ARTIKEL PENELITIAN
Oleh :
MITA BUDI RAHMAYANTI
NIM. 0101280
ABSTRACT
INFLUENCE ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH EDUCATION
COGNITIVE ABILITY AND ATTITUDES TOWARD SEVENTH GRADE
STUDENTS IN PREMARITAL SEX IN SMP NEGERI 2 UNGARAN. Lack of
knowledge about adolescent reproductive health because access to information is very
limited importance of reproductive health education for adolescents, especially about
premarital sex. Conditions such as these that make teenagers looking for information on
other sources that give false knowledge. One of the early intervention that can be done
is given counseling to adolescents, especially ages 13 to 14 years as a golden period of
the formation of a strong foundation on reproductive health.
The purpose of this study was to determine the effect of adolescent reproductive
health education and attitudes towards cognitive kemampuam class VII in premarital
sex in SMP Negeri 2 Ungaran.
The study design used was a pre experiment with approaches one group pre test post test. Populasiya are all students of class VII in SMP Negeri 2 Ungaran who has
aged 13 to 14 years a total of 303 students. The samples in this study using proportional
random sampling technique sampling of 60 students.
Results reveal that there is influence of adolescent reproductive health education
on cognitive abilities of students of class VII SMP Negeri 2 Ungaran on premarital sex
by using the Wilcoxon test for test with p value (0.000 <0.05), and the influence of
adolescent reproductive health education on the attitudes of students obtained p value by
(0.031 <0.05), so Ho is rejected. Adolescent reproductive health education to give effect
to an increase in cognitive ability and attitude change class VII student of SMP Negeri 2
Ungaran.
Keywords: reproductive health counseling, adolescent, cognitive abilities, attitudes, and
premarital sex.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurangnya pemahaman tentang
pri-laku seksual yang berdampak pada
masa remaja amat merugikan bagi
remaja sendiri contohnya bisa terjadi
kehamilan yang tidak diinginkan, terjadi
infeksi menular seksual serta tindakan
aborsi sehingga akan me-ngakibatkan
pengaruh buruk yang sangat tinggi
untuk beberapa tahun ke depan, sebab
pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif,
emosi,sosial dan seksual (Kusumastuti,
2010).
Badan
Kependudukan
dan
Keluarga Berencana terus berupaya
mencari cara agar pendidikan seks bisa
menjangkau remaja melalui sekolah.
Namun, Deputi Bidang Keluarga
Berencana dan Kesehatan Re-produksi
Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN) di Jakarta,
mengatakan
bahwa
hingga kini
pendidikan seks di sekolah terus ditolak
banyak pihak karena pendidikan seks
dicurigai sebagai kegiatan kontraproduktif
dan
mengarah
pada
pornografi (Kompas, 2013). Upaya
mengadakan pendi-dikan seks tersebut
menunjukkan bahwa belum adanya
partisipasi pihak sekolah dengan
faktor
yang
mempengaruhi sikap seks pranikah
adalah karena adanya pengaruh teman
sebaya, pengaruh orang tua yang
menganggap masih tabunya pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
perkem-bangan anak-anaknya, serta
salah satunya juga adalah dengan
diberikan
penyuluhan.
WHO
menekankan pentingnya pendidikan
kesehatan reproduksi kepada remaja
muda (younger adolescents), yaitu
kelompok usia 10 hingga 14 tahun
karena merupakan masa emas untuk
terbentuknya landasan yang kuat
tentang kesehatan reproduksi, sehingga
dapat mempersiapkan mereka untuk
mengambil keputusan seksual yang
lebih aman dan bijaksana dalam
hidupnya (BKKBN, 2011).
Hasil survey pendahuluan yang
di-lakukan di SMP Negeri 2 Ungaran,
didapat-kan hasil bahwa jumlah siswa
dalam 4 tahun terakhir yang mengalami
kehamilan diluar nikah sebanyak 4
(0,5%) siswi dan semuanya dikeluarkan
dari sekolah. SMP Negeri 2 Ungaran
terdapat kurikulum pendidikan seks
tetapi tidak berdiri sendiri, diberikan
melalui pelajaran biologi, beberapa
materi yang di-berikan yaitu reproduksi
sehat, proses ke-hamilan, dan organorgan reproduksi diberi-kan di kelas IX
semester I dan belum pernah
mendapatkan
pendidikan
dan
penyuluhan
tentang
kesehatan
reproduksi dari luar sekolah. Bahkan
mereka juga men-jelaskan pengelolaan
PIK - KRR belum pernah diperkenalkan
oleh siapapun di SMP Negeri 2
Ungaran.
Metode Penelitian
Frekuensi
22
29
9
60
Persentase
(%)
36,7
48,3
15,0
100,0
Desain
penelitian
pada
penelitian ini adalah pra eksperimen
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Kemampuan Kognitif
dan Sikap Siswa Kelas VII pada Seks Pranikah di SMP Negeri 2 Ungaran
Frekuensi
22
38
60
Persentase
(%)
36,7
63,3
100,0
Frekuensi
4
56
60
Persentase
(%)
6,7
93,3
100,0
Frekuensi
1
59
Persentase
(%)
1,7
98,3
Total
60
100,0
Kemampuan
Kognitif Pre test
Kemampuan
Kognitif Post test
60
Mean
Z
Rank
22,83 -6,035
60
29,34
p
value
0,000
60
60
Mean
Rank
22,82
27,89
Z
2,158
p
value
0,031
Hasil
analisis
data
menggunakan
Wilcoxon
Test
didapatkan p value sebesar 0,031
< 0,05 sehingga H0 ditolak, berarti
ada
pengaruh
penyuluhan
kesehatan
reproduksi
remaja
terhadap sikap seks pranikah siswa
Kelas VII di SMP Negeri 2
Ungaran.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa adanya kenaikan antara sebelum
dan sesudah diberikan penyuluhan
terhadap kemampuan kognitif siswa
dengan kategori baik dari siswa
sejumlah 9 responden (15,0%) menjadi
38 responden (63,3%), dan kategori
kurang se-jumlah 22 responden (36,7%)
menjadi (0%), namun kategori cukup
dari siswa sejumlah 29 responden
(48,3%) mengalami penurunan menjadi
22 responden (36,7%). Menurut Bhakti
(2011), penyuluhan adalah salah satu
faktor
yang
mempengaruhi
meningkatnya kemampuan kognitif
seseorang.
Kemampuan
kognitif
siswa
mempe-ngaruhi sikap siswa terhadap
3. Gambaran
sebelum
diberikan
penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja pada siswa kelas VII SMP N
2 Ungaran yang me-miliki sikap
negatif terhadap seks pranikah ada 4
responden (6,7%) dan yang memiliki
sikap positif ada 56 responden
(93,3%).
4. Gambaran
sesudah
diberikan
penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja pada siswa kelas VII SMP N
2 Ungaran yang me-miliki sikap
negatif terhadap seks pranikah ada 1
responden (1,7%) dan yang memiliki
sikap positif ada 59 responden
(98,3%).
5. Ada pengaruh yang signifikan dari
pe-nyuluhan kesehatan reproduksi
remaja terhadap kemampuan kognitif
siswa kelas VII SMP N 2 Ungaran
pada seks pranikah ( value sebesar
0,000 lebih < 0,05).
6. Ada pengaruh yang signifikan dari
pe-nyuluhan kesehatan reproduksi
remaja terhadap sikap siswa kelas
VII SMP N 2 Ungaran pada seks
pranikah ( value sebesar 0,031 <
0,05)
Saran
1. Sekolah
Diharapkan dari penelitian ini
dapat memberikan pengetahuan
dalam menyi-kapi perilaku tentang
seks pranikah pada remaja di SMP
Negeri 2 Ungaran serta dapat
digunakan untuk memperkenalkan
kegiatan penyuluhan kepada semua
pihak terkait (stakeholders) dalam
rangka mem-perluas pengembangan
diri pada siswa.
2. Siswa
Diharapkan dapat menambah
penga-laman kepada remaja agar
tidak menjadi salah pergaulan karena
bersumber dari orang yang salah.
3. Institusi