0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas hubungan antara akuntansi dan pajak, di mana keduanya saling mempengaruhi. Perusahaan akan memilih kebijakan akuntansi yang paling menguntungkan dengan mempertimbangkan peraturan pajak. Otoritas pajak perlu menetapkan kebijakan yang efektif dengan mempertimbangkan standar akuntansi, sementara perusahaan diperbolehkan menerapkan kebijakan akuntansi yang menguntungkan asalkan tidak bert
Dokumen tersebut membahas hubungan antara akuntansi dan pajak, di mana keduanya saling mempengaruhi. Perusahaan akan memilih kebijakan akuntansi yang paling menguntungkan dengan mempertimbangkan peraturan pajak. Otoritas pajak perlu menetapkan kebijakan yang efektif dengan mempertimbangkan standar akuntansi, sementara perusahaan diperbolehkan menerapkan kebijakan akuntansi yang menguntungkan asalkan tidak bert
Dokumen tersebut membahas hubungan antara akuntansi dan pajak, di mana keduanya saling mempengaruhi. Perusahaan akan memilih kebijakan akuntansi yang paling menguntungkan dengan mempertimbangkan peraturan pajak. Otoritas pajak perlu menetapkan kebijakan yang efektif dengan mempertimbangkan standar akuntansi, sementara perusahaan diperbolehkan menerapkan kebijakan akuntansi yang menguntungkan asalkan tidak bert
Anda tentu tidak asing dengan tokoh Dono, Kasino, dan Indro; dan pasti masih ingat beberapa judul film yang mereka bintangi. Salah satu filmnya yang sangat nge-hits pada jamannya yaitu yang berjudul Maju Kena, Mundur Kena. Seperti halnya judul film tersebut, posisi akuntansi dalam dunia bisnis seakan terjepit antara dua kepentingan. Di satu sisi ingin maju terlihat bagus dalam laporan keuangan dengan membukukan net income yang tinggi untuk menarik para investor dan kreditur, tetapi di saat yang sama juga ingin mundur tidak ingin membayar pajak yang terlalu tinggi kepada negara dengan menurunkan pendapatan atau meninggikan beban. Tentu saja kebijakan pajak yang dikeluarkan oleh pemerintah sangat mempengaruhi kebijakan akuntansi yang diambil oleh perusahaan. Hal ini menjadi menarik untuk dibahas mengingat akuntansi dan pajak yang seakan-akan saling bertentangan padahal saling terkait satu sama lain seperti tokoh-tokoh dalam Warkop DKI. Ibarat film Warkop DKI yang butuh cewek sexy berbikini untuk menarik penonton masuk ke bioskop. Pajak juga membutuhkan akuntansi untuk menghitung seberapa besar rupiah yang seharusnya masuk ke kas negara. Petugas pajak terutama pemeriksa dan account representative harus mengerti standar akuntansi yang berlaku umum untuk bisa menghitung pajak yang terutang. Tanpa adanya standar akuntansi akan sangat susah untuk menetapkan berapa jumlah objek yang akan dikenai pajak. Dalam pembuatan kebijakan akuntansi, manajemen selalu memperhatikan peraturan pajak yang ada. Mulai dari menetapkan komposisi struktur modal sampai pemilihan metode pencatatan persediaan akan dipikirkan dengan matang oleh perusahaan. Tentu saja metode yang paling menguntungkan perusahaan yang akan diterapkan. Contoh dalam pemilihan sumber pembiayaan apakah lebih baik dengan menerbitkan saham atau dengan menerbitkan deposito atau surat hutang. Perusahaan akan membandingkan tarif pajak mana yang lebih kecil antara pembayaran deviden atau pembayaran bunga, serta seberapa besar implikasi kedua sumber pembiayaan tersebut terhadap keuangan perusahaan. Besar dan kecil keuangan perusahaan juga sangat menentukan tingkat resistensi terhadap pajak. Semakin besar laba yang dibukukan oleh perusahaan maka akan semakin resisten perusahaan terhadap pajak. Segala hal akan dilakukan oleh perusahaan untuk bisa meminimalisasi jumlah pajak yang mereka bayar. Mulai dari usaha yang diperbolehkan oleh standar akuntansi yang ada sampai dengan memanfaatkan celah yang ada dalam peraturan. Itulah sebabnya menjadi sangat penting dalam penentuan kebijakan perpajakan untuk memahami praktik akuntansi yang berlaku serta hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki untuk menutupi celah yang ada. Ketiga alasan di atas semakin memperjelas bagaimana hubungan antara pajak dan akuntansi serta bagaimana keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. DJP sebagai otoritas yang diberi mandat untuk menghimpun penerimaan penerimaan pajak di Indonesia harus bisa menetapkan kebijakan mana yang paling efektif untuk diterapkan dengan tetap mempertimbangkan standar akuntansi yang berlaku. Perusahaan juga diperkenankan untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang paling menguntungkan asal tidak bertentangan dengan peraturan pajak yang ada. Seperti halnya yang sering kita jumpai pada akhir film Warkop DKI, Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang