Visi : terwujudnya Ruang Terbuka Hijau Kota Jakarta yang tertata rapih dan
terjangkau bagi warga kota (RPJMD, 2012).
II. Latar Belakang Adanya Program Kegiatan Pelayanan Asuransi Akibat Pohon
Tumbang
Tugas Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta adalah melaksanakan
pemeliharaan taman, hutan kota, jalur hijau, dan taman pemakaman umum,
beserta pepohonan yang ditanam di areal pengelolaannya;
Cuaca ekstrim seperti hujan lebat dan angin seringkali mengakibatkan pohon
tumbang dan menimbulkan korban jiwa dan harta benda;
Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan Pelayanan
Asuransi Akibat pohon tumbang dalam bentuk santunan, yang diberikan
kepada obyek berupa masyarakat umum, maupun pekerja harian yang
melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pengelolaan taman, hutan kota,
ornamen kota, jalur hijau dan Taman Pemakaman Umum, yang menderita
kerugian, baik jiwa, maupun harta benda, akibat pelaksanaan tugas harian
tersebut. Kerugian ini dapat disebabkan karena bencana pohon tumbang,
tersengat listrik, ataupun kegiatan harian berupa penebangan pohon oleh
pekerja.
Santunan berupa uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
untuk korban jiwa kematian, dan max. Rp. 15.000.000,- (lima belas juta
rupiah) untuk korban cacat ataupun kerusakan harta banda berupa
kendaraan roda empat, roda dua, bangunan dan lain-lain.
III. Pengukuran Kinerja pada Program Pelayanan Asuransi Akibat Pohon Tumbang
IV. Pengukuran Kinerja Seksi Penyuluhan Pemberdayaan Data dan Informasi (PPDI)
Berdasarkan Aspek Perspektif Keuangan
b. Transparansi anggaran
Dikatakan transparan karena menggunakan pelelangan umum
(sederhana), melalui BPPBJ, diumumkan melalui website
http://sirup.lkpp.go.id.
Ada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang jelas.
Saat implementasi klaim asuransi pohon tumbang: persyaratannya mudah
dan jelas, seperti KTP, KK, foto peristiwa, surat keterangan polisi, surat
pengantar dari Suku Dinas Kehutanan di wilayah tempat terjadinya pohon
tumbang, surat keterangan dari Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, dan
kwitansi dari Rumah Sakit (Jika korban cacat) ataupun bengkel (untuk
kendaraan).
Analisa perhitungan klaim dapat diminta oleh masyarakat kepada pelaksana
atas ijin dari Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta.
d. Kuantitas pegawai
Seksi PPDI memiliki personil sejumlah 6 (enam) orang saja di bawah 1 (satu)
kepala seksi. Dari 6 (enam) orang staff tersebut, hanya 2 (dua) orang saja
yang ditugaskan untuk memonitor, mengelola data, dan administasi klaim
pohon tumbang. Namun pekerjaan yang hanya dilakukan 2 (dua) orang ini
dirasa sudah cukup dapat mengatasi klaim dari masyarakat.
e. Kompetensi pegawai
Kompetensi pegawai pada seksi PPDI sudah sangat baik, terutama untuk
mengatasi klaim asuransi pohon tumbang;
Sejak rekrutmen pegawai telah dilakukan sistem rekrutmen terbuka;
Ada jabatan fungsional yang melekat pada masing-masing anggota seksi
Ada sistem e-tkd yang terukur dimana kinerja berbanding lurus dengan
tunjangan tiap bulan.
VI. Pengukuran Kinerja Seksi Penyuluhan Pemberdayaan Data Dan Informasi (PPDI)
Berdasarkan Aspek Kepuasan Pelanggan
Beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan dalam pengukuran kinerja seksi PPDI
dalam pelayanan klaim asuransi akibat pohon tumbang antara lain:
a. Wujud fisik tempat masyarakat mengajukan klaim asuransi pohon tumbang, seperti
kebersihan kantor pelayanan, kenyamanan ruang, dan penampilan seperti
penampilan, kerapihan dan keramahan pegawai yang menerima masyarakat yang
mengajukan klaim atas asuransi pohon tumbang;
b. Keandalan (reliability) dari pegawai yang melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat yang mengajukan klaim, meliputi kecepatan pelayanan, kemampuan
pegawai dalam menerangkan kepada masyarakat dan melakukan pencatatan
administrasi terhadap klaim yang masuk;
c. Daya tanggap (responsiveness) pegawai dalam memberikan bantuan dan arahan
terhadap masyarakat yang mengajukan klaim; serta memberikan rasa aman dan
berempati terhadap apa yang dirasakan oleh masyarakat yang mengajukan klaim;
d. Data komplain yang masuk ke Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta atas nominal
penggantian santunan yang diberikan kepada korban akibat pohon tumbang;
VII. Pengukuran Kinerja Seksi Penyuluhan Pemberdayaan Data Dan Informasi (PPDI)
Berdasarkan Aspek Proses Belajar dan Bertumbuh
Beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan dalam pengukuran kinerja seksi PPDI
dalam pelayanan klaim asuransi akibat pohon tumbang antara lain:
a. Motivasi (rewards dan punishment) kepada pegawai seksi PPDI yang menjalankan
kegiatan asuransi pohon tumbang; hal ini secara online dinilai melalui sistem e-tkd
oleh kepala seksi yang menilai;
b. Kesesuaian tkd dengan beban kerja hal ini secara online juga telah dilakukan
penilaian yang transparan, terukur dan obyektif oleh kepala seksi yang menilai;
c. Keterlibatan pegawai dalam proses pengambilan keputusan;
d. Dukungan rekan kerja hal ini dinilai secara obyektif dan transparan dalam
penilaian e-tkd khususnya dalam penilaian perilaku pegawai;
e. Turn over pegawai hal ini bukan dalam hal pemberhentian pegawai melainkan
mutasi pegawai. Diketahui bahwa mutasi pegawai di Dinas Kehutanan Provinsi DKI
Jakarta, juga berlaku di seksi PPDI sangat cepat sekali terjadi oleh karena kebijakan
pimpinan di eselon I dan II. Hal ini yang dianggap sedikit merepotkan karena harus
dilakukan pemetaan ulang terhadap kemampuan dan beban kerja tiap pegawai.
f. Kesempatan mengembangkan diri bahwa di Dinas Kehutanan tiap tahunnya
diberikan kesempatan kepada para pegawai untuk mengikuti seleksi tugas belajar
untuk mengambil jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
g. Inovasi merupakan variabel yang menunjukan adanya kesempatan bagi para
pegawai seksi PPDI untuk lebih kreatif dalam upaya peningkatan pelayanan
kesehatan;
h. Suasana dalam bekerja merupakan variabel yang menggambarkan tingkat
kepuasan pegawai atas suasana kerja, seperti keterbukaan antar rekan kerjadan
pimpinan, hubungan baik yang terjalin, dan kerjasama dalam tim.