Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SIKAP


SISWA KELAS VII PADA SEKS PRANIKAH
DI SMP NEGERI 2 UNGARAN

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh :
MITA BUDI RAHMAYANTI
NIM. 0101280

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2013

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SIKAP
SISWA KELAS VII PADA SEKS PRANIKAH
DI SMP NEGERI 2 UNGARAN
Mita Budi Rahmayanti1), Surjani 2), Heni Setyowati3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo
ABSTRAK
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SIKAP SISWA KELAS VII PADA
SEKS PRANIKAH DI SMP NEGERI 2 UNGARAN. Minimnya pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi karena akses remaja untuk mendapatkan informasi sangat terbatas
betapa pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja terutama tentang seks
pranikah. Kondisi seperti ini yang menjadikan remaja mencari informasi pada sumber
lain yang memberikan pengetahuan yang salah. Salah satu pencegahan dini yang dapat
dilakukan adalah dengan diberikannya penyuluhan pada remaja terutama usia 13 sampai
14 tahun karena merupakan periode emas terbentuknya landasan yang kuat tentang
kesehatan reproduksi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan
reproduksi remaja terhadap kemampuam kognitif dan sikap siswa kelas VII pada seks
pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran.
Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan
one group pre test post test. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri
2 Ungaran yang memiliki usia 13 sampai 14 tahun sejumlah 303 siswa. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampling proporsional random sampling sebanyak
60 siswa.
Hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja terhadap kemampuan kognitif siswa kelas VII SMP Negeri 2 Ungaran pada seks
pranikah dengan menggunakan uji wilcoxon test dengan p value sebesar (0.000<0.05)
dan pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap sikap siswa didapatkan
nilai p value sebesar (0.031<0.05) sehingga Ho ditolak. Penyuluhan kesehatan
reproduksi remaja memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif
dan perubahan sikap siswa kelas VII SMP Negeri 2 Ungaran.
Kata kunci

: Penyuluhan kesehatan reproduksi, remaja, kemampuan kognitif, sikap,


dan seks pranikah.

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

ABSTRACT
INFLUENCE ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH EDUCATION
COGNITIVE ABILITY AND ATTITUDES TOWARD SEVENTH GRADE
STUDENTS IN PREMARITAL SEX IN SMP NEGERI 2 UNGARAN. Lack of
knowledge about adolescent reproductive health because access to information is very
limited importance of reproductive health education for adolescents, especially about
premarital sex. Conditions such as these that make teenagers looking for information on
other sources that give false knowledge. One of the early intervention that can be done
is given counseling to adolescents, especially ages 13 to 14 years as a golden period of
the formation of a strong foundation on reproductive health.
The purpose of this study was to determine the effect of adolescent reproductive
health education and attitudes towards cognitive kemampuam class VII in premarital
sex in SMP Negeri 2 Ungaran.
The study design used was a pre experiment with approaches one group pre test post test. Populasiya are all students of class VII in SMP Negeri 2 Ungaran who has
aged 13 to 14 years a total of 303 students. The samples in this study using proportional
random sampling technique sampling of 60 students.
Results reveal that there is influence of adolescent reproductive health education
on cognitive abilities of students of class VII SMP Negeri 2 Ungaran on premarital sex
by using the Wilcoxon test for test with p value (0.000 <0.05), and the influence of
adolescent reproductive health education on the attitudes of students obtained p value by
(0.031 <0.05), so Ho is rejected. Adolescent reproductive health education to give effect
to an increase in cognitive ability and attitude change class VII student of SMP Negeri 2
Ungaran.
Keywords: reproductive health counseling, adolescent, cognitive abilities, attitudes, and
premarital sex.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurangnya pemahaman tentang
pri-laku seksual yang berdampak pada
masa remaja amat merugikan bagi
remaja sendiri contohnya bisa terjadi
kehamilan yang tidak diinginkan, terjadi
infeksi menular seksual serta tindakan
aborsi sehingga akan me-ngakibatkan
pengaruh buruk yang sangat tinggi
untuk beberapa tahun ke depan, sebab
pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif,
emosi,sosial dan seksual (Kusumastuti,
2010).

Badan
Kependudukan
dan
Keluarga Berencana terus berupaya
mencari cara agar pendidikan seks bisa
menjangkau remaja melalui sekolah.
Namun, Deputi Bidang Keluarga
Berencana dan Kesehatan Re-produksi
Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN) di Jakarta,
mengatakan
bahwa
hingga kini
pendidikan seks di sekolah terus ditolak
banyak pihak karena pendidikan seks
dicurigai sebagai kegiatan kontraproduktif
dan
mengarah
pada
pornografi (Kompas, 2013). Upaya
mengadakan pendi-dikan seks tersebut
menunjukkan bahwa belum adanya
partisipasi pihak sekolah dengan

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

perkembangan kesehatan reproduksi


pada remaja.
Faktor

faktor
yang
mempengaruhi sikap seks pranikah
adalah karena adanya pengaruh teman
sebaya, pengaruh orang tua yang
menganggap masih tabunya pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
perkem-bangan anak-anaknya, serta
salah satunya juga adalah dengan
diberikan
penyuluhan.
WHO
menekankan pentingnya pendidikan
kesehatan reproduksi kepada remaja
muda (younger adolescents), yaitu
kelompok usia 10 hingga 14 tahun
karena merupakan masa emas untuk
terbentuknya landasan yang kuat
tentang kesehatan reproduksi, sehingga
dapat mempersiapkan mereka untuk
mengambil keputusan seksual yang
lebih aman dan bijaksana dalam
hidupnya (BKKBN, 2011).
Hasil survey pendahuluan yang
di-lakukan di SMP Negeri 2 Ungaran,
didapat-kan hasil bahwa jumlah siswa
dalam 4 tahun terakhir yang mengalami
kehamilan diluar nikah sebanyak 4
(0,5%) siswi dan semuanya dikeluarkan
dari sekolah. SMP Negeri 2 Ungaran
terdapat kurikulum pendidikan seks
tetapi tidak berdiri sendiri, diberikan
melalui pelajaran biologi, beberapa
materi yang di-berikan yaitu reproduksi
sehat, proses ke-hamilan, dan organorgan reproduksi diberi-kan di kelas IX
semester I dan belum pernah
mendapatkan
pendidikan
dan
penyuluhan
tentang
kesehatan
reproduksi dari luar sekolah. Bahkan
mereka juga men-jelaskan pengelolaan
PIK - KRR belum pernah diperkenalkan
oleh siapapun di SMP Negeri 2
Ungaran.
Metode Penelitian

atau penelitian pengaruh dengan


rancangan one group pre test-post test.
Populasi penelitian: seluruh siswa kelas
VII yang berusia 13 sampai 14 tahun di
SMP Negeri 2 Ungaran. Teknik sampel
adalah proporsional random sampling
yaitu 60 siswa. Data kemampuan
kognitif dan sikap terhadap seks
pranikah
menggunakan
kuesioner.
Analisa data yang digunakan untuk
menguji hubungan antara variabel yang
diteleti menggunakan uji Wilcoxon Test.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisa data Univariat
Analisis
univariat
ini
digunakan
untuk
memberikan
gambaran tiap variabel secara
tersendiri yaitu gambaran tentang
kemampuan kognitif dan sikap siswa
terhadap seks pranikah sebelum dan
sesudah penyuluhan pada siswa kelas
VII di SMP Negeri 2 Ungaran.
a) Kemampuan kognitif pre test.
Tabel 1 : Distribusi frekuensi
responden berdasarkan
kemampuan kognitif pre
test di SMP Negeri 2
Ungaran
Kemampuan
Kognitif Pre
test
Kurang
Cukup
Baik
Total

Frekuensi
22
29
9
60

Persentase
(%)
36,7
48,3
15,0
100,0

Kemampuan kognitif pre test


terbanyak adalah kategori cukup
yaitu berjumlah 29 responden
(48,3%), kategori kurang berjumlah
22 responden (36,7%), dan paling
sedikit kategori baik yaitu 9
responden
(15%)Kemampuan
kognitif post test

Desain
penelitian
pada
penelitian ini adalah pra eksperimen
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif
dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

(98,3), kategori negatif hanya 1


responden (1,7%).

b) Kemampuan kognitif post test


Tabel 2 : Distribusi frekuensi
responden berdasarkan
kemampuan kognitif
post test di SMP Negeri
2 Ungaran
Kemampuan
Kognitif Post
test
Cukup
Baik
Total

Frekuensi
22
38
60

Persentase
(%)
36,7
63,3
100,0

Kemampuan kognitif post


test kategori baik yaitu 38
responden (63,3%)
c) Sikap pre test
Tabel 3 : Distribusi frekuensi
responden berdasarkan
sikap pre test di SMP
Negeri 2 Ungaran
Kategori Sikap
Pre test
Negatif
Positif
Total

Frekuensi
4
56
60

Persentase
(%)
6,7
93,3
100,0

Sikap pre test responden termasuk kategori positif yaitu


sebesar 56 responden (93,3%),
kategori
negatif
hanya
4
responden (6,7%).
d) Sikap post test
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan
Sikap Post test di SMP
Negeri 2 Ungaran
Kategori Sikap
Post test
Negatif
Positif

Frekuensi
1
59

Persentase
(%)
1,7
98,3

Total

60

100,0

Sebagian besar sikap post


test responden termasuk kategori
positif yaitu sebesar 59 responden

2. Analisis data Bivariat


Analisis bivariat ini digunakan
untuk
mengetahui
pengaruh
penyuluhan
antara
kemampuan
kognitif dan sikap siswa kelas VII
pada seks pranikah di SMP Negeri 2
Ungaran.
Analisa
data
yang
digunakan untuk menguji pengaruh
ini menggunakan uji Wilcoxon Test
dimana hasilnya disajikan pada tabel
berikut ini:
a) Pengaruh penyuluhan kesehatan
reproduksi
remaja
terhadap
kemampuan
kognitif
siswa
kelasVII
Tabel 5 :Pengaruh Penyuluhan
Kesehatan Reproduksi
Remaja Terhadap
Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas VII
Variabel

Kemampuan
Kognitif Pre test
Kemampuan
Kognitif Post test

60

Mean
Z
Rank
22,83 -6,035

60

29,34

p
value
0,000

Sebagian besar siswa yaitu


dari 60 siswa yang memiliki
kemampuan kognitif pre test
sebelum diberi penyuluhan rata rata rankingnya (22,83) lebih
sedikit
daripada
kemampuan
kognitif post test (29,34). Hasil
uji statistik didapatkan nilai p
value sebesar 0,000 < nilai 0,05
sehingga H0 ditolak, berarti dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh
penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja terhadap kemampuan
kognitif siswa Kelas VII di SMP
Negeri 2 Ungaran.

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

b) Pengaruh penyuluhan kesehatan


reproduksi remaja terhadap sikap
siswa kelas VII
Tabel 6 :Pengaruh Penyuluhan
Kesehatan Reproduksi
Remaja Terhadap Sikap
Seks Pranikah Siswa
Kelas VII di SMP Negeri
2 Ungaran
Variabel

Sikap Pre test


Sikap Post test

60
60

Mean
Rank
22,82
27,89

Z
2,158

p
value
0,031

Hasil
analisis
data
menggunakan
Wilcoxon
Test
didapatkan p value sebesar 0,031
< 0,05 sehingga H0 ditolak, berarti
ada
pengaruh
penyuluhan
kesehatan
reproduksi
remaja
terhadap sikap seks pranikah siswa
Kelas VII di SMP Negeri 2
Ungaran.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa adanya kenaikan antara sebelum
dan sesudah diberikan penyuluhan
terhadap kemampuan kognitif siswa
dengan kategori baik dari siswa
sejumlah 9 responden (15,0%) menjadi
38 responden (63,3%), dan kategori
kurang se-jumlah 22 responden (36,7%)
menjadi (0%), namun kategori cukup
dari siswa sejumlah 29 responden
(48,3%) mengalami penurunan menjadi
22 responden (36,7%). Menurut Bhakti
(2011), penyuluhan adalah salah satu
faktor
yang
mempengaruhi
meningkatnya kemampuan kognitif
seseorang.
Kemampuan
kognitif
siswa
mempe-ngaruhi sikap siswa terhadap

seks pranikah. Hal ini dapat dilihat dari


hasil penelitian adanya kenaikan antara
sebelum
dan sesudah
diberikan
penyuluhan dengan kategori nega-tif
dari siswa sejumlah 4 responden (6,7%)
menjadi 1 responden (1,7%). Menurut
Taufan Nugroho dan Ari Setiawan
(2010), tujuan umum dari penyuluhan
adalah mengubah sikap dan perilaku,
namun masih ada 1 res-ponden yang
memiliki sikap negatif.
Masih adanya sikap negatif yang
timbul setelah diberikan penyuluhan
dikare-nakan adanya stimulus - stimulus
yang mem-perlemah kekuatan penahan,
sehingga ketika sudah diberi perlakuan
berupa penyuluhan responden tidak
berpengaruh apa-apa (Notoadmojo,
2010).
Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori Piaget (2011), remaja yang sudah
mencapai tahap operasi formal telah
mampu melakukan penalaran hipotesis
deduktif. Semakin kemampuan
kognitif mereka baik, maka perilaku
mereka juga akan baik pula. Hasil
korelasi antara kemampuan kognitif
siswa dan sikap siswa tentang seks
pranikah menun-jukkan hasil ada
korelasi yang kuat.
Menurut
Desmita
(2010),
informasi data disimpan secara lebih
permanen didalam otak tetapi dalam
penyimpanan ini diperlukan berbagai
strategi kognitif, seperti melatih
informasi secara berulang - ulang atau
mengorganisirnya dalam kelompok
yang dikenal. Hal ini penyuluhan
memberikan rangsangan sebagai objek
harus diingat kem-bali sekaligus juga
memberikan
input
baru
yang
menambahkan atau meluruskan memori
yang telah disimpan.
Terdapatnya manfaat penyuluhan
terhadap kemampuan kognitif seperti di
atas, maka sangat penting bagi remaja
untuk
men-dapatkan
penyuluhan
mengenai
seks
pranikah
secara

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

sistematika dan terstruktur diharapkan


kemampuan kognitif mengenai seks
pranikah akan lebih tertanam dalam
ingatan remaja dan selanjutnya akan
menimbulkan keyakinan serta motivasi
membentuk sikap dan perilaku positif.
Sikap positif yang bertanggung
jawab pada remaja tentang menyikapi
seks pranikah yaitu dimana remaja
memiliki keyakinan yang ia miliki dan
melakukan tindakan menyikapi seks
pranikah dengan benar. Untuk pembentukan sikap positif bertanggung
jawab dibutuhkan waktu lama. Hal ini
seperti
yang
disebutkan
dalam
Notoatmodjo (2011), bahwa perubahan
sikap yang timbul karena ke-sadaran
akan menghasilkan perubahan yang
lebih awet (long lasting) namun
membu-tuhkan waktu yang relatif lama.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa:
1. Gambaran
sebelum
diberikan
penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja sebagian besar siswa kelas
VII SMP N 2 Ungaran memiliki
kemampuan kognitif yang cukup
terhadap seks pranikah yaitu
sebanyak 29 responden (48,3%)
sedangkan 22 respon-den (36,7%)
memiliki
kemampuan
kognitif
kurang, dan 9 responden (15%).
2. Gambaran
sesudah
diberikan
penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja sebagian besar siswa kelas
VII SMP N 2 Ungaran memiliki
kemampuan kognitif yang baik
terhadap seks pranikah yaitu
sebanyak 38 responden (63,3%)
sedangkan lainnya sebanyak 22
responden
(36,7%)
memiliki
kemampuan kognitif cukup

3. Gambaran
sebelum
diberikan
penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja pada siswa kelas VII SMP N
2 Ungaran yang me-miliki sikap
negatif terhadap seks pranikah ada 4
responden (6,7%) dan yang memiliki
sikap positif ada 56 responden
(93,3%).
4. Gambaran
sesudah
diberikan
penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja pada siswa kelas VII SMP N
2 Ungaran yang me-miliki sikap
negatif terhadap seks pranikah ada 1
responden (1,7%) dan yang memiliki
sikap positif ada 59 responden
(98,3%).
5. Ada pengaruh yang signifikan dari
pe-nyuluhan kesehatan reproduksi
remaja terhadap kemampuan kognitif
siswa kelas VII SMP N 2 Ungaran
pada seks pranikah ( value sebesar
0,000 lebih < 0,05).
6. Ada pengaruh yang signifikan dari
pe-nyuluhan kesehatan reproduksi
remaja terhadap sikap siswa kelas
VII SMP N 2 Ungaran pada seks
pranikah ( value sebesar 0,031 <
0,05)
Saran
1. Sekolah
Diharapkan dari penelitian ini
dapat memberikan pengetahuan
dalam menyi-kapi perilaku tentang
seks pranikah pada remaja di SMP
Negeri 2 Ungaran serta dapat
digunakan untuk memperkenalkan
kegiatan penyuluhan kepada semua
pihak terkait (stakeholders) dalam
rangka mem-perluas pengembangan
diri pada siswa.
2. Siswa
Diharapkan dapat menambah
penga-laman kepada remaja agar
tidak menjadi salah pergaulan karena
bersumber dari orang yang salah.
3. Institusi

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

Diharapkan dapat menambah


refe-rensi
tentang
metodologi
penelitian, pe-nyuluhan kesehatan,
kesehatan reproduksi remaja, teori
kemampuan kognitif dan si-kap serta
dapat menjadikan hasil penelitian ini
sebagai referensi tambahan untuk peneliti selanjutnya di perpustakaan.
4. Peneliti selanjutnya
Diharapkan
bagi
peneliti
selanjutnya
agar
melakukan
penelitian lebih lanjut dengan
memperhatikan
variabelvariabel
lain yang dapat dijadikan eksperimen
untuk dapat lebih meningkatkan
kemampu-an kognitif dan sikap
terhadap seks pra-nikah dalam
kategori baik.
DAFTAR PUSTAKA
Angelina N. Kesehatan reproduksi
remaja. Jurnal Kesehatan; 2011.
Arikunto S. Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta; 2002.
Bhakti
RK.
Hubungan
tingkat
pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi dengan
sikap terhadap seks pranikah
[disertasi]. Surakarta: Fakultas
Kedok-teran Universitas Sebelas
Maret; 2010.
BKKBN. Policy brief. Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Kepen-dudukan
Badan
Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional; 2011.
Depkes RI. Kebijakan dan Strategi
Nasional Kesehatan Reproduksi
di Indonesia. Jakarta: Depkes
RI; 2005.
Desmita. Psikologi perkembangan
peserta didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya; 2011.

Desmita. Psikologi perkembangan.


Bandung: Remaja Rosdakarya;
2010.
Ikatan Peneliti Kependudukan dan
Keluarga Berencana Indonesia.
Profil kepen-dudukan Jawa
Tengah berdasar hasil sensus
penduduk 2010. 5 Oktober 2011
[Diakses tanggal 1 Mei 2013].
Didapat dari: http:// ipkkbi.blogspot.com/2011/10/profilkependudukan-jawa-tengah.html
Imron A. Pendidikan kesehatan
reproduksi remaja. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media; 2012.
Kusumastuti FAD. Hubungan antara
pengetahuan
dengan
sikap
seksual
pranikah
remaja
[disertasi]. Surakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Se-belas
Maret; 2010.
Manuaba IBG. Memahami kesehatan
re-produksi wanita. Jakarta:
Arean; 1999.
Notoatmojo S. Ilmu perilaku kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Notoatmojo S. Promosi kesehatan dan
pe-rilaku kesehatan. Jakarta;
Rineka Cipta; 2012.
Nugroho T dkk. Kesehatan wanita,
gender dan permasalahannya.
Bantul: Nuha Medika; 2010.
Riwidikdo H. Statistik untuk penelitian
kesehatan
dengan
aplikasi
program SPSS. Yogyakarta:
Pustaka Rihama; 2010.
Riyanto A. Aplikasi metodologi
penelitian
kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika;
2011.
Sudjana N. Penilaian hasil proses
belajar mengajar. Bandung:
Remaja Ros-dakarya; 2011.
Sugiyono, Statistika untuk penelitian.
Bandung: Alfabeta; 2010.
Tim Poltekkes Depkes. Kesehatan
remaja problem dan solusinya.
Jakarta: Sa-lemba Medika; 2012.

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

Wawan A,dan Dewi M. Teori &


pengukuran pengetahuan, sikap,
dan perilaku manusia dilengkapi

contoh kuesioner. Yogyakarta:


Nuha Medika; 2011
[

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif


dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran

Anda mungkin juga menyukai