Suatu cacat kristal pada persentase tertentu akan memiliki energi bebas yang lebih
rendah dibandingkan energi bebasnya tanpa adanya cacat Kristal.
Penjelasan:
Saat kristal ionik sempurna mengalami suatu cacat, maka diperlukan sejumlah
energi sehingga terjadi kenaikkan entalpi kristal (DH > 0). Apabila persentase
cacat kristal semakin besar maka harga entalpi kristal semakin besar.
Cacat kristal akan mengakibatkan terjadinya kenaikan entropi kristal (DS > 0)
secara cepat sampai pada persentase cacat tertentu. Pada waktu terjadi
kenaikkan persentase cacat berikutnya, kenaikkan entropi kristal relatif kecil.
Hal ini menyebabkan harga TDS kristal turun secara cepat pada perubahan
kristal sempurna menjadi cacat kristal dengan persentase tertentu (diikuti
dengan perubahan harga TDS secara lambat dengan naiknya persentase cacat
kristal). Hubungan antara perubahan entalpi, entropi dan energi bebas kristal
2) Sisipan atau Interstitial (apabila terdapat atom lain yang dapat masuk kedalam
struktur kristal).
3) Cacat frenkel (apabila ion dapat pindah pada tempat sisipan yang awalnya berasal
dari kisi tersebut).
Keterangan:
Kation dapat bergerak yang dimana ukuran kation yang lebih kecil daripada anion dan
dapat dengan mudah masuk ke dalam ruang kosong dalam kisi. Sehingga pada kristal
AgCl, ion Ag+ menempati posisi interstisial meninggalkan kekosongan atau lubang
pada letak semula.
Cacat Garis :Terjadi karena diskontinuitas pada struktural sepanjang lintasan pada
kristal. Cacat garis memiliki satu baris atom-atom yang terdapat dalam suatu kristal
yang tidak berada pada posisi yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena sisipan pada
bidang atom yang lainnya dalam suatu struktur kristal. Pada dislokasi yang memiliki
bentuk pir (spiral) yang memiliki garis cacat.
Cacat Volume : Terjadi karena adanya perlakuan deformasi, pemanasan, dan iradiasi.
Pada dasarnya, energi yang mendominasi dapat berasal dari ennergi permukaan.
Iradiasi dapat menghasilkan interstitial dan kekosongan yang melebihi konsentrasi
setimbang. Dua hal yang dihasilkan tersebut dapat melebur menjadi satu dan
membentuk loop dislokasi dan loop interstitial akan dapat membentuk struktur
dislokasi yang baru.
Cacat Bidang : Terjadi pada bahan polikristal yaitu bahan yang merupakan zat padat
yang tersusun dari kristal-kristal kecil yang disebut dengan butiran. Setiap butiran
atom terususun pada arah tertentu. Cacat batas butir juga dapat diartikan yaitu pada
daerah antar butiran akan terjadi perbedaan arah keteraturan atom dan akan
menimbulkan cacat pada daerah batas antar butiran.
4. Bagaimana cara menganalisis kekristalan (kristalinitas) suatu senyawa padatan
dengan menggunakan dfraksi sinar X (X-ray diffraction)
Difraksi sinar x salah satu cara untuk mengetahui sifat - sifat bahan adalah dengan
melihat susunan partikelnya dikarenakan sinar x adalah gelombang elektomagnet yang
memiliki panjang gelombang lebih pendek dibanding cahaya. Metode yang sering
digunakan untuk menganalisa struktur kristal adalah metode Scherrer.
Pada metode ini ukuran kristalin dapat ditentukan karena pelebaran puncak difraksi
sinar-x yang terbentuk. Prinsip metode Scherrer yaitu semakin kecil ukuran kritalinitas
maka semakin lebar puncak difraksi yang dapat mucul. Kristal yang berukuran besar
yang menghasilkan puncak difraksi yang sangat lebar.
Strukutur kristal yang amorf memunculkan puncak difraksi yang lebar dan tumpul.
Struktur kristal yang padat/sejati memunculkan puncak difraksi yang tajam dan
runcing.
Contoh difraktogram XRD:
Kristalinit
as tinggi
Kristalinit
as
krist
Amor
5. Bagaimana cara menentukan energi kisi dari kisi kristal ionik menurut siklus BornHarber, beri contoh!
Jawab:
Energi kisi dari kristal ionik dapat ditemukan dengan menerapkan hukum Hess. Diambil
contoh yaitu NaCl.
Perubahan entalpi dari reaksi pembentukan secara langsung. Perubahan entalpi dari
pembentukan secara langsung untuk sodium klorida dari logam natrium dan klorin ialah
411 kJ.
Perubahan entalpi dengan langkah tidak langsung. Perubahan entalpi secara langsung dari
keadaan NaCl adalah sama dengan perubahan entalpi pada kelima tahap dari pembentukan
NaCl dapat tercapai.
Langkah 1.
Perubahan logam natrium menjadi atom gas (sublimasi)
Langkah 2.
Disosiasi molekul klorin menjadi atom klorin. Entalpi disosiasi adalah121 kj per mol
klorin
Langkah 3.
Perubahan dari natrium dalam bentuk gas menjadi ion natrium dengan kehilangan
electron. Entalpi ionisasi adalah energy ionisasi, 495 kJ/per mol atom natrium.
Langkah 4.
Atom klorin membutuhkan elektron untuk menghasilkan ion klorida. Energi yang
dilepaskan adalah afinitas elektron klorine sebesar-348 kJ.
Langkah 5.
Natrium dan ion klorida bereaksi dan membentuk kisi kristal. Energi yang dilepaskan
dalam proses ini merupakan negative dalam energi kisi.
Energi kisi dapat dihitung dengan menyamakan entalpi pembentukan NaCl yaitu sebesar
-411 kJ dengan jumlah dari perubahan entalpi untuk lima langkah.
yaitu
ketidaksempurnaan
berdimensi
no
(ketidaksempurnaan
titik),