Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rafi Vihan Pratama

NIM : 08201069
Mata Kuliah : Pengembangan Kota Cerdas

Identitas Matakuliah Pelaksanaan UAS


Nama Pengembangan Kota Tanggal Pelaksanaan UAS, 13 Juni 2023
Matakuliah Cerdas
Kode Matakuliah PW201546 Durasi 100 menit
Dosen Pengampu Mega Ulimaz Waktu Pelaksanaan 1550-1800
Happy Aprilia Sifat Buka sumber
Maryo Inri Pratama
Pengerjaan dilakukan di kelas.
Soal dikumpulkan pada LMS boks UAS dalam bentuk 1 file pdf, bila menggunakan excel berikan
screenshot perhitungan ATAU Bila menuliskan di kertas maka fotolah kertas pekerjaan.
Semua jenis kecurangan akan otomatis menyebabkan nilai anda E

1. Dari buku Analisis Strategi Smart City Balikpapan (dapat dilihat pada ppt minggu 10), pada dimensi
Smart Living pilihlah 1 strategi yang menurut anda merupakan prioritas yang harus dilakukan pada
tahun 2024 yang terkait perencanaan kawasan. (50 poin)
a. Berikan alasan mengapa strategi tersebut perlu diprioritaskan? Gunakan pertimbangan
dengan menggunakan data asli di Balikpapan
b. Buat 1 program untuk merealisasikan strategi tersebut sesuai pertimbangan. Jelaskan timeline
program, baik dalam 1 tahun atau 2 tahun.
c. Kelembagaan apa saja yang akan terlibat dalam realisasi strategi? Pada titik mana?
(Poin b dan c dapat dikerjakan bersamaan dengan membuat timeline)

2. Salah satu realisasi Gerakan 100 Smart City adalah penyusunan masterplan Smart City daerah
(Buku 2 Smart City). Sebutkan 10 tahapan penyusunan masterplan Smart City. (15 poin)

3. Jelaskan bagaimana kecerdasan buatan dapat membantu dan mempengaruhi perencanaan


kawasan serta berikan contoh/ide yang relevan yang menurut anda cocok diimplementasikan di
Balikpapan (35 poin)

Jawab
1. A). Pengembangan pelayanan publik dalam dimensi smart living perlu diprioritaskan karena
dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan di Balikpapan.
Berdasarkan data yang ditemukan, Balikpapan telah mencanangkan program smart city sejak
tahun 2020. Salah satu dimensi dari smart city adalah smart living, yang mencakup
pengelolaan sumber daya alam secara cerdas sehingga tidak menimbulkan dampak
lingkungan yang merugikan. Dalam konteks Balikpapan, hal ini sangat penting mengingat kota
ini merupakan kota industri yang memiliki banyak aktivitas ekstraktif dan membutuhkan
pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. Selain itu, penguatan sumber daya daerah
dalam pelaksanaan smart governance juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dengan adanya pengembangan pelayanan publik dalam dimensi smart living, diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di Balikpapan, serta
meningkatkan kualitas pelayanan publik secara keseluruhan.
B). Program untuk merealisasikan strategi pengembangan pelayanan publik dalam dimensi
smart living di Balikpapan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sumber
daya alam secara cerdas dan berkelanjutan, serta manfaat yang dapat diperoleh dari
pengembangan pelayanan publik dalam dimensi smart living.
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) untuk memudahkan akses dan penggunaan layanan publik.
3. Kolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
secara cerdas dan berkelanjutan, serta pengembangan layanan publik yang lebih efektif
dan efisien.
4. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan
program pengembangan pelayanan publik dalam dimensi smart living.
Timeline program dapat dilakukan dalam dua tahap, sebagai berikut.
Tahun Pertama:
• Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sumber daya alam
secara cerdas dan manfaat pengembangan pelayanan publik dalam dimensi smart
living (bulan 1-3).
• Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan memanfaatkan TIK (bulan 4-6).
• Kolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
alam secara cerdas dan berkelanjutan (bulan 7-9).
• Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan program pengembangan pelayanan publik dalam dimensi smart living
(bulan 10-12).
Tahun Kedua:
• Evaluasi dan perbaikan program yang telah dilakukan pada tahun pertama (bulan 1-
3).
• Peningkatan kualitas layanan publik dengan memanfaatkan TIK (bulan 4-6).
• Kolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
alam secara cerdas dan berkelanjutan (bulan 7-9).
• Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan program pengembangan pelayanan publik dalam dimensi smart living
(bulan 10-12).
Dengan program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
pengelolaan sumber daya alam secara cerdas dan berkelanjutan di Balikpapan.

C). Dalam konsep smart city, ada enam pilar yang harus diperhatikan, yaitu smart governance,
smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding. Pada
pilar smart living, terdapat beberapa kelembagaan yang terlibat dalam realisasi strategi
pengembangan pelayanan publik, antara lain:
• Pemerintah Daerah
• Dinas terkait, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika
• Kantor Staf Presiden, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas,
Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kemenko Perekonomian, dan
Kementerian PANRB
• Lembaga lain yang terkait dengan pelayanan publiK
2. Berikut adalah 10 tahapan penyusunan masterplan Smart City:
- Pembentukan tim penyusun masterplan Smart City
- Penentuan teori dan framework pembangunan Smart City
- Analisis dan identifikasi masalah yang dihadapi kota
- Penentuan visi, misi, dan tujuan Smart City
- Penentuan indikator keberhasilan Smart City
- Penentuan strategi dan program aksi Smart City
- Penentuan prioritas program aksi Smart City
- Penyusunan rencana tindak lanjut dan pengembangan Smart City
- Penyusunan rencana anggaran dan sumber daya manusia untuk implementasi Smart
City
- Penyusunan rencana monitoring dan evaluasi implementasi Smart City.
Alasan mengapa tahapan tersebut perlu diprioritaskan terkait dengan perencanaan kawasan
Smart City di Balikpapan. karena tahapan tersebut merupakan tahapan yang komprehensif
dan sistematis dalam penyusunan masterplan Smart City. Dengan melalui tahapan tersebut,
maka akan memastikan bahwa masterplan Smart City yang disusun dapat mengatasi masalah
yang dihadapi kota, memiliki visi dan tujuan yang jelas, serta memiliki strategi dan program
aksi yang tepat dan terukur.
Program yang dapat direalisasikan untuk merealisasikan tahapan tersebut adalah sebagai
berikut:
- Tahun 1:
• Pembentukan tim penyusun masterplan Smart City
• Penentuan teori dan framework pembangunan Smart City
• Analisis dan identifikasi masalah yang dihadapi kota
• Penentuan visi, misi, dan tujuan Smart City
• Penentuan indikator keberhasilan Smart City
- Tahun 2:
• Penentuan strategi dan program aksi Smart City
• Penentuan prioritas program aksi Smart City
• Penyusunan rencana tindak lanjut dan pengembangan Smart City
• Penyusunan rencana anggaran dan sumber daya manusia untuk implementasi Smart
City
• Penyusunan rencana monitoring dan evaluasi implementasi Smart City
Kelembagaan yang akan terlibat dalam realisasi strategi yaitu:
- Pemerintah Kota Balikpapan, pada titik awal hingga akhir tahapan penyusunan
masterplan Smart City.
- Tim penyusun masterplan Smart City, pada setiap tahapan penyusunan masterplan
Smart City.
- Masyarakat Balikpapan, pada tahapan analisis dan identifikasi masalah yang dihadapi
kota serta penentuan prioritas program aksi Smart City.
3. Kecerdasan buatan (AI) dapat membantu dan mempengaruhi perencanaan kawasan dengan
cara sebagai berikut.
- Analisis data, AI dapat membantu dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
memproses data yang diperlukan dalam perencanaan kawasan seperti data
demografi, data lingkungan, data transportasi, dan data ekonomi. Dengan analisis
data yang akurat, perencanaan kawasan dapat lebih efektif dan efisien.
- Prediksi, AI dapat membantu dalam memprediksi perkembangan kawasan di masa
depan seperti pertumbuhan penduduk, kebutuhan infrastruktur, dan perubahan
lingkungan. Dengan prediksi yang akurat, perencanaan kawasan dapat lebih adaptif
dan responsif terhadap perubahan.
- Optimasi, AI dapat membantu dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya
seperti lahan, energi, dan air. Dengan optimasi yang baik, perencanaan kawasan dapat
lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Ide atau contoh yang relevan yang dapat diimplementasikan di Balikpapan antara lain sebagai
berikut:
1. Penggunaan AI untuk memprediksi perkembangan kawasan di masa depan seperti
pertumbuhan penduduk dan kebutuhan infrastruktur. Hal ini dapat membantu dalam
perencanaan kawasan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan
2. Penggunaan AI untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti lahan,
energi, dan air. Hal ini dapat membantu dalam perencanaan kawasan yang lebih
berkelanjutan dan ramah lingkungan
3. Penggunaan AI untuk menganalisis data transportasi seperti data lalu lintas dan data
transportasi umum. Hal ini dapat membantu dalam perencanaan kawasan yang lebih
efektif dan efisien dalam hal transportasi
4. Penggunaan AI untuk menganalisis data lingkungan seperti data kualitas udara dan
data kualitas air. Hal ini dapat membantu dalam perencanaan kawasan yang lebih
berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai