihak dalam kontrak ini melalui surat
penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPB) untuk melaksanakan paket pekerjaan
Peningkatan Jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih sebagaiman diterangkan dalam SyaratSyarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut Pekerjaan Konstruksi;
Penyedia sebagaimana dinyatakan kpada PA/PPK, memiliki keahlian profesional, personil
dan sumber daya teknis serta telah menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
PA/PPK dan penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini dan mengikat pihak yang mewakili;
PA/PPK dan penyedia menyatakan mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
a) Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
b) Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
c) Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan kontrak ini;
d) Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini berserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
DAN DENGAN MEMPERHATIKAN :
Maka oleh karena itu, PA/PPK dan Penyedia dengan ini telah bersepakat untuk membuat
perjanjian pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih dengan
syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1.
PASAL 1
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
Total nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang diperoleh berdasarkan
harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
adalah sebesar Rp. 495.319.678.000.00,- (Empat ratus sembilan puluh lima milyar
tiga ratus sembilan belas juta enam ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah) yang
bersumber dari APBD Kabupaten Bengkalis.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PASAL 3
ISTILAH DAN DEFINISI
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
PASAL 4
DOKUMEN KONTRAK
Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian;
b. Pokok perjanjian;
c. Surat penawaran beserta penawaran harga;
d. Syarat-syarat khusus kontrak;
e. Syarat-syarat umum kontrak;
f. Spesifikasi khusus;
g. Spesifikasi umum;
h. Gambar-ganbar
i. Daftar kuantitas dan harga; dan
j. Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ,BAHP,
PASAL 4
KETENTUAN KONTRAK
Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 diatas;
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PA/PPK DAN PENYEDIA
Hak dan kewajiban timbal-balik PA/PPK dan Penyedia dinyatakan dalam kontrak yang
meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
4) Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
b.
PASAL 7
JANGKA WAKTU
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
Dengan demikian PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani kontrak ini pada tanggal tersebut diatas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia. Kontrak ini dibuat
sebanyak 2 (dua) Eksempler rangkap dan telah dibubuhi materai secukupnya serta masingmasing mempunyai kekuatan hukun yang sama dan mengikat bagi para pihak.
Untuk dan atas nama
DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BENGKALIS
PENGGUNA ANGGARAN SELAKU PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN
HOBBY SIREGAR
DIREKTUR UTAMA
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA