Ayat (1)
Undang-undang ini menganut prinsip pemajakan atas penghasilandalam
pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap
tambahankemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari
manapunasalnya yang dapat dipergunakan untuk konsumsi atau menambah
kekayaan WajibPajak tersebut.
Pengertian penghasilandalam Undang-undang ini tidak memperhatikan adanya
penghasilan dari sumbertertentu, tetapi pada adanya tambahan kemampuan
ekonomis. Tambahan kemampuanekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak merupakan ukuran terbaikmengenai kemampuan Wajib Pajak tersebut
untuk ikut bersama-sama memikul biaya yangdiperlukan pemerintah untuk
kegiatan rutin dan pembangunan.
Dilihat darimengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada Wajib Pajak,
penghasilan dapatdikelompokkan menjadi:
- penghasilan daripekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas
seperti gaji, honorarium,penghasilan dari praktek dokter, notaris, aktuaris,
akuntan, pengacara, dansebagainya;
- penghasilan dariusaha dan kegiatan;
- penghasilan dari modal,yang berupa harta gerak ataupun harta tak gerak
seperti bunga, dividen,royalti, sewa, keuntungan penjualan harta atau hak
yang tidak dipergunakanuntuk usaha, dan lain sebagainya;
- penghasilan lain-lain, sepertipembebasan utang, hadiah, dan lain sebagainya.
Dilihat daripenggunaannya, penghasilan dapat dipakai untuk konsumsi dan
dapat pula ditabunguntuk menambah kekayaan Wajib Pajak.
Karena Undang-undangini menganut pengertian penghasilan yang luas maka
semua jenis penghasilan yangditerima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak
digabungkan untuk mendapatkandasar pengenaan pajak. Dengan demikian,
apabila dalam satutahun pajak suatu usaha atau kegiatan menderita kerugian,
maka kerugiantersebut dikompensasikan dengan penghasilan lainnya
(kompensasi horisontal),kecuali kerugian yang diderita di luar negeri. Namun
demikian, apabilasuatu jenis penghasilan dikenakan pajak dengan tarif yang
bersifat final ataudikecualikan dari Objek Pajak, maka penghasilan tersebut tidak
bolehdigabungkan dengan penghasilan lain yang dikenakan tarif umum.
Contoh-contohpenghasilan yang disebut dalam ketentuan ini dimaksudkan untuk
memperjelaspengertian tentang penghasilan yang luas yang tidak terbatas pada
contoh-contohdimaksud.
Huruf a
Semua pembayaran atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan,seperti upah,
gaji, premi asuransi jiwa, dan asuransi kesehatan yang dibayaroleh pemberi
kerja, atau imbalan dalam bentuk lainnya adalah Objek Pajak.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Huruf h
Sebagaimanatersebut dalam huruf g, pengecualian sebagai Objek Pajak
berdasarkan ketentuanini hanya berlaku bagi dana pensiun yang
pendiriannyatelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan.
Yangdikecualikan dari Objek Pajak dalam hal ini adalah penghasilan dari modal
yangditanamkan di bidang-bidang tertentu berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan.Penanaman modal oleh dana pensiun dimaksudkan untuk
pengembangan dan pemupukan dana untukpembayaran kembali kepada peserta
pensiun di kemudian hari, sehingga penanamanmodal tersebut perlu diarahkan
pada bidang-bidang yang tidak bersifatspekulatif atau yang berisiko tinggi. Oleh
karena itupenentuan bidang-bidang tertentu dimaksud ditetapkan dengan
Keputusan MenteriKeuangan.
Huruf i
Untukkepentingan pengenaan pajak, badan-badan sebagaimana disebut dalam
ketentuanini yang merupakan himpunan para anggotanya dikenakan pajak
sebagai satu kesatuan,yaitu pada tingkat badan tersebut. Oleh karena itu,
bagianlaba yang diterima oleh para anggota badan tersebut bukan lagi
merupakan ObjekPajak.
Huruf j
Perusahaan reksadanaadalah perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan
investasi, investasikembali, atau jual beli sekuritas. Bagi pemodal
khususnyapemodal kecil, perusahaan reksadana merupakan salah satu pilihan
yang amanuntuk menanamkan modalnya.
Dalam rangka mendorongtumbuhnya perusahaan reksadana, maka bunga
obligasi yang diterima olehperusahaan reksadana dikecualikan sebagai Objek
Pajak selama lima tahun pertamasejak perusahaan reksadana tersebut didirikan
atau sejak diperolehnya izinusaha.
Huruf k
Perusahaan modal ventura adalah suatuperusahaan yang kegiatan usahanya
membiayai badan usaha (sebagai pasanganusaha) dalam bentuk penyertaan
modal untuk suatu jangka waktu tertentu.Berdasarkan ketentuan ini, bagian laba
yang diterima atau diperoleh dariperusahaan pasangan usaha tidak termasuk
sebagai Objek Pajak, dengan syaratperusahaan pasangan usaha tersebut
merupakan perusahaan kecil, menengah, atauyang menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan dalam sektor-sektor tertentuyang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, dan saham perusahaan tersebut tidakdiperdagangkan di bursa efek di
Indonesia.
Apabila pasangan usaha perusahaanmodal ventura memenuhiketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf f, maka dividen yangditerima atau
diperoleh perusahaan modal venturabukan merupakan Objek Pajak.
Agar kegiatan perusahaan modal venturadapat diarahkan kepada sektor-sektor
kegiatan ekonomi yang memperoleh prioritasuntuk dikembangkan, misalnya
untuk meningkatkan ekspor non migas, maka usahaatau kegiatan dari
perusahaan pasangan usaha tersebut diatur oleh MenteriKeuangan.