Definisi
Campak adalah penyakit infeksi oleh virus yang sangat menular yang diikuti gejala demam,
batuk, coryza, dan konjungtivitis, serta munculnya makulopapular rash pada tubuh secara
menyeluruh. Campak dikenal juga dengan nama Measles dan Rubeola.
Etiologi dan FaktorRisiko
Virus campak berbentuk bulat, non-segmented, single stranded, negative-sense RNA
virus, dan virus ini masuk kedalam genus Morbillivirus yang merupakan family
Paramyxoviridae. Virus campak dapat dimatikan dengan sinar ultraviolet, suhu panas dan
vaksincampak.
Epidemiologi
Rantai transmisi biasanya terjadi pada orang-orang yang tinggal serumah, anak usia
sekolah dan pekerja di bidang kesehatan.
Patofisiologi dan Patogenesis Singkat
Campak ditransmisi dari respiratory droplet. Calon penderita yang berdekatan dengan
penderita dapat tertular apabila terhirup partikel kecil berbentuk aerosol atau terkena muncratan
droplet saat berbicara dengan penderita.Virus ini juga dapat ditularkan langsung melalui kontak
dari sekresi lesi yang infected. Periode inkubasi campak +10 hari menjelang onset demam dan 14
hari menjelang onset rash.
Manifestasi Klinis
Umumnya,gejala campak memiliki karakteristik. Demam dan malaise muncul pada
awalnya, 10 hari kemudian akan muncul juga 3C yaitu cough, coryza, conjungtivitis. Ketiga
gejala ini akan memberat apabila lebih dari 4 hari. Kopliks spot pada buccal muncul 2 hari
sebelum terjadinya rash. Selain gejala di atas, sakit kepala, nyeri perut, muntah, diare dan
myalgia mungkin dapat muncul.
Anamnesis
PemeriksaanFisik
Pemeriksaan Penunjang
Kriteria Diagnostik
Diagnosis Banding
Rubella
Kawasaki disease
Scarlet fever
Alergiobat
Non-medikamentosa
Edukasi
PERTANYAAN
Langkah awal yang dilakukan jika menerima laporan campak
Petugas puskesmas mencatat dalam buku catatan penyakit (catat pada formulir C-1).
Jika kasus adalah kasus pertama pada tahun ini, maka ambil spesimennya.
Cari kasus tambahan ke lapangan.
Jika ditemukan kasus lebih 5 mengelompok secara epidemiologis dalam 1 bulan, maka
Mencegah penyebaran
Penyakit campak kebanyakan menyerang anak-anak, hal ini disebabkan sietem daya tahan tubuh
yang belum sempurna dibandingkan orang dewasa. Kemudian penyakit campak ini dinilai sangat
berbahaya karena komplikasi lebih parah pada anak dengan kurang gizi yang akan meningkatkan
kasus seperti pneumonia dan encephalitis. Untuk itulah dibutuhkan pengadaan tindakan
pencegahan penyakit campak. Dan salah satunya adalah dengan pemberian imunisasi dasar
campak pada usia 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan,
dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu, dengan caramenghindari kontak dengan
penderita campak atau dilakukan isolasi terhadap penderita.
Pemastian KLB
KLB campak biasanya terjadi pada daerah padat penduduk.Bila wilayahnya cukup luas seperti
Provinsi Jawa Barat, KLB dapat terjadi sporadis setiap tahun (honey moon period), sedangkan
pada kelompok masyarakat yang lebih kecil tapi belum terjangkau (virgin area seperti pulau
Mentawai), interval antara KLB dapat lebih panjang namun attack rate dan CFRnya lebih tinggi.
Anak yang tinggal di rumah yang padat penghuni akan berpeluang untuk menderita campak 2,95
kali daripada anak yang tinggal di rumah yang tidak padat.
Tersangka KLB:Adanya 5 atau lebih kasus klinis dalam waktu 4 minggu berturut-turut
yang terjadi secara kluster dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologi.
KLB Campak Pasti:Apabila minimum 2 spesimen positif IgM campak dari hasil
pemeriksaan kasus pada tersangka KLB campak.
Untuk memastikan bahwa peningkatan kasus adalah KLB atau bukan KLB, dapat dilakukan
analisis pola maksimum-minimum kasus campak bulanan maupun mingguan dengan
pembanding kasus campak pada tahun-tahun sebelumnya.Selain dengan menetapkan pola
maksimum-minimum, pada daerah desa atau kelurahan sebaiknya ditetapkan telah berjangkit
KLB campak apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Timbulnya suatu penyakit penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian terus menerus dalam 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian/kematian lebih dari 2 kali dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan lebih dari 2 kali bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan tahun sebelumnya.
5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 kali dibandingkan
angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.
6. CFR suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau
lebih dibandingkan CFR periode sebelumnya.
Sumber Penularan
Campak biasanya ditularkan sewaktu seseorang menghirup virus campak yang telah dibatukkan
atau dibersinkan ke dalam udara oleh orang yang dapat menularkan penyakit.Campak merupakan
salah satu infeksi manusia yang paling mudah ditularkan. Berada di dalam kamar yang sama saja
dengan seorang penderita campak dapat mengakibatkan infeksi.
Penderita campak biasanya dapat menularkan penyakit dari saat sebelum gejala timbul sampai
empat hari setelah ruam timbul.Waktu dari eksposur sampai jatuh sakit biasanya adalah 10
hari.Ruam biasanya timbul kira-kira 14 hari setelah eksposure.
kewaspadaan
terhadap
penyakit
berpotensi
KLB
beserta
faktor
yang
sikap
tanggap
kesiapsiagaan,
upaya-upaya
pencegahan
dan
tindakan
penanggulangan kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.SKD KLB memiliki tujuan
teridentifikasi adanya ancaman KLB, terselenggaranya peringatan kewaspadaan dini KLB,
terselenggaranya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya KLB, dan terdeteksi secara
dini adanya kondisi rentan KLB.Untuk mencapai hal ini diperlukan indikator yang sensitif untuk
memprediksi terjadinya KLB.
c.
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:
nyeri tenggorokan
hidung meler
batuk
nyeri otot
demam
mata merah
fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).
Dua sampai empat hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik
Koplik).Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah
timbulnya gejala diatas.Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang
mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak
di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam
waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di
wajah mulai memudar.Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya
meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40C.Tiga sampai lima hari kemudian suhu
tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
d.
campak
merupakan
bagian
dari
imunisasi
rutin
pada
anak-anak.
Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman
(vaksinMMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.Jika
hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR,
dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
f.
Bagi penderita campak ringan bisa dirawat dirumah. Namun bila sudah terjadi
komplikasi, segeralah bawa kerumah sakit. Jauhkan penderita dari anggota
keluarga yang lain agar tidak menularkan penyakit, terutama bila ada bayi yang
belum di beri imunisasi.
Berilah penderita makanan bergizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Penderita campak mudah terkena penyakit lain seperti flu dan radang tenggorokan.
Karena itu berilah makanan yang mudah dicerna.
Berobat ke dokter.
Penderita harus istrahat yang cukup.
Kebersihan tubuh penderita (harus tetap dimandikan).
Tugas Kader
Kader bertugas membantu pelaksanaan imunisasi dalam hal:
1
Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke pos pelayanan imunisasi/posyandu.
Memberikanimunisasi polio.
Memberikan vitamin A, dosis sesuai dengan kelompok umur (khusus bulan Agustus).
5 Mencatat sasaran dan memberi tanda pada jari kelingking kiri sasaran yang sudah
diimunisasi.
6
Pustu
Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Klinik swasta/private di desa
Bidan Desa
Pengumpulan spesimen
1.American Academy of Pediatrics. Measles.Dalam : Pickering LK, Baker CJ. Red Book : 2006
Report of the committee in infectious diseases. Edisi ke -27. Elk Grove Village, IL. American
Academy of Pediatrics; 2006. H. 441-52.
2. Maldonaldo YA. Measles.Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook
of pediatrics.Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders;2004. H. 1026-32.
3.
Penyuluhan
penyakit
campak.
2013.
Diunduh
dari :https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-penyakit-campak/.
4.
Iswanto
J.
Penyelidikan
epidemiologi
penyakit
campak.
2014.
Diunduh
dari :http://www.sumbarsehat.com/2014/04/penyelidikan-epidemiologi-penyakit.html
5. Pedoman pelaksanaan kampanye campak dan polio. 2011. DITJEN PP&PL Departemen
Kesehatan RI.
6. Soedarmo, SSP. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Edisi Kedua.