1. Seorang ibu menyimpan sebuah cincin emas bermassa 3.80 g di dalam lemari.

Lima puluh tahun

kemudian massa cincin berkurang sedikit menjadi 3.35 g. Secara rata-rata, berapakah jumlah atom emas
yang hilang dari cincin setiap detiknya ? massa atom emas adalah 3.27x10-22 g dan anggap dalam satu
tahun terdapat 365 hari.
Selama lima puluh tahun, massa cincin telah berkurang sejumlah 3.80 g -3.35 g = 0.45 g
Pengurangan massa ini sama dengan total massa atom yang hilang dari cincin emas. Maka selama lima
puluh tahun, total massa atom yang hilang adalah 0.45 g.
Satu buah atom bermassa 3.27x10-22 g, jika total massa seluruh atom yang hilang adalah 0.45 g, maka
banyaknya atom yang hilang adalah
(

Selama lima puluh tahun, terdapat 1.38x1021 atom yang hilang dari cincin emas.
Sekarang mari kita hitung berapa jumlah detik yang terjadi dalam waktu lima puluh tahun
(

)(

)(

Maka jumlah atom yang meninggalkan emas setiap detiknya adalah

(

2. Posisi dari sebuah partikel, s, merupakan suatu fungsi dari waktu, t, dan percepatan yang konstan, a.
Anggaplah kita dapat menuliskan persamaan untuk menentukan posisi sebagai berikut s = kamtn. Dimana
k merupakan konstanta tanpa dimensi. Tunjukkan secara analisis dimensi bahwa jika m=1 dan n=2 akan
melengkapi persamaan tersebut.
Pada analisis dimensi, besaran-besaran yang akan kita analisis, diwakili oleh lambang-lambang tertentu.
Terdapat 3 buah besaran pokok yang masing-masing diwakili oleh sebuah lambang yang berbeda. Ketiga
besaran tersebut adalah.
Perpindahan atau jarak, merupakan besaran yang memiliki satuan meter, dan dimensinya adalah L
Massa, merupakan besaran yang memiliki satuan kilogram, dan dimensinya adalah M.
Waktu, merupakan besaran yang memiliki satuan sekon atau detik, dan dimesinya adalah T.
Sekarang mari kita analisis setiap besaran pada persamaan s = kamtn.

s,merupakan posisi, yang nilainya sesuai dengan perpindahan yang dialami benda sehingga dimensinya
adalah L.
t, merupakan waktu, dimensinya adalah T.
a, merupakan percepatan. Besaran ini tidak termasuk dari ketiga besaran pokok yang telah kita
sebutkan sehingga kita perlu memecahnya lagi sampai percepatan a dapat kita nyatakan dalam bentuk
besaran pokok. Percepatan a merupakan perubahan kecepatan per waktu, yaitu a = v/t. v merupakan
perpindahan per waktu, yaitu v = s/t. Maka a =(s/t)/t atau a =s/t2.
Berdasarkan persamaan a =s/t2, kita dapatkan bahwa dimensi percepatan a adalah L/T2, atau biasa
ditulis LT-2
Sekarang kita sudah mendapatkan dimensi untuk setiap besaran
s L
a LT-2
t T
k tidak memiliki dimensi karena hanya berupa konstanta yang tak berdimensi.
Sekarang mari kita satukan setiap besaran-besaran pada persamaan s = kamtn dalam bentuk dimensinya.
Kita dapatkan
L = (LT-2)m(T)n = Lm T-2m Tn = Lm T-2m+n
Pada ruas kiri persamaan hanya terdapat L, kita bisa menuliskannya dalam bentuk L1 karena L1 = L. Tidak
ada dimensi T, tapi kita masih dapat menuliskannya dalam bentuk T0 karena T0 = 1.
L1 T0 = Lm T-2m+n
maka,
m=1
-2m + n = 0, sehingga n = 2m = 2(1) = 2

3. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 20 m/s. Berapakah kecepatannya jika dinyatakan dalam
km/jam ?
Kita tahu bahwa 1 km = 1000 m sehingga (1km/1000m)= 1, dan 1 jam = 3600 s sehingga (3600s/1jam)=1

(1000m/1km) dan (3600s/1jam) disebut faktor konversi, digunakan sebagai pengali untuk mengubah
satuan. Setiap faktor konversi bernilai 1, sehingga pada dasarnya perkalian dengan faktor konversi tidak
mengubah nilai suatu besaran.
Dengan mengalikan dengan faktor konversi, kita mendapatkan
(

)(

*Perlu diperhatikan bahwa jika kita menggunakan faktor konversi (1000m/1km) dan (1jam/3600s),
maka kita akan mendapatkan 5.56 m2jam/kms2. Walaupun tidak salah, tapi satuan ini terlihat lebih rumit
dan tidak sesuai dengan pertanyaan kita. Oleh karena itu dibutuhkan penempatan yang tepat untuk
pembilang dan penyebut dari faktor konversi, sehingga satuan-satuan yang sama akan saling
menghilangkan dan menyisakan satuan yang baru.

4. Sebuah halaman memiliki ukuran panjang 10.22 m dan lebar 4.01 m, tentukan luas halaman tersebut.
Perhatikan jumlah angka signifikannya!
Pada perkalian (atau pembagian) antara besaran dalam Fisika, hasil perkalian yang didapatkan tidak
boleh memuat jumlah angka signifikan yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah angka signifikan
paling sedikit yang dimiliki oleh besaran yang dikalikan tadi.
Misal, Besaran pertama adalah 10.22 m, angka signifikannya ada empat, yaitu tiga buah angka penting
yaitu 1,0, dan 2, serta sebuah angka taksiran yaitu 2.
Sedangkan besaran kedua 4.01 m memiliki tiga buah angka signifikan, dua buah angka penting yaitu 4,
dan 0, serta satu buah angka taksiran yaitu 1.
Setiap angka yang terakhir adalah angka taksiran.
Maka hasil perkalian 10.22m dan 4.01m memiliki jumlah angka signifikan tidak boleh lebih dari tiga
angka, karena jumlah angka signifikan yang paling sedikit hanya ada tiga buah yaitu dari besaran 4.01m.
Pada kalkulator kita akan mendapatkan 10.22 x 4.01 = 40.9822
Kita harus membulatkan 40.9822 menjadi tiga buah angka signifikan yaitu 41.0.

5. Dua buah tongkat dengan panjang masing-masing 5.61m dan 2.0m akan disatukan pada salah satu
ujungnya. Tentukan panjang total tongkat setelah disatukan.
Tongkat sepanjang 5.61m disatukan dengan tongkat 2.0m. Maka total panjangnya setelah disatukan
adalah 5.61m ditambah 2.0m.

Pada operasi penambahan (atau pengurangan) antara besaran dalam Fisika, hasil penambahannya, tidak
boleh lebih teliti dibandingkan ketelitian paling rendah yang dimiliki oleh besaran yang ditambahkan tadi.
Ketelitian ini ditentukan oleh banyaknya angka yang terdapat setelah tanda koma. Pada 5.61m terdapat
dua buah angka dibelakang koma, sedangkan pada 2.0m hanya ada satu angka dibelakang koma.
Maka 2.0m adalah nilai besaran dengan ketelitian paling rendah.
Oleh karena itu, hasil penambahan 5.61m dan 2.0m tidak boleh memiliki angka di belakang koma lebih
dari satu buah angka.
Jika kita melakukan operasi aritmatika biasa penjumlahan maka akan didapatkan 5.61m + 2.0m = 7.61m
Akan tetapi jumlah angka di belakang koma tidak boleh lebih dari satu angka, maka hasil penambahan
7.61m kita bulatkan menjadi 7.6m