Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dalam pekerjaan konstruksi beton, ada tiga komponen utama
yang harus direncanakan dengan matang karena akan mempengaruhi
keberhasilan suatu pekerjaan struktur. Ketiga komponen tersebut adalah
campuran beton, penulangan beton dan bekisting. Komponen bekisting
pada pelaksanaannya juga membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena
itu perencanaannya harus dipertimbangkan faktor ekonomisnya.
Formwork atau bekisting merupakan sarana struktur beton untuk
mencetak beton baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang
direncanakan, sehingga bekisting harus mampu berfungsi sebagai
struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban
hidup dan peralatan kerja. Pekerjaan bekisting juga memberikan
pengaruh dalam hal durasi pelaksanaan dalam pekerjaan beton karena
siklus pekerjaan bekisting beririsan dengan pekerjaan beton. Semakin
cepat produktifitas pekerjaan bekisting maka akan semakin cepat pula
pekerjaan beton terselesaikan.
Pelaksanaan pekerjaan bekisting merupakan salah satu item
pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk menunjang pekerjaan
selanjutnya, bekisting merupakan proses dimana suatu pekerjaan mulai
dari awal penulangan kolom, balok dan pelat lantai dilakukan agar
mendapat hasil yang sesuai dengan perencanaan, sampai akhir tahap
pengecoran dan pembongkaran bekisting.
Material bekisting konvensional dari bahan kayu merupakan
material yang mudah hilang. Hilang karena hancur maupun hilang
karena perencanaan yang kurang efektif. Sehingga nilai bekisting bisa
sangat melambung bila tidak direncanakan dengan teliti.

Perencanaan jenis, dimensi, dan kuota material bekisting akan


mengefektifkan pekerjaan ini, sehingga rupiah untuk pekerjaan bekisting
bisa diperkirakan dan dikontrol agar tidak melambung dan berbuntut
dengan kerugian kontraktor.
Dalam skripsi ini akan dilakukan perhitungan perencanaan
bekisting dengan sistem konvensional untuk kolom, shear wall, core wall,
STP (Sewage Treatment Plant), drop panel dan flat slab.
1.2.

Permasalahan penelitian.
Proyek gedung Thamrin nine merupakan proyek gedung tertinggi
yang ada di Jakarta pada saat ini, sehingga dibutuhkan perencanaan
bekisting yang matang untuk mempermudah pelaksanaan pengecoran
beton.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Adapun masalah masalah yang terjadi dalam perhitungan
bekisting horizontal dan vertikal pada basement 6 sampai
basement 1 pada proyek Thamrin nine, antara lain:
a. Melakukan

perhitungan

bekisting

pada

bagian

horizontal dan vertikal pada basement 6 sampai


basement 1 pada proyek Thamrin nine.
b. Medapatkan
kapasitas
maksimum

penggunaan

bekisting.
c. Untuk medapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
untuk pekerjaan bekisting pada basement 6 sampai
basement 1 pada proyek Thamrin nine.

1.2.2. Ruang lingkup masalah.


Adapun ruang lingkup masalah yang diangkat pada skripsi
ini antara lain:
a. Pemilihan scaffolding dan penyusunannya.
b. Penggambaran detail rangka bekisting.
2

c. Perhitungan kebutuhan material scaffolding dan rangka


bekisting.
d. Perhitungan bekisting hanya dilakukan pada basement
6 sampai basement 1 di proyek Thamrin nine.
e. Beban yang diperhitungkan adalah beban vertikal dan
horizontal.
f. Metode yang

digunakan

adalah

metode

sistem

konvensional.
g. Kayu yang digunakan adalah kayu ulma.
1.2.3. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada skripsi ini
antara lain :
a. Pehitungan perencanaan bekisting pada basement 6
sampai basement 1 pada proyek Thamrin nine.
b. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan bekisting
basement 6 sampai basement 1 pada proyek Thamrin nine.
c. Jumlah bekisting yang di produksi untuk basement 6
sampai basement 1 pada proyek Thamrin nine.
d. Berapa kali bekisting digunakan pada basement 6 sampai
basement 1 pada proyek Thamrin nine.
e. Penggambaran detail rangka bekisting pada basement 6
f.
1.3.

sampai basement 1 pada proyek Thamrin nine.


Kebutuhan material scaffolding dan rangka bekisting pada

basement 6 sampai basement 1 pada proyek Thamrin nine.


Tujuan dan manfaat penelitian.
Adapun tujuan dan manfaat dari skripsi ini antara lain:
a. Untuk dapat merencanakan dan menghitung pekerjaan
bekisting mulai dari desain rangka bekisting.
b. Untuk memperoleh Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada
pekerjaan bekisting.
c. Untuk mendapatkan

jumlah

pemakaian

maksimum

penggunaan bekisting.
1.4.

Sistematika penulisan.
Bab pertama membahas mengenai latar belakang penelitian,
permasalahan penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, dan
sistematika. Bab kedua berisi mengenai tinjauan pustaka, landasan teori,
kerangka pemikiran, dan hipotesis. Bab ketiga akan berisi mengenai
analisa kebutuhan, perancangan penelitian, dan teknik analisis. Bab
3

keempat berisi hasil, pembahasan dan implikasi penelitian. Bab kelima


berisi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai