Belakangan ini sering kita melihat istilah Tax Amnesty, baik di media cetak, media elektronik, sampai baliho di pinggir jalan. Banyak orang yang memperbincangkannya, mulai dari warung kopi, di ruang perkuliahan, bahkan di seminar di hotel berbintang. Sebenarnya apa yang dimaksud tax amnesty dan apa implikasinya bagi perpajakan Indonesia. Tax amnesty atau pengampunan pajak adalah kebijakan yang dikeluarkan negara Indonesia agar wajib pajak mau melaporkan daftar harta kekayaan yang mereka punya dan membayar uang tebusan tanpa harus dikenai denda/sanksi atas pelanggaran kewajiban perpajakan mereka sebelumnya. Program tax amnesty dapat memberikan dampak yang positif bagi perpajakan Indonesia, salah satunya dapat meningkatkan kepatuhan. Dalam jangka pendek, program tax amnesty secara langsung dapat meningkatkan kepatuhan perpajakan. Wajib pajak yang sebelumnya mangkir untuk melaporkan hartanya akan dengan senang hati untuk menjalankan kewajiban perpajakannya. Hal itu sangat bermanfaat bagi Direktorat Jenderal Pajak, institusi pemungut pajak di Indonesia. Basis data perpajakan menjadi lebih up to date. Selain itu diharapkan penerimaan dalam jangka pendek juga akan terangkat naik seiring dengan kenaikan tingkat kepatuhan. Dalam jangka panjang, program tax amnesty dapat memberikan dampak positif tetapi juga dapat menimbulkan efek negativf. Penelitian yang dilakukan oleh Alm dan Beck (1993) yang meneliti dampak jangka panjang yang muncul akibat program tax amnesty yang dijalankan pemerintah Colorado pada tahun 1985, memberi kesimpulan bahwa tax amnesty tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa apabila pemerintah ingin memperoleh dampak yang positif dari adanya tax amnesty berupa kenaikan tingkat kepatuhan dan penerimaan, pemerintah harus meyakinkan bahwa setelah program tax amnesty selesai, penegakan hukum dalam bidang perpajakan harus dijalankan dengan tegas. Selain itu, pelayanan kepada masyarakat juga harus lebih baik agar masyarakat dapat merasa nyaman dalam menjalankan kewajibannya. Dampak negatif juga dapat timbul yaitu menurunnya tingkat kepatuhan. Efek negatif yang timbul dalam pemberlakuan program tax amnesty diakibatkan karena menurunnya kepercayaan dari masyarakat yang selama ini patuh menjalankan kewajiban perpajakan. Ketidakpercayaan itu timbal karena mereka merasa pemerintah tidak adil. Wajib pajak bandel malah diberi fasilitas berupa tax amnesty atau pengampunan, sedangkan mereka yang patuh tidak diberi penghargaan sama sekali. Hal itu dapat diatasi apabila pemerintah dapat dengan tegas memberi sanksi kepada wajib pajak yang masih bandel setelah pemberlakuan tax amnesty dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang akan menjalankan kewajiban perpajakannya. Dari penjelasan di atas, ternyata pemberlakuan tax amnesty dapat memberikan efek positif terhadap kondisi perpajakan di Indonesia. Basis data perpajakan bisa menjadi lebih baik, tingkat kepatuhan akan meningkat, penerimaan negara juga diharapkan dapat meningkat. Akan tetapi hal itu bisa menjadi boomerang bagi DJP atau bahkan bagi negara Indonesia apabila pemerintah tidak dapat mengawal proses tax amnesty ini. Tingkat kepercayaan masyarakat dapat menurun. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama mengawal agar program tax amnesty ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Semua itu untuk Indonesia yang lebih baik. Salam Indonesia Djaja!!!