Anda di halaman 1dari 3

Berpuasa Ramadhan untuk Penderita Diabetes

mempunyai rambu-rambu yang wajib dipatuhi, berbeda


dengan orang sehat, dimana berpuasa dapat
meningkatkan kesehatan. Namun untuk penderita
diabetes, sebaiknya tidak ragu untuk membatalkan
puasa ketika mengalami penurunan kadar gula darah
yang terlalu banyak.
Dan untuk penderita diabetes, berpuasa akan
menyebabkan efekfisiologi berupa turunnya kadar gula
darah, kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah
sistolik, sedangkan kadar kolesterol baik (HDL) akan
meningkat.
Lalu apa untungnya bagi penderita DM jika
berpuasa? Pola makan yang lebih teratur dan asupan
kalori yang relative sama dari hari kehari akan membuat
kadar gula darah yang biasanya naik-turun akan
menjadi lebih stabil.
Puasa tetap boleh dilaksanakan oleh penderita
diabetes mellitus (DM) dengan kriteria:
1.

Penderita DM tipe-1 (diabetes karena kurangnya


produksi insulin) yang stabil atau terkendali dengan
perencanaan makan dan olah raga

2. Penderita DM tipe-2 (diabetes akibat kurang


sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin) dengan
berat badan lebih serta kontrol yang baik dan
pengawasan glukosa darah secara ketat
3. Penderita DM yang mendapa suntikan insulin satu
kali per hari.
Sedangkan yang tidakdianjurkanpuasaantaralain :

1. Penderita DM dengan kada rgula yang tinggi sekali


atau tidak stabil
2.

Penderita DM yang tidak mengikuti diet,


pemakaian obat dan pengaturan aktivitas

3.

Penderita tipe-1 dan tipe-2 dengan kontrol yang


buruk

4.

Penderita DM yang disertai komplikasi jantung,


ginjal dan hati (karena kekurangan cairan dapat
semakin membahayakan kerja organ-organ penting
tersebut)

5.

Penderita DM yang mendapatkan suntikan


insulin dua kali sehari atau lebih Penderita DM
dengan riwayat ketoasidosis

6.

Penderita DM yang sedang hamil

7.

Penderita DM yang sedang mengalami infeksi

8.

Penderita DM dengan usia tua dengan masalah


kesadaran

9.

Penderita DM yang mengalami dua kali/lebih


episode hipoglikemia selama puasa Ramadhan.

Olah raga bagipenderita


Meski di bulan Ramadhan, olah raga tetap penting
dilakukan oleh penderita diabetes, demikian menurut
ahli endokrin FKUI/RSCM dr. EmYunir, SpPD, yang
juga merupakan sekretaris jenderal Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI), seperti dikutip
dari laman kompas. Kuncinya adalah harus melakukan

pengaturan waktu dan menentukan jenis aktivitas yang


tepat.
Olah raga sebaiknya tidak dilakukan di siang
hingga sore hari.Karena kadar gula darah dan air dalam
tubuh umumnya paling rendah di siang hingga
menjelang waktu berbuka. Maka olahraga di waktu
tersebut bias semakin mengurangi kadar tersebut,
sehingga meningkatkan risiko gula darah rendah
(hipoglikemia) dan dehidrasi.
Untuk itu, cara paling aman untuk melakukan olah
raga saat puasa untuk penderita diabetes adalah di pagi
hari satu jam setelah sahur atau satu jam setelah
berbuka.
Untuk jenis olah raga yang dipilih sebaiknya yang
tidak terlalu berat seperti berjalan kaki.Bahkan shalat
Tarawih, ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan,
bias dipilih menjadi jenis olahraga.
Sementara untuk akvitas fisik sehari-hari saat
berpuasa tidak terlalu banyak perubahan.Penderita
diabetes bias menjalani aktivitas fisik seperti biasa asal
disiplin terhadap prinsip pengelolaan diabetes selama
puasa.
Untuk menghindar iterjadinya dehidrasi selama
berpuasa, sebaiknya penderita diabetes minum air yang
cukup, bahkan hingga 10 gelas per hari.Namun
demikian, jangan minum 10 gelas sekaligus, nanti yang
ada perut malah kembung.Minum dibagi di waktu
sahur, berbuka, di sela-sela shalat Tarawih, dan sebelum
tidur.
Yunir menyarankan beberapa kiat mengelola diabetes
saat berpuasa sebagai berikut:

1.

Melakukan pemeriksaan gula darah beberapa


kali dalam sehari, khususnya pada Diabetes
Mellitus tipe 1 dan 2 yang mendapat insulin, agar
mengetahui risiko dan cara mengantisipasinya.

2.

Bagi orang dengan diabetes yang memakai


insulin, sulfonylureas atau glinid saat sahur dan
gula darah menurun menjadi 70mg/dl di jam-jam
awal.

2.

Pemeriksaan gula darah bias dilakukan sebelum


berbuka dan dua jam setelah berbuka, sebelum
tidur, sebelum sahur, tengah hari dan sesuai
kebutuhan.

3.

Gula darah naik menjadi 300mg/dl atau lebih


dari itu.

3.

Sahur dianjurkan dilakukan mendekati imsak


dengan mengubah jadwal, jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi. Penyesuaian jumlah
dilakukan sesuai dosis obat dan insulin.

4.

Sebaiknya melakukan pembagian porsi makan


saat berbuka hingga sahur dengan porsi makan saat
sahur 50 persen, setelah taraweh 10 persen dan
Maghrib 40 persen dari total kebutuhan kalori per
hari.

5.

Pembatalan puasa bias dilakukan jika terjadi


tanda-tanda hipoglikemia atau kadar gula kurang
dari 60 mg/dl.

WaktuPenderita Diabetes
DianjurkanMembatalkanPuasa

Menurut Konsultan Diabetes, Dr. Wismandari, S.pPD,


FINASIM, ada beberapa kondisi yang membuat
penderita
kencing
manis
dianjurkan
segera
membatalkan puasanya.
1.
Ketika gula darah turun menjadi 60 mg/dl atau
kurang.

ContohPolaMakanBagiPe
nderita DM SaatBerpuasa
Saat berbuka
Anda boleh minum the manis dengan gula diet, atau
makan salad buah, jus/smoothie pisang-stroberi, atau
ta'jil, seperti kurma atau kolak pisang dengan gula diet.
Setelah itu minum obat, jika memang harus
mengonsumsi obat dari dokter, karena obat harus
dikonsumsi 30 menit sebelum makan besar.
Setelah salat magrib
Anda bias menyantap hidangan utama, yang terdiri dari
100-150 gram nasi, sayuran, protein hewani seperti
daging 50-60 gram, dan protein nabati 50 gram.
Usai tarawih, antara pukul 21.00-22.00, sebaiknya
makan camilan yang mengenyangkan misalnya
sandwich, singkong rebus, atau ubi rebus .Dengan
jadwal makan seperti ini, diharapkan kalori masuk
secara bertahap sehingga keseimbangan gula darah
tidak akan melonjak drastis.
Pada saat sahur, selain hidangan utama seperti nasi
dan lauk-pauk, jangan lupa menyantap buah. Hindari
ketan dan mie, juga sayuran yang mengandung gas
seperti kol. Pengidap DM cenderung mengalami
gangguan
pada
saluran
cernanya
yaitu

kerongkongan.Sehingga jika mengonsumsi makanan


yang bergas bias menyebabkan aliran makanan
kelambung tersendat dan perut terasa mual.

Mitosdanfaktatentangmak
anuntukmencegahataumen
Mitos: Anda harus menghindari gula.
Fakta: Kabar baiknya adalah bahwa menikmati
makanan favorit selama berpuasa yang direncanakan
dengan benar ditambah makan hidangan penutup untuk
menghilangkan manis adalah bagian dari rencana
makan sehat, atau dikombinasikan dengan olah raga.
Mitos: protein tinggi adalah yang terbaik.
Fakta: Penelitian telah menunjukkan bahwa makan
terlalu banyak protein, protein hewani khususnya
sebenarnya dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu
factor pencetus diabetes. Diet seha tterbaik untuk
penyandang diabetes mencakup protein, karbohidrat,
dan lemak. Tubuh membutuhkan ketiganya berfungsi
dengan baik dan tentu dengan perencanaan yang
matang melalui diet seimbang.
Mitos: tidak akan bias makan normal.
Fakta: Prinsip makan yang sehat adalah makanan yang
sesuai dengan kalori yang di butuhkan, apakah Anda
mencoba untuk mencegah atau mengendalikan diabetes.
Makan makanan untuk penderitaa diabetes tidak berarti
menghilangkan gula. Tetapi untuk mendapatkan hasil
kenikmatan yang paling terbaik adalah untuk acaraacara khusus. Penderita diabetes masih dapat menikmati
porsi kecil makanan dalam diet diabetes.

PENDERITA DIABETES
PUASA???
WHY NOT

DIABETES
BUKANALASAN UNTUK
TIDAK BERPUASA
PERHATIKAN JUMLAH
KALORI DAN
TETAPOLAH RAGA

Anda mungkin juga menyukai