Anda di halaman 1dari 7

MAHAMERU

Another Side of Mei Rui Lie

Agustus 9, 2010
Analgesik anti-inflamasi non steroid
Posted in Info Kesehatan pada 7:49 am oleh merulalia

SALISILAT
Asam asetil salisilat =asetosal=aspirin adalah analgesik antipiretik dan anti inflamasi yang
sangat luas digunakan dan digolongkan dalam obat bebas. Selain sebagai prototip, obat ini
merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis.
SEDIAAN:
Dalam bentuk tablet 100mg untuk anak dan tablet 500mg utk dewasa. Metil salisilat =minyak
wintergreen hanya digunakan sebagai obat luar dalam bentuk salep atau linimen dan
dimaksudkan sebagai counter irritant bagi kulit,sedangkan bentuk bubuk digunakan sebagai
keratolitik dengan dosis tergantung dari penyakit yang akan diobati.
INDIKASI:

Antipiresis: dosis salisilat utk dewasa 325 650mg,diberikan secara oral tiap 3 4jam.Utk
anak 15-20mg/kgBB,diberikan tiap 4-6jam dengan dosis total tidak melebihi 3,6gr/hr.

Analgesik: bermanfaat utk mengobati nyeri yang tidak spesifik misalnya sakit
kepala,nyeri sendi, nyeri haid, neuralgia dan mialgia. Dosis sama spt pd penggunaan
antipiresis.

Demam reumatik akut: dosis untuk dewasa 5-8g/hr,diberikan 1gr/kali. Dosis untuk anak
100-125mg/kgB/hr, diberikan tiap 4-6jam selama 1mgg,setelah itu tiap mgg dosis
diturunkan sampai 60mg/kgBB/hr.

Artritis rheumatoid : dosisnya 4-6g/hr tetapi dg dosis 3g sehari kadang2 cukup


memuaskan.

Penggunaan lain aspirin untuk mencegah trombus vena&koroner,berdasarkan


penghambatan agregasi trombosit dg dosis kecil 325mg/hr yg diminum tiap hari dpt
mengurangi insiden infark miokard akut&kematian pd penderita angina tdk stabil.

DIFLUNISAL
Merupakan derivat difluorofenil dr asam salisilat, bersifat analgesik dan anti inflamasi tetapi
hampir tidak bersifat antipiretik. Indikasinya hanya sebagai analgesik ringan sampai sedang dg
dosis awal 500mg disusul 250-500mg tiap 8-12jam. Utk osteoartritis dosis awal 2250-500mg/hr
dg dosis penunjang tdk melampaui 1,5g/hr.
PARA AMINO FENOL (Derivatnya=Fenasetin &Asetaminofen/Parasetamol)
INDIKASI:

Penggunaan parasetamol sebagai analgesik antipiretik telah menggantikan penggunaan


salisilat. Sebagai analgesik sebaiknya tidak digunakan untuk jangka panjang sbb
menimbulkan nefropati, jika dosis terapi tidak memberi manfaat biasanya dosis lebih besar
tidak menolong. Penggunaannya untuk meredakan demam tidak seluas penggunaannya sbg
analgesik.

SEDIAAN:
Tersedia dlm bentuk tunggal tablet 500mg atau sirup yang mengandung120mg/5ml& tersedia
pula dalam bentuk kombinasi tetap dlm btk tablet atau cairan. Dosis parasetamol dewasa
300mg-1g/kali dengan dosis maksimum 4g/hr. Untuk anak 6-12th:150-300mg/kali dg maksimum
1,2g/hr. Untuk anak 1-6th:60-120mg/kali & bayi dibawah 1th:60mg/kali, pada keduanya diberikan
maksimum 6x/hr.
ASAM MEFENAMAT & MEKLOFENAMAT
Digunakan sbg analgesik&sbg anti-inflamasi kurang efektif dibandingkan aspirin, digunakan sbg
anti-inflamasi pd terapi artritis reumatoid &osteoartritis.Dosis asam mefenamat 2-3250500mg/hr, sedangkan dosis meklofenamat untuk terapi penyakit sendi 200-400mg/hr. Krn efek
toksiknya tidak dianjurkan diberikan kpd anak dibwh 14th& wanita hamil& pemberian tidak
melebihi 7hr.
DIKLOFENAK

Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat & lengkap,diakumulasikan di cairan
sinovia shg berguna utk terapi osteoartritis&artritis reumatoid. Efek samping yang lazim
mual,gastritis, eritema & sakit kepala sama spt semua obat AINS& hrs hati-hati pd penderita
tukak lambung. Pemakaian selama kehamilan tidak dianjurkan, dg dosis 2-3100-150mg/hr.
FENEBUFEN
Berbeda dg obat AINS lainnya, fenebufen merupakan suatu pro-drug, bersifat inaktif & metabolit
aktifnya adalah asam 4-bifenil-asetat. Diindikasikan untuk penyakit rematik sendi dengan waktu
paruh 10 jam, maka dosisnya cukup diberikan 1x600mg seblm tidur atau 2x300mg/hr.
IBUPROFEN
Bersifat analgesik kuat sama dengan aspirin &dg daya anti-inflamasi yang tidak terlalu
kuat,berinteraksi kurang baik dengan pemberian obat diuresis,anti hipertensi & warfarin. Dosis
sebagai analgesik 4x400mg/hr,namun sebaiknya ditentukan secara individual. Tidak dianjurkan
diminum oleh wanita hamil&menyusui. Dg alasan ibuprofen relatif lama dikenal& tidak
menimbulkan ES serius pada dosis analgesik,maka ibuprofen dijual sbg obat generik bebas di
beberapa negara.
KETOPROFEN
Memiliki efektivitas seperti ibuprofen dg sifat anti-inflamasi sedang, dg ES sama dg AINS yg lain
terutama gangguan saluran cerna& reaksi hipersensitivitas. Dosis 2x100mg/hr,tetapi sebaiknya
ditentukan secara individual.
NAPROKSEN
Naproksen bersama dg Ibuprofen dianggap paling tidak toksik diantara derivat asam propionat.
Dosis untuk terapi penyakit reumatik sendi adalah 2250-375mg/hr, bila perlu dapat diberikan
2x500mg/hr.
ASAM TIAPROFENAT
Memperlihatkan sifat sama spt derivat asam propionat lainnya, dg ES sama spt obat AINS
lainnya. Dosis 3x200mg/hr.
INDOMETASIN

Indometasin memiliki efek anti-inflamasi & analgesik-antipiretik sebanding dg aspirin, namun ES


insidennya cukup tinggi. Karena toksisitasnya, indometasin tidak dianjurkan diberikan kepada
anak, wanita hamil,gangguan psikiatris& penderita penyakit lambung. Penggunaan hanya AINS
lain kurang berhasil misalnya pd spondilitis ankilosa, artritis pirai akut&osteoartritis tungkai.
Dosis lazim 2-4x25mg/hr.
PIROKSIKAM
Obat ini merupakan salah satu AINS dg struktur baru yaitu oksikam. Diindikasikan hanya untuk
inflamasi sendi misalnya artritis reumatoid, osteoartritis, spondilitis ankilosa dg dosis 10-20mg/hr.
NABUMETON
Merupakan pro-drug,obat ini diserap saluran cerna dan di hati akan dikonversi ke satu atau lebih
zat aktifnya. Efektivitasnya sama dg obat AINS lainnya& ES yang timbul selama pengobatan
relatif lebih sedikit pd saluran cerna. Dosis 1gr/hr.
PEMILIHAN OBAT

Untuk memilih antipiretik-analgesik tidak banyak masalah krn obat yg tersedia tidak
banyak jenisnya, untuk anak pilihan sebaiknya antara aspirin atau parasetamol. Efektivitas
praktis sama, hanya perlu dipertimbangkan kemungkinan ES terhadap kondisi tubuh anak.

Untuk mengatasi nyeri inflamasi seperti pada penyakit reumatik,tersedia banyak pilihan
obat anti-inflamasi non steroid(AINS). Perlu dimengerti blm ada AINS yg ideal, pilih 4 AINS yg
telah dianggap sesuai dan pilih salah satu yang sesuai dengan kondisi pasien.Mulai dari
dosis kecil,lalu tingkatkan sampai dosis maksimal yg dianjurkan.

Penilaian hasil terapi biasanya 7hr dilihat dari pemantauan ES yang timbul. Apabila
dianggap respon tidak memuaskan baru diganti dengan salah satu 3 AINS yg lainnya.

Terkait

Kau Tangguh Karena Kau lemahdalam "semeru_mahameru"


Kalo bukan CTS lantas apa???dalam "semeru_mahameru"
Musculoskeletal Disorders (MSDs)dalam "K3 (OHAS)"
Permalink

3 Komentar

1.
health philosophy said,
Agustus 11, 2010 pada 9:20 pm

wah terima kasih artikelnya..

Balas

o
merulalia said,
Agustus 12, 2010 pada 3:56 am

kebetulan ini catatan mata kulian farmakologi saya. Karena saya berpikir sepertinya menarik
untuk di posting ke blog ya jadilah seperti ini.
Balas

2.
Khurriyawati Ridlo said,
April 6, 2014 pada 2:43 pm

.makasih
Balas

Tinggalkan Balasan

Kategori
o

Ekonomi dan Manajemen

Info Kesehatan

Islam Zone

K3 (OHAS)

motivasi

Percikan Hati Sepotong Sepi

poetry

semeru_mahameru

Seputar Gizi

Tausyah

Tips

Arsip
o

Januari 2016 (1)

Februari 2014 (1)

Januari 2013 (1)

Mei 2012 (1)

Februari 2012 (2)

Januari 2012 (2)

Oktober 2011 (1)

September 2011 (1)

Juli 2011 (4)

April 2011 (1)

Februari 2011 (5)

Januari 2011 (5)

Desember 2010 (4)

September 2010 (2)

Agustus 2010 (15)

Juli 2010 (5)

Juni 2010 (4)

Mei 2010 (4)

April 2010 (4)

Maret 2010 (9)

Februari 2010 (8)

Blogroll
o

All About Palestine

Elfawaz Zone

info Dunia Islam

Rio AP

Blog Stats
97,099 hits

Social
o
o
o
o

Tampilkan
Tampilkan
Tampilkan
Tampilkan

merulla romadhanis profil di Facebook


@merulalias profil di Twitter
merulalias profil di Instagram
merulalias profil di LinkedIn

Blog di WordPress.com.

Ikuti

Ikuti MAHAMERU
Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.
Bergabunglah dengan 156 pengikut lainnya
Daftarkan saya

Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai