Oleh karena itu, Jakpro meyakini tidak ada proses menggusur dalam konteks pemukiman warga
Kampung Bayam. Justru, warga secara sadar bersedia tanpa paksaan untuk meninggalkan
wilayah tersebut. Hal itu berdasarkan dokumen serah terima dana kompensasi.
Selain itu, kami pun turut mempertanyakan siapa sebenarnya PWKB yang mengklaim berjumlah
75. Sebab, terkait Kampung Susun Bayam (KSB), Jakpro hanya mengetahui warga Kampung
Bayam yang berjumlah 123 Kepala Keluarga berdasarkan Surat Wali Kota Jakarta Utara Nomor
e-1076/PU/04.00 tentang rekomendasi hasil verifikasi. Kemudian, Jakpro menindaklanjuti surat
tersebut, sebagai bagian dari “keistimewaan warga” yang akan menghuni KSB. Namun, dalam
surat tersebut dijelaskan, terkait pengelolaan dan kepenghunian akan didiskusikan lebih lanjut,
Sementara itu, tarif sebesar pada rentang Rp 615.000 – Rp 765.000 disesuaikan dengan
lantainya sudah mengacu kepada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 55 Tahun
2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Perumahan. Jadi, persoalan tarif harusnya
tidak jadi masalah.
Selain itu, perlu dipahami pula bahwa lahan yang dibangun untuk KSB bukanlah milik Jakpro
melainkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta. Sehingga, terkait tindak lanjut
atas pengelolaan dan pemanfaatan KSB, Jakpro perlu mengantongi sejumlah kelengkapan
administrasi. Saat ini, Jakpro sedang mempercepat kelengkapan administrasi tersebut. Jakpro
akan terus mengabarkan perkembangannya, baik kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Pemprov DKI Jakarta ataupun warga Kampung Bayam.
Tentang Jakpro
Dimulai sejak tahun 1960, Jakpro adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah naungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bersama 7 (tujuh) anak usahanya, Jakpro menggeluti berbagai
bidang usaha, yakni di bidang properti, infrastruktur, utilitas, ICT, transportasi, energi dan
sportainment.
Jakpro merupakan satu-satunya perusahaan yang dipercaya untuk membangun dan memelihara
5 (lima) karya ikonik dan sebuah mega infrastruktur kelas dunia untuk kota Jakarta, di antaranya:
Jakarta International Stadium, Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equistrian
Park, Lintas Raya Terpadu Jakarta (LRTJ), Taman Ismail Marzuki, FasilitasJalan Sehat Sepeda
Santai (Jalasena) di Pantai Kita Maju Bersama (KMB) dan Intermediate Treatment Facility (ITF).
Baru baru ini perusahaan juga menyelenggarakan kejuaraan balap mobil internasional berbasis
listrik, Formula E seri ke-8 dan yang akan datang seri ke-9.
Berawakan 1.000 personil profesional anak bangsa di bidangnya, kini Jakpro telah menjadi
sebuah ekosistem bisnis berbasis keberlanjutan sebagai mitra pemerintah untuk membangun
kota Jakarta yang lebih layak huni. Dukung terus Jakpro agar selalu menjadi satu satunya mitra
andalan pembangunan diberbagai sektor industri