Anda di halaman 1dari 6

III.

METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan pengamatan sampel terumbu karang dilaksanakan di wilayah
perairan Teluk Banten yaitu di Pulau Tarahan dan Pulau Kubur. Waktu
pelaksanaannya pada tanggal 20 April dan 8 Mei 2015.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada kegiatan pengamatan ini terdiri dari alat yang
digunakan untuk pengambilan data terumbu karang sebagai berikut
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan
N

Alat

Spesifikasi

Kegunaan

o
1

Scuba set

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Penyelaman

Kamera

Masker
Snorkell
Fins
Weight belt
BCD
Regulator
Tabung selam baja

300 psi
Resolusi 12 MP

waterproof

terumbu karang

Mendokumentasikan
kondisi

visual

Roll meter

Panjang 50 meter dengan

karang
Alat transek

Perahu motor

akurasi 1 centi meter (cm)


12 GT

karang
Sarana

Alat tulis bawah air

Tabel lifeform

GPS

mengamati

terumbu
terumbu

menuju

lokasi

pengamatan
a. Papan sabak
Mencatat
b. Pensil
Penjelasan
mengenai Pedoman
mengetahui
lifeform karang

jenis lifeform karang

Garmin S60

Menentukan
stasiun pengamatan

Termometer

Alkohol (C)

Mengukur suhu

Current Drague

Pelampung, kayu, seng,

Mengukur arus

pemberat (m/s)

posisi

12

10

Refraktometer

Akurasi 1 ()

11

Sechi Disk

Tali

berskala,

Mengukur salinitas
piring

Mengukur kecerahan

secchi, pemberat (meter)


3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk penelitian adalah metode observasi dengan
melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian dan pengumpulan data
institusional. Data yang diambil meliputi pengamatan parameter perairan,
tutupan karang hidup, indeks keragaman, dominansi, dan keseragaman
karang dengan menggunakan metode Transek Bentuk Pertumbuhan (Life
Intercept Transect). Data yang diambil terdiri dari :
a. Data primer
Data primer adalah data dari hasil survei dan pengamatan langsung ke lokasi
dengan membagi lokasi pengamatan menjadi dua stasiun. Pengamatan
menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect).
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari penelitian sebelumnya dan
literatur.
3.4 Prosedur kerja
3.4.1 Penentuan Stasiun Pengamatan
Sebelum melakukan pengamatan perlu dilakukan survei pendahuluan
dengan

menggunakan

metode

observasi

renang

bebas

(free

swimming

observation). Metode ini dilakukan dengan snorkling untuk memperoleh gambaran


secara umum daerah yang akan diambil datanya dan sebaran dasar dalam
menentukan letak stasiun pengamatan yang dianggap dapat mewakili wilayah
ekosistem terumbu karang. Lokasi pertama adalah Pulau Tarahan dan lokasi kedua
adalah Pulau Kubur.

3.4.2

Pengamatan Kondisi Terumbu Karang


Pengamatan tutupan karang menggunakan

metode LIT, yang dilakukan

paling sedikit oleh dua orang penyelam, dimana penyelam pertama bertugas
membentangkan tali transek sepanjang 50 meter di atas permukaan terumbu karang
sejajar garis pantai dan penyelam yang lainnya mencatat komponen terumbu karang
di bawah transek yang telah dibentangkan.

13

Seperti pada gambar dibawah ini, pengamatan dilakukan di kedalaman 1-2 m


sejajar garis pantai dibawah garis transek. Komponen terumbu karang yang dicatat
pada metode ini berdasarkan pada lifeform karang dengan satuan sentimeter.

Gambar 1. Cara pencatatan data koloni karang pada metode transek garis
(Sumber: English et al, 1994 dalam Terangi, 2003).
Pengambilan data komponen tutupan dasar terumbu karang berdasarkan
bentuk pertumbuhan atau lifeform. Adapun kategori kelompok lifeform karang dapat
dilihat pada tabel 2 dibawah ini
Tabel 2. Kode dan kategori bentuk pertumbuhan karang dan fauna lain
KATEGORI

Acropora

Non-Acropora

KODE

PENJELASAN

ACB

Acropora bercabang

ACT

Acropora bentuk meja

ACE

Acropora bentuk menjalar/mengerak

ACS

Acropora bentuk submasif

ACD

Acropora bentuk digitata

CB

Karang bentuk bercabang

CM

Karang bentuk massif

CE

Karang bentuk menjalar/mengerak

CS

Karang bentuk submasif

CF

Karang bentuk lembaran/daun

14

Dead Coral (karang


mati)

Alga

CMR

Karang dari famili Fungiidae (bentuk jamur)

CME

Karang api (Millepora sp)

CHL

Karang biru (Heliopora sp)

DC

Karang yang barusan mati

DCA

Karang mati tertutup/ditumbuhi alga

MA

Makro alga

TA

Turf Algae (alga filamen)

CA

Alga koralin

HA

Halimeda sp

AA

Gabungan berbagai alga filament

SC

Karang lunak

SP

Sponge

ZO

Zoanthid

OT

Others: anemon, gorgonian, hydroid, ascidian,


kima, dan lain-lain

Fauna lainnya

Abiotik

Pasir

Rubble (pecahan karang)

SI

Lumpur (silt)

WA

Air (jika lebih dari 50 cm hanya terlihat air)

RCK

Batuan

Sumber : English et al., 1994


3.4.3 Analisis data
3.4.3.1 Persentase Tutupan Karang
Persentase tutupan didasarkan pada kategori dan persentase karang hidup
(lifeform) dan karang mati. Semakin tinggi persentase penutupan karang hidup maka
kondisi ekosistem terumbu karang semakin baik untuk potensi wisata bahari dan
semakin penting untuk dilindungi. (Rahman, 2007)
Rumus di bawah digunakan untuk menghitung persentase tutupan karang
berdasarkan persamaan English et., al (1994) dalam Terangi (2009) sebagai berikut;

15

li
L

Ni =

x 100%

Keterangan :
Ni = Persentase tutupan karang ke i (%)
li = Panjang life form karang jenis ke-i
L = Panjang total transek garis (m)
Kategori kondisi dalam presentase tutupan karang hidup menurut Gomez
dan Yap (1988), kriteria baku kerusakan terumbu karang sebagai berikut :
Sangat baik

: 75 % - 100 %

Baik

: 50 % - 74,9 %

Sedang

: 25 % - 49,9 %

Buruk

: 0 % - 24,9 %

3.4.3.2 Indeks Keanekaragaman (H), Keseragaman (E) dan Dominansi (C)


1. Indeks Keanekaragaman atau keragaman (H')
Indeks Keanekaragaman atau keragaman (H') menyatakan keadaan
populasi organisme secara matematis agar mempermudah dalam menganalisa
informasi jumlah individu masing-masing spesies karang dalam suatu komunitas
habitat karang. Berdasarkan Ludwig dan Reynold (1998) dalam Terangi (2009)
indeks keanekaragaman dapat dihitung dengan rumus :
s

H ' ( pi ln pi )
i 1

Dengan :
H = Indeks Keanekaragaman
Pi = Hasil bagi antara jumlah individu dari spesies ke-i

(ni ) dengan total jumlah

individu dalam komunitas (N)


Kriteria bagi Indeks Keanekaragaman adalah jika
a. H 2,0 makan keanekaragaman rendah, tekanan lingkungan kuat.
b. H 2,0 < H 3,0 maka keanekaragaman sedang, tekanan lingkungan sedang.
c. H 3,0 maka keanekaragaman tinggi, terjadi keseimbangan ekosistem.

16

2. Indeks Keseragaman (E)


Indeks keseragaman menggambarkan jumlah individu antar spesies dalam
suatu komunitas karang. Makin merata penyebaran jenis antar genus maka
keseimbangan ekosistem makin meningkat. Rumus yang digunakan adalah :

H'
H ' maks

Dengan :
H maks = Indeks Keanekaragaman maksimum
Kisaran yang digunakan untuk Indeks Keseragaman adalah jika
1. 0,0 < E 0,5 komunitas karang yang tertekan
2. 0,5 < E 0,75 komunitas karang yang sedang
3. 0,75 < E 1,0 komunitas karang yang baik
Nilai Indeks Keseragaman dan nilai indeks keanekaragaman yang kecil
biasanya menandakan adanya dominasi suatu jenis terhadap jenis-jenis lain.
3. Indeks Dominansi (C)
Indeks dominansi menurut Krebs (1972), dalam Darmawan (2010), dominasi
jenis yang cukup besar akan mengarah pada kondisi ekosistem atau komunitas yang
labil atau tertekan, rumus yang digunakan adalah :
S

C ( pi) 2
I 1

Kisaran Indeks Dominasi dinyatakan sebagai berikut :


0,0 < C 0,5

: dominasi rendah

0,5 < C 0,75

: dominasi sedang

0,75 < C 1,0

: dominasi tinggi

Anda mungkin juga menyukai

  • Anis Kartika Sinopsis
    Anis Kartika Sinopsis
    Dokumen1 halaman
    Anis Kartika Sinopsis
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Anis Kartika Sinopsis
    Anis Kartika Sinopsis
    Dokumen1 halaman
    Anis Kartika Sinopsis
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • B Norma
    B Norma
    Dokumen1 halaman
    B Norma
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Anis Kartika Sinopsis
    Anis Kartika Sinopsis
    Dokumen1 halaman
    Anis Kartika Sinopsis
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Print B Norma
    Print B Norma
    Dokumen3 halaman
    Print B Norma
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Aspek Perikanan
    Aspek Perikanan
    Dokumen4 halaman
    Aspek Perikanan
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    Daftar Tabel
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen1 halaman
    Daftar Gambar
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • IV Rencana Kegiatan Dan Anggaran Biaya
    IV Rencana Kegiatan Dan Anggaran Biaya
    Dokumen1 halaman
    IV Rencana Kegiatan Dan Anggaran Biaya
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Dokumen3 halaman
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Karakteristik Perikanan Tangkap
    Karakteristik Perikanan Tangkap
    Dokumen6 halaman
    Karakteristik Perikanan Tangkap
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Judul Integrasi
    Judul Integrasi
    Dokumen1 halaman
    Judul Integrasi
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen21 halaman
    Penda Hulu An
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Paper Fixz
    Paper Fixz
    Dokumen3 halaman
    Paper Fixz
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi PPN
    Daftar Isi PPN
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi PPN
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Magang
    Magang
    Dokumen9 halaman
    Magang
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi PPN
    Daftar Isi PPN
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi PPN
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen13 halaman
    Pendahuluan
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen21 halaman
    Penda Hulu An
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen21 halaman
    Penda Hulu An
    Anis Kartika Sari
    Belum ada peringkat