Anda di halaman 1dari 7

+

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA


No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


TRIWULAN II TAHUN 2016 SEBESAR 108,98
A.

Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi komsumen terkini yang
dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang
menggambarkan kondisi ekonomi konsumen selama triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
Jumlah sampel STK pada triwulan II-2016 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak 400 rumah
tangga, sementara secara nasional jumlah sampel sebanyak 14.600 rumah tangga. Responden STK mulai
triwulan II-2016 dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan
merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2016 khususnya di daerah
perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih
akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Pada saat yang sama juga dilakukan
penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2016
Nilai ITK DIY pada Triwulan II-2016 tercatat sebesar 108,98. Angka ini menggambarkan kondisi
ekonomi konsumen selama triwulan berjalan berada pada taraf optimis (ITK>100) dan mengalami
peningkatan level optimisme dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III-2016
Nilai ITK DIY pada Triwulan III-2016 diperkirakan mencapai 117,30. Artinya, kondisi ekonomi
konsumen pada Triwulan III mendatang diperkirakan akan membaik dengan level optimisme yang
lebih tinggi dibandingkan Triwulan II-2016.

1. Indeks Tendensi Konsumen Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan II-2016


Nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
selama

triwulan

II-2016

tercatat

sebesar

108,98.

Angka

ini

menggambarkan

persepsi konsumen atau rumah tangga terkait dengan kondisi ekonomi mereka
selama

triwulan

berjalan

berada

pada

taraf

optimis

(ITK>100).

Secara

level,

optimisme konsumen selama triwulan II-2016 mengalami peningkatan atau lebih


optimis

dibandingkan

Membaiknya

kondisi

dengan
ekonomi

triwulan
konsumen

sebelumnya
didorong

(ITK

ketiga

Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

sebesar
indeks

107,96).

penyusunnya

yang berada pada taraf optimis, yakni indeks pendapatan kini, indeks pengaruh
perubahan harga, dan indeks volume konsumsi barang dan jasa.
Indeks

pendapatan

kini

yang

merepresentasikan

perkembangan

jumlah

pendapatan yang diterima oleh konsumen rumah tangga selama triwulan berjalan
dibandingkan
101,99.

dengan

pendapatan

pada

triwulan

sebelumnya

tercatat

sebesar

Nilai indeks ini berada dalam taraf optimis, artinya persepsi mayoritas

konsumen (rumah tangga) terkait dengan nilai nominal pendapatan yang diterima
selama

triwulan

dibandingkan
rumah

dengan

tangga

Ramadhan

berjalan

meningkatnya
peningkatan

triwulan

berkaitan

dan

cenderung

aktivitas

sebelumnya.

dengan

persiapan

menjelang

usaha

tinggi

hari
dari

liburan
raya

sisi

maupun

atau

Fenomena

momentum

perekonomian

pendapatan

lebih

lebih

meningkat

peningkatan

pendapatan

sekolah,

Idul

Fitri

penawaran

upah

pekerja.

aktivitas
yang

dan

puasa

mendorong

berimbas

Selain

itu,

pada

momentum

pencairan gaji ketigabelas dan tunjangan hari raya bagi karyawan/pegawai negeri
sipil

selama

triwulan

II-2016

juga

turut

mendorong

peningkatan

pendapatan

rumah tangga konsumen.


Persepsi

konsumen

terhadap total konsumsi

terkait

dengan

pengaruh

perubahan

harga

(inflasi)

rumah tangga selama Triwulan II-2016 tercatat sebesar

114,83 berada pada taraf optimis.

Level optimisme dari indeks ini meningkat

secara nyata dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (indeks sebesar 111,0).


Persepsi

optimis

terkait

dengan

konsumsi

rumah

tangga

dipengaruhi

kebutuhan
kenaikan
selama

rumah
harga

tangga
yang

triwulan

yang

oleh

secara

rendah.

II-2016

pengaruh

tercatat

perubahan
kondisi

umum

Secara

umum,

sebesar

0,02

harga

harga

terhadap

barang

total

dan

jasa

relatif

stabil

atau

mengalami

laju

inflasi

Kota

Yogyakarta

persen,

bahkan

terjadi

deflasi

kontribusi

positif

sebesar 0,16 persen pada bulan April 2016.


Volume

konsumsi

barang

dan

jasa

juga

memberikan

terhadap level optimisme konsumen selama Triwulan II-2016 dengan nilai indeks
sebesar 118,23. Dibandingkan dengan kedua indeks penyusun
(indeks

pendapatan

konsumsi),
tercatat

level

paling

kini

dan

optimisme
optimis

indeks

indeks

atau

pengaruh

volume

paling

tinggi.

perubahan

konsumsi
Level

ITK yang lain


harga

terhadap

selama

triwulan

II-2016

optimisme

indeks

volume

konsumsi juga meningkat nyata dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (nilai


indeks

sebesar

108,31).

Persepsi

optimis

konsumen

terkait

dengan

volume

konsumsi berbagai komoditas barang dan jasa kebutuhan rumah tangga didorong
oleh
2

peningkatan

kuantitas/volume

maupun

frekuensi

konsumsi

dari

kelompok

Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

komoditas makanan dan non makanan berkaitan dengan masa pergantian tahun
ajaran baru sekolah, puasa Ramadhan dan persiapan hari raya Idul Fitri.
Selama Triwulan II-2016, semua kelompok komoditas tercatat memiliki nilai
indeks

volume

akomodasi.
taraf

pada

taraf

optimis

di

atas

100,

kecuali

kelompok

Kelompok ini memiliki nilai indeks sebesar 95,58 dan berada pada

pesimis.

penurunan

konsumsi
Artinya,

sebagian

volume/frekuensi

besar

konsumsi

konsumen
barang

rumah

dan

jasa

tangga

mengalami

pada

kelompok

akomodasi selama triwulan berjalan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.


Hal

ini

terjadi

konsumsi

jasa

karena

pada

akomodasi

umumnya

dalam

konsumen

kuantitas

yang

akan

lebih

melakukan

banyak

perayaan hari raya keagamaan di Triwulan III mendatang.

kegiatan

selama

masa

Kelompok komoditas

barang dan jasa yang mengalami kenaikan indeks volume konsumsi tertinggi
adalah

kelompok

bahan makanan dan minuman

sebesar 133,91. Berikutnya

adalah kelompok pendidikan, pakaian, dan makanan jadi dengan nilai indeks
masing-masing sebesar 126,87, 125,74, dan 121,72.

Kelompok komoditas yang

lainnya memiliki indeks optimis yang bervariasi di bawah 120.


Nilai

ITK

DIY

pada

Triwulan

II-2016

berada

di

peringkat

ketigabelas

tertinggi secara nasional di bawah Provinsi Sumatera Barat dan di atas Bali.
Nilai ITK yang tertinggi tercatat di Provinsi Kepulauan Riau, Maluku, dan NAD
dengan nilai ITK masing-masing sebesar 113,34; 113,17; dan 113,04. Nilai ITK
level nasional dalam waktu yang sama tercatat sebesar 107,93. Dibandingkan
dengan provinsi-provinsi lainnya di Pulau Jawa, nilai ITK Triwulan II-2016 DIY
berada

di

peringkat

ketiga

yang

tertinggi

setelah

Provinsi

DKI

Jakarta

dan

Banten (Tabel 1).


Tabel 1
Indeks Tendensi Konsumen DIY menurut Variabel Pembentuknya dan Indeks Tendensi
Konsumen Provinsi-provinsi di Pulau Jawa serta Nasional
Variabel Pembentuk

Tw III2014

Tw IV2014

Tw I2015

Tw II2015

Tw III2015

Tw IV2015

Tw I2016

Tw II2016

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Pendapatan rumah tangga kini

117,02

101,35

87,57

112,48

106,97

104,18

106,19

101,99

Pengaruh inflasi terhadap total konsumsi


Volume/frekuensi konsumsi makanan dan
bukan makanan*)

117,66

114,50

111,66

110,12

110,29

99,50

111,00

114,83

110,95

115,75

101,72

111,99

118,39

104,74

108,31

118,23

Indeks Tendensi Konsumen DIY

115,89

108,03

97,18

111,73

110,33

103,02

107,96

108,98

Jateng

116,00

106,03

103,97

103,60

109,81

99,87

100,28

106,66

Jabar

113,72

107,09

104,43

105,67

109,69

102,38

104,03

107,28

DKI

118,75

109,93

99,71

109,71

111,88

106,64

105,20

110,71

Jatim

115,99

110,23

100,75

103,88

115,98

102,12

105,38

108,42

Banten

116,09

107,83

104,07

108,19

111,21

103,29

105,25

109,97

Nasional

112,44

107,63

100,87

105,22

109,00

102,77

102,89

107,93

Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

*)

Bukan makanan: pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan rekreasi.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DIY Triwulan III-2016


Nilai

ITK

DIY

pada

Triwulan

III-2016

mendatang

diperkirakan

sebesar

117,30. Hal ini menggambarkan kondisi ekonomi konsumen selama satu triwulan
mendatang diperkirakan akan meningkat lebih baik dengan level optimismenya
yang lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan II-2016. Tabel 2 menunjukkan
bahwa nilai perkiraan ITK Triwulan III-2016 dipengaruhi oleh pendapatan rumah
tangga

selama

120,51.

Peningkatan

bersumber

Triwulan

III-2016

pendapatan

dari

pencairan

yang

diperkirakan

selama

satu

tunjangan

meningkat

triwulan
hari

ke

dengan

depan

raya

indeks

diperkirakan

yang

diterima

karyawan/buruh/pegawai menjelang hari raya Idul Fitri di bulan Juli. Peningkatan


perkiraan pendapatan konsumen rumah tangga selama satu triwulan mendatang
akan mendorong meningkatnya rencana konsumsi atau pembelian barang tahan
lama

seperti:

elektronik,

perhiasan,

perangkat

komunikasi,

meubelair,

peralatan

rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah; maupun kegiatan rekreasi dan
pesta/hajatan dengan nilai indeks sebesar 111,66.
Tabel 2
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Provinsi DIY menurut Variabel Pembentuknya dan Indeks
Tendensi Konsumen Provinsi-provinsi di Pulau Jawa serta Nasional Triwulan III-2016
Variabel Pembentuk

Tw III-2016

(1)

(2)

Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang


Rencana pembelian barang-barang tahan lama (elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumah
tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah), rekreasi, dan pesta/hajatan
Indeks Tendensi Konsumen DIY
Jateng
Jabar
DKI
Jatim
Banten
Nasional

Secara
mendatang
Tengah

nasional,

berada

dan

di

nilai

perkiraan

peringkat

Gorontalo.

Nilai

diperkirakan sebesar 109,26.

ITK

pertama
ITK

DIY

tertinggi

Triwulan

selama
di

III-2016

atas

120,51
111,66
117,30
110,09
107,70
112,75
111,19
110,23
109,26

Triwulan
Provinsi

pada

level

III-2016
Sulawesi
nasional

Sementara, perkiraan nilai ITK Triwulan III-2016

provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa berkisar antara 107,70 sampai 112,75.


Pola
nilai
4

perbandingan

perkiraan

ITK

antara

triwulan

ITK

pada triwulan

yang

dilakukan

berjalan
pada

(ITK

triwulan

riil)

dengan

sebelumnya

Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

menunjukkan
perbedaan

perbedaan
atau

yang

selisih

bervariasi.

antara

ITK

riil

Sampai
dengan

dengan

triwulan

perkiraannya

I-2014

relatif

kecil.

Terkadang nilai ITK riil lebih besar dari perkiraan dan ada kalanya nilainya
lebih kecil dari perkiraan. Sejak Triwulan II-2014, selisih antara ITK riil dengan
ITK perkiraan terlihat cukup nyata dan perkiraan ITK selalu lebih tinggi dari ITK
riilnya.
lebih

Hal ini menggambarkan nilai harapan atau ekspektasi konsumen yang


tinggi

Triwulan

dari

II-2016

kenyataan
selisihnya

terkait

dengan

mencapai

14,6

kondisi
poin

ekonomi

dengan

mereka.

posisi

ITK

Pada
perkiraan

lebih tinggi dari ITK riil.


Gambar 1
Indeks Tendensi Konsumen Riil dan Indeks Tendensi Konsumen Perkiraan
DI Yogyakarta, Triwulan II-2011 sampai Triwulan III-2016
130
ITK Terkini

Perkiraan ITK

120,6

120
112

110 106,6

100

118

116

110,5

113
110

108,5

111,6110

110

109 109,5

112,6
110,2
109,5

115

114,1
112

108

109,0

114,8

113,9

123,6
117,3

112

116

106

106

116,9
114,6

111,5

110
110,7

119,3

110

105,7

107,8

108

109

103
97

90

80
Tw II Tw Tw Tw I Tw II Tw Tw Tw I Tw II Tw Tw Tw I Tw II Tw Tw Tw I Tw II Tw Tw Tw I Tw II Tw
III IV
III IV
III IV
III IV
III IV
III
2011

2012

2013

2014

2015

Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

2016

Tabel 3
Indeks Tendensi Konsumen1) Triwulan II-2016 dan
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2016 Tingkat Nasional dan Provinsi
Triwulan II-2016

ITK Kini

Pendapatan
Ruta
Mendatang

Rencana
Pembelian
Barang Tahan
Lama,
Rekreasi dan
Pesta/Hajatan

ITK
Mendatang2)

No.

Provinsi

Pendapatan
Ruta Kini

Pengaruh
Inflasi thd
Tingkat
Konsumsi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

109,28
105,13
101,79
101,98
101,17
97,93
100,63
108,22
97,64
108,40
107,56
103,09
104,56
101,99
106,32
108,87
111,12
106,82
104,04
101,11
102,78
101,29
109,26
101,06
101,04
106,47
102,21
106,51
108,49
111,29
110,78
102,15
109,06
104,97

119,42
106,81
117,31
115,13
113,20
120,57
110,87
107,80
114,47
124,83
115,07
110,89
107,70
114,83
106,10
111,73
101,85
112,13
105,62
116,31
110,31
105,65
123,26
101,41
106,22
101,50
108,43
108,92
110,20
115,55
101,02
112,49
103,68
110,37

113,93
105,45
115,81
121,70
112,90
116,27
112,66
100,39
109,32
110,54
112,69
112,67
110,36
118,23
116,36
110,35
111,99
103,28
101,25
103,63
109,23
103,72
107,46
105,63
114,46
114,46
105,66
117,50
114,29
114,63
116,26
115,38
116,54
111,87

113,04
105,65
109,04
109,81
106,97
108,05
106,01
106,42
104,74
113,34
110,71
107,28
106,66
108,98
108,42
109,97
108,78
107,50
103,87
105,80
106,22
103,00
112,69
102,14
105,34
106,83
104,65
109,53
110,20
113,17
109,30
107,81
109,20
107,93

108,37
105,44
106,43
105,02
103,98
108,68
115,24
110,51
110,64
105,61
112,58
111,53
115,56
120,51
112,60
111,40
111,17
113,13
109,85
106,20
108,54
106,98
107,98
103,62
116,01
118,00
115,78
118,17
107,95
115,35
101,60
118,15
121,22
111,64

101,07
103,36
103,02
101,84
94,21
99,83
105,09
98,56
113,12
100,04
113,04
100,97
100,49
111,66
108,71
108,17
105,19
102,89
105,94
98,32
105,38
119,48
104,38
117,38
118,17
107,32
97,84
114,30
113,48
115,42
107,84
99,34
102,80
105,09

105,72
104,69
105,19
103,87
100,43
105,47
111,55
106,17
111,54
103,59
112,75
107,70
110,09
117,30
111,19
110,23
109,00
109,41
108,43
103,34
107,39
111,52
106,67
108,62
116,79
114,12
109,26
116,77
109,96
115,37
103,87
111,32
114,53
109,26

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep, Babel
Kep, R i a u
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
JawaTimur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Volume
Konsumsi
Barang
dan Jasa

Perkiraan TriwulanI III-2016

Keterangan:
1)

ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:
a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun
dibanding triwulan sebelumnya.
b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami
perubahan (stagnan)

dibanding triwulan sebelumnya.

c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat
dibanding triwulan sebelumnya.

Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

2)

Angka Perkiraan ITK Triwulan III-2016

Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 46/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai