PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi psikotik merupakan gangguan kronik pada sistem saraf pusat yang
menyebabkan penderita tidak dapat berpikir jernih, mengontrol emosi, dan
menentukan pilihan serta mendengar halusinasi auditorial, suara yang tidak bisa
didengar oleh manusia pada umumnya.
sebagai obat asma, obat penurun berat badan, antibakteri serta antioksidan.
Namun pemanfaatannya sebagai antipskiotik belum banyak diteliti dan belum
banyak digunakan (Kementrian Kehutanan, 2014). Penelitian dan pengembangan
tentang tumbuhan obat baik di dalam maupun di luar negeri berkembang dengan
pesat saat ini, terutama dalam bidang khasiat obat maupun analisis zat kimia
berdasarkan tumbuhan obat yang telah digunakan oleh sebagian masyarakat
dengan khasiat yang teruji secara empiris. Hasil penelitian tersebut, tentunya lebih
memantapkan para pengguna tumbuhan obat tentang khasiat maupun kegunaanya
(Dalimartha, 2000).
Pada skrining kandungan fitokimia dalam daun gaharu didapatkan bahwa
daun gaharu mengandung senyawa flavonoid, tannin, polifenol, glikosida dan
terpenoid (Yanti et al., 2013). Penelitian kandungan fitokimia dalam daun gaharu
spesies Aquilaria crassna yang dilakukan oleh Kamonwannasit (2013)
menunjukkan bahwa daun gaharu spesies ini mengandung flavonoid, alkaloid,
saponin, tanin dan glikosida. Penelitian yang dilakukan oleh Liana tahun 2013
menunjukkan daun gaharu (Aquilaria malaccensis) mengandung senyawa fenol,
flavonoid dan terpenoid yang terdapat pada fraksi etil asetat, hal ini menunjukkan
tumbuhan gaharu dari family Thymeliaceae yaitu daun gaharu spesies Aquilaria
malaccensis dan Gyrinops versteegii memiliki kandungan yang sama.
Flavonoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam
pelarut polar. Menurut Chusine dan Lamb (2005) senyawa flavonoid merupakan
senyawa potensial sebagai antidepresan yang menunjukkan daya hambat pada
protein monoamin oksidase.
Golongan senyawa lain yang terdapat pada daun gaharu (Aquilaria
malaccensis) adalah terpenoid. Menurut Lutfiyanti et al. (2012) terpenoid
memiliki fungsi sebagai neuroprotektive substance. Senyawa tersebut dapat
melindungi kerusakan dan degenarasi sel otak dengan menekan jumlah IL-17 dan
mensekresikan Nuclear Factor Erythroid-2 Related Factor-2 (NRF2) sebagai
antioxidant inducer.
Luasnya penyebaran, cukup tingginya budidaya, dan banyaknya potensi
Aquilaria malaccensis dalam bidang kesehatan tidak menutup kemungkinan
bahwa tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai agen antipsikotik.. Belum banyak
penelitian yang meneliti bagaimana aktivitas daun gaharu sebagai antipsikotik,
diharapkan daun gaharu dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan
psikotik. Penelitian ini akan menggunakan risperidone sebagai kontrol positif.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun Gaharu
(Aquilaria Mallacensis) dalam mengurangi gejala negatif dan memperbaiki sistem
kognitif pada tikus putih galur Wistar yang diinduksi lir-psikotik.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ekstrak daun gaharu (Aquilaria mallacensis) efektif dalam
mengurangi gejala negatif dan gangguan kognitif yang terjadi pada tikus putih
galur wistar yang diinduksi lir-psikotik ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas ekstrak daun gaharu (Aquilaria Mallacensis) dalam mengurangi
gejala negatif dan memperbaiki fungsi kognitif pada tikus Wistar yang
diinduksi lir-psikotik
1.3.2 Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus memiliki tujuan, antara lain :
1. Mengetahui efektivitas ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis)
dalam mengurangi gejala negatif pada tikus putih wistar yang
diinduksi lir-psikotik
2. Mengetahui efektivitas ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis)
dalam memperbaiki gangguan kognitif pada tikus putih wistar yang
diinduksi lir-psikotik
3. Mengetahui golongan senyawa yang terkandung pada daun gaharu
(Aquilaria malaccensis)
4. Mengetahui jumlah ekstrak yang efektif dalam memperbaiki gejala
negatif pada tikus Wistar yang diinduksi lir-psikotik
1.4 Premis
1. Ekstrak etanol daun Gaharu spesies Aquilaria agallocha memperbaiki level
monoamine pada otak mendekati angka normal (Okugawa et al., 1993)
2. Jinkoh-eremol dan agaraospinal pada Ekstrak etanol daun gaharu spesies
Aquilaria agallocha terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan
Sistem saraf pusat dan menghilangkan efek metamphetamin-inducedlocomotion pada tikus (Okugawa et al, 1994)
3.
Flavonoid
Terpenoid
Tannin
Neuroprotektor
&
Anti-Inflamasi
1.6 Hipotesis
sehingga