(Universitas Malahayati)
(Universitas Malahayati)
(Universitas Malahayati)
(Universitas Malahayati)
Pembimbing
Hari / Tanggal
Tempat
I.
PENDAHULUAN
Prodromal skizofrenia merupakan gejala yang dapat berlangsung beberapa
minggu sampai
2.1.
DEFINISI
Prodromal skizofrenia merupakan gejala yang dapat berlangsung beberapa
minggu sampai
Prevalensi (%)
Populasi umum
1,0
Saudara kandung bukan kembar pasien 8,0
skizofrenia
12,0
Anak dengan salah satu orang tua
penderita skizofrenia
12,0
Kembar digizotik pasien skizofrenia
40,0
Anak yang kedua orang tuanya
47,0
menderita skizofrenia
Kembar monozigotik pasien skizofrenia
2.3. ETIOLOGI
a. Hipotesis dopamine
Hipotesis dopamine tentang skizofrenia menyatakan bahwa skizofrenia
tembul akibat aktipitas dopamine nergik yang berlebihan tiori berkembang
berdasarkan dua pengamatan. Pertama, antaganis reseptor doman berkolerasi
dengan kemampauanya sebangai antagonis reseptor dopamine D2. Kedua, obat
meningkatkan dopamine nergik yang bersifat psikotomimetik.4
Dopamine dalam patofisiologi skizofrenia sejalan dengan studi yang
mengukur konsentrasi plasma utama dopamin, asam homovanilat. Studi
melaporkan adanya korelasi positip antara konsentrasi asam homovanilat pra
pengobatan yang tinggi dan dua faktor: keparahan gejala spikotik dan respon
pengobatan terhadap obat psikotik.4
b. Serotonin
Obat antagonis
serotonin-dopamin
(SDA)
(contomya,
klozapin,
penyakit tersebut.4
g. Psikoneuroendokrinologi
Banyak laporan yang menjabarkan adanya perbedaan neuroendokrin
antara kelompok pasien skizofrenia dengan kelompik subjek kontrol. Sebagai
contoh, uji supresi deksametason dilaporkan abnormal pada berbagai
subkelompok pasien skizofrenia, meski nilai prediktif atau praktis uji tersebut
terhadap skizofrenia telah di pertanyakan. Namun, satu laporan yang dilakukan
orang tersebut telah berubah dan tidak lagi berfungsi baik dalam aktivitas
personal, sosial, dan okupasional. Pada stadium ini, pasien dapat mulai
menumbuhkan minat pada ide abstrak, filosofi, ilmu ghaib, atau pertanyaan
religius. Tanda dan gejal prodromal tambahan dapat mencakup perilaku sangat
aneh, afek abnormal, cara bicara tidak biasa, ide bizar, dan pengalaman
perspeptual yang aneh.4
2.5.
bergabung menjadi sindroma klinis sehingga pada akhirnya menjadi salah satu
gangguan psikiatri. Gambaran klinisnya termasuk antara lain: abnormalitas
persepsi dalam bentuk halusinasi, pertimbangan yang kurang baik sehingga
memiliki keyakinan yang salah di luar kewajaran namun dianggap sebagai suatu
kebenaran yang disebut dengan waham, pikiran yang terdistorsi yang dapat dilihat
pada gangguan berbahasa. Untuk kriteria lengkapnya dapat dilihat pada PPDGJIII atau DSM-IV.5
Gambar 1 Perjalanan Prodromal.5
pada penderita. Fase II, fase prodromal. Terlihat pada grafik terjadi penurunan
fungsi tidak lagi 100% karena mulai terdapat hendaya (biasanya fungsi sosial
terlihat lebih dulu). Pada fase ini gejala psikotik belum terlihat dengan jelas atau
belum muncul, namun gejala negatif sudah ada (asosial, afek datar, apatis, abulia,
anhedonia dll). Fase III, fase aktif. Di sini gejala psikotik jelas dan menonjol,
didominasi dengan gejala positif (biasanya waham dan halusinasi) sedangkan
gejala negatif tetap ada tetapi tidak menonjol. Dijumpai pula hendaya pada 4
fungsi (fungsi peran, fungsi sosial, fungsi perawatan diri dan fungsi penggunaan
waktu luang). Pada fase inilah biasanya pasien dibawa ke rumah sakit karena
keluarga beranggapan bahwa keadaan ini membahayakan baik bagi diri penderita
sendiri maupun bagi orang lain di sekitarnya. Yang terakhir adalah fase IV, fase
residual. Pada fase terakhir ini, gejala psikotik tidak menonjol dan gejala positif
ada minimal, sedangkan gejala negatifnya tetap ada. Gejala pada fase residual ini
mirip dengan gejala pada fase prodroma, yaitu sama-sama ada gejala negatif.5
2.6.
PEDOMAN
DIAGNOSIS
GANGGUAN
PSIKOTIK
LIR-
c.
jelas psikotik. 6
Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi. 6
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
a.
gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas).3
Thought echo : isi pikiran diri sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama,
namun kualitasnya berbeda; atau Thought insertion or withdrawal : isi
pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan
Thought broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau
b.
umum mengetahuinya.3
Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar; atau Delusion of influence : waham tentang
dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau Delusion of
passivity : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap sesuatu
kekuatan dari luar. Delusional perception : pengalaman inderawi yang tidak
wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau
c.
mukjizat.3
Halusinasi auditorik : suara halusinasi yang berkomentar secara terus
menerus terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan perihal pasien
diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara). jenis suara
d.
e.
Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun setengah berbentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai ide-ide berlebihan (overvalued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
f.
g.
neologisme.3
Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan
h.
stupor.3
Gejala-gejala "negatif", seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
2.8.
DIAGNOSIS BANDING
Meskipun diagnosis banding utama adalah gangguan psikotik akut dan
skizofrenia, awitancepat psikosis akut dapat menjadi titik diagnostik penting pada
perjalanan penyakit pasien. Dokter harus berfokus pada masa 6 bulan sebelumnya,
melakukan anamnesis detail mengenai fungsi pekerjaan dan sosial, pola awitan,
ada atau tidaknya perubahan mood, penyalahgunaan zat dan alkohol, serta
penyakit lain dan obat-obat yang di resepkan. Yang harus diperhatikan adalah
setiap riwayat keluarga yang mengalami penyakit psikiatri, gangguan mood, atau
1.
Nama generik
Chlorpromazine
Nama dagang
LARGACTIL
(aventis Pharma)
PROMACTIL
(combiphar)
MEPROSETIL
(meprofarm)
CEPEZET
2.
Haloperidole
(mersifarma)
SERENACE
(pfizerpharmacia)
HALDOL
(jansen)
GOVOTIL
(guardian
pharmatama)
LODOMER
Sediaan
Dosis anjuran
Tab 25 mg
100 mg
Tab 100 mg
Tab 100 mg
Tab 100 mg
150-600 mg/h
Tab 0,5 mg
1,5 & 5 mg
Liq 2 mg/ml
Amp 5 mg/ml
Tab 2 mg
Tab 5 mg
Tab 2 mg
Tab 5 mg
Tab 2 mg
Tab 5 mg
Amp 50 mg/ml
5.15mg/h
10
(mersi farma)
HALDOL
DECANOAS
3.
Perphenazine
4.
Fluphenazine
Fluphenazinedecanoate
5.
Levomepromazine
6.
Trifluoperazine
7.
Thioridazie
8.
Sulpiride
9.
Pimozide
(jansen)
TRILAFON
(schering)
ANATENSOL
(b-m-squibb)
MODECATE
(b-m-squibb)
NOZINAN
(aventis pharma)
STELAZINE
(glaxo-smithkline)
MELLERIL
(novantis)
DOGMATIL
FORTE
(delagrange)
ORAP
FORTE
(jansen)
RISPERDAL
(jansen)
NERIPROS
(phatos)
NOPRENIA
10.
Risperidone
Tab 2 mg
4 & 8mg
12.24mg/h
Tab 2,5 mg
5 mg
Vial 25 mg/ml
10-15 mg/h
25 mg/2-4
Tab 25 mg
25.50g/h
Tab 1 mg
5 mg
10-15 mg/h
Tab 50 mg
100 mg
150-600 mg/h
Amp 50 mg/ml
Tab 200 mg
300-600 mg/h
Tab 4 mg
Tab
Tab
Tab
Tab
Tab
Tab
minggu
2.4 mg/h
1,2,3 mg
1,2,3 mg
1,2,3 mg
1,2,3 mg
1,2,3 mg
1,2,3 mg
(novell)
PERSIDAL
(mersifarma)
RIZODAL
(guardian
pharmatama)
ZOFREDA (kalbe
11.
Clozapine
farma)
CLOZARIL
(novartis)
Tab 25 mg
100 mg
25.100mg/h
11
12.
Quetiapine
13.
Olanzapine
SEROQUEL
(astra zenaca)
ZYPREXA
(eli lilly)
Tab 25 mg
100mg
200 mg
Tab 5 mg
10 mg
50.400/h
10-20 mg/h
Pengaturan dosis
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan :
Waktu paru : 12-24 jam (pemberian obat 1-2 kali per hari)
Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari efek
samping (dosis pagi kecil, dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu
mengganggu kualitas hidup pasien.8
Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 23 hari
psikosis)
optimal
setiap 2 minggu
dosis maintenance
diturunkan
dosis
stop.8
Risperidon
Farmakodinamik
Risperidon yang merupakan derivat benzixosazole mempunyai afinitas
Indikasi
12
Kontraindikasi
-
Efek samping
Secara umum risperidon dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping
dokter harus juga mengajarkan pasien dan pengasuh serta keluarga pasien
tentang skizofrenia.10
Perawatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan membantu
mereka menyusun aktivitas harian mereka. Lamanya perawatan rumah sakit
tergantung dari keparahan penyakit pasien dan tersedianya fasilitas pengobatan
rawat jalan. Rencana pengobatan di rumah sakit harus memiliki orientasi
praktis ke arah masalah kehidupan, perawatan diri, kualitas hidup, pekerjaan,
dan hubungan sosial. Perawatan di rumah sakit harus diarahkan untuk
mengikat pasien dengan fasilitas perawatan termasuk keluarga pasien. Pusat
perawatan dan kunjungan keluarga pasien kadang membantu pasien dalam
memperbaiki kualitas hidup.10
Selain anti psikosis, terapi psikososial ada juga terapi lainnya yang
dilakukan di rumah sakit yaitu Elektro Konvulsif Terapi (ECT). Terapi ini
diperkenalkan oleh Ugo cerleti (1887-1963). Mekanisme penyembuhan
penderita dengan terapi ini belum diketahui secara pasti. Alat yang digunakan
adalah alat yang mengeluarkan aliran listrik sinusoid sehingga penderita
menerima aliran listrik yang terputus putus. Tegangan yang digunakan 100-150
Volt dan waktu yang digunakan 2-3 detik.10
Pada pelaksanaan terapi ini dibutuhkan persiapan sebagai berikut :
Frekuensi dilakukannya terapi ini tergantung dari keadaan penderita dapat diberi :
14
Terapi perilaku
Teknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan
sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri
sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal. Perilaku adaptif adalah
didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat ditebus untuk hal-hal yang
diharapkan, seperti hak istimewa dan pas jalan di rumah sakit.4
Dengan demikian, frekuensi perilaku maladaptif atau menyimpang seperti
berbicara lantang, berbicara sendirian di masyarakat, dan postur tubuh aneh
dapat diturunkan.4
Psikoterapi individual
Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi individual dalam
pengobatan skizofrenia telah memberikan data bahwa terapi alah membantu dan
menambah efek terapi farmakologis. Suatu konsep penting di dalam psikoterapi
bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik yang
dialami pasien sebagai aman. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat
dipercayanya ahli terapi, jarak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan
keikhlasan ahli terapi seperti yang diinterpretasikan oleh pasien.4
Hubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan di
dalam pengobatan pasien non-psikotik. Menegakkan hubungan seringkali sulit
dilakukan; pasien skizofrenia seringkali kesepian dan menolak terhadap
keakraban dan kepercayaan dan kemungkinan sikap curiga, cemas, bermusuhan,
atau teregresi jika seseorang mendekati. Pengamatan yang cermat dari jauh dan
rahasia, perintah sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap
kaidah sosial adalah lebih disukai daripada informalitas yang prematur dan
penggunaan nama pertama yang merendahkan diri. Kehangatan atau profesi
15
16
Prognosis Buruk
Onset muda
Tidak ada faktor pencetus
Onset tidak jelas
Riwayat social, seksual dan pekerjaan
gangguan depresi)
Menikah
Riwayat keluarga gangguan mood
System pendukung yang baik
Gejala positif
janda/duda
Riwayat keluarga skizofrenia
Sistem pendukung yang buruk
Gejala negatif
Tanda dan gejala neuroligis
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi dalam tiga tahun
Banyak relaps
Riwayat penyerangan
17
19
Ayah
Jenda muli
68 tahun
Petani
SMA
Kristen
Karo
Akrab
Banyak teman
Ibu
Kapit
65 tahun
Petani
SMA
Kristen
Karo
Akrab
Banyak teman, bertanggung jawab
b. Saudara-saudara OS
OS anak keempat dari tujuh bersaudara.
1. Laki-laki, hubungan dengan OS akrab.
2. Laki-laki, hubungan dengan OS akrab.
3. Laki-laki, hubungan dengan OS akrab.
4. OS
5. Laki-laki, hubungan dengan OS akrab.
6. Perempuan, hubungan dengan OS akrab.
7. Laki-laki, hubungan dengan OS akrab.
8. Riwayat anggota keluarga yang menderita gangguan mental emosional
- Tidak ada
9. Stressor psikososial
- Tidak ada masalah dengan primary support group
- Masalah ekonomi (OS bekerja sebagai petani)
20
10. Riwayat penyakit fisik yang pernah diderita OS yang ada kaitannya dengan
kejiwaan
- Tidak Ada
11. Riwayat bunuh diri
- Tidak ada
12. Riwayat penyalahgunaan zat adiktif
- Tidak ada
Gambaran Umum
a. Penampilan : Seorang laki-laki, sesuai umur, cara berpakaian biasa, sikap
tubuh biasa, kesan dapat mengurus diri.
b. Tingkah laku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif, cara berjalan biasa.
c. Sikap terhadap pemeriksa
: Kooperatif tetapi sedikit berpurapura.
2.
3.
4.
Pembicaraan
a. Isi Pembicaraan
b. Arus pembicaraan
c. Produktivitas
d. Perbendaharaan bahasa
: Relevan.
: Biasa.
: Biasa.
: Cukup.
: Inappropriate.
: Disforik.
c.emosi lain
: Cemas (+)
Pikiran
a. Gangguan bentuk pikiran
- Umum
- Spesifik
Isi pikiran
5.
Mimpi
Fantasi
6.
Persepsi
7.
: Tidak ada.
: Tidak ada.
a. Halusinasi
: Sulit dinilai.
b. Depersonalisasi
: Tidak ada.
Sensorium
a. Alertness
b. Orientasi
- Orientasi waktu
- Orientasi tempat
- Orientasi personal
menemaninya).
c. Konsentrasi
7)
d. Kalkulasi
e. Daya Ingat
- Daya ingat jauh
- Daya ingat agak lama
kemerdekaan)
- Daya ingat baru saja
- Daya ingat segera
135786)
f. Pengetahuan Umum
g. Pikiran abstrak
: Compos mentis.
: Baik (OS tahu hari apa saat diwawancarai).
: Baik (OS tahu sedang berada di RS).
:Baik
(OS
kenal
dengan
yang
: Baik (OS mampu menghitung 100-7-7-7-7: Baik (OS tahu perkalian 3x2)
: Baik (OS ingat nama sekolah waktu SD)
: Baik (OS ingat kapan hari
: Baik (OS ingat sarapan apa tadi pagi)
: Baik (OS ingat bisa mengulangi angka
: Baik (OS tahu nama Presiden RI sekarang)
: Baik (OS tahu beberapa peribahasa) Besar
Insight
tetapi melemparkan kesalahan kepada orang lain, pada faktor eksternal atau
pada faktor organik).
9.
Judgment
a. Sosial
royong di lingkungan).
b. Tes
10.
22
- Terganggu
PEMERIKSAAN MEDIS
1.
b.
c.
Pemeriksaan Interna
a. Status Presents
Vital sign
- Sensorium
- Tekanan darah
- Frekuensi Nadi
- Frekuensi Napas
- Suhu tubuh
- Berat badan
:
:
:
:
Compos mentis
:
100/70 mmHg
76 x / menit
20 x / menit
Afebris
43 kg
Pemeriksaan fisik
- Kepala
- Leher
- Dada
- Abdomen
- Ekstremitas
:
:
:
:
:
Dalam batas normal.
Dalam batas normal.
Dalam batas normal.
Dalam batas normal.
Dalam batas normal.
Pemeriksaan neurologis
d. Pemeriksaan lain
RESUME
Laki-laki usia 44 tahun, sudah menikah, datang dengan istrinya dengan
sebab yang diawali dengan menggigil kemudian demam tinggi. OS melakukan
pemeriksaan laboratorium dan hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pada
leukosit. Gejala demam tak menentu. Saat timbul demam, OS merasa adanya
bisikan dan berlari dengan membawa senjata tajam. Menurut keterangan istri OS,
setelah beberapa menit kemudian OS tersadar. Keluhan tersebut timbul kembali
saat OS di rawat inap di rumah sakit sejak 2 bulan yang lalu. Di konsulkan dari
penyakit dalam.
Dari hasil pemeriksaan psikiatri khusus tampak tingkah laku dan aktivitas
psikomotor normoaktif, cara berjalan biasa, isi pembicaraan relevan, arus
pembicaraan biasa, produktivitas cukup, perbendaharaan baik. Afek inappropriate,
mood disforik, gangguan bentuk pikiran umum RTA (+) terganggu, thought of
23
insertion, konsentrasi baik dan kalkulasi baik, judgment sosial baik, pikiran
abstrak baik, insight III.
DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut
2. Skizoafektif
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
-
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
:
:
:
:
:
PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
- Risperidone 2 mg 2 x tablet / hari / oral
- Trihexifenidyl 2 mg 2 x tablet / hari / oral
- Neurodex 1 x 1 tablet / hari / oral
2. Nonfarmakologi
- Edukasi kepada keluarga dan pasien
PROGNOSIS
Ragu-ragu menuju buruk
IV.
DISKUSI
Telah diperiksa seorang laki-laki usia 45 tahun, sudah menikah, kristen,
24
25
anhedonia dll). Fase III, fase aktif. Di sini gejala psikotik jelas dan menonjol,
didominasi dengan gejala positif (biasanya waham dan halusinasi) sedangkan
gejala negatif tetap ada tetapi tidak menonjol. Dijumpai pula hendaya pada 4
fungsi (fungsi peran, fungsi sosial, fungsi perawatan diri dan fungsi penggunaan
waktu luang). Pada fase inilah biasanya pasien dibawa ke rumah sakit karena
keluarga beranggapan bahwa keadaan ini membahayakan baik bagi diri penderita
sendiri maupun bagi orang lain di sekitarnya. Yang terakhir adalah fase IV, fase
residual. Pada fase terakhir ini, gejala psikotik tidak menonjol dan gejala positif
ada minimal, sedangkan gejala negatifnya tetap ada. Gejala pada fase residual ini
mirip dengan gejala pada fase prodroma, yaitu sama-sama ada gejala negatif.5
Diagnosis banding yaitu gangguan psikotik lir skizofrenia akut karena
pasien ini dijumpai thought of insertion, mood disforik, dan cemas. Namun gejala
pada pasien ini hanya berlangsung dua bulan tapi tidak dijumpai waham atau
halusinasi. Maka tidak dapat ditegakkan skizoafektif dikarenakan tidak dijumpai
waham menetap atau halusinasi.3
Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu secara farmakologi Risperidon dan
Trihexyphenidyl. Risperidon merupakan derivat benzixosazole mempunyai
afinitas yang tinggi terhadap reseptor serotonin (5HT2), dan aktifitas menengah
terhadap reseptor dopamine (D2), alfa 1 dan alfa 2 adrenergik dan reseptor
histamine. Aktifitas psikosis diperkiraan melalui hambatan terhadap reseptor
serotonin dan dopamine. Obat anti-psikosis yang kuat sering menimbulkan
gejala ekstrapiramidal/sindrom Parkinson, tindakan mengatasi dengan tablet
trihexyphenidyl.7
Dan non-farmakologinya yaitu edukasi keluarga, karena terapi ini sangat
berguna pada pasien skizofrenia yang seringkali dipulangkan dalam keadaan
remisi parsial, keluraga dimana pasien skizofrenia kembali seringkali
mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif (setiap
hari). Setelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas didalam
terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya.
Seringkali, anggota keluarga, didalam cara yang jelas mendorong sanak
saudaranya yang terkena skizofrenia untuk melakukan aktivitas teratur terlalu
26
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Darmabrata W, Nurhidayat AW. Psikiatri Forensik. Jakarta : EGC. 2003.
Diunduh:
http://books.google.co.id/book?
id=pOkDFpwj8E4C=PA103&dq=fase+skizofrenia&hl=id&sa=X&ved=0ahU
KwjY74Dx6lvMAhXJOJQKHbOeBncQwUIGJAA
2. Utami KA. Skizofrenia dan Gangguan Skizoafektif. Surakarta. 2012.
Diunduh: Digilib.uns.ac.id>dokumen>download
3. Maslim R. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham. Buku
Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III Edisi ketiga.
Jakarta: PT Nuh Jaya, 2003. Hal: 46,53-54,5.
4. Sadock BJ, Sadock VA. Skizofrenia. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri
Klinis Edisi 2. Jakarta : EGC. 2010. Hal: 147-148, 150-153,160.
5. Hilary.
Skizofrenia.
Diunduh:
https://hil4ry.wordpress.com/2007/10/01/schizophrenia/
6. WHO. Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia Akut. PPDGJ III- ICD 10. 2001.
Hal: 105,128.
7. Sadock BJ, Sadock VA. Gangguan Psikotik Lain. Kaplan & Sadock Buku Ajar
Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta : EGC. 2010. Hal: 170
8. Maslim, R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik edisi 3.
Jakarta : 2002. Hal: 14-21
9. Arozal W, Gan S. Psikotropik. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta:
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2009. Hal:167
10. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri Edisi ketujuh jilid satu.
Jakarta. Hal: 709,724
11. Agusjati.
Skizofrenia.
2008.
diunduh:
http://agusjati.blogspot.co.id/2008/02/skizofrenia.html?m.id
28