Anda di halaman 1dari 14

BAB II

RUANG LINGKUP PROYEK DAN TEORI

2.1 Latar belakang proyek


Proses perekonomian masyarakat sebagian besar ditopang dalam
sebuah proses jual beli dan hal ini terjadi dalam suatu pasar-pasar
tradisional. Namun pada masa sekarang ini pasar tradisional seringkali
dalam proses jual beli lebih cenderung berkurang jika dibandingkan pada
masa dimana belum dibukanya pasar-pasar modern atau supermarket dan
minimarket yang cenderung mematikan proses perekonomian pasar
tradisional. Tentunya perbandingan ini dipengaruhi karena fasilitas
pelayanan dan tempat lebih nyaman dan dijamin ketertibannya jika
dibandingkan berbelanja di pasar tradisional yang cenderung panas,
berdesak-desakan dan tempat atau lokasi yang kurang memadai.

Namun perubahan ini terjadi ditambah semakin berkembangnya


pembangunan minimarket dan pasar modern yang ada yang memberikan
fasilitas kenyamanan dalam diri masyarakat maka hal ini berdampak
negatif pula terhadap perekonomian masyarakat khususnya masyarakat
yang ekonomi rendah yang mendapat penghidupan dari penjualan hasil
dagangnya yang tidak terlalu banyak. hal ini dapat terlihat jelas
bagaimana proses pembangunan yang memang memberikan suatu
kenyamanan dan fasilitas yang memadai cenderung merugikan banyak
pihak. persoalan ini harus terdapat penyelesaian yang akan
menguntungkan banyak pihak.

Dalam menghadapi persaingan pasar-pasar modern dalam era


globalisasi saat ini setiap pasar-pasar tradisional dituntut untuk dapat
bersaing dengan pasar-pasar modern yang berkembang bak jamur di
musim hujan. Pada prinsipnya, perusahaan retail tidak akan terlepas
dengan permasalahan seberapa besar kemampuan perusahaan retail
dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi

29
dan mengembangkan usahanya. Sumber dana perusahaan retail dapat
diperoleh dari sumber dana internal dan eksternal perusahaan. Sumber
dana internal artinya dana yang diperoleh dari hasil kegiatan operasi
perusahaan, yang terdiri atas laba. Sedangkan sumber dana eksternal
merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yang terdiri
dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri. Berbeda dengan pasar
tradisional yang masih morat-marit dalam pengelolaan dana. maka dari
itu kebijakan-kebijakan pemerintah haruslah saling menguntungkan
anatara berbagai pihak terkait. dan juga dapat menjadi solusi terbaik
dalam perkembangan dan penyejeteraan dalam masyarakat

Maka dari itu sukabumi sebagai kota yang maju membangun pasar
pelita ini sebagaimana fungsi pasar sendiri yakni sebagai transaksi
ekonomi bagi warga sukabumi khususnya dan umumnya bagi pengunjung
dari kota lain.

2.2 Maksud dan tujuan proyek


1. Mendirikan tempat transaksi jual beli dikota Sukabumi.
2. Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat kota Sukabumi.
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat kota Sukabumi.
4. Mempermudah akses transaksi keuangan bagi masyarakat kota
Sukabumi

2.3 Lokasi proyek


Proyek pembangunan pasar pelita kota Sukabumi Jl.Gunungparang, Cipali,
kota Sukabumi.

30
Gambar 3.1Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek
Sumber : www.google.com

Secara geografis pasar pelita kota Sukabumi mempunyai batas–batas sebagai


berikut:
1. Sebelah utara : Warung–warung kelontong
2. Sebelah selatan : Stasiun kota Sukabumi
3. Sebelah barat : Jl. Kapten Harun Kabir
4. Sebelah timur : Gg. Lipur

2.4 Data proyek


Data proyek merupakan data-data mengenai pembangunan proyek disuatu
tempat ( lokasi proyek ),dan acuan untuk membangun sebuah bangunan.
2.4.1 Data teknis
Dimensi dan design bangunan :

1. Luas tanah : m2
2. Lebar bangunan : 67 m
3. Panjang bangunan lantai dasar A B : p =162 m
l=65
4. Jumlah lantai : 5 lantai

31
5. Design bangunan : Pasar
6. Luas per lantai : 61 m2
7. Kapasitas parkir mobil : 300 buah
8. Kapasitas parkir motor : 1200 buah

2.4.2 Data Umum


1. Nama proyek : Pembangunan Pasar Pelita
2. Lokasi proyek : Jl. Gunungparang, Cikole,
Sukabumi
3. Fungsi bangunan : Pasar
4. Pemilik proyek : Pemerintah KotaSukabumi
5. Konsultan perencana : PT. Fortunindo
6. Konsultan pengawas : PT. Fortunindo
7. Konsultan arsitektu : PT. Fortunindo
8. Konsultan MK : PT. Fortunindo
9. Waktu pelaksanaan : 11 november 2017 – 11 november
2019
10. Masa pelaksanaan : 720 hari kalender
11. Kontraktor utama : PT. ANDAL REKA CIPTA
PRATAMA

2.5 Unsur-Unsur Proyek


Pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan mulai dari tahap ide sampai
dengan tahap pelaksanaan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga pihak,
yaitu :
1. Pemilik Proyek / Owner.
2. Pihak Konsultan (Perencana / Pengawas).
3. Pihak Kontraktor (Pelaksana).

32
Gambar 3.2 Unsur-unsur proyek / pembangunan
Sumber. http://staf.unud.ac.id
2.5.1 Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik proyek / pengguna jasa adalah orang atau badan yang memiliki
proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa kemudian
membayar biaya pekerja tersebut. Pada proyek pembangunan pasar pelita kota
Sukabumi pemilik proyek (owner) yaitu pemerintah Kota Sukabumi.

Hak dan kewajiban pengguna jasa atau pemilik proyek (owner) adalah :
1. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
2. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh penyedia jasa.
3. Menyediakan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
4. Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.
5. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan
jalan menempatkan atau menunjukkan suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik.
7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
8. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.Wewenang pemilik proyek (owner) adalah :
a. Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.

33
b. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahu secara tertulis kepada kontraktor jika terjadi hal-hal di
luar kontrak yang ditetapkan.

2.5.2 Konsultan
Pihak atau badan yang disebut sebagai konsultan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu konsultan perencana dan konsultan pengawas.
1. Konsultan Perencana adalah orang atau badan yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil,
maupun bidang lain yang melekat erat dan membentuk sebuah sistem
bangunan. Dalam proyek pembangunan pasar pelita kota Sukabumi
konsultan perencana yaitu PT. Fortunindo.
Hak dan kewajiban konsultan perencana :
a. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, serta
rencana anggaran biaya.
b. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa
dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
c. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang
hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja
dan syarat-syarat.
d. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan.
e. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
2. Konsultan Pengawas adalah orang atau badan yang ditunjuk pengguna
jasa untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan. Pada
proyek pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi, konsultan
pengawasnya yaitu PT. Fortunindo.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas :
a. Menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.

34
b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
d. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta
aliran informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan
berjalan lancar.
e. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin
serta menghindari pembengkakan biaya.
f. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan
agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan
kualitas, kuantitas, serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
g. Menerima / menolak material / peralatan yang didatangkan oleh
kontraktor.
h. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku.
i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan,
bulanan).
j. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambahan atau
berkurangnya pekerjaan.

2.5.3 Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan.
Kontraktor merupakan unsur terakhir yang berperan menentukan hasil akhir
suatu proyek. PT. Andal Reka Cipta Pratama adalah kontraktor atau
pelaksana pada proyek pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah :

35
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan
syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat tambahan
yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan
pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
3. Menyediakan alat keselamatan pekerjaan seperti yang diwajibkan
dalam peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja.
4. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan,
bulanan.
5. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

2.6 Hubungan Organisasi Proyek


Pihak-pihak yang ikut berperan atau terlibat pada proyek
pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi adalah:
1. Pemilik proyek (owner) Pemerintah Kota Sukabumi
2. Konsultan perencana yaitu PT. Fortunindo
3. Konsultan pengawas yaitu PT. Fortunindo
4. Kontraktor (pelaksana) yaitu PT. Andal Reka Cipta Pratama
Struktur organisasi berdasarkan hubungan kontrak / perjanjian kerjasamanya
mengatur hubungan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek, diantaranya
hubungan owner, konsultan dan kontraktor, karena organisasi semacam ini
mengatur hubungan antara pihak-pihak eksternal, maka sering disebut sebagai
organisasi eksternal. Organisasi eksternal dibagi menjadi beberapa struktur
organisasi, diantaranya yaitu :

1. Organisasi tradisional, organisasi swakelola / owner - bulder,


2. Organisasi manajemen konstruksi / professional construction management,
organisasi turnkey).

36
Kebanyakan proyek, paling sering menggunakan struktur organisasi
tradisional, maka dari itu pembahasan mengenai struktur organisasi tradisional,
perlu dibahas lebih lanjut.

Organisasi tradisonal banyak atau biasa digunakan pada proyek konstruksi


dengan kondisi biasa dan umum. Ide pembentukannya didasarkan pada
pendekatan pembentukan organisasi terpisah (separation organkadon). Bentuk
organisasi ini terdiri dari 3 pihak, yaitu :

1. Pemilik proyek yang bertindak sebagai manajemen proyek konstruksi,


2. Konsultan perencana sebagai perancang konstruksi dan di beberapa
proyek. juga terdapat konsultan pengawas sebagai pengawas pelaksanaan
konstruksi.
3. Kontraktor sebagai pelaksana konstruksi. Tahap proyek dipisah antara
tahap desain dan tahap pelaksanaan konstruksi, tahapan tersebut
berlangsung secara berurutan (sequential).

Pada organisasi tradisional, dikenal adanya kontraktor utama. Pekerjaan


konstruksi yang tidak dapat dikerjakan kontraktor utama akan diberikan atau
dilimpahkan kepada subkontraktor atau kontraktor spesialis, dengan alasan
bahwa subkontraktor dapat mengerjakan spesialis tersebut dengan lebih cepat,
biaya yang lebih murah dan mutu yang lebih baik jika dibandingkan dengan
kontraktor utama.

Hal ini disebabkan karena jenis kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan oleh
kontraktor utama (kontraktor utama tidak berpengalaman), kontraktor utama tidak
memiliki sumberdaya, baik tenaga kerja dan peralatan. Adapun struktur
organisasi tradisional yaitu :

37
Gambar 3.3 Struktur organisasi tradisional
Sumber. http://staf.unud.ac.id

Masing-masing pihak mempunyai tugas dan wewenang serta tanggung


jawab sesuai dengan kedudukannya untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di proyek sesuai dengan waktu, juga mutu biaya yang telah
ditentukan.

Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek (owner), konsultan
pengawas atau perencana dan kontraktor (pelaksana) yaitu :
1. Pemilik proyek dengan Konsultan
a. Ikatan berdasarkan kontrak.
b. Konsultan memberikan layanan konsultasi, dimana produk yang
dihasilkan berupa gambar rencana, persyaratan dan syarat-syarat.
c. Pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan
oleh konsultan.

38
2. Pemilik proyek dengan Kontraktor
a. Ikatan berdasarkan kontrak.
b. Kontraktor memberikan layanan jasa professional, dimana produk
yang dihasilkan berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan
pemilik proyek, sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah
ditentukan.
c. Pemilik proyek memberikan biaya jasa professional kepada pihak
kontraktor.
3. Kontraktor dengan Konsultan
a. Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan
b. Konsultan memberikan gambar rencana, peraturan dan syarat–syarat
c. Kontraktor merealisasikan menjadi bangunan.
Hubungan kerja dalam menyelesaikan pembangunan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Proyek Pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi Ini terdapat organisasi PT.
Andal Reka Cipta Pratama yang berperan sebagai kontraktor utama. Struktur
Organisasi PT. Andal Reka Cipta Pratama adalah sebagai berikut :

39
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PASAR PELITA
PT. FORTUNINDO ARTHA PERKASA (FAP)
PM (PROJECT MANAGER)
JEFRY

SM (SITE MANAGER)
JUNAEDI

PELAKSANA

JUNAEDI

DRAFTER
ROBBY

SURVEYOR MEKANIK LOGISTIC


KKKK K3 K3
TASMUD AFID ISMET BAMBANG

ASS. SUVEYOR MANDOR

KAKA(TUSWA) MUSTOPA

40
AGUNG

Gambar 3.5 Struktur organisasi kontraktor PT. INTI INDAH


Sumber : Data Proyek

2.7 Ruang Lingkup Pekerjaan


1. Lingkup pekerjaan keseluruhan
a. Pekerjaan struktur bawah :
i. Pekerjaan pondasi tiang pancang.
ii. Pekerjaan GWT.
b. Pekerjaan struktur atas :
i. Pekerjaan kolom beton bertulang.
ii. Pekerjaan balok beton bertulang.
iii. Pekerjaan pelat beton bertulang.
2. Pekerjaan arsitek :
a. Pekerjaan dinding batu bata.
b. Pekerjaan partisi dan kusen.
3. Pekerjaan M&E :
a. Pekerjaan instalasi pipa untuk air bersih dan air kotor pada
ground water tank.
b. Pekerjaan air holding unit, sebagai pengatur suhu dan
kelembaban di dalam ruangan.
c. Pekerjaan instalasi listik dan AC.
4. Lingkup kerja praktek
Ruang lingkup pekerjaan yang akan dibahas pada laporan kerja
praktek hanya fokus terhadap pekerjaan balok, kolom, plat lantai.

41
2.8 Fasilitas proyek
Pada proyek pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi , ada
beberapa fasilitas proyek yang di sediakan oleh pihak kontraktor yaitu :

1. Kantor untuk staff


2. Barak pekerja borongan.
3. Barak pekerja tetap.
4. Gudang material dan peralatan sementara.
5. Mck sementara.

42

Anda mungkin juga menyukai