Anda di halaman 1dari 2

Raksasa Yang Egois

Dahulu kala, ada sebuah taman yang sangat luas dan cantik, milik
seorang raksasa. Taman itu sangat indah dengan rumput yang hijau dan lembut, bunga-bunga
yang cantik, dan puluhan pohon yang berbuah lebat. Setiap siang, anak-anak masuk ke dalam
taman itu untuk bermain dan mendengarkan burung-burung berkicau merdu dari pohonpohon.
Raksasa sedang pergi selama 5 tahun mengunjungi keluarganya di negeri lain. Sekarang, dia
kembali ke rumahnya, sebuah rumah yang sangat besar dengan taman di depannya. Saat tiba
di taman, ia melihat anak-anak sedang bermain disana. Raksasa lalu memarahi mereka, Apa
yang kalian lakukan disini? Pergi! Ini taman milikku! Anak-anak yang ketakutan berlari
meninggalkan taman itu.
Karena tidak ingin ada orang lain yang ikut menikmati keindahan tamannya lagi, raksasa lalu
membangun tembok yang tinggi mengelilingi taman itu, dan memadang tulisan Yang masuk
tanpa ijin akan dihukum! Anak-anak kehilangan taman itu. Sesekali mereka memanjat dan
melongok melewati tembok yang tinggi, memandangi taman itu dan dengan sedihnya
membicarakan permainan-permainan yang dulu mereka lakukan disana.
Hari demi hari berlalu. Bunga-bunga di taman itu tidak lagi bermekaran. Burung-burung
tidak lagi berkicau dan pohon-pohon berhenti berbuah. Rumput dan daun-daun yang dulunya
subur dan hijau kini menjadi kering dan berwarna coklat. Raksasa tidak mengerti mengapa
taman miliknya menjadi tidak indah lagi.
Pada suatu pagi, raksasa mendengar suara musik yang mengalun. Ternyata itu adalah suara
kicauan burung di luar jendelanya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia mendengar
kicauan burung yang indah seperti itu. Raksasa mendekat ke jendela dan mendengarkan
kicauan burung itu dengan sedih. Apa yang terjadi dengan tamanku? Aku berharap tamanku
bisa menjadi indah seperti dulu, dengan burung-burung yang berkicau merdu seperti kamu.
kata raksasa kepada burung itu. Burung itu terbang mendekati raksasa dan berkata
Tamanmu tidak akan sama lagi tanpa kehadiran anak-anak itu. Tamanmu merindukan gelak
tawa dan suara anak-anak yang riang. Pohon, bunga-bunga, rumput, dan kami para burung
menginginkan kehadiran anak-anak yang menjadikan tempat ini kembali penuh keceriaan.
Raksasa menyadari kesalahannya. Selama ini ia terlalu egois, dan akibatnya ia hidup
sendirian dan merasa kesepian. Raksasa pun mengambil palu besar dan menghancurkan
tembok yang mengelilingi tamannya. Dibuangnya tulisan peringatan yang dipasangnya dulu,
dan dipanggilnya anak-anak untuk bermain di taman. Awalnya anak-anak merasa takut. Akan
tetapi ketika mereka melihat wajah raksasa yang sekarang menjadi ramah, mereka
mengikutinya ke taman untuk bermain disana. Lagipula, anak-anak itu juga rindu bermain di
taman itu.
Taman milik raksasa itu pun kembali penuh dengan anak-anak yang bermain gembira.

Bunga-bunga pun kembali bermekaran diantara rerumputan yang hijau. Daun-daun dan buahbuahan memenuhi pohon-pohon, beserta burung-burung yang berkicau dengan merdu.
Raksasa berkata kepada anak-anak, Sekarang, tamanku adalah taman milik kalian juga.
Sekarang raksasa tidak hanya memiliki sebuah taman yang indah, tetapi ia juga memiliki
banyak teman-teman kecil yang ceria.
Dongeng anak, "Raksasa Yang Egois", disadur dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai