Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PROYEK SECARA UMUM


2.1 Latar Belakang Proyek
Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang berada
dalam Provinsi Sumatra Barat, dengan ibu kota Batusangkar. Kabupaten ini
merupakan kabupaten terkecil kedua, untuk luas wilayahnya di Sumatra Barat,
luas area Tanah Datar yaitu 133.600 Ha (1.336 km2). Jumlah penduduk di
kabupaten ini berdasrkan sensus pada tahun 2006 adalah 345.383 jiwa yang
mendiami 14 kecamatan 75 nagari, dan 395 jorong yang berada di tanah datar.
Tanah Datar banyak sekali sungai-sungai besar yang aliran airnya deras,
salah satunya yaitu sunagi batang sinamar yang terletak di daerah Lintau Buo
Utara, lebih tepatnya di kenagarian lubuak jantan.
Lintau Buo Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tanah Datar,
Sumatra Barat, Indonesia. Kecamatan Lintau Buo terletak sekitar 45 Km dari Kota
Batusangkar. Wilayah Kecamatan Lintau Buo terletak pada ketinggian antara 200
hingga 400 m di atas permukaan laut. Curah hujan di wilayah kecamatan ini rata-
rata 172,06 mm3 per tahun dan merupakan daerah bayang-bayang hujan.
Sungai batang sinamar memiliki piktulasi yang pas, dan aliran sungai
batang sinamar tidak terlalu tinggi serta kecepatan dari aliran sungai batang
sinamar stabil serta kandisi alam disekitar sungai batang sinamar sangat
mendukung.
Oleh karena itu perusahan Ikhwan mega power ( IMP ). Melihat potensi
sungai batang sinamar bagus dan strategis untuk pembuatan energi listrik dari,
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), yang natinya kebutuhan listrik
untuk area Tanah Datar bisa terpenuhi.
Melihat pertumbuhan ekonomi Sumatra Berat begitu pesat, bisa dilihat
dari pembangunan dan kemajuan wilayah masimg-masing daerah dan dari
berbagai sektor seperti : sektor industri, perdagangan dan sektor pertanian. Jadi
untuk itu dibutuhkan kebutuhan listrik yang signifikan. Seiring waktu berjalan
mulai terjadi gangguan pelayana listrik, mulai dari penuhnya kapasitas daya
pembangkit listrik yang lama. Bila terjadi pemadaman listrik akibat kerusakan
pembangkit atau dalam masa perawatan, tidak adanya alternatif pembangkit

4
pengganti. Sementara pembangunan perumahan, kawasan perdagangan ataupun
fasilitas umum disetiap wilayah kabupaten terus meningkat. Salah satu program
strategis nasional yaitu pembanguan program listrik 35000MW, mulai dari
pembanguan PLTA, PLTU, PLTG, PLTD dan termasuk juga PLTMH.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH),


adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai
tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan
cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan
sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang
berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air
(sebagai sumber energi), turbin dan generator ( sebagai penggeraknya).

2.2 Tujuan Proyek


Tujuan pembangunan PLTMH adalah untuk memenuhi kebutuhan
listrik di Tanah Datar supaya semua daerah yang belum ada arus listrik bisa
memakai penerangan yang layak dan arus listrik bisa dipergunakan secara
merata.
2.3 Data-Data Proyek

Gambar 2.3.1 Plank Proyek proyek


(Sumber:Dokumentasi Proyek)
2.3.1 Data-Data Umum Proyek
1. Pekerjaan :Pembangunan Pembangkit listrik tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) Linatu Buo Utara.
2. Kontraktor : PT. TRIFILIA KARYA
3. Lokasi : Lintau Buo Utara, kabupaten Tanah Datar.
4. Durasi : 900 (Sembilan ratus) hari kalender
5. Mulai : 20 Juni 2015

5
6. Nilai kontrak : Rp. 97.348.573.000
( Sembilan Puluh Tujuh Milliyar, Tiga Ratus
empat puluh tiga juta, lima ratus tujuh puluh
tiga ribu rupiah )
7. Fungsi Bangunan : Sebagai sumber energi listrik.
8. Jenis Pelelangan : Terbuka

2.3.2 Data Teknis Proyek


Adapun data-data proyek antaralain :
1. Jenis Bangunan : Bangunan Air
2. Jenis Struktur : Konstruksi Beton Bertulang
3. Jenis Semen yang Digunakan : Semen Portland ( PCC)
4. Mutu Beton : K 225 mutu dari beton Waterway
5. Bekisting yang digunakan adalah multiplek setebal 9mm, dan bahan
lain yang digunakan diluar ketentuan harus mendapat persetujuan
dari pengawas.
2.3.3 Struktur Teknis Proyek
Pihak-Pihak yang terlibat
1. Owner : PT. IKHWAN MEGA POWER
2. Kontraktor : PT. TRIFILIA KARYA
3. Konsultan perencana : PT. BINA INFRATAMA
4. Konsultan pengawas : PT. BINA INFRATAMA

Bagan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek

6
PT. IKWAN MEGA POWER
POPOWER

PT. BINA INFRATAMA PT. BINA INFRATAMA

PT. TRIFILIA KARYA

Gambar 2.3.3.1 Bagan pihak-pihak dalam proyek


(Sumber:Data Proyek)
Keterangan gambar :

Garis Koordinasi

Garis Perintah

1. Owner
Menurut Ervianto (2005) Owner/pemilik proyek adalah orang atau
badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak yang
menyediakan jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut.

Hak owner / pemilik :


a. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
c. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan dengan menempatkan atau menunjuk suatu badan
atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
Kewajiban owner / pemilik :
a. Menyediakan fasilitas baik berupa saran dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran
pekerjaan.
b. Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.

7
c. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa sejumlah yang diperlukan untuk mewujudkan
sebuah bangunan.
d. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan
e. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika pekerjaan telah sesuai
dengan apa yang dikehendaki.
2. Konsultan Perencana
Menurut Ervianto (2005) Konsultan Perencana adalah pihak atau badan
yang membuat perencanaan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil maupun
bidang lain yang melekat erat dan membentuk sebuah sistem bangunan.

Hak Konsultan Perencana adalah :


a. Berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan dan
kontrak.
b. Berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil
rancangan baik oleh pengawas atau pemberi tugas ( owner ).
c. Menentukan standar dan peraturan yang dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Kewajiban Konsultan Perencana adalah :
a. Mempersiapkan proses pelaksanaan tender atau pelelangan.
b. Dalam proses pelelangan konsultan perencana bertugas
membantu menyiapkan dokumen lelang yaitu antara lain data-
data kepres, syarat-syarattender, perubahan desain serta
mengevaluasi dan menilai kontrak mana yang lebih berkualitas.
c. Membuat sketsa gagasan yang kemudian diserahkan dalam
bentuk gambar rencana, membuat gambar kerja dan syarat-
syarat teknis pekerjaan serta membuat rencana anggaran biaya
dan schedule pelaksanaan (yang akan dijadikan sebagai patokan
oleh pemilik dalam melakukan pelelangan).
d. Bertanggung jawab penuh atas segala apa yang direncanakan
termasuk perhitungan konstruksi.
3. Konsultan Pengawas

8
Menurut Ervianto (2005) Konsultan Pengawas adalah orang atau badan
yang ditunjuk membantu dalam pengelolaan, pelaksanaan pekerjaan
pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan pembangunan.

Hak Konsultan Pengawas :


a. Menerima atau menolak material, peralatan yang didatangkan
oleh kontraktor
b. Berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan.
c. Berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek.
d. Berhak melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara
perubahan.
Kewajiban Konsultan Pengawas :
a. Menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang yang telah
ditetapkan.
b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik
dalam pelaksanaan.
c. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
d. Menghindari kesalahan dan pembengkakan biaya sedini
mungkin.
e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi
serta aliran inforasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan
pekerjaan berjalan lancar.
f. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambahan
atau kekurangan pekerjaan.
4. Kontraktor
Menurut Ervianto (2005) Kontraktor adalah orang yang menerima
pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan biaya yang ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan yang telah ditetapkan.

Hak Kontraktor adalah :


a. Berhak untuk menanyakan atau mengkonsultasikan kepada
owner dan konsultan perencana jika ada sesuatu pekerjaan yang
direncanakan, seperti gambar rencana tidak sesuai dengan

9
kondisi lapangan, atau jika ditemukan kejanggalan dalam
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kerja/kontrak.
b. Membentuk struktur organisasi dilingkungan sendiri.
c. Menjaga keamanan dan ketertiban umum ditempat pekerjaan
dan memberikan jaminan keselamatan kerja kepada staf atau
pekerja yang mempunyai hubungan dengan kontraktor, seperti
Asuransi Tenaga Kerja( ASTEK).
d. Mempunyai hak untuk menerima pembayaran menurut
peraturan yang berlaku dalam perjanjian kontrak.
e. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak
beserta lampirannya.
Kewajiban kontraktor adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas waktu penyelesaian pekerjaan tanpa
mengurangi kualitas pekerjaan.
b. Menyerahkan hasil pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
kepadapemberi tugassesuai dengan perjanjian kontrak.
c. Bertanggung jawab atas semua peralatan konstruksi, metode
pelaksanaan, urutan pekerjaan dan prosedur pengkoordinasian
semua bagian pekerja yang tercantum dalam kontrak.
d. Menyediakan tempat rapat direksiserta fasilitas dan
menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
e. Bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan pekerjaan akibat
kelalaian sendiri.
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), sebagai berikut

10
OWNER

KONSULTAN RENCANA KONSULTAN PENGAWAS

KONTRAKTOR

SUB KONTRAKTOR
Gambar 2.3.3.2 Bagan pihak yang terlibat proyek PLTMH
(Sumber:Dokumen proyek)
Keterangan gambar :
Garis Koordinasi
Garis Perintah

Penjelasan gambar :
1. Hubungan kontrak
Hubungan kontrak adalah hubungan yang dilakukan antara pemilik
dengan kontraktor dan konsultan. Kontraktor melaksanakan
pekerjaan yang disyaratkan pemilk proyek dan konsultan bertugas
mengawasi proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor.
2. Hubungan kerja
Hubungan kerja adalah hubungan antara kontaraktor dengan
konsultan. konsultan berhak memberikan teguran-teguran dan tidak
berhak memutuskan hubungan pekerjaan dengan kontarktor.
Kontarktor sebagai pihak pelaksana konsultan sebagai pihak pengawas
merupakan alasan pemilik atas ketidak mampuannya dalam bidang teknis
pekerjaan. Adapun bentuk hubungan tersebut adalah :

a. Hubungan antarapemilik, konsultan, dankontraktor

11
Merupakan hubungan secara kontraktual (kontrak) dimana
pemilik memberikan pekerjaan kepada konsultan berdasarkan
dengan kontrak yang telah disepakati. Kewajiban dari konsultan
harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang
dituangkan dalam bentuk jasa (Perencanaan, pengawasan, dan
manajemen), sedangkan kewajiban dari pemilik harus melekukan
pembayaran apabila jasa konsultan selesai dilaksanakan.
b. Hubungan antara pemilik dan kontraktor
Merupakan hubungan kontraktual dimana pemilik memberikan
pekerjaan kepada kontraktor dengan berdasarkan kontrak yang
telah disepakati, sedangkan kewajiban kontraktor adalah
melaksanakan pekerjaan yang diberika dalam bentuk realisasi
atau kenyataan. Sedangkan kewajiban pemilik adalah melakukan
pembayaran setiap relisasi pekerjaan yang sudah selesai.
c. Hubungan antara konsultan dengan kontraktor
Merupakan hubungan kerja (Fungsional) dimana konsultan harus
melakukan pengawasan kepada kontraktor berdasarkan atas
kontrak masing-masing. Sedangkan kontraktor berkewajiban
melakukan koordinasi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
kepada konsultan atau pemilik.
2.3.4 Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek yaitu suatu gambaran secara sistematis dari
serangkaian hubungan tanggung jawab, kedudukan dan jalur-jalur informasi
dengan keahlian dibidang masing-masing dalam rangka mewujudkan suatu tujuan
proyek.
Adapun tujuan dibentuknya struktur organisasi proyek adalah untuk
mengatur dan mendistribusikan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek secara
profesional, sehingga unsur-unsur yang terkait dalam proyek dapat bekerja secara
efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

12
Gambar 2.3.4.1 Struktur organisasi proyek
( Sumber : Dokumen Proyek )

1. Project Manajer
Project Manajer yaitu merupakan seorang pimpinan proyek yang
akan mengkoordinir segala sesuatu tentang pelaksanaan proyek.

Tugas Project Manager :


1. Mengkoordinasikan semua pekerjaan dilapangan melalui Site
manager, termasuk para pemasok material yang ditunjuk.
2. Menyelesaikan masalah-masalah yang timbul sekaligus
mengambil keputusan penyelesaiannya.
3. Bersama dengan tim menyusun program kerja induk.
4. Memantau dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik sesuai
jadwal.
5. Menyampaikan laporan berkala kepada direktur utama.

13
Tanggung Jawab Project Manager:
1. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek, meliputi:
1. Planning Project
2. Master Schedule
3. Invoice
4. Addendum
2. Manager Lapangan
Adalah seseorang yang ditugaskan sebagai kepala pelaksana di lapangan
dan bertugas mengkoordinir segala jenis pekerjaan yang beradadi bawah
tanggung jawabnya.
Tugas Lapangan Manager :
1. Melaksanakan program induk yang dibuat Project Manager.
2. Mengkoordinasikan semua pelaksanaan pekerjaan melalui chief
atau kepala dibidang masing-masing.
3. Mengajukan saran, usulan, membantu Project Manager dalam
menyelesaikan masalah.
4. Monitoring kebutuhan material beserta pemakaiannya dan
kebutuhan tenaga kerja beserta penempatannya.
Tanggung Jawab Lapangan Manager:
1. Bertanggung jawab kepada Project Manager.
2. Bertanggung jawab atas progres pekerjaan proyek.
3. Manager Keuangan
Adalah orang-orang yang bertanggung jawab pada masalah keuangan
proyek dan membuat laporan keuangan setiap harinya.
Tugas admin/finance:
1. Membuat request keuangan mingguan, koordinasi dengan
SiteManager.
2. Membuat laporan keuangan mingguan, diketahui Project
Manager.
3. Koordinasi dengan Site Manager mengenai tagihan supplier dan
tenaga kerja.

14
Tanggung Jawab admin/finace :
1. Bertanggung jawab kepada Site Manager.
2. Bertanggung jawab atas semua laporan keuangan dan
administrasi proyek.
4. Staf Quality Control
Quality Control Adalah suatu bagian yang mengendalikan tentang
kualitas pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, stafdari bagian ini
merupakan sebagai inspektor dalam pekerjaan, dan staf bagian ini bisa
menghentikan pekerjaan konstruksi apabila tidak sesuai dengan spesifikasi teknis
yang menjadi acuan.
5. Staf Project Control
Project Control adalah bagian yang bertugas mengendalikan seluruh
kegiatan diproyek, baik dari pengadaan material dan peralatan, tenaga kerja, serta
pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan.
6. Staf HSE (Health and Safety Environment)
HSE adalah suatu ilmu dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit skibat kerja. Tujuan perusahaan
memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk memberikan
kenyamanan dan kemudahan operasional perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab HSE adalah :


1. Menetapkan program kerja dan melaksanakan semua kegiatan
keselamatan dan Kesehatan KerjaK3 di lingkungan proyek.
2. Membuat Instruksi Kerja K3 dan Lingkungan;
3. Memberikan briefing dan pelatihan K3 dan Lingkungan
diproyek.
4. Melakukan supervisi/pengawasan di pekerjaan.
5. Melaksanakan Internal Safety Auditdan Site Inspection secara
periodik
6. Menyelenggarakan administrasi K3 dan Lingkungan

15
7. Membantu menjelaskan kepada tenaga kerja tentang sumber
bahaya ditempat kerja, efisiensi, produktivitas, pemakaian alat
pelindung diri dan cara melakukan pekerjaan dengan benar
8. Memeriksa kelengkapan K3 dan Lingkungan
9. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja
10. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan
11. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya
meningkatkan keselamatan kerja, kesehatan.

Berdasarkan Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan


Kerja, kontraktor harus melaksanakan syarat-syarat keselamatan kerja seperti
tercantum dalam pasal 3, yaitu sebagai berikut:
1. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran.
2. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
3. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian yang membahayakan
4. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
5. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
6. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara, dan getaran.
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
8. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
9. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik,
10. Menyelenggarakan penyegaran yang cukup.
11. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
12. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kejanya.
13. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang.
14. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

16
15. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang.
16. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
7. Surveyor
Surveyor adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau
mengawasi dan mengamati suatu pekerjaan menggunakan metode pengukuran
titik-titik dengan memanfaatkan jarak dan sudut untuk tujuan pekerjaan tertentu.
Tugas Surveyor:
1. Melakukan pengukuran dilapangan sesuai dengan gambar yang
sudah ada.
2. Monitoring langsung Pekerjadi lapangan.
Tanggung jawab surveyor:
1. Bertanggung jawab kepada Site Manager.
2. Bertanggung jawab atas keakuratan ukuran bangunan.
8. Staf Project Control
Project Control adalah bagian yang bertugas mengendalikan seluruh
kegiatan diproyek, baik dari pengadaan material dan peralatan, tenagakerja, serta
pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan.
9. Staff logistic
Staff logistik berarti seseorang atau sebuah tim yang bertanggung jawab
dalam melakukan proses pengolahan barang yang strategis terhadap pemindahan,
penyimpanan, pengadaan dan pemeliharaan barang, peralatan dan upaya
pencatatan maupun pengolahan yang bersifat administratif.
Tugas logistic :
1. Menyimpan dokumen yang bersangkutan dengan material.
2. Melaporkan data-data material keluar/masuk kepada keuangan
proyek/administrasi.
Tanggung jawab stafflogistic adalah :
1. Bertanggung jawab kepada keuangan material atau bahan yang
masuk proyek.

17
2. Bertanggung jawab atas semua yang berkaitan dengan material.
10. Drafter
Drafter adalah orang yang bekerja membuat dan menyiapkan gambar
kerja teknik, sehingga gambar tersebut dapat dengan jelas dan mudah dalam
proses pembentukan objek gambar tersebut.
Tugas Drafter :
1. Membuat gambar kerja (Shop Drawing).
2. Memberi saran dan usulan perubahan gambar kepada Site
Manager.
3. Menyusun gambar jadi (As Built Drawing).
Tanggung Jawab Drafter :
1. Bertanggung jawab kepada Site Manager.
2. Bertanggung jawab atas semua perubahan gambar/gambar dari
owner.
11. Supervisor (Pelaksana)
Supervisor adalah orang yang mempunyai kekuasaan untuk megeluarkan
perintah kepadan rekan kerja bawahannya. Agar terlaksananya progress kerja
yang akan dicapai.
Tugas Supervisor
1. Menyelesaikan masalah sebisanya tanpa harus ditangani oleh
atasan atau manger.
2. Mengatur rekan kerja bawahannya.
3. Membuat job deskriptions untuk staff bawahannya.
4. Membuat planning pekerjaan harian, mingguan, bulanan, dan
tahunan.
Tanggung Jawab Supervisor
1. Bertanggung jawab kepada Site Manager.
2. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan dilapangan.

18

Anda mungkin juga menyukai