Anda di halaman 1dari 6

3. a. Bagaimana hubungan besarnya energi bebas dengan kerusakan suatu kristal?

Suatu cacat kristal pada persentase tertentu akan memiliki energi bebas yang lebih
rendah dibandingkan energi bebasnya tanpa adanya cacat Kristal.
Penjelasan:

Saat kristal ionik sempurna mengalami suatu cacat, maka diperlukan sejumlah
energi sehingga terjadi kenaikkan entalpi kristal (DH > 0). Apabila persentase

cacat kristal semakin besar maka harga entalpi kristal semakin besar.
Cacat kristal akan mengakibatkan terjadinya kenaikan entropi kristal (DS > 0)
secara cepat sampai pada persentase cacat tertentu. Pada waktu terjadi
kenaikkan persentase cacat berikutnya, kenaikkan entropi kristal relatif kecil.
Hal ini menyebabkan harga TDS kristal turun secara cepat pada perubahan
kristal sempurna menjadi cacat kristal dengan persentase tertentu (diikuti
dengan perubahan harga TDS secara lambat dengan naiknya persentase cacat
kristal). Hubungan antara perubahan entalpi, entropi dan energi bebas kristal

dinyatakan dengan persamaan DG = DH TDS.


Perubahan harga DH dan TDS menyebabkan terjadinya penurunan energi
bebas kristal (DG < 0) sampai kristal memiliki cacat dengan persentase
tertentu, kemudian diikuti dengan kenaikkan energi bebas Kristal (DG > 0)
dengan bertambahnya persentase cacat berikutnya. Adanya kecenderungan
semua sistem kimia untuk berada pada tingkat energi bebas yang minimal,
mengakibatkan semua kristal didunia selalu dalam keadaan cacat dengan
persentase tertentu agar energi bebasnya berada pada tingkat minimal.

b. Sebutkan faktor kerusakan kristal?


1) Adanya atom yang hilang atau terdapat sisipan atom lain dalam kisi. (misalnya
kekosongan) yaitu dalam cacat titik.
2) Adanya atom yang berada pada posisi yang menyimpang atau dislokasi.
3) Penekanan atau penumpukan diantara tempat kisi yang teratur (Interstitial).
4) Terjadinya kekosongan pasangan ion yaitu pada cacat frenkel.
Hal ini dapat disebabkan oleh:
1. Suhu
2. Listrik

3. Pabrikan (Getaran dan Tekanan)


4. Inklusi benda asing
c. Jelaskan bagaimana proses terjadinya penyimpangan (kerusakan kisi/lattice deffect)
dalam struktur kristal
Cacat titik : Ketidak sempurnaan kristal yang disebabkan penyimpangan satu atom
atau banyak atom dalam suatu kristal.
Penyebabnya :
Tumpukan atom tidak sempurna selama proses kristalisasi.
Akibat vibrasi atom pada saat penurunan suhu.
Jenis Proses :
1) Kekosongan (apabila suatu atom berpindah dari lokasi kisinya ke lokasi atomik
terdekat yang dapat menampungnya, sehingga atom seakan-akan akan tidak ada).

2) Sisipan atau Interstitial (apabila terdapat atom lain yang dapat masuk kedalam
struktur kristal).

3) Cacat frenkel (apabila ion dapat pindah pada tempat sisipan yang awalnya berasal
dari kisi tersebut).

Keterangan:
Kation dapat bergerak yang dimana ukuran kation yang lebih kecil daripada anion dan
dapat dengan mudah masuk ke dalam ruang kosong dalam kisi. Sehingga pada kristal
AgCl, ion Ag+ menempati posisi interstisial meninggalkan kekosongan atau lubang
pada letak semula.

Cacat Garis :Terjadi karena diskontinuitas pada struktural sepanjang lintasan pada
kristal. Cacat garis memiliki satu baris atom-atom yang terdapat dalam suatu kristal
yang tidak berada pada posisi yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena sisipan pada
bidang atom yang lainnya dalam suatu struktur kristal. Pada dislokasi yang memiliki
bentuk pir (spiral) yang memiliki garis cacat.
Cacat Volume : Terjadi karena adanya perlakuan deformasi, pemanasan, dan iradiasi.
Pada dasarnya, energi yang mendominasi dapat berasal dari ennergi permukaan.
Iradiasi dapat menghasilkan interstitial dan kekosongan yang melebihi konsentrasi
setimbang. Dua hal yang dihasilkan tersebut dapat melebur menjadi satu dan
membentuk loop dislokasi dan loop interstitial akan dapat membentuk struktur
dislokasi yang baru.
Cacat Bidang : Terjadi pada bahan polikristal yaitu bahan yang merupakan zat padat
yang tersusun dari kristal-kristal kecil yang disebut dengan butiran. Setiap butiran
atom terususun pada arah tertentu. Cacat batas butir juga dapat diartikan yaitu pada
daerah antar butiran akan terjadi perbedaan arah keteraturan atom dan akan
menimbulkan cacat pada daerah batas antar butiran.
4. Bagaimana cara menganalisis kekristalan (kristalinitas) suatu senyawa padatan
dengan menggunakan dfraksi sinar X (X-ray diffraction)
Difraksi sinar x salah satu cara untuk mengetahui sifat - sifat bahan adalah dengan
melihat susunan partikelnya dikarenakan sinar x adalah gelombang elektomagnet yang
memiliki panjang gelombang lebih pendek dibanding cahaya. Metode yang sering
digunakan untuk menganalisa struktur kristal adalah metode Scherrer.

Keterangan: Seberkas sinar-X yang mengenai kristal, akan terbentuk sejumlah


bayangan dengan intensitas yang berbeda.

Pada metode ini ukuran kristalin dapat ditentukan karena pelebaran puncak difraksi
sinar-x yang terbentuk. Prinsip metode Scherrer yaitu semakin kecil ukuran kritalinitas
maka semakin lebar puncak difraksi yang dapat mucul. Kristal yang berukuran besar
yang menghasilkan puncak difraksi yang sangat lebar.
Strukutur kristal yang amorf memunculkan puncak difraksi yang lebar dan tumpul.
Struktur kristal yang padat/sejati memunculkan puncak difraksi yang tajam dan
runcing.
Contoh difraktogram XRD:

Kristalinit
as tinggi

Kristalinit
as

krist

Amor

5. Bagaimana cara menentukan energi kisi dari kisi kristal ionik menurut siklus BornHarber, beri contoh!
Jawab:
Energi kisi dari kristal ionik dapat ditemukan dengan menerapkan hukum Hess. Diambil
contoh yaitu NaCl.

Perubahan entalpi dari reaksi pembentukan secara langsung. Perubahan entalpi dari
pembentukan secara langsung untuk sodium klorida dari logam natrium dan klorin ialah
411 kJ.
Perubahan entalpi dengan langkah tidak langsung. Perubahan entalpi secara langsung dari
keadaan NaCl adalah sama dengan perubahan entalpi pada kelima tahap dari pembentukan
NaCl dapat tercapai.
Langkah 1.
Perubahan logam natrium menjadi atom gas (sublimasi)

Langkah 2.
Disosiasi molekul klorin menjadi atom klorin. Entalpi disosiasi adalah121 kj per mol
klorin
Langkah 3.
Perubahan dari natrium dalam bentuk gas menjadi ion natrium dengan kehilangan
electron. Entalpi ionisasi adalah energy ionisasi, 495 kJ/per mol atom natrium.
Langkah 4.
Atom klorin membutuhkan elektron untuk menghasilkan ion klorida. Energi yang
dilepaskan adalah afinitas elektron klorine sebesar-348 kJ.
Langkah 5.
Natrium dan ion klorida bereaksi dan membentuk kisi kristal. Energi yang dilepaskan
dalam proses ini merupakan negative dalam energi kisi.
Energi kisi dapat dihitung dengan menyamakan entalpi pembentukan NaCl yaitu sebesar
-411 kJ dengan jumlah dari perubahan entalpi untuk lima langkah.

Dengan memecahkan persamaan ini kita mendapatkan


Energy kisi = +787 kJ/mol-1

6. Bagaimana mengidentifikasi adanya cacat suatu kristal ?


Jawab:
Cacat kristal terjadi karena adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun akibat dari luar.
Cacat kristal yang paling sederhana dapat diidentifikasi apabila kristal tersebut kehilangan
atom pada posisi tertentu. Cacat kristal jenis ini disebut dengan cacat kristal Schottky.cacat
kristal dapat menyebabkan perubahan sifat diantaranya adalah sifat mekanik dan sifat
listrik. Cacat kristal atau ketidaksempurnaan paa kristal dapat diklasifikasikan secara
geometris,

yaitu

ketidaksempurnaan

berdimensi

no

(ketidaksempurnaan

titik),

ketidaksempurnaan berdimensi satu (ketidaksempurnaan garis), dan ketidaksempurnaa


berdimensi dua (ketidaksempurnaan bidang).

Anda mungkin juga menyukai