Anda di halaman 1dari 18

JARINGAN/SISTEM

PENGAMATAN METEOROLOGI

Bayu Amiran (41.15.0032) Brigita Simanjuntak(41.15.0033) Citra Umari (41.15.0034) INSTRUMENTASI -VB
Jaringan adalah kumpulan dari titik titik atau tempat
pengamatan yang melakukan aktifitas atau kegiatan operasional
yang sama berdasarkan aturan standar.
Sedangkan Meteorological Observation
Network merupakan Kumpulan dari tempat tempat
pengamatan meteorologi Atau cuaca dari Negara negara
WMO yang atau cuaca dari negara negara WMO yang
melakukan aktifitas operasional yang sama berdasarkan
aturan- aturan atau pedoman- pedoman yang telah ditetapkan
oleh WMO.
TINGKATAN JARINGAN
Stasiun terpilih yang ditetapkan oleh negara anggota
WMO itu sendiri untuk untuk diusulkan menjadi
jaringan regional atau jaringan global yang
dinamakan stasiun basic. Di Indonesia ada 60 stasiun
basic, sisanya adalah stasiun non basic.
Kewajiban Stasiun basic : National
F Synoptik: Wajib operasi 24 jam, tukar data 8 X / hari. Observation
F Aerologi : Rason 2 X / hari, Pibal 4 X / hari.
Network

Komponen Pengamatan Sistem Pengamatan Global


Pengamatan maritim mengandalkan pengamatan dari :

a. Kapal-kapal yang berlayar


b. Pelampung-pelampung yang mengapung atau ditambatkan di laut (buoy)
c. Stasiun yang tidak bergerak (stationary platform)
d. Satelit terhadap parameter unsur cuaca tertentu
Stasiun Pengamatan Cuaca terbagi menjadi 2,yaitu Stasiun Basic
dan Stasiun Non Basic. Perbedaan kedua stasiun ini dapat dilihat
pada tabel berikut :

No. Uraian Basic Non Basic


1. Status jaringan Jaringan regional / Jaringan Jaringan nasional
global
2. Jarak 250-300 km Kurang lebih 150 km

3. Kewajiban Obs. : 24 jam/hari Sesuai dengan kemampuan


Kirim : 8 kali/hari stasiun minimal 12 jam
PERSYARATAN STASIUN PENGAMATAN CUACA

Syarat - syarat sebuah stasiun, yaitu :


1) Memiliki koordinat stasiun yang meliputi lintang dan
bujur
2) Memiliki elevasi atau ketinggian stasiun diatas
permukaan laut (MSL)
3) Memiliki nomor stasiun
4) Ada aktifitas operasional seperti synop dan pibal
5) Memiliki alamat stasiun
TINGKATAN JARINGAN

Kumpulan dari stasiun Basic di


suatu kawasan atau regional tertentu
atau kumpulan dari jaringan- jaringan
nasional dari negara- negara anggota
WMO yang berada pada wilayah-
wilayah tertentu.
TINGKATAN JARINGAN
Adalah kumpulan dari seluruh Regional Observation Network Global
Observation Network tediri dari :
1. Regional Assosiation I
(Negara- Negara Afrika, jumlah stasiun Basicnya 704 satsiun)
2. Regional Assosiation II
(Negara- Negara Asia, jumlah satsiun Basicnya 1174 satsiun)
3. Regional Assosiation III
(Negara- Negara Amerika Selatan, jumlah stasiun Basicnya 338 satsiun )
4. Regional Assosiation IV
(Negara- Negara Amerika Tengah dan Utara, jumlah stasiun Basicnya 583
satsiun )
5. Regional Assosiation V
Global ( Negara- Negara Pasifik Barat Daya 9termasuk didalamnya Indonesia),
jumlah stasiun Basicnya 362 satsiun )
Observation 6. Regional Assosiation VI
(Negara- Negara Eropa, jumlah stasiun Basicnya 843 satsiun )
7. Antartika (35 satsiun non Basic)
Network Jumlah seluruh stasiun di Dunia adalah 10.000 satsiun.
DESIMINASI BERITA CUACA

Setelah melakukan pengamatan, data-data stasiun Adapun alat komunikasi


dikirim pada jam-jam pengiriman secara serentak. Data Adapun alat komunikasi
yang dipakai dalam
dari stasiun dikirim kepada Sub Collecting Center (SCC). yang dipakai dalam
mengirimkan data adalah
Kemudian SCC mengirim data-data ke Regional Collecting mengirimkan data adalah :
:
Center (RCC).
Di Indonesia terdapat 5 RCC yang masing-masing
berada pada Balai Wilayah I (Medan), Balai Wilayah II
(Jakarta), Balai Wilayah III (Denpasar), Balai Wilayah IV SSB (Single Side Bond)
(Makassar), dan Balai Wilayah V (Jayapura). CMSS (Center Message
Switching System)
Kemudian setiap RCC mengirimkan data-data ke Faximile
National Collecting Center (NCC) yang terletak di BMKG Telepon
Pusat di Kemayoran, Jakarta Pusat. Selanjutnya, dilakukan Internet
pertukaran data antar region dimana Indonesia berada dll
pada Region V.
Prosedur Kerja Stasiun

a. Output / hasil kerja operasional Stasiun disampaikan ke Kantor Pusat BMKG dan Kantor
Balai dilingkungannya.
Real Time via CMSS ( Center Message Switching System ), email,fax,telepon.
Non Real Time via pos
b. Out put / hasil kerja operasional dari Pos / Stasiun Kerja Sama disampaikan ke Stasiun
koordinator (Staklim / Stamet ) via pos dengan format format baku dan waktu yang
ditetapkan bersama
Alur Pelaporan Berita Sinop Secara Berjenjang
PELAPORAN HASIL PENGAMATAN METEOROLOGI
PERMUKAAN
PADA WAKTU YANG Hasil Pengamatan Meteorologi Permukaan dalam
DITENTUKAN : bentuk sandi synop segera dikirim ke Stasiun yang
1. 00.00 ditunjuk sebagai Sub Collecting Center (SCC),
2. 06.00
kemudian pengiriman berita synop dilakukan secara
UTC

berjenjang yaitu :
3. 12.00
4. 18.00
RCC Dari NCC
SCC meneruska disebarluaskan
Apabila SCC Sulit dihubungi, berita meneruskan ke statiun
synop dikirim melalui stasiun lain yang nnya ke stasiun
berita ke
dapat berhubungan dengan SCC
Regional National meteorologi di
terdekat. Laporan hasil pengamatan Collecting dalam negeri
meteorologi dalam bentuk synop Collecting maupun untuk
selambat lambatnya 10 menit sejak Center (RCC) Center pertukaran data
selesainya pengamatan harus sudah (NCC) international
dikirimkan ke SCC
Jam-jam Observasi dan Pengiriman

Jam Synop 00.00 UTC, 06.00UTC, 12.00 UTC dan


18.00 UTC dinamakan Main Standar Time
sedangkan jam Pengamatan 03.00 UTC, 09.00UTC,
15.00 UTC dan 21.00 UTC Intermediate Standar
Time ( Standar Penting )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai