Nama

Kelas
No. Absen

: Gustiadi Waluyo
: 8B Reguler
: 14

Kenyamanan Semu
Nyaman, sebuah kata yang mempunyai arti sederhana tetapi mempunyai makna yang
sangat mendalam. Seperti seorang perempuan yang ketika ditanya bagaimana tipe laki-laki
yang menjadi idamannya. Sederhana sekali jawabannya, cukup yang membuat dia
nyaman.
Hal tersebut juga berlaku dalam dunia usaha, pengusaha/investor akan
menanamkan modalnya ke negara yang nyaman untuk mereka menjalankan usahanya.
Pemerintah harus jeli melihat apa yang sedang menjadi tren di sektor swasta. Perusahaan
akan mencoba berbagai macam cara untuk memaksimalkan keuntungan mereka, salah
satunya dengan penerapan Thin Capitalization, yaitu kebijakan yang dilakukan oleh
manajemen untuk meminimalkan struktur modal mereka dengan cara mencatatkan modal
mereka sebagai utang alih-alih sebagai modal. Tujuannya adalah untuk meminimalkan
beban pajak. Lalu apakah pemerintah Indonesia harus mengeluarkan peraturan untuk
mencegah fenomena ini atau justru sebaliknya, mendukung agar semakin banyak investor
asing mau menanamkan modal di Indonesia. Jawaban paling tepat tentu saja pemerintah
Indonesia harus menerapkan aturan yang mencegah terjadinya fenomena Thin
Capitalization ini.
Praktik Thin Capitalization merupakan praktik transfer pricing. Perusahaan akan
berusaha membuat laba yang dilaporkan kepada pemerintah sekecil mungkin dengan cara
memaksimalkan beban bunga. Mereka melakukan transaksi utang piutang dengan
perusahaan yang mempunyai afiliasi. Beban bunga yang mereka bayar kepada perusahaan
afiliasi mereka merupakan komponen biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan
pendapatan kena pajak. Akan sangat berbeda apabila perusahaan mencatat transaksi
tersebut sebagai modal dan membayar deviden kepada perusahaan afiliasi mereka.
Deviden bukan merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghitungan pendapatan
kena pajak.
Dengan menerapkan Thin Capitalization Rules, kebijakan yang mengatur praktik thin
capitalization, secara tidak langsung juga berperan dalam membuat iklim persaingan bisnis
yang sehat. Perusahaan tidak dapat lagi memindahkan pendapatan atau biayanya ke
negara tax haven karena sudah dibatasi dengan aturan.
Ketimbang menerapkan tarif pajak yang rendah serta aturan pajak yang longgar,
menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan dunia bisnis lebih mempunyai efek
jangka panjang. Pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh industri,
banyaknya tenaga kerja yang terdidik dan berkompeten, serta situasi keamanan dan politik
yang kondusif akan membuat investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya. Perang
tarif pajak dan aturan pajak yang longgar hanya akan menimbulkan efek untuk jangka
pendek. Ketika ada negara lain yang yang memberi insentif pajak yang lebih baik maka
investor akan pindah ke negara tersebut.
Dari ketiga argumen di atas memberikan gambaran secara jelas bahwa penerapan
Thin Capitalization Rule di Indonesia menjadi sangat penting. Pemerintah tidak harus
membuat pengusaha nyaman dengan penerapan aturan pajak yang longgar tetapi bisa
membuat nyaman dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan industri untuk
berkembang. Pengusaha juga akan memilih negara yang memberikan kenyamanan jangka
panjang daripada kenyamanan semu.