Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

A.

UMUM
Pekerjaan Proyek ini berada di daerah Jakarta Barat yang meliputi
proyek pembangunan Pasar Induk Rawabelong. Dengan data poyek sebagai
berikut :
Luas Pasar 2000 m2
Waktu pengerjaan proyek yaitu 15 bulan hari kalender
Mulai pekerjaan proyek 25 April 2014
Jadwal Proyek selesai 25 Juli 2015
Dengan nilai kontrak sebesar Rp 675.000.000,-

Proyek pembangunan Pasar Induk Rawabelong ini memiliki Luas efektif


2000 m2. Pelaksanaan pekerjaan fisik dilaksanakan oleh kontraktor PT.
Bunga Konstruksi dengan Pengawas Proyek CV. Gakindo.

B.

LATAR BELAKANG
Dalam menentukan kebijakan pembangunan perkotaan, pihak
perencana hanya memperhatikan angka pertumbuhan ekonomi. Dan
ketika para investor hendak menanamkan modal, mereka hanya

memperhatikan data ekonomi nasional dan kondisi ekonomi politik.


Menurut Lin Che Wei, dalam disiplin ekonomi pun didapat kesan bahwa
tidak ada ekonom yang sungguh mengkhususkan diri mempelajari
Ekonomi Perkotaan. Hal tersebut disebabkan karena tidak ada permintaan
dari sektor swasta dan pemerintah atas data dan nasehat yang berasal
dari perspektif Ekonomi Perkotaan.Sebaliknya cabang ekonomi perkotaan
sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh pengambil keputusan tingkat kota
saat hendak menyusun rencana pembangunan, investasi kota dan
rencana

tata

ruang.

Dalam

hal

tersebut,

pengambil

keputusan

mengabaikan akan kompleksitas ekonomi komunitas, yang diwakili oleh


pasar-pasar, yang memiliki dimensi hubungan-hubungan sosial yang
terjalin kuat dengan produktivitas ekonominya.
Produktivitas ekonomi dan reproduktivitas sosial saling jalin
menjalin dalam kehidupan sehari-hari, dalam komunitas yang tidak secara
formal dan kaku memisahkan ruang kerja dan ruang hidup.Kerap kali pada
akhirnya rencana pembangunan maupun tata ruang mengabaikan geliat
ekonomi komunitas, sehingga pengabaian tersebut tak jarang justru
menghambat potensi yang telah ada, memberikan beban tambahan
terhadap daerah tersebut atau malah mematikan kegiatan sesungguhnya
sudah berjalan. Keacuhan ini pun bukannya disengaja, namun memang
perlu jembatan antara pengetahuan komunal praktis yang sudah hidup
didalam masyarakat untuk bisa sampai ke meja teknokrat dan
birokrat.Ekonomi Perkotaan diperlukan semestinya oleh sektor publik, oleh
2

pemerintah dalam menyusun kebijakan perkotaan. Hal, mencoba


menunjukkan bagaimana intervensi pemerintah berupa pembangunan
pasar dapat mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
komunitas di Rawabelong; dan sebaliknya perkembangan yang dibiarkan
saja tanpa perencanaan seperti pembangunan universitas di dekatnya,
dan perkembangan eksternal seperti menurunnya permintaan akan bunga
oleh perubahan gaya hidup, dapat mengurangi secara tidak semestinya
vitalitas ekonomi komunitas Rawabelong. Kalau saja ada pengetahuan
dan kesadaran lebih tinggi, maka perubahan-perubahan itu dapat
dijadikan faktor dalam rencana pengembangan ekonomi komunitas pasar
bunga tersebut.
Rawabelong adalah sebuah ekonomi yang menghubungkan kota
dan wilayah. Pada saat yang sama, ia terkait dengan kegiatan di seluruh
Jakarta, misalnya digusurnya pedagang bunga di Taman Barito, maupun
perubahan gaya hidup. Pengetahuan akan ekonomi mikro perkotaan
begini niscaya diperlukan untuk mengelola kota, ketika perubahanperubahan diperkenalkan dengan sengaja, sehingga dampak negatif dan
positifnya dapat diperkirakan dan karena itu dapat dikelola dengan
sengaja, bukan hanya sebagai dampak tak sengaja yang dibiarkan begitu
saja tanpa sikap.

1.2.

DATA PROYEK
Adapun data Proyek Pembangunan Pasar Induk Rawabelong sebagai
berikut:
Nama Proyek

Lokasi Pryek

Pemilik Proyek
Kontraktor Proyek
Konsultan Perencana dan pengawas
Luas Pasar
Waktu pengerjaan proyek
Mulai pekerjaan proyek
Jadwal Proyek selesai
Biaya Proyek

: Proyek Pembangunan Pasar


Induk Rawabelong
: Jalan Rawabelong, Jakarta
Barat.
: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
: PT.Bunga Konstruksi
: CV. Gakindo
: 2000 m2
: 15 bulan hari kalender
: 25 April 2014
: 25 Juli 2015
: Rp.675.000.000

BAB II
KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK
2.1.

KEGIATAN LAPANGAN

Kegiatan
A

Keterangan
Pekerjaan Persiapan

Waktu (Bulan)
2

Biaya (Rp)
20.000.000

Pekerjaan Pondasi

90.000.000

Pekerjaan Struktur beton

50.000.000

Pekerjaan Dinding

50.000.000

Pekerjaan Pembuatan Kios

150.000.000

Pekerjaan Atap

30.000.000

Pekerjaan Plafon

30.000.000

Pekerjaan Lantai keramik

30.000.000

Tempat parkir kendaraan

10.000.000

jalan akses pengunjung

15.000.000

area bongkar muat

10.000.000

L
M

Bangunan MCK
Mushola

2
2

15.000.000
20.000.000

Pos Keamanan

5.000.000

Kantor Pasar

30.000.000

Jalan utama

25.000.000

15

100.000.000

Q
2.2.

Project management
REALISASI KEGIATAN PROYEK

Kegiatan

Keterangan

Realisasi

Pekerjaan Persiapan

Selesai dikerjakan

Pekerjaan Pondasi

Selesai dikerjakan

Pekerjaan Struktur beton

Selesai dikerjakan

Pekerjaan Dinding

Selesai dikerjakan

Pekerjaan Pembuatan Kios

Selesai dikerjakan

Pekerjaan Atap

Selesai dikerjakan

Pekerjaan Plafon

Selesai dikerjakan

Pekerjaan Lantai keramik

Selesai dikerjakan

Tempat parkir kendaraan

Selesai dikerjakan

jalan akses pengunjung

Selesai dikerjakan

area bongkar muat

Selesai dikerjakan

Bangunan MCK

Selesai dikerjakan

Mushola

Belum selesai dikerjakan

Pos Keamanan

Belum selesai dikerjakan

Kantor Pasar

Belum selesai dikerjakan

Jalan utama

Belum selesai dikerjakan

Project management

Belum selesai dikerjakan

BAB III

PERMASALAHAN

3.1.

PERMASALAHAN YANG TERJADI


Proyek Pembangunan Pasar Induk Rawabelong ini dikerjakan oleh
PT. Bunga Konstruksi dengan waktu pelaksanaan proyek 15 bulan (25
April 2014 s/d 25 Juni 2015). Namun pada awal pelaksanaannya proyek
tersebut

mengalami

keterlambatan,

adapun

beberapa

penyebab

keterlambatan antara lain:


- Pembebasan lahan yang sulit, karena adanya ketidaksetujuan dari
-

warga sekitar.
Kurangnya tenaga kerja ahli sehingga menyebabkan pekerjaan

berjalan lebih lambat dari yang direncanakan.


Peralatan yang kurang memadai dikarenakan lahan yang terbatas
sehingga tidak bisa memaksimalkan jumlah dari peralatan yang

3.2.

dibutuhkan.
Bahan material telat didatangkan, karena lalu-lintas yang padat.
Libur Nasional yang membuat pekerjaan tidak optimal.
Metode konstruksi yang kurang tepat.

PEMECAHAN MASALAH
Melakukan inovasi teknologi sehingga dapat memilih metode kerja terbaik
dan tercepat, menambah jumlah tenaga kerja, menambah jumlah alat, menyewa
lahan tambahan, penambahan bonus kepada pekerja agar kinerja meningkat,

mengajukan tambahan waktu kepada owner karena terjadi hambatan yang


memaksa kemunduran waktu pelaksanaan seperti cuaca buruk dan libur
nasional.

BAB IV
KAJIAN PELAKSANA PROYEK

ANALISA PERALATAN.
Peralatan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek pembangunan
pasar induk Rawa Belong, adalah sebagai berikut:

Backhoe

Gambar 4.1. Backhoe


Backhoe merupakan suatu alat berat yang diperuntukkan
memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan
yang berat apabila dilakukan dengan tenagamanusia.Dan juga untuk
mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu.

Bulldozer

Gambar. 4.2. Bulldozer


10

Bulldozer
disebut

alat

merupakan
berat

jenis peralatan
atau construction

konstruksi (biasa
equipment)

bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan


pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer
diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik
material (tanah, pasir, dsb).

Dump Truck

Gambar 4.3. Dump truck

11

Dump truck merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut


bahan bahan material yang digunakan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi.

Batching plan

Gambar 4.4. Batching plant


Batching

plant merupakan

alat

yang

mencampur

atau

memproduksi beton ready mix dalam produksi besar. Batching plant


digunakan agar produksi beton tetap dalam kualitas baik sesuai
standar, nilai slumpt test dan strength ability sesuai apa yang
diharapkan.

Mobile crane

12

Gambar 4.5. Mobile Crane


Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane yang terdapat langsung
pada mobile (Truck) sehingga dapat dibawa langsung pada pada
lokasi kerja tampa harus menggunakan kendaraan (trailer) Crane ini
memiliki

kaki

(pondasi/tiang)

yang

dapat

dipasangkan

ketika

beroperasi, ini dimaksukkan agar ketika beroperasi crane menjadi


seimbang.

BAB V
ORGANISASI PROYEK

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


Berikut ini merupakan struktur dari organisasi proyek PT. Bunga Konstruksi.

Dr. Ir. Wahyu13


Rianto Napirin M.Eng
Resi
Ir. Bunga
Gultom
Redo
S.T

Ir. Febrianto
Ir.
Raindy
Winner
Manajer
Proyek

Ir. Matius Tobing


Jambrong
S.T

Manajer
Staf
Teknik

Manajer Pelaksana
Oprasional
Kepala

Manajer
Administrasi
Staf

Kesimpulan
Pada proyek pembangunan pasar induk rawabelong mengalami kendala pada
awal pelaksanaan nya yang menyebabkan mundur dari jadwal yang telah ditentukan.
Dimana seharusnya proyek selesai dalam 15 bulan namun pada bulan ke 15 progress
masih sekitar 80% sehingga proyekpun menjadi terlambat dan membuat dana yang
dibutuhkan pun semakin membengkak.
Hal hal yang memperngaruhi, seperti sulitnya mendapatkan izin pembebasan
lahan karena masih ada warga yang tidak setuju dengan adanya proyek pembangunan

14

pasar induk rawabelong, kurangnya tenaga ahli dalam pembangunan proyek tersebut,
dan peralatan yang kurang memadai.

15

Anda mungkin juga menyukai