Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN KONSTRUKSI
RELAYOUT RUANG PELAYANAN LT. 1 GEDUNG BARLI HALIM
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
TAHUN ANGGARAN 2020

1. Latar Belakang Badan Koordinasi Penanaman Modal adalah gerbang utama investasi baik
penananaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing. Perkembangan
kegiatan perkantoran di lingkup Badan Koordinasi Penanaman Modal setiap tahun
mempunyai kecenderungan peningkatan. Oleh karenanya BKPM dituntut untuk terus
menerus meningkatkan pelayanan investasi dengan memberikan kemudahan-
kemudahan dalam pengurusan izin berusaha.
Sesuai dengan amanah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik atau OSS
(Online Single Submission), Pemerintah berupaya melakukan percepatan dan
peningkatan penanaman modal dan berusaha di Indonesia. Sistem OSS merupakan
sistem yang memberikan layanan selama 24 jam setiap harinya untuk memenuhi
kebutuhan investor dalam mengurus perizinan berusaha dan mendukung aparatur
Pemerintah untuk melakukan pelayanan dan pengawasan terhadap proses perizinan
berusaha. Oleh karena itu BKPM selalu dituntuk untuk meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung pelayanan perizinan.
Saat ini kondisi ruangkantor BKPM khususnya ruang unit Pelayanan Lt. 1 gedung
Barli Halim sudah tidak lagi dapat menunjang kinerja para petugas back office
sehingga perlu dilakukan relayout. Kegiatan Relayout ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kenyamanan kerja bagi para petugas Back Office, yang mana
diharapkan dengan meningkatnya kenyamanan kerja bagi para petugas akan
berimbas pada meningkatnya pelayanan yang prima.

2. Maksud dan 1. Maksud dari Pengadaan pekerjaan Konstruksi Relayout Ruang Pelayanan Lt. 1
Tujuan Gedung Barli Halim adalah untuk mendukung dan menunjang OSS .
2. Tujuan dari Pengadaan pekerjaan Konstruksi Relayout Ruang Pelayanan Lt. 1
Gedung Barli Halim adalah tersedianya Ruang kerja untuk Unit Pelayanan yang
nyaman.

3. Lokasi Kegiatan LT. 1 Gedung Barli Halim BKPM – Jl. Gatot Subroto No. 44 Jakarta

4. Sumber - Sumber dana dari keseluruhan Pengadaan pekerjaan Konstruksi Relayout Ruang
Pendanaan Pelayanan Lt. 1 Gedung Barli Halim dibebankan pada DIPA Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Tahun Anggaran 2020 .
- Pagu Anggaran untuk Pengadaan pekerjaan Konstruksi Relayout Ruang
Pelayanan Lt. 1 Gedung Barli Halim adalah sebesar Rp. 1.276.000.000,- (Satu
Milyar Dua Ratus Tujuh puluh Enam Ribu Rupiah)

- K/L/D/I : Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM)


6. Nama
- Satuan Kerja : Sekretariat Utama
Organisasi
- PPK : Biro Umum III
Pejabat
Pembuat
Komitmen
1
Ruang Lingkup

7. Lingkup a. Lingkup proyek adalah Pelaksanaan pekerjaan konstruksi Relayout Ruang


Kegiatan Pelayanan Lt. 1 Gedung Barli Halim pekerjaan persiapan, pekerjaan
bongkaran, pekerjaan lantai, pekerjaan plafond, pekerjaan dan pengecatan
panel dinding, pekerjaan kaca dan frame alumunium, pekerjaan fix furniture
dan pekerjaan instalasi listrik (detil terlampir di B&Q).

b. Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dokumen


Rencana Kerja dan Syarat (RKS) terlampir. Serta berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara,
dalam ketentuan Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 22/PRT/M/2018.

9. Jangka Waktu Jangka waktu pekerjaan ini adalah (seratus dua puluh) hari / 4 (empat) bulan sejak
Penyelesaian dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)
Kegiatan

10. Persyaratan a. Kontraktor wajib menyerahkan suatu rencana kerja/time schedule dalam
Umum bentuk bar chart, S-curve dan network planning kepada Pemberi Tugas dan
Pengawas selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah kontrak
dikeluarkan, untuk memperoleh persetujuan.
b. Setelah rencana kerja disetujui, dokumen asli diserahkan Pemberi Tugas dua
salinan dicetak dan diserahkan pada Pengawas, satu salinan ditempelkan di
kantor kontraktor di tempat pekerjaan.
c. Penyedia wajib melapirkan bagan struktur organisasi, dan harus
menyerahkan suatu daftar nama petugas yang akan ditugaskan lengkap
dengan fungsi dan pengalaman kerjanya.
d. Penyedia wajib memiliki Site Manager yang cukup berpengalaman dan diberi
wewenang oleh penandatangan kontrak (kontraktor) untuk mengambil
keputusan di lapangan. Ia bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
pekerjaan pada proyek ini. Nama dan curriculum vitae site manager harus
disertakan oleh Penyedia/kontraktor pada saat penawaran dilakukan
e. Penyedia/Kontraktor wajib membuat gambar-gambar kerja dan detail
pelaksanaan (shop drawing) dengan menggunakan kertas HVS 80 gram
ukuran A2 lengkap dengan skala dan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan. Gambar-gambar tersebut harus dikoordinasikan dengan semua
disiplin pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan kondisi lapangan
yang ada. Gambar kerja dan perhitungannya harus diserahkan dalam
rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa dan disetujui pengawas atau perencana.
Pekerjaan baru dapat dimulai bila shop drawing telah diperiksa dan disetujui
oleh pengawas.

11. Persyaratan a. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK).
Khusus Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil dengan
klasifikasi jasa pelaksana untuk konstruksi bangunan gedung (BG), dengan
Kualifikasi Kecil yang masih berlaku.
b. Persyaratan teknis penyedia :

No Jabatan Jumlah SKA/SKT Pengalaman

1 Ahli/Petugas K3 1 0rg Ahli Muda K3 3 Tahun


Konstruksi

2 Pelaksana 1 0rg Bangunan 3 Tahun


Gedung/Pekerjaan
Gedung

c. Peralatan Kerja :

No Peralatan Jumlah Keterangan

1 Mesin bor listrik 1 unit Milik sendiri/sewa


500 watt

Scafolding 10 set Milik sendiri/sewa

2 Mesin bor 1 unit Milik sendiri/sewa

2 Cutter Keramik 1 unit Milik sendiri/sewa

3 Genset Portable 1 unit Milik sendiri/sewa

4 Dump truck 1 unit Milik sendiri/sewa


minimal 7 M3

Keterangan : Untuk kepemilikan alat wajib dibuktikan dengan faktur pembelian alat,
sedangkan untuk sewa wajib melampirkan bukti perjanjian sewa

d. Ketentuan mengenai penerapan Sistem manajemen Keselamatan


Konstruksi dalam pelasanaan pekerjaan keselamatannya Kerja sesuai
Permen PUPR No. 14 tahun 2020.

Dalam pelaksanaan pekerjaan dimasa pandemi COVID – 19 kontraktor wajib


mengikuti standar protocol COVID – 19 (menyediakan peralatan pelindung
seperti masker untuk pekerja, faceshield, hand sanitizer maupun sabun pencuci
tangan, mengatur jam kerja, menjaga jarak antar pekerja dst), apabila pekerja
terindikasi Covid-19 maka pekerjaan dihentikan sementara.

e. Penyedia Jasa/Kontraktor wajib melindungi daerah kerja di dalam


gedung/bangunan dengan portable fire extinguisher kelas ABC (multi purpose
dry chemical) ukuran 2,5 kg untuk setiap luasan sesuai peraturan yang berlaku
atas biaya kontraktor

f. Terhadap keamanan lokasi pekerjaan penyedia / kontraksor harus


mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kontraktor harus mengusahakan adanya cukup penerangan dan penjagaan di
tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya kehilangan dan pencurian
terutama di luar jam kerja.
2.Kontraktor bertanggung jawab penuh terhadap kehilangan atau kerusakan
yang terjadi atas barang-barangnya.
3. Kehilangan yang terjadi atas barang atau alat bantu tidak dapat dijadikan
alasan untuk menunda pelaksanaan pekerjaan.
4. Penyedia / Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan atas
barangbarang dalam ruang yang dikerjakan dan wajib menggantinya atas
biaya sendiri

e. Penyedia/Kontraktor wajib menjaga kebersihan lokasi proyek

Keluaran yang dihasilkan oleh Pelaksana konstruksi yaitu:


12. Output Keluaran 1. Penyedia / Kontraktor wajib membuat laporan harian, laporan mingguan dan
laporan bulanan tentang kemajuan proyek. (Kelalaian dalam menyusun laporan
akan terkena sanksi, yaitu penundaan pembayaran termijn. Pembayaran termijn
hanya akan dilakukan apabila kontraktor telah melengkapi seluruh laporan)
2. Penyedia / Kontraktor wajib mendokumentasikan / membuat foto-foto
pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir dalam betuk hardcopy dan softcopy
(CD)
3. Penyedia/Kontraktor wajib membuat gambar-gambar terpasang (as built
drawing) yang disetujui oleh konsultan. Gambar-gambar terpasang tersebut
harus dibuat pada kertas ukuran A1 dan diserahkan sebanyak 1 (satu) set asli
dalam bentuk kalkir dan 1 (satu) set dalam bentuk blue print kepada pemberi
tugas dan 3 (tiga) set blue print beserta soft copy dalam bentuk CD-ROM
kepada konsultan sebelum serah terima pekerjaan.

Tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor dalam masa pemeliharaan meliputi hal-hal


sebagai berikut:
13. Tanggung Jawab 1. Dalam masa pemeliharaan kontraktor tetap bertanggung jawab untuk memelihara
dalam masa pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Apabila dalam masa pemeliharaan
pemeliharaan tersebut ada pekerjaan-pekerjaan yang cacat, rusak dan/atau tidak berfungsi
dengan baik sesuai dengan petunjuk pengawas, maka kontraktor wajib
memperbaiki pekerjaan tersebut secepatnya.
2. Apabila dalam masa pemeliharaan ini kontraktor tidak melaksanakan perbaikan-
perbaikan seperti yang diminta pengawas/pemberi tugas, maka prestasi pekerjaan
akan dikurangi sesuai dengan nilai pekerjaan yang belum diperbaiki tersebut dan
penyerahan kedua tidak dapat dilaksanakan.
3. Kontraktor wajib menempatkan 1 (satu) orang pada setiap hari kerja untuk merawat
peralatan Sipil, Arsitektur dan mengoperasikan /merawat peralatan
mekanikal/elektrikal dan mendatangkan 1 (satu) orang supervisor sekali seminggu
untuk memeriksa dan melakukan penyetelan peralatan selama masa
pemeliharaan (1 bulan).
4. Kontraktor harus memberikan service secara Cuma-Cuma untuk seluruh sistem
pekerjaan sipil, arsitektur dan mekanikal/elektrikal selama jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari setelah proyek ini diserahterimakan.

14. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..
PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN
N JENIS/ TIPE IDENTIFIKASI DAMPA TINGKA
KEKERAPA KEPARAHA PRIORITA PENGENDALIA
O PEKERJAAN BAHAYA K T
N N S N RISIKO K3
RISIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Pekerjaan Tertimpa
Persiapan Bongkaran
bongkaran
Tertimpa Alat
Kerja/Materia
l
Menghirup
Debu
/Kotoran
Pekerjaan Tertimpa
Lantai Bongkaran

Tertimpa Alat
Kerja/Materia
l
Menghirup
Debu
/Kotoran

2 Pekerjaan Tertimpa
Plafon Bongkaran

Terjatuh dari
Ketinggian

Terkena
Sengatan
Listrik

Tertimpa Alat
Kerja/Materia
l
Menghirup
Debu
/Kotoran

3 Pekerjaan Terkena
kusen Sengatan
Listrik

Tertimpa
Matrial

Terkena Alat
Kerja
4 Pekerjaan Terkena
instalasi listrik Sengatan
Listrik

Terjatuh dari
Ketinggian

Tertimpa Alat /
Matrial
5 Pekerjaan Tertimpa Alat /
pengecatan Matrial
dan
penyelesaian Terjatuh dari
Ketinggian

Menghirup Gas
Beracun
Menghirup
Debu / Kotoran
6 Pengangkuta Kecelakaan
n sampah akibat
dan material pengangkutan
bekas
bongkaran Sakit akibat
pengangkutan
manual

Menghirup
Debu/kotoran

15. Penutup
1. Apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan, peraturan, pedoman dan kebijakan
pemerintah yang berlaku maka segala sesuatu yang termaksud di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini akan diteliti dan ditinjau Kembali
2. Demikian KAK ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Jakarta,

Mengetahui,
Kepala Biro Umum

Dedi Latip

Anda mungkin juga menyukai