Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan
rahmat

serta

hidayah-Nya

penyusun

dapat

menyelesaikan

LAPORAN

TUGAS

PEMBUATAN CATU DAYA. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
ELEKTRONIKA 1.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.

Tangerang, Februari 2016

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang Penulisan


Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah

arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting
dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau
accu. Catu daya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok
listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu ;
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya, selain
menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar rangkaian
tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung tersebut antara lain : sakelar,
sekering (fuse), lampu indicator, voltmeter dan amperemeter, jack dan plug, Printed Circuit
Board (PCB), kabel dan steker, serta Chasis. Baik komponen utama maupun komponen
pendukung sama sama berperan penting dalam rangkaian catu daya.
I.2.

Tujuan Penelitian
1; Mampu memahami prinsip kerja rangkaian catu daya
2; Mampu mengetahui nama-nama komponen pada rangkaian catu daya
3; Mampu memahami fungsi komponen pada rangkaian catu daya
4; Mampu membuat catu daya.

I.3.

Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan makalah ini bagi penulis adalah mendapatkan pengertian dan

penjelasan tentang pembuatan Catu Daya. Sedangkan bagi para pembaca, diharapkan semoga
makalah ini dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya pengetahuan dan memberikan
kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
I.4.

Batasan Masalah
Masalah-masalah yang dibahas dalam perancangan catu daya dibuat agar tidak

menyimpang dari pembahasan yang ada, sehingga diperlukan suatu batasan-batasan.


Pembatasan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut:
1.
2.

Produk yang dirancang hanya catu daya.


Tegangan keluaran yang dibuat hanya 5 volt, 12 volt, dan nilai variabel dalam bentuk

potensio.
3. Pengukuran tegangan keluaran berupa data empiris.

4.

Pengukuran tegangan menggunakan multimeter.

BAB II LANDASAN TEORI

Rangkaian Power Supply merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi alatalat elektronika, seperti komputer, kalkulator, televisi, charger handphone, dan lain-lain.
Sumber arus power supply adalah arus bolak-balik ac dari pembangkit listrik yang kemudian
diubah menjadi arus dc. Untuk melakukan hal ini diperlukan perangkat power supply yang
bisa mengubah arus ac menjadi dc. Untuk memperoleh tegangan dc yang murni, diperlukan
beberapa rangkaian pendukung lainnya seperti rangkaian yang bisa kita buat sendiri dan
komponennya pun gampang ditemui di toko yang menujual alat elektronik dikota Anda. Salah
satu power supply yang baik adalah baterei, tapi untuk membuat arus yang lebih kuat baterei
tidak akan sanggup untuk memberikannya.
Sekarang ini, kita tidak perlu repot lagi untuk membuat sebuah rangkaian power
supply, ini disebabkan karena kita tidak perlu lagi mencari op-amp, kapasitor, transistor,
diode, dan komponen lainnya, sekarang ini sirkuit elektronik telah dikemas jadi tegangan ic
regulator tunggal tetap. Salah satu caranya adalah dengan menguunakan komponen regulator
seri LM317 dan LM337. Tipe tegangan komponen regulator seri LM317 adalah komponen
yang memiliki tegangan positif dan seri LM337 merupakan regulator tagangan negatif.
Apalagi jiga komponen tersebut telah dilengkapi dengan pembatas. Komponen tersebut hanya
memiliki tiga pin dan dengan menambahkan beberapa komponen saja bisa menciptakan
serangkaian regulator power supply yang baik.
Apabila Anda ingin memakai trafo yang lebih besar lagi, dianjurkan agar transistor
2n3055 di lipat gandakan supaya arus yang keluar dari collector lebih besar dan sesuai
dengan arus yang keluar dari trafo. Cara pemasangannya pun cukup dirangkai seri pada
semua sisi kakinya. yang sederhana pada dasarnya mengikuti prinsip dari jaringan listrik PLN
yang dimasukkan ke transformator lewat s1 dan s2, kemudian oleh transformator tegangan
tersebut diturunkan menjadi 3v sampai dengan 12v AC, selanjutnya oleh s3 tegangan tersebut
dipilih sesuai dengan keperluan. Output dari penyearahan tegangan ini menghasilkan
tegangan yang menjadi dc namun masih kasar, untuk membrikan hasil yang halus maka
digunakan c1, r1, c2, dan r2 setelah itu akhirnya tegangan dc dari rangkaian power supply
siap untuk dipakai.
1. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik
satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,

melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator


adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai
tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder.

Gambar 1. Transformator
Perkembangan dan penerapan system transformator pada perumahan, perkantoran maupun
pada kendaran yaitu mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat.Buktinya adalah
banyak industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan penggunaan transformator
yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan dapat menambah pengetahuan.System
pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu ISDN EXCHANGE,
ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE, ISDN PBX dan ISDN DATA TERMINAL
a) Jenis-jenis Transformator
Berkaitan dengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator adalah alat untuk
mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah.Transformator terdiri
dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan
dililitkan pada inti besi lunak.Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk
mengurangi daya yang hilang karena arus pusar.Kumparan primer dan sekunder dililitkan
pada kaki inti besi yang terpisah.Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasangan
kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekunder.Secara lebih lengkap bisa
dicermati pada gambar 2.

Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan


Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan digunakan
pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi
yang sama (kaki yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan
kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya, maka dapat dicermati pada
gambar dibawah ini.

Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder


Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah:
= x t (1)
Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah
= N /t (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka
/t = Vp/Np = Vs/Ns (3)
Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat
Vp/Np = Vs/Ns (4)
Sedemikian sehingga
Vp.Ip = Vs.Is (5)

Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan
oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Jenis-jenis transformator adalah :

1. Step-Up

Gambar 4. Lambang transformator step-up


Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.Transformator ini biasa
ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator
menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
2. Step-down

Gambar 5. Skema transformator step-down


Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,
terutama dalam adaptor AC-DC.
3. Autotransformator

Gambar 6. Skema transformator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah.Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan
sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga
untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya
yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.Tetapi transformator
jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih
dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

4. Autotransformator Variabel

Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel


Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan
tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang
berubah-ubah.
5. Transformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain,
gulungan

sekunder

dibuat

sedikit

lebih

banyak

untuk

mengkompensasi

kerugian.Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.Untuk


penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
6. Transformator Pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa.Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh
sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.Karena
GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan
primer berbalik arah.
7. Transformator Tiga Fasa
Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara
khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan
sekunder dihubungkan secara delta ().

b. Prinsip Kerja Transformator


Komponen Transformator (trafo)
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan
pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak
sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.

Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator

Gambar 9. Lambang Transformator


Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujungujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbalbalik (mutual inductance).

Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan
magnet
Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada
kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan
berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.

Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah
lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

Vp/Vs = Np/Ns (6)


Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan
skunder transformator ada dua jenis yaitu[7]:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah

menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih
banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2; Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi
menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder
adalah:
1; Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2; Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3; Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, Vs ~ 1/Np
Sehingga dapat dituliskan:
Vs = Ns/Np x Vp
c. Penggunaan transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan
atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik.Misal radio memerlukan tegangan 12 volt
padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan
listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik
yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan
sebagainya.
2. Dioda

Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor.Dioda
juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya.Dioda
sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang
berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.

Fungsi Dioda sangat berpengaruh penting didalam

rangkaian elektronika.Karena dioda

adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P- N.Dioda merupakan


gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah
menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik.
Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :

Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.

Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.

Sebagai pengaman atau sekering.

Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah
tegangan tertentu pada rangkaian clipper.

Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.

Sebagai pengganda tegangan.

Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).

Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.

Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.

Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda


varactor.

Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup tersebut akan
terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan. Sedangkan katup akan
menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan
anak panah yang diujungnya terdapat garis yang melintang.Cara kerja dioda dapat kita lihat
dari simbolnya.Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung
anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).
Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam artikel ini adalah konsep
penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah gelombang
(rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal
tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current).Komponen utama
dalam penyearah gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam
sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi

tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator


stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu,
penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor)
yang digambarkan dalam blok diagram berikut.

Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah
gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave
rectifier).

Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode
sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah
setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari
transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC
maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut
dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka
dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan
atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah
gelombang berikut.

Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut.


Vavg=\frac{Vm}{\pi R} Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier) Penyearah
gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode.
Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator
non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :

Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output
transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias
dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan
di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level
tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan

D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui
D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut.

Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap).


Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada gambar berikut :

Bentuk Gelombang Input, Arus Input dan Arus Pada Beban Penyearah Gelombang Penuh
Center Tap (CT)

Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena
menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar diatas
dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap
terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180. Pada saat terminal output
transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2
memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada
posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat
terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal
output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2
pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.
3. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik
dalam bentuk muatan.sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam
yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator
yang sering disebut dielektrik.
Bahan

dielektrik

tersebut

dapat

mempengaruhi

nilai

dari

kapasitansi

kapasitor

tersebut.adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara,
metal film dan lain-lain.
Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael
Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar
dan Non Polar, berikut penjelasanya :
* Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan
negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya
kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.

* Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas
artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai
nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
* 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad).
* 1 Farad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).
Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga
mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC
(alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya

tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi
menjadi 2 bagian:
* kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.
* kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini
digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco
(variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor
adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi
dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor
digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai
berikut:
* Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan
tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang
saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya
sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
* Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud
disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan
muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
* Kapasitor sebagai penggeser fasa.
* Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
* Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga
dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah

maupun gelombang penuh. Filter diperlukan karena rangkaian rangkaian elektronik


memerlukan sumber tegangan DC yang tetap, baik untuk keperluan sumber daya dan
pembiasan yang sesuai operasi rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C),
induktor (L) atau keduanya.
Gambaran rangkaian penyearah dengan filter, ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambaran pemakaian filter pada penyearah

Filter Kapasitor
Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian gelombang penuh dengan filter kapasitor.

Rangkaian Filter Gelombang Penuh dengan Kapasitor


Untuk menjelaskan cara kerja kapasitor ini, perhatikan gambar dibawah ini dimana
penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama seperempat
perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D 1 menghantar. Karena dioda
menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan kapasitor, maka kapasitor akan dimuati
sampai tegangan maksimum VM.

Gambar Cara kerja filter kapasitor


Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena
kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan sumber dan
bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau
dioda dibias mundur (reverse).
Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui resistansi
beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari tegangan
kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan kapasitor, dioda
kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran

akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih
cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang lebih
kecil.
Tegangan Ripple
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini kapasitor mengisi (charges) dengan cepat pada awal
siklus sinyal dan membuang (discharges) dengan lambat setelah melewati puncak positif
(ketika dioda dibias mundur). Variasi pada tegangan keluaran untuk dua kondisi, mengisi dan
membuang, disebut dengan tegangan ripple (ripple voltage). Semakin kecil ripple, semakin
baik penfilteran seperti terlihat pada gambar dibawah.

Tegangan ripple pada penyearah gelombang setengah dengan filter


Gambar dibawah memperlihatkan penyearah gelombang penuh lebih mudah melakukan
penfilteran. Ketika di filter, penyearah gelombang penuh mempunyai tegangan ripple lebih
kecil dibanding gelombang setengah untuk resistansi beban dan nilai kapasitor yang sama.

Hal ini disebabkan kapasitor membuang lebih cepat dan interval waktu yang lebih pendek.

Perbandingan tegangan ripple dari penyearah gelombang setengah dengan gelombang penuh
dengan filter kapasitor yang diperoleh dari sinyal masukan yang sama.

Faktor Ripple ( r )
Faktor ripple menunjukkan efektif tidaknya sebuah filter, didefinisikan sebagai perbandingan
tegangan ripple efektif (rms) terhadap tegangan DC. Semakin kecil faktor ripple, semakin
baik filter. Faktor ripple dapat diperkecil dengan menambah nilai kapasitor.
4. Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang
menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya
sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif,
tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power
rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi.

Ohm yang dilambangkan dengan simbol (Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah
resistor yang bersifat resistif.

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai
dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :

Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.

Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh


rangkaian elektronika.

Berfungsi untuk membagi tegangan.

Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan


bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).

Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang
mengalir :

5. IC Regulator
Regulator tegangan variabel merupakan rangkaian regluator yang memiliki tegangan output
dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Rangkaian regulator tegangan variabel pada saat ini
telah tersedia dalam bentuk chip IC regulator tegangan variabel 3 pin.
Rangkaian Regulator Tegangan Positif Variabel
Bagian regulator tegangan positif variabel ini berfungsi untuk mengatur tegangan output jalur
positif agar dapat dikontrol levelnya serta mampu memberikan arus maksimum 10A.
Rangkaian regulator tegangan positif variabel ini menggunakan IC regulator tegangan
variabel LM317 sebagai pengontrol level output. Kemudian bagian pengatur tegangan positif
ini diatur oleh potensiometer 2,2 KOhm sebagai kontrol tegangan referensi regulator LM317.
Sebagai penguat arus menggunakan transistor PNP TIP147 yang diset common basis
sehingga tegangan output akan mengikuti tegangan kontrol oleh IC LM317 dan kapasitas arus
maksimumnya mengikuti kemampuan maksimum transistor mengalirkan arus (10A).
Salah satu contoh regulator tegangan variabel adalah IC LM317. IC LM317 merupakan chip
IC regulator tegangan variable untuk tegangan DC positif. Untuk membuat power supply
dengan tegangan output variabel dapat dibuat dengan sederhana apabila menggunakan IC
regulator LM317. IC Regulator tegangan variabel LM317 terdiri dari rangkaian internal
sebagai berikut.

Rangkaian Internal LM317


Fungsi bagian pada regulator tegangan positif LM317 Voltage Reference adalah jalur atau
bagian yang berfungsi memberikan tegangan referensi kontrol tegangan output pada regulator
LM317. Input tegangan referensi daiambil dari rangkaian pembagi tegangan variabel (R1 dan
R2 pada rangkaian dibawah). Komparator berfungsi sebagai pembanding antar tegangan
output dan tegangan referensi, dimana besarnya tegangan output dapat dihitung dari
persamaan dibawah. Circuit Protection adalah rangkaian pelindung IC LM317 dari erjadinya
arus konrsleting dan sebagi pelindung IC dari panan kerlebihan. Power regulator adalah
ragnkaain darlinto transistor NPN yang berfungsi untuk memperkuat arus output regulator

tegangan variabel LM317. IC regulator tegangan variabel LM317 memiliki kemampuan


mengalirkan arus maksimum sebesar 1,5 Ampere dan mampu memberikan tegangan output
variabel dari 1,2 volt DC sampai dengan 37 volt DC. Contoh aplikasi penggunaan regulator
tegangan variabel LM317 dapat dilihat pada gambar berikut. Rangkaian Regulator Tegangan
Variable LM317.

Rangkaian regulator tegangan variabel diatas menggunakan IC LM317 sehingga rangkaian


regulator menjadi sederhana. Komponen pendukung regulator tegangan variable LM317 pada
dasarnya adalah rangkaian pembagi teganga variabel kombinasi R1 dan R2. Kapsitor Ci dan
Co berfungsi sebgai tapis input dan output. nilai tegangan referensi pada regulator tegangan
diatas ditentukan berdasarkan posisi tuas R2. Besarnya tegangan output pada regulator
tegangan variabel dengan IC LM317 (Vo) diatas dapat dihgitung dengan persamaan berikut.
V_{O}=1,25v \left ( 1+\frac{R2}{R1} \right )+ I_{adj}R2 Spesifikasi Regulator Tegangan
Variabel LM317 Arus maksimum 1,5 Ampere Dapat memberikan perubahan output dari 1,2
volt sampai 37 volt DC Dilengkapi dengan proteksi dari hubung singkat (shot cirkuit.
Dilengkapi dengan proteksi over heating (panas berlebih).
Rangkaian Regulator Tegangan Negatif Variabel

Seperti pada bagian regulator positif, bagian regulator tegangan negatif ini susunan
rangkaiannya mirip, hanya komponen yang digunakan berbeda.Regulator tegangan negatif
menggunakan IC regulator tegangan negatif LM337, Penguat arus meenggunakan transistor
NPN TIP142 dengan kapasitas arus maksismum 10A. Pengontrol tegangan output jalur
negatif menggunakan potensiometer 2,2 KOhm sebagai pemberi tegangan referensi IC
regulator tegangan negatif LM337. Rangkaian power supply simetris variabel 10A ini
memiliki kemampuan proteksi dari keadaan hubung singkat (korsleting) dan panas berlebih
(over heating) seperti pada regulator tegangan IC LM317 dan IC LM337 yang digunakan
dalam rangkaian power supply simetris variabel tersebut.

6. Transistor
Adalah

alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan

penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)


Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi menguatkan daya sinyal masukan. Salah satu
syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar bentuknya
seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau bentuk sinyal keluaran
tidak tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun beda bentuk ini hanya kecil saja, maka
dikatakan sinyal keluarannya cacat.

Penguat paling sederhana terdiri dari satu buah transistor. Ada tiga kemungkinan pemasangan
transistor sebagai penguat, yaitu : Emitor Bersama (Common Emiter), Kolektor Bersama
(Common Collector),Basis Bersama (Common Base). Masing-masing pola diatas mempunyai
karakteristik yang berbeda. Perbandingan antara ketiga pola tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

F. PRINSIP KERJA RANGKAIAN

Rangkaian power supply simetris variable ini terbagi dalam 3 utama yaitu rangkaian
penyearah gelombang penuh, rangkaian regulator tegangan positif dan regulator negatif. Dari
bagian regulator tegangan positif dan regulator tegangan negatif adalah sebagai berikut.
Rangkaian Penyerah Gelombang (Rectifier) Bagian penyearah gelombang ini memberikan
output tegangan DC simetris 18 volt DC terhadap ground. Bagian ini dibangun dengan
transformer stepdown 18 volt CT pada sekundernya, penyearah gelombang penuh dengan
dioda bridge dan tapis menggunakan kapasitor 6800 uF/ 50V.
Rangkaian Regulator Tegangan Positif Variabel Bagian regulator tegangan positif variabel
ini berfungsi untuk mengatur tegangan output jalur positif agar dapat dikontrol levelnya serta
mampu memberikan arus maksimum 2A. Rangkaian regulator tegangan positif variabel ini
menggunakan IC regulator tegangan variabel LM317 sebagai pengontrol level output.
Kemudian bagian pengatur tegangan positif ini diatur oleh potensiometer 5 KOhm sebagai
kontrol tegangan referensi regulator LM317. Sebagai penguat arus menggunakan transistor
PNP TIP147 yang diset common basis sehingga tegangan output akan mengikuti tegangan
kontrol oleh IC LM317 dan kapasitas arus maksimumnya mengikuti kemampuan maksimum
transistor mengalirkan arus.
Rangkaian Regulator Tegangan Negatif Variabel Seperti pada bagian regulator positif,
bagian regulator tegangan negatif ini susunan rangkaiannya mirip, hanya komponen yang
digunakan berbeda. Regulator tegangan negatif menggunakan IC regulator tegangan negatif
LM337, Penguat arus meenggunakan transistor NPN TIP142 dengan kapasitas arus
maksismum 10A. Pengontrol tegangan output jalur negatif menggunakan potensiometer 5

KOhm sebagai pemberi tegangan referensi IC regulator tegangan negatif LM337. Rangkaian
power supply simetris variabel 2A ini memiliki kemampuan proteksi dari keadaan hubung
singkat (korsleting) dan panas berlebih (over heating) seperti pada regulator tegangan IC
LM317 dan IC LM337 yang digunakan dalam rangkaian power supply simetris variabel
tersebut.

G; ANALISA RANGKIAN

1; Transformator sebagai penurun tegangan


Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik
tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer
lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Untuk mencari besar tegangan, banyak lilitan =

2; Diode sebagai penyearah


Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam laporan ini adalah konsep
penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah
gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi
untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC
(Direct Current).Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang
dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah,
sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC
tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama
dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan
(transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor)
3; Kapasitor sebagai filter

Penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama

seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1


menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan
kapasitor, maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.
Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi
karena kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan
tegangan sumber dan bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda
seperti saklar terbuka, atau dioda dibias mundur (reverse).
Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui
resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari
tegangan kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan
kapasitor, dioda kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang
rendah tegangan keluaran akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban
tinggi pengosongan akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan
tegangan keluaran DC yang lebih kecil.

4; Transistor sebagai penguat arus

Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi menguatkan daya sinyal masukan. Salah
satu syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar
bentuknya seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau
bentuk sinyal keluaran tidak tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun beda
bentuk ini hanya kecil saja, maka dikatakan sinyal keluarannya cacat.
5; IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output

IC jenis Adjustable Voltage Regulator adalah jenis IC Pengatur Tegangan DC yang


memiliki range Tegangan Output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan
Rangkaiannya. IC Adjustable Voltage Regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu
Positive Adjustable Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator.
Contoh IC jenis Positive Adjustable Voltage Regulator diantaranya adalah LM317
yang memiliki Range (jangkauan) tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC.
Sedangkan contoh IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator adalah LM337
yang memiliki Range atau Jangkauan Tegangan yang sama dengan LM317. Pada
dasarnya desain, konstruksi dan cara kerja pada kedua jenis IC Adjustable Voltage
Regulator adalah sama. Yang membedakannya adalah Polaritas pada Output Tegangan
DC-nya.
6; Potensiometer sebagai pengatur tegangan output

Prinsip kerja dari Potensiometer dapat kita asumsikan dua buah resistor biasa yang
dirangkai seri, tapi dapat dirubah nilai resistansinya. Resistansi total pada
potensiometer akan selalu tetap dan ini merupakan nilai Potensiometer ( Variabel
Resistor ). Jika nilai resistansi dari R1 diperbesar dengan cara memutar bagian
potensiometer, maka otomatis nilai resistansi dari R2 akan berkurang, begitu juga

sebaliknya. Dengan demikian, perubahan nilai resistansi ini digunakan untuk


mengatur tegangan output.
H. PROSEDUR PEMAKAIAN ALAT
1; Solder
Solder digunakan untuk menyolder komponen-komponen power supply pada
papan PCB.
2; Bor PCB
Bor PCB digunakan untuk mengebor atau melubangi papan PCB.
3; Cutter
Cutter digunakan untuk memotong papan PCB.
4; Setrika
Setrika digunakan untuk menyablon layout PCB pada papan PCB.
5; Steelwool

Steelwool digunakan untuk membersihkan papan PCB pada saat dicuci sebelum di
sablon.
6; Penggaris besi
Penggaris besi digunakan untuk membantu memotong papan PCB.
7; Tang potong
Tang potong digunakan untuk memotong kabel dan kaki-kaki komponen agar rapi.
8; Penampan
Penampan digunakan sebagai tempat cairan ferryclorid pada saat merendam papan
PCB.
9; Obeng
Obeng digunakan untuk mengencangkan sekrup pada box power supply.

I. KESIMPULAN
1; Kesimpulan secara umum

Power supply simetris plus mampu memberikan output ganda dengan tegangan output
simetris saling berkebalikan terhadap ground (positif, negatif dan ground) dimana level
tegangan pada terminal positif dan negalif terhadap titik refenrensi (ground) sama tetapi
berkebalikan 180. Power supply simetris ini sering dibutuhkan pada perangkat elektronika

seperti power amplifier, komputer dan lainnya. bagian utama rangkaian dasar power supply
simetris dapat dibangun menggunakan transformator CT dan dioda yang disusun jembatan
(bridge). Tegangan output pada Power supply simetris plus dapat di atur (adjustment).
Prinsip kerja rangkaian Power supply simetris adalah menurunkan tegangan AC 220 volt
menjadi 15volt DC, mengubah tegangan bolak-balik/AC menjadi tegangan searah/DC dan
dan menjadikan output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan Vcc-ground memiliki
nilai yang sama menjadikan output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan Vccground memiliki nilai yang sama.
2. Kelebihan

Power supply yang saya buat ini dapat mengatur tegangan output sesuai keinginan hanya
dengan memutar knop potensiometer. Selain itu tegangan outputnya yang dihasilkan ganda
yaitu pada +Vcc-ground dan Vcc-ground memiliki nilai yang sama.
3. Kekurangan
Power supply yang saya buat ini tegangan minimal-nya (Vmin) tidak bisa nol.

DAFTAR PUSTAKA
http://zhagitoloh.blogspot.com/2010/01/jenis-jenis-dan-prinsip-kerja.html
http://fisikaunik.wordpress.com/2012/03/06/definisi-dan-fungsi-kapasitor-sebagaikomponen-elektronika/ http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsepdasar-penyearah-gelombang-rectifier/
http://aryutomo.wordpress.com/2010/12/03/penyearah-dengan-filter/
http://komponenelektronika.biz/ http://elektronika-dasar.web.id/teorielektronika/penyearah-rectifier-gelombang-penuh-center-tap-ct/ http://elektronikadasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-variable-lm317/
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/power-supply/power-supply-simetris-variable-10a/
http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/
http://komponenelektronika.biz/rangkaian-power-supply.html http://kuliah-tugaspendidikan.blogspot.com/2014/04/catu-daya-simetris.html

LAMPIRAN
1; Datasheet
2; Simulasi rangkaian

Anda mungkin juga menyukai