Anda di halaman 1dari 30

6

II. GAMBARAN UMUM PROYEK

A. Lokasi Proyek

Lokasi Proyek Preservasi rehabilitasi jalan Terbanggi Besar – KM 10

(Panjang) (B. Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana dapat

dilihat pada peta sebagai berikut :

Gambar 1. Peta lokasi preservasi rehabilitasi jalan Terbanggi Besar – KM 10

(Panjang) (B. Lampung)


7

Gambar 2. Peta lokasi preservasi rehabilitasi jalan KM 10 (Panjang)

(B.Lampung) – Teluk Betung

Gambar 3. Peta lokasi preservasi rehabilitasi jalan Tegineneng – Sukadana

Proyek Preservasi rehabilitasi jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang) (B.

Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana merupakan pekerjaan

long segment yang dikerjakan oleh PT. Lampung Mandiri Multi Kencana JO

PT. Tri Citra Perdana


8

B. Data Umum Proyek

Secara umum data Proyek Preservasi rehabilitasi jalan Terbanggi Besar – KM

10 (Panjang) (B. Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana adalah

sebagai berikut:

1. Nama Proyek : Preservasi Rehabilitasi Jalan Terbanggi Besar

– KM 10 (Panjang) (B. Lampung) – Teluk

Betung, Tegineneng – Sukadana

2. Lokasi Proyek

- Provinsi : Lampung

- Kotamadya : Lampung Tengah, Metro, Lampung Selatan,

Bandar Lampung

3. Pemilik Proyek : Kementerian Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat Direktoral Jendral Bina

Marga

4. Direksi Pekerjaan : SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I

Provinsi Lampung

5. Nomor Kontrak : 03/KTR-LSEG/APBN/PPK4-

WIL.1.LPG/1/2018

6. Nilai Proyek : Rp. 82.806.108.000,00,-

7. Sumber Dana : APBN Murni 2018

8. Cara Pembayaran : Sertifikat bulanan (MC)

9. Waktu Pelaksanaan :

- Rehab. Jalan : 240(dua ratus empat puluh ) hari kalender


9

- Pemel. Rutin Jalan : 342 (tiga ratus empat puluh dua) hari kalender

- Pemel. Rutin Jembatan : 342 (tiga ratus empat puluh dua) hari kalender

10. Tanggal Mulai : 25 Januari 2018

C. Fasilitas Proyek

Kantor Tri Citra Perdana memiliki beberapa fasilitas untuk menunjang proyek

Preservasi Rehabilitasi Jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang) (B.

Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana. Fasilitas tersebut antara

lain terdiri dari :

1. Kantor Direksi

Kantor Tri Citra Perdana berlokasi di Rejoagung, Tegineneng,

Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kantor ini memiliki fungsi sebagai

tempat perencanaan sebelum dilakukan pekerjaan serta, sebagai tempat

evaluasi hasil kerja yang telah dilakukan di lapangan.

Gambar 4. Kantor Direksi


10

2. Gudang Alat Berat

Setelah digunakan pada kegiatan proyek ataupun ketika alat berat tidak

digunakan. Alat berat tersebut akan disimpan di dalam gudang ini. Selain

tempat penyimpanan, gudang ini juga memiliki fungsi sebagai tempat

perawatan alat berat seperti kegiatan pengecatan dan perbaikan jika

ditemukannya kerusakan pada alat berat.

Gambar 5. Gudang Alat Berat

3. Laboratorium Material

Laboratorium material berfungsi sebagai tempat pengujian material yang

akan digunakan, maupun pengujian sampel yang telah diambil dari

lapangan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan, agar material yang

digunakan maupun pekerjaan yang telah dilakukan sesuai berdasarkan

spesifikasi yang telah disepakati dalam kontrak. Pada proyek ini


11

laboratorium merupakan bangunan terpisah, sesuai dengan Spesifikasi

Umum Revisi 3 Binamarga Pasal 1.4.1.1.

Gambar 6. Laboratorium Material

4. Base Camp (mess pekerja)

Pada lingkungan kantor disediakan Base camp (mess pekerja) yang

berfungsi sebagai tempat peristirahatan para pekerja proyek.

Gambar 7. Base Camp Pekerja Proyek


12

5. Stockpile Agregat

Agregat yang akan diolah pada mesin batching plan dan Asphalt Mixing

Plant (AMP) disimpan pada stockpile yang berada pada lingkungan

kantor.

Gambar 8. Stockpile Agregat

6. Mesin Asphalt Mixing Plant (AMP)

Mesin ini berfungsi untuk menghasilkan jenis aspal yang akan digunakan

dalam proyek. Pada lingkungan kantor, tersedia dua mesin AMP.

Sehingga aspal yang dihasilkan dari mesin AMP tidak hanya diproduksi

untuk kegiatan proyek namun untuk diperjual belikan pada konsumen.


13

Gambar 9. Mesin 1 Asphalt Mixing Plant (AMP)

Gambar 10. Mesin 2 Asphalt Mixing Plant (AMP)

7. Mesin Batching Plant

Mesin Batching Plant memiliki fungsi untuk memproduksi campuran

beton sesuai mutu yang diinginkan.


14

Gambar 11. Mesin Batching Plant


16

D. Sistem Pelelangan

1. Definisi dan Tujuan

Pelelangan adalah penawaran yang dilakukan secara terbuka untuk

banyak pihak, dengan tujuan menemukan kontraktor yang sesuai dengan

spesifikasi yang ada, serta sanggup melakukan pekerjaan yang

ditawarkan oleh pihak pelelangan.

2. Jenis Pelelangan

Sistem pelelangan pada Perpres Nomor.54.Tahun.2010 telah mengalami

perubahan pada Perpres Nomor.04.Tahun.2015 yang terdiri dari :

a. Pelelangan Umum

metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua

Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang

memenuhi syarat.

b. Pelelangan Terbatas

metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan

jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan

untuk pekerjaan yang kompleks.

c. Pelelangan Sederhana

metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Jasa Konsultansi

yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

d. Pemilihan langsung

metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan

yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).


17

e. Sayembara

metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan

orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak

dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

f. Penunjukan Langsung

pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1

(satu) Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi.

Pada proyek Preservasi rehabilitasi jalan Terbanggi Besar – KM 10

(Panjang) (B.Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana,

metode pelelangan yang dipakai adalah Pelelangan Umum.

E. Sistem Kontrak

Jenis Kontrak menurut Perpres Nomor.54.Tahun.2010 dan dijelaskan pada

pasal 51 terdiri dari :

1. Kontrak Lump Sum (Fixed Lump Sum Contract)

Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan

dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak,

dengan ketentuan :

a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian

harga.

b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa.

c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan isi Kontrak.

d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based).


18

e. total harga penawaran bersifat mengikat.

f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

2. Kontrak Harga Satuan

Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan

dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan

dengan spesifikasi teknis tertentu.

b. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat

Kontrak ditandatangani.

c. pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas

volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia

Barang/Jasa.

d. dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil

pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

3. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

Kontrak yang merupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam

1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

4. Kontrak Persentase

Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya, dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya menerima imbalan

berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan tertentu.


19

b. pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang

dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak.

5. Kontrak Terima Jadi (Turnkey)

Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya atas

penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai

dilaksanakan.

b. pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang

menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan

kriteria kinerja yang telah ditetapkan.

Pada Proyek Preservasi rehabilitasi jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang)

(B. Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana, menurut Spesifikasi

Umum Revisi 3 Binamarga Pasal 1.1.5.1 sistem kontrak yang digunakan

adalah Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.

F. Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran menurut Perpres No. 4 tahun 2015 adalah :

1. Sistem Pembayaran Termin

Sistem pembayaran yang dilakukan kepada kontraktor sesuai dengan

volume pekerjaan yang telah ditetapkan.

2. Sistem Pembayaran Progress

Sistem pembayaran yang dilakukan berdasarkan pekerjaan yang telah

dilakukan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Kontraktor akan


20

mengeluarkan rincian biaya dan sistem pembayaran akan dilakukan

setiap minggu atau bulanan.

3. Sistem Pembayaran Penuh

Sistem pembayaran kepada kontraktor setelah volume pekerjaan fisik

total yang dilaksanakan oleh kontraktor.

Sistem pembayaran yang diterapkan pada Proyek Preservasi Rehabilitasi

Jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang) (B. Lampung) – Teluk Betung,

Tegineneng – Sukadana, adalah kontrak dengan sistem pembayaran progress

dengan sertifikat bulanan.

G. Struktur Organisasi

1. Struktur organisasi proyek

Stuktur organisasi dalam proyek memiliki tujuan untuk, memberikan

gambaran tentang pihak – pihak yang terkait dalam suatu proyek agar

pembagian tugas, dan tanggung jawab terhadap pihak – pihak yang

terkait dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kesepakatan. Adapun

unsur-unsur organisasi yang terdapat pada proyek ini adalah sebagai

berikut:

a. Pemilik proyek (owner)

Pemilik Proyek (owner) merupakan pihak atau orang yang

menghendaki berjalannya suatu proyek, dan sebagai penyandang

dana utama dalam proyek tersebut. Pada proyek Preservasi

Rehabilitasi Jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang) (B.

Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana, yang menjadi


21

pemilik proyek merupakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Lampung.

Hak dan kewajiban pemilik proyek:

1) Melakukan pemilihan dan membuat kontrak dengan

konsultan perencana, konsultan pengawas, dan kontraktor.

Pemilihan dan pembuatan kontrak dilakukan berdasarkan

spesifikasi yang diinginkan oleh pemilik proyek.

2) Melakukan persetujuan atau penolakan terhadap

penambahan, pengurangan serta perubahan yang terjadi di

dalam proyek.

3) Memberikan penjelasan dan informasi terkait proyek yang

akan dijalankan oleh pihak kontraktor.

4) Melakukan pembatalan kontrak, jika pekerjaan yang

dilakukan oleh pihak konsultan dan kontraktor tidak sesuai

dengan kontrak yang berlaku.

5) Melakukan pembayaran terhadap pihak konsultan dan

kontraktor sesuai dengan sistem pembayaran yang

disepakati.

b. Konsultan Perencana

Konsultan perencana memiliki tugas untuk merencanakan suatu

proyek berdasarkan keinginan pemilik proyek. Pada proyek

Preservasi Rehabilitasi Jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang)

(B. Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana, yang

menjadi konsultan perencana adalah PT. Perentjana Djaja.


22

Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana adalah :

1) Melakukan survey, agar dapat mendapatkan data sebagai

penunjang pekerjaan.

2) Membuat rencana anggaran biaya proyek, gambar teknik,

serta waktu penyelesaian dan dimulainya suatu proyek.

3) Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan yang

diajukan oleh kontraktor.

4) Memiliki tanggung jawab penuh yang berhubungan dengan

suatu perencanaan.

5) Mengadakan konsultasi dengan pihak pemilik proyek.

c. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas memiliki tugas untuk melakukan pengawasan

terhadap jalannya suatu proyek, agar berjalan sesuai dengan kontrak

yang dilakukan dengan pemilik proyek. Pada proyek Preservasi

Rehabilitasi Jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang) (B.

Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana, pengawasan

dilakukan oleh PT. Triduta Mitraparama dan PT. Rekacipta Raffa

Lestari.

Tugas dan wewenang konsultan pengawas adalah :

1) Melakukan pengawasan terhadap jalannya suatu proyek dari

segi kualitas dan kuantitas

2) Melakukan dokumentasi terhadap progress, maupun jika

terjadi perubahan dalam suatu proyek.


23

3) Memberikan peringatan pada pihak kontraktor jika terjadi

penyimpangan.

4) Memberikan laporan kepada pihak pemilik proyek progress

dari pekerjaan dan perubaha yang terjadi dalam proyek.

5) Melakukan pemeriksaan pada suatu pekerjaan pada masa

pemeliharaan.

d. Kontraktor

Kontraktor memiliki tugas sebagai pelaksana pekerjaan yang dipilih

langsung oleh pemilik proyek. Pada proyek Preservasi Rehabilitasi

Jalan Terbanggi Besar – KM 10 (Panjang) (B. Lampung) – Teluk

Betung, Tegineneng – Sukadana, yang menjadi kontraktor utama

adalah PT. Tri Citra Perdana.

Tugas dan wewenang kontraktor adalah :

1) Melakukan persiapan material, tenaga kerja, dan peralatan

untuk menunjang pekerjaan di dalam proyek.

2) Memberikan usulan kepada pemilik proyek jika ada

perencanaan yang tidak sesuai di lapangan.

3) Membuat laporan mengenai kemajuan pekerjaan yang telah

dilaksanakan.

4) Memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan.

5) Melakukan pekerjaan tepat waktu dan memberikan berita

acara.
24

Skema hubungan kerja pada proyek :


OWNER

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga

KONSULTAN KONSULTAN PENGAWAS


PERENCANA
PT. Wahana Mitra Amerta
PT. Plato Isoiki JO
PT. Hi-Way Indotek
Konsultan dan PT. Ciriatama
Nusawidya Consult

KONTRAKTOR UTAMA

PT. Lampung Mandiri Multi


Keterangan :
Kencana JO PT. Tri Citra Perdana
: Hubungan komando/perintah

: Hubungan tanggung jawab


Gambar 13. Garis koordinasi
: Hubungan koordinasi
25

2. Struktur Organisasi Lapangan

Sturuktur organisasi di lapangan bertujuan agar pelaksanaan di lapangan

dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya struktur organisasi di lapangan

diharapakan semua yang terlibat dalam struktur tersebut dapat bertanggung

jawab akan tugas masing – masing. Sehingga dapat mencapai pekerjaan

yang efesiensi dengan waktu dan biaya yang seminimum mungkin.

Adapun struktur organisasi kontraktor pelaksana PT. Tri Citra Perdana

dalam pelaksanaan proyek Preservasi Rehabilitasi Jalan Terbanggi Besar –

KM 10 (Panjang) (B. Lampung) – Teluk Betung, Tegineneng – Sukadana .

Struktur organisasi yang memiliki pengaruh besar terhadap jalannya suatu

proyek. Dari unsur – unsur di atas memiliki tugas dan tanggung jawab

masing – masing sebagai berikut :

a. Manager Pengendali Mutu

Manager pengendali mutu memiliki peran sebagai seseorang yang

menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan sesuai

dengan mutu yang telah disepakati di dalam kontrak.

1) Tanggung jawab manager pengendali mutu adalah:

a) Menjamin pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan mutu yang

diisyaratkan.

b) Melakukan pemeriksaan dari hasil kerja kontraktor agar sesuai

dengan mutu di kontrak.

c) Melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja dan peralatan

laboratorium agar sesuai dengan mutu yang diisyaratkan.


26

d) Melakukan pengawasan terhadap pengadaan peralatan untuk

mendukung pekerjaan, agar sesuai dengan mutu di dalam

kontrak.

e) Menganalisa semua hasil test dari pekerjaan yang telah

dilakukan.

f) Memberi petunjuk kepada pihak kontraktor tata cara dan

prosedur sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui.

2) Wewenang manager pengendali mutu adalah:

a) Melakukan persetujuan dan penolakan akan pekerjaan yang

telah dilakukan agar sesuai dengan mutu di dalam dokumen

kontrak.

b) Menandatangani berita acara hasil test yang telah dilakukan.

c) Melakukan kerja sama dengan general superintendent

b. General Superintendent

General Superintendent adalah sebagai utusan dari pihak kontraktor

pelaksana, yang merupakan wakil mutlak dari perusahaan di lapangan.

General superintendent memiliki fungsi untuk merancang dan

melaksanakan pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan kontrak yang

telah disepakati bersama dengan pihak owner.

1) Tanggung jawab general superintendent adalah:

a) Menjamin atas kelancaran pekerjaan dari awal proyek

dilakasanakan hingga akhir pekerjaan.

b) Menjamin efektivitas, efisiensi, dan keamanan metode kerja

yang digunakan.
27

c) Menjamin pengendalian mutu dari hasil pekerjaan, sesuai

dengan kontrak yang telah disepakati.

d) Memberikan pembinaan dan pengarahan kepada seluruh staf

agar sesuai dengan mutu yang diisyaratkan.

e) Melakukan analisa akan kebutuhan material, peralatan, dan

tenanga kerja.

f) Menyusun jadwal kebutuhan akan material, peralatan, dan

tenaga kerja.

g) Menjamin situasi kerja yang harmonis kompetitif untuk.

2) Wewenang general superintendent adalah:

a) Memutuskan strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan

dengan pengendalian mutu proyek.

b) Melakukan koordinasi dengan pihak manager pengendali

mutu.

c) Melakukan persetujuan dan penolakan akan pengeluaran –

pengeluaran langsung yang dibuthkan di dalam proyek

c. Quantity Engineer

Quantity Engineer adalah orang melakukan pengawasan penuh akan

kualitas pekerjaan yang dilaksanan oleh pihak kontraktor, agar sesuai

dengan mutu yang telah disepakati di dalam dokumen kontrak.

1) Tanggung jawab quantity engineer adalah:

a) Melakukan pengawasan terhadap kuantitas pekerjaan pihak

kontraktor agar sesuai dengan yang disepakati di dalam

kontrak.
28

b) Mengawasi dan memeriksa hasil test dari pekerjaan yang

telah dilakukan agar memiliki kuantitas sesuai dengan

dokumen kontrak.

c) Menjamin bahwa pembayaran terhadap pihak kontraktor

telah benar dan sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak.

d) Membuat laporan akan jumlah pengadaan material, jumlah

pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan

yang akan diserahkan kepada manager pengendali mutu.

e) Mengadakan pengukuran akhir secara keseluruhan akan

pekerjaan yang telah diselesaikan yang mutunya memenuhi

syarat.

2) Wewenang quantity engineer adalah:

a) Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh pihak


kontraktor.

b) Menolak pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak


sesuai dengan spesifikasi.

c) Memberikan laporan dan berkordinasi dengan manager


pengendali mutu.

d. Quality Control (QC)

Qualtity control adalah orang yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan

dan mengaplikasikan standar mutu yang telah disepakati di dalam

kontrak, baik dari segi mutu bahan yang digunakan maupun metode

kerja.

1) Tanggung jawab quality control adalah :


29

a) Melakukan pengawasan terhadap material dan metode

pekerjaan di lapangan agar memenuhi persyaratan hingga

didapat hasil yang memenuhi syarat.

b) Mengadakan pengujian terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan guna pengendalian terhadap mutu.

c) Melakukan kalibrasi alat yang digunakan dalam pengujian

pekerjaan agar sesuai dengan mutu.

d) Membuat laporan akan penerapan material dan metode

pekerjaan yang dilakukan di lapangan.

2) Wewenang quality control

a) menghentikan sementara pekerjaan di lapangan bila material

yang digunakan atau metode yang digunakan tidak sesuai

dengan mutu yang tertera di dalam kontrak.

b) memberikan laporan yang menyangkut kualitas di dalam

proyek kepada manger pengendali mutu.

c) Memberikan saran kepada pihak kontraktor, agar pekerjaan

sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

e. Keselamatan, Keamanan Kerja, dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja di dalam sebuah proyek,

merupakan hal yang sangat penting. Jaminan kesehatan, keamanan,

dan keselamatan kerja sangat diperlukan untuk melindungi para

pekerja dari segala kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Dalam

hal ini peran K3 bertugas untuk menyiapkan alat pelindung diri,

memberikan pengarahan kepada semua pegawai, mengontrol


30

lingkungan, memberikan rasa aman terhadap para pekerja dan

menyiapkan jalur evakuasi. Pada proyek ini, penggunaan K3 belum

digunakan sebagaiman mestinya. Perencanaan K3 berkaitan dengan

penyusunan :

1. Safety Plan

Safety plan (perencanaan keselamatan) dibuat berdasarkan

ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja

(Depnaker) selaku instansi yang melakukan kontrol terhadap hal

ini. Safety plan mencakup antara lain penyusunan :

 safety management.

 identifikasi bahaya kerja dan penanggulangannya.

 rencana penempatan alat-alat pengaman seperti : pagar,

jaring pada tangga dan tepi bangunan, railing serta

rambu-rambu K3 serta rencana penempatan alat-alat

pemadam kebakaran (tabung pemadam api).

2. Security Plan

Security plan (rencana keamanan) mencakup hal – hal sebagai

berikut:

 prosedur keluar masuk bahan proyek.

 prosedur penerimaan tamu.

 identifikasi daerah rawan di wilayah sekitar proyek.

 prosedur komunikasi di proyek.


31

3. Ketertiban dan Kebersihan Proyek

Pengelolaan ketertiban dan kebersihan proyek adalah meliputi

penempatan cerobong mesin dan bak sampah, lokasi

penempatan dan jumlah toilet pekerja, pengaturan kantor dan

jalan sementara, gudang, los kerja, barak pekerja, dan lain-lain.

4. Identifikasi Masalah K3L

Pada Identifikasi masalah K3L harus direncanakan cara

menanggulangi terjadinya problem kecelakaan dan bahaya kerja

dengan standar keamanan yang sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan.

5. Indeks Safety Performance

Penilaian indeks safety performance didasarkan pada sasaran

safety proyek, dengan penilaian tersebut akan terukur tingkat

keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan pekerjaan

proyek.

6. APD (Alat Pelindung Diri)

APD adalah media peralatan yang akan dipakai oleh para

pekerja agar ketika waktu bekerja setidaknya menjaga dirinya

dari bahaya kecelakaan kerja. Alat pelindung diri wajib dipakai

oleh seluruh pekerja. APD meliputi safety helmet, sabuk

keselamatan, safety shoes, sepatu karet, sarung tangan, masker

dan lain- lain.


32

f. Logistik

Logistik adalah pihak yang bertugas untuk mengatur pengadaan alat

dan material yang akan dipakai dalam proyek, serta bertanggung

jawab dalam pengeluaran dan penerimaan material dan alat.

1) Tugas dan tanggung jawab logistik adalah:

a) Membuat jadwal pengadaan bahan dan peralatan proyek

secara efesien dan ekonomis.

b) Mengawasi pengiriman material ke lapangan agar sesuai

dengan jumlah, spesifikasi yang diminta.

c) Menyelenggarakan pembelian material sesuai dengan

jadwal pengadaan bahan dan prosedur pembelian.

d) Melakukan penyimpanan material/bahan-bahan dengan

baik, sehingga mutunya tetap terjaga.

e) Bertangung jawab penuh atas penerimaan dan pengeluaran

jumlah material yang diterima dan melaksanakan

administrasi pemesanan dan pengiriman bahan.

2) Wewenangnya adalah:

a) Membuat laporan akan pemasukan dan pengeluaran alat dan

material dalam proyek.

b) Melakukan penolakan dari pemasok jika ada material yang

tidak sesuai secara kuantitas dan kualitas.


33

g. Pelaksana Lapangan

Pelakasana lapangan memiliki peran yang penting agar berjalan

dengan baiknya suatu proyek. Pelakasana lapangan memiliki tanggung

jawab penuh akan segala sesuatu yang dilakukan di lapangan.

1) Tanggung jawab pelaksana lapangan adalah :

a) Memahami gambar teknik yang merupakan pedoman

pekerjaan.

b) Membuat laporan tentang progres pekerjaan yang telah

berlangsung di lapangan.

c) Membuat rekapitulasi material dan alat yang dibutuhkan di

lapangan.

d) Mengatur tenaga kerja, agar dapat bekerja sesuai dengan

tanggung jawab masing – masing pekerja.

e) Menjamin pekerjaan yang dilakukan di lapangan, berjalan

sesuai dengan metode kerja.

f) Mengadakan pemeriksaan dan pengujian terhadap pekerjaan

yang telah dilakukan di lapangan.

g) Menerapkan program keselamatan, keamanan kerja, dan

kesehatan kerja (K3) pada para tenaga kerja.

2) Wewenang pelaksana lapangan adalah:

a) Mengendalikan pelaksanaan kerja di lapangan sesuai

dengan waktu, mutu, dan biaya yang telah ditetapkan.

b) Memberikan saran kepada pemilik proyek, jika ditemukan

kesulitan di lapangan.
34

c) Memberikan tindakan kepada tenaga kerja, jika terjadi

penyimpangan dalam pekerjaan.

d) Mengadakan evaluasi mengenai pekerjaan yang telah

dilaksanakan di lapangan.

h. Surveyor

Surveyor mempunyai tugas untuk membuat analisa harga satuan

pekerjaan dan melaksanakan perhitungan volume sesuai dengan

kontrak yang telah disetujui.

1) Tanggung jawab surveyor adalah:

a) Melakukan pengukuran di lapangan, antara lain pengukuran

topografi guna menentukan titik – titik pekerjaan.

b) Melakukan penetapan elevasi agar sesuai dengan gambar

rencana pekerjaan.

c) Menjamin harga satuan yang dibuat dapat dilaksanakan di

lapangan.

d) Memastikan volume hasil perhitungan sesuai dengan

kenyataan di lapangan.

e) Membuat laporan tentang pengukuran yang telah dilakukan

di lapangan.

2) Wewenang surveyor adalah:

a) Meminta data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisa

harga satuan pekerjaan.

b) Meminta kepada konsultan atau pengawas untuk melakukan

perhitungan di lapangan.
35

c) Melakukan pengecekan volume pekerjaan agar sesuai dengan

mutu pada kontrak.

i. Drafter

Drafter adalah orang yang membuat gambar pelaksanaan yang

mengacu pada gambar yang dibuat oleh konsultan perencana.

1) Tugas dan tanggung jawab drafter adalah:

a) Menyiapkan shop drawing (gambar kerja).

b) Menyesuaikan gambar rencana dengan kondisi di lapangan.

c) Menyusun construction method.

d) Memberikan penjelasan tentang gambar rencana kepada

pelaksana lapangan.

e) Membuat gambar laporan hasil pelaksanaan yang sudah

dilaksanakan di lapangan.

2) Wewenang drafter adalah:

a) Memberikan pendapat untuk penyajian gambar yang baik

dan informatif.

b) Menentukan penyajian gambar, dan notasi yang digunakan

dengan persetujuan construction manager.


36
111f
dsf

CAMP KANTIN
BATCHING
CAMP PLANT

STOCKPILE

GUDANG ALAT BERAT


MUSHOLA

PARKIR TRUCK

LAB MATERIAL

AMP 1
POS
SATPAM

AMP 2
KANTOR DIREKSI STOCKPILE

Gambar 12. Denah Kantor PT. Tri Citra Perdana

Anda mungkin juga menyukai