Anda di halaman 1dari 6

MODUL MATERI DAN LATIHAN SOAL

BAB II: ZAT DAN WUJUDNYA

A. Massa Jenis
Massa jenis adalah sifat yang bergantung pada kepadatan benda. Kepadatan antara benda yang satu
dengan benda yang lain bisa berbeda-beda, akan tetapi kepadatan tidak dipengaruhi oleh ukuran benda
tersebut. Perhitungan massa jenis bisa kita lakukan dengan persamaan

di mana:
= massa jenis benda (kg/m3)
= = massa benda (kg)

= volume benda (m3)

Terkadang massa jenis juga dinyatakan dalam satuan g/cm3 di mana 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3.

B. Wujud dan Keadaan Zat


Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Setiap zat tersusun dari
partikel-partikel kecil yang kita sebut atom atau molekul. Keadaan partikel-partikel penyusun zat ini
bergantung kepada wujud zat tersebut, apakah zat tersebut berwujud padat, cair, atau gas.

a. Zat Padat
Zat padat memiliki ciri yaitu bentuk dan volumenya tetap selama tidak ada gaya yang mengubah
bentuknya. Bentuk dan volume zat padat tidak bergantung dari wadah atau ruangan di mana zat tersebut
berada. Contoh dari zat padat adalah batu, besi, baja, kayu, arang, dan keramik.

Partikel-partikel penyusun zat padat memiliki jarak antar partikel yang sangat dekat sehingga gerak
partikel-partikel ini sangat terbatas, hal ini disebabkan gaya tarik-menarik antar partikelnya yang kuat.
Susunan partikel-partikel zat padat juga relatif teratur.

b. Zat Cair
Zat cair merupakan zat yang bentuknya berubah-ubah sesuai dengan wadahnya, akan tetapi volume
zat cair relatif tetap. Contoh zat cair adalah air, minyak, dan bensin.

Partikel-partikel penyusun zat cair memiliki jarak antar partikel yang cukup dekat akan tetapi gaya
antar partikelnya tidak begitu kuat sehingga partikel-partikel ini dapat bergerak bebas. Walaupun begitu,
partikel-partikel di dalam zat cair masih saling terikat satu sama lain sehingga volumenya tetap konstan, hanya
bentuknya saja yang berubah menyesuaikan dengan wadahnya.

c. Zat Gas
Gas merupakan zat yang volume dan bentuknya tidak tetap, akan tetapi menyesuaikan dengan wadah
atau ruang di mana gas tersebut berada. Contoh zat gas adalah udara, nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.

Partikel-partikel penyusun gas memiliki jarak antar partikel yang sangat renggang, hal ini disebabkan
karena gaya tarik-menarik antar molekulnya sangat lemah. Patikel-partikel gas dapat bergerak dengan bebas
kesana kemari dan saling bertumbukan satu sama lain.

Tugas: Gambarkanlah secara skematis partikel-partikel yang menyusun zat padat, zat cair, dan gas.
C. Perubahan Wujud Zat
Zat dapat berubah wujud, perubahan wujud zat dapat terjadi dengan memanaskan atau
mendinginkan zat tersebut. Berikut adalah jenis-jenis perubahan wujud benda.

a. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud zat dari cair menjadi padat, proses pembekuan dapat
dilakukan dengan mendinginkan zat cair. Contohnya adalah proses pembekuan air menjadi es. Lawan dari
membeku adalah mencair.

b. Mencair
Mencair atau meleleh adalah proses perubahan wujud zat dari padat menjadi cair, proses pencairan
dapat dilakukan dengan memanaskan zat padat. Contohnya adalah proses pelelehan lilin ketika dibakar.

c. Mengembun
Mengembun adalah proses perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Proses ini dapat dilakukan
dengan mendinginkan gas tersebut atau menaikkan tekanannya. Contoh dari proses pengembunan adalah
timbulnya bintik-bintik air dirumput pada pagi hari. Lawan dari mengembun adalah menguap.

d. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Proses ini dapat dilakukan dengan
memanaskan zat cair atau menurunkan tekanannya. Contoh dari proses penguapan adalah ketika kita
mendidihkan air di panci.

e. Mendeposit
Mendeposit adalah proses perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Contohnya adalah proses
perubahan gas iodium menjadi iodium padat ketika didinginkan. Lawan dari mendeposit adalah menyublim.

f. Menyublim
Menyublim adalah proses perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Contohnya adalah proses
perubahan padatan kapur barus menjadi gas ketika dibiarkan di udara terbuka.

D. Gaya Antarpartikel Zat


Partikel-partikel penyusun zat terdiri dari atom-atom yang tersusun dari elektron yang bermuatan
listrik negatif dan proton yang bermuatan positif. Muatan listrik yang berbeda jenis akan saling tarik-menarik
sedangkan yang sama jenisnya akan saling tolak-menolak.

Ketika gaya tarik-menarik antar muatan-muatan listrik ini lebih besar dari gaya tolak-menolaknya
maka akan timbul gaya tarik-menarik antarpartikel zat. Gaya tarik antara partikel sejenis disebut dengan
kohesi, sedangkan gaya tarik menarik antar partikel tidak sejenis disebut dengan adhesi.

Gaya tarik ini menyebabkan beberapa fenomena antara lain adalah tegangan permukaan, kapilaritas,
meniskus cembung dan cekung.

a. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan timbul akibat kohesi antar partikel-partikel di permukaan zat cair. Kohesi ini
menyebabkan partikel-partikel di permukaan saling terikat satu sama lain sehingga membentuk semacam
selaput tipis yang elastis.
Tegangan permukaan ini menyebabkan nyamuk atau serangga ringan lainnya dapat hinggap di atas
permukaan zat cair. Jika kita menaruh silet di atas permukaan air dengan hati-hati, maka kita bisa dapati silet
akan mengambang di atas permukaan air, hal ini karena silet ditopang oleh selaput yang terbentuk akibat
tegangan permukaan.

b. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler atau pipa dengan
diameter yang kecil. Semakin kecil diameter pipa, semakin besar kenaikan atau penurunan zat cair tersebut.
Contoh kapilaritas adalah naiknya air melalui akar pohon, atau naiknya minyak tanah di dalam sumbu kompor.

Air cenderung naik di dalam pipa kapiler disebabkan adhesi antara dinding pipa dan air lebih besar
dibanding kohesi antar partikel-partikel air, sedangkan raksa cenderung turun di dalam pipa kapiler
disebabkan kohesi antar partikel-partikel raksa lebih besar dibanding adhesi antar dinding pipa dengan raksa.

c. Meniskus
Meniskus adalah melengkungnya permukaan zat cair di dalam tabung atau bejana. Meniskus ada dua
jenis, yaitu meniskus cekung dan meniskus cembung.

Meniskus Cekung adalah meniskus yang


menyebabkan permukaan zat cair
melengkung ke dalam. Hal ini disebabkan
adhesi yang kuat antara partikel di dinding
pipa dengan partikel zat cair.
Meniskus Cembung adalah meniskus yang
menyebabkan permukaan zat cair
melengkung ke luar. Hal ini disebabkan
kohesi yang kuat antara partikel zat cair.
E. Latihan Soal
1. Suatu zat sejenis mempunyai massa jenis 8. Zat yang memiliki bentuk dan volume yang
A. sama relatif tetap adalah
B. tidak sama A. zat padat C. zat asam
C. belum tentu sama B. zat cair D. zat gas
D. tergantung volumenya
9. Berikut ini adalah ciri-ciri zat cair, kecuali
2. Sebuah bejana kuningan massanya 42 A. memiliki bentuk tak tentu
gram. Apabila massa jenis kuningan 8,40 B. memiliki volume tertentu
g/cm3, maka volume kuningan tersebut C. dapat mengalir
adalah D. tidak dapat bercampur dengan zat lain
A. 0,2 cm3 C. 35,28 cm3
C. 5,0 cm3 D. 352,8 cm3 10. Pernyataan yang benar di bawah ini
adalah
3. Sepotong emas yang massa jenisnya 1.930 A. gaya tarik antarpartikel zat padat lebih
kg/m3 mempunyai volume 5 m3. besar dibanding gaya tarik antar partikel
Berapakah massa emas tersebut? zat cair.
A. 386 kg C. 1.935 kg B. gaya tarik antarpartikel zat padat lebih
B. 1.930 kg D. 9.650 kg kecil dibanding gaya tarik antar partikel zat
cair.
4. Sebuah benda massa jenisnya 0,5 g/cm3. C. gaya tarik antarpartikel zat padat sama
Jika volume benda 20 cm3, maka massa dengan gaya tarik antar partikel zat cair.
benda tersebut adalah C. pada zat-zat tertentu gaya tarik
A. 1.000 g C. 100 g antarpartikel zat padat sama dengan gaya
B. 10 g D. 0,1 g tarik antar partikel zat cair.

5. Sebuah balok dari logam bervolume 4 cm3 11. Kohesi paling kuat terjadi pada partikel
dan massanya 32 gram. Berapakah massa zat..
jenis balok ini? A. padat C. gas
A. 8,0 g/cm3 C. 0,8 g/cm3 B. cair D. air
B. 7,0 g/cm3 D. 0,13 g/cm3
12. Gaya tarik-menarik antarpartikel udara
6. Volume zat cair dalam sebuah gelas ukur lebih kecil dibandingkan gaya tarik-
adalah 500 mL. Setelah kelereng dengan menarik antarpartikel zar padat dan zat
massa 50 g dimasukkan ke dalam gelas cair, hal ini karena
ukur, volumenya menjadi 600 mL. Massa A. jarak antarpartikel udara lebih jauh
jenis kelereng itu adalah dibandingkan jarak antarpartikel zat padat
A. 0,05 g/cm3 C. 5 g/cm3 dan zat cair
B. 0,5 g/cm3 D. 50 g/cm3 B. jarak antarpartikel udara lebih pendek
dibandingkan jarak antarpartikel zat padat
7. Sebuah benda bermassa 2 kg memiliki dan zat cair
ukuran panjang 50 cm, lebar 20 cm, dan C. jarak antarpartikel udara sama dengan
tinggi 4 cm. Massa jenis benda tersebut jarak antarpartikel zat padat dan zat cair
adalah D. jarak antarpartikel udara lebih jauh
A. 0,5 g/cm3 C. 1,5 g/cm3 dibandingkan jarak antarpartikel zat padat
3
B. 1 g/cm D. 2 g/cm3 tetapi lebih pendek dari jarak antarpartikel
zat cair
13. Suhu pada saat perubahan wujud zat dari B. pada minyak, letak partikelnya saling
padat menjadi cair disebut berdekatan dan susunannya tidak teratur
A. titik beku C. titik embun C. pada raksa, letak partikelnya saling
B. titik leleh D. titik uap berjauhan dan susunannya teratur
D. pada udara, letak partikelnya saling
14. Faktor yang paling berpengaruh pada berdekatan dan susunannya tidak teratur
perubahan wujud zat adalah
A. ukuran zat 22. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang
B. komposisi penyusun zat tidak sejenis disebut
C. suhu dan tekanan A. tegangan permukaan
D. massa jenis B. kohesi
C. adhesi
15. Suatu zat pada umumnya dapat membeku D. meniskus
pada suhu yang
A. rendah C. tinggi 23. Gaya tarik-menarik antarpartikel sejenis
B. sedang D. hangat disebut
A. tegangan permukaan
16. Perubahan wujud zat dari cair menjadi gas B. kohesi
disebut.. C. adhesi
A. mengembun C. mencair D. meniskus
B. menguap D. membeku
24. Akibat dari kohesi yang lebih kecil
17. Keadaan partikel zat padat dan zat cair dibandingkan dengan adhesi, maka
pada suhu tinggi adalah terbentuklah meniskus
A. partikel saling mendekat A. cembung
B. partikel bergetar lebih cepat B. cekung
C. ikatan kimia antarpartikel semakin kuat C. cekung dan cembung
D. partikel saling bertabrakan D. datar

18. Cairan yang mudah menguap seperti 25. Permukaan air dalam tabung kaca
alkohol memiliki titik didih yang berbentuk cekung. Hal ini terjadi karena
A. tinggi C. sedang A. adhesi air-tabung kaca < kohesi air
B. rendah D. terhingga B. adhesi air-tabung kaca > kohesi air
C. kohesi air-tabung kaca < adhesi air
19. Pada tekanan normal, air murni akan D. kohesi air-tabung kaca > adhesi air
mendidih pada suhu
A. 100oC C. 60oC 26. Peristiwa berikut ini yang merupakan
o
B. 90 C D. 25oC contoh meniskus cembung adalah
A. bensin dalam gelas
20. Perubahan padatan menjadi cairan B. air pada daun talas
disebut C. minyak kelapa dalam gelas
A. mengembun C. mencair D. air dalam bejana berhubungan
B. menyublim D. menguap
27. Seekor serangga dapat hinggap di
21. Pernyataan yang paling tepat tentang letak permukaan air dan tidak tenggelam. Hal ini
partikel-partikel dalam suatu zat adalah akibat adanya gejala
A. pada perak, letak partikelnya saling A. kapiler
berdekatan dan susunannya tidak teratur B. kapilaritas
C. tegangan permukaan
D. adhesi

28. Berikut adalah peristiwa yang


menunjukkan kapilaritas, kecuali..
A. naiknya minyak tanah pada sumbu
kompor
B. naiknya air dari akar ke daun
C. gula yang diaduk dalam air
D. air menggenang yang diserap kain pel

29. Jika bejana berhubungan berpipa kapiler


berikut ini diisi air, maka urutan tingginya
permukaan air dari yang tertinggi ke yang
terendah adalah

A. 1 2 3 4
B. 1 3 2 4
C. 4 3 2 1
D. 4 2 3 1

30. Naiknya air dari akar sampai ke daun


merupakan contoh
A. gaya tekan zat cair
B. gravitasi bumi
C. gerak Brown
D. kapilaritas

Daftar Pustaka
Irawan, Etsa Indra dan Haryanto, Dwi,
2014. 1700 Bank Soal Bimbingan
Pemantaopan IPA-Fisika. Bandung: Yrama
Widya.

Anda mungkin juga menyukai