Anda di halaman 1dari 16

Alat Ukur Arah & Kecepatan Angin

Pengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim memerlukan alat-alat


meteorologi yang bersifat peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau
dari cara pembacaannya, alat meteorologi terdiri atas dua jenis, yaitu:
• Recording yaitu alat yang dapat mencatat data secara terus-
menerus, sejak pemasangan hingga pergantian alat berikutnya.
Contoh : barograph dan anemograph.
• Non recording yaitu alat yang digunakan bila datanya harus
dibaca pada saat-saat tertentu untuk memperoleh data. Contoh:
barometer, termometer dan anemometer.
Fungsi Anemometer
Angin merupakan suatu vektor yang mempunyai besaran dan arah. Besaran
yang dimaksud adalah kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya
angin.
Kecepatan angin dihitung dari jelajah angin (cup counter anemometer) dibagi waktu
(lamanya periode pengukuran).
Arah angin ditunjukkan oleh wind‑vane yang dihubungkan dengan alat penunjuk arah
mata angin atau dalam angka. Angka 360 derajat berarti ada angin dari utara, angka 90
adalah angin dari Timur, demikian seterusnya.
Mengukur arah angin haruslah ada angin atau cup‑counter anemometer dalam keadaan
bergerak.
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat
yaitu anemometer. yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup
counter sensor untuk kecepatan angin dan wind vane sensor untuk
arah angin.
Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knotsknots,
km/jam, mil/jam atau satuan kecepatan lainnya yang relevan.
Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah derajat (0o –
360o). Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.
Instalasi Anemometer
1. Letaknya harus bebas hambatan, idealnya berjarak 10x dari tinggi hambatan.
2. Ketinggian Anemometer = 10 meter
3. Tiang harus kuat dan diberi pijakan untuk dinaiki.
4. Penahan tiang diberi pondasi dan labrang dan salah satu labrang menghadap
utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 120 0.
5. Bila sensor WS dan WD terpisah, maka kedudukannya menghadap Utara-
selatan.
6. Bila menggunakan Solar Cell, dipasang menghadap selatan dengan sudut 10-
300
7. Untuk proteksi dipasang Lighting Protector, sourge protektor dan line protector.
8. Bila dipasang tersendiri maka harus diberi pagar
Tipe Anemometer
Anemometer sendiri terdapat dua tipe secara umum.
Tipe tersebut adalah sebagai berikut:
a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-
jari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut
terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah
melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap.
Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui
suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi
angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya
dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan.
Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke
pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama
waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah
sama dengan akumulasi jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu
pengamatannya.
b. Anemometer Termal
Anemometer ini merupakan satu sensor yang
digunakan untuk mengukur kecepatan fluida (angin)
sesaat. Cara kerja dari sensor ini berdasarkan pada
jumlah panas yang hilang secara konvektif dari
sensor ke lingkungan sekeliling sensor. Besarnya
panas yang dipindahkan dari sensor secara
langsung berhubungan dengan kecepatan fluida
yang melewati sensor. Jika hanya kecepatan fluida
yang berubah, maka panas yang hilang bisa
diinterpretasikan sebagai kecepatan fluida tersebut.
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung
pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan
kecepatan
Proses Pengukuran Anemometer
• Berikut contoh perhitungan sederhana kecepatan
angin yang diukur dengan anemometer tiga
mangkok. Panjang lingkaran susunan mangkok-
mangkok adalah 3 m, dan susunan itu pada suatu
waktu berputar 20 kali dalam waktu 10 detik, maka
kecepatan angin dapat dihitung : [(20x3)m/10 dt
= 6 m/dt]
• Untuk memudahkan menghitung putaran dari pada
piringan anemometer maka salah satu mangkok
diberi warna lain.
Sehubungan dengan karena adanya perbedaan kecepatan angin
dari berbagai ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan
anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau
kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi dipasang dengan
ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah.
Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran
penguapan Panci Kelas A, dipasang anemometer setinggi 0,5 m.
Di Stasiun untuk pengukuran angin permukaan dan keperluan
penerbangan, pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang
didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk
keperluan navigasi alat harus dipasang pada jarak 10 x tinggi
faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon.
Prinsip Kerja & Rangkaian Elektronik
Wind Direction Sensor

Vc c
C 1 Q1
2 4 Q2 P
Vc c R2 Q3 U
6 8 Q4 L
R1 R3 Q5
7 3 IN : S
Linie r Ring
Po te nsio m e te r 5 1
: A
Q1 2
2 K 1 0 % C 2 Multivib ra to r
LM 55 5 1 2 Rip p le
C o un te r
IC 40 40 B

Source: Environt Data- Sensor Type WD31


Prinsip Kerja & Rangkaian Elektronik
Wind Speed Sensor

Switch PembangkitPulsa
Vo - Pulsa CounterDigital
Magnet
Pemroses Sinyal
Vdc
Power Supply Tampilan

Source: Environt Data - Sensor Type WS31


Kombinasi Wind Speed dan Wind Direction
Sensor

HANDHELD ANEMOMETER
RVM 96B QMW 101 Combined Wind
Sensor
WS425A(H)
Ultrasonic Wind QMW110 Optional wind sensors WAA151
Sensor Combined Wind & WAV15
Sensor

DKP210W
Tiltable pole mast
QMH102 RHT Probe
in DTR502 Radiation Shield

MAWS301
Automatic Weather Station with
PMT16A Pressure sensor

QMN101 CM6B
NET Rad Pyranometer
sensor
CT25K
QMR102 Ceilometer with cloud
Rain Gauge coverage algorithm
2 x 2 twisted pair

Mains (AC) power


Soil Temperature probe
Hot Wire Anemometer

Prinsip Kerja
Anemometer ini menggunakan prinsip flow meter dengan kawat platinum
tipis. Pemanas listrik digunakan untuk menciptakan temperatur konstan
pada kawat platinum yang diletakan dalam tabung. Jika udara melewati
tabung maka kawat akan mengalami pendinginan, sehingga memerlukan
ekstra energi agar membuatnya tetap pada temperatur konstan. Besarnya
energi ekstra kemudian dihitung dan dikonversi menjadi kecepatan angin.
Kelemahan alat ini adalah mudah rusak dan sangat sensitif terhadap
komposisi dan temperatur udara, sehingga harus ditangani dengan sangat
hati-hati.
PRINSIP DASAR ULTRASONIC ANEMOMETER
Anemometer ini menggunakan gelombang ultrasonic untuk
mendeteksi pergerakan partikel di udara (diasumsikan sebagai
angin). Alat ini dapat mengukur pergerakan udara horizontal
(2 dimensi) dan vertikal (3 dimensi).
Prinsip kerjanyanya adalah menghitung waktu transmite/receive dari
gelombang ultrasonic dan perubahan frekuensi karena noise
(ganguan gelombang karena angin).
Selain arah dan kecepatan angin,ultrasonic anemometer ini
jugadapat digunakan untuk mengukur suhu udara dengan metode
perhitungan, atau biasa disebut dengan istilah “virtual thermometer”.
Prinsipnya dasarnya bahwa cepat-rambat gelombang suara di udara
dipengaruhi oleh suhu dari media (udara) yang dilalui.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai