Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul "Potensiometri" dibuat guna
memahami materi tentang potensiometr. Tak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah Kimia Analitik, Bapak Septian Karyana, M.Si
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami bagaimana metode
analisis elektrokimia potensiometri dan kegunaannya.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER

KATA

PENGANTAR

. 1
DAFTAR

ISI

2
PENGERTIAN

POTENSIOMETRI

. 3
PENDAHULUAN
.. 3
PEMBAHASAN
.
3
TITRASI

POTENSIOMETRI

.. 9
PERTANYAAN

11
KESIMPULAN

.. 14

DAFTAR

PUSTAKA

15

POTENSIOMETRI
A.

Pendahuluan
Sebagian besar metode analitik didasari pada sifat-sifat elektrokimia
larutan . Teknik analisis elektrokimia merupakan salah satu analisis
instrumental, disamping teknik analisis spektroskopi. Sistem pengukuran
dalam analisis elektrokimia didasarkan pada signal-signal listrik yang timbul
sebagai hasil interaksi antara materi dengan listrik baik berupa potensial
maupun hantaran listrik.Beragam teknik analisis elektrokimia telah banyak
dipakai dalam laboratorium sebagai alat-alat instrumen dasar. Berbagai

metode

elektroanalitik

adalah

potensiometri,volltametri,Coulometri,Konduktometri,dan lain-lain.
B.

Pembahasan
sel elektrokimia dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Sel

volta(energy

kimia

menjadi

energy

listrik),contohnya:

potensiometri
2. Sel elektrolisis(energy listrik menjadi energy kimia), contohnya:
elektrogravimetri
Potensiometri

adalah

metode,sedangkan

alat

yang

digunakan

untuk

mengukur potensiometri adalah potensiometer.


Alat untuk mengukur untuk mengukur potensiometri ada 2 yaitu:
1. Ph(Buffer Ph) biasnya digunakan pada reaksi asam basa ,dengan
menggunakan elektroda gelas kombinasi.
2. Beda potensial(volt/Mv) biasanya digunakan pada reaksi redoks,
dengan menggunakan elektroda logam Pt.
Prinsip dasar titrasi potensiometri adalah terjadinya lonjakan harga Ph atau
beda potensial selama berlangsungnya titrasi akibat penambahan penitrasi.
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda
potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Metode potensiometri digunakan
untuk

menentukan konsentrasi suatu ion (ion selective electrode), pH suatu

larutan, dan menentukan titik akhir titrasi.


Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri adalah :
1.
2.
3.

elektrode pembanding (refference electrode)


elektroda indikator ( indicator electrode )
alat pengukur potensial.

Komponen-komponen tersebut disusun membentuk suatu sel potensiometri


seperti gambar berikut ,

Dari gambar dapat dilihat bahwa sel potensiometri disusun dari dua
setengah sel yang dihubungkan dengan jembatan garam yang

berfungsi

penyeimbangkan muatan larutan pada masing-masing setengah sel, selain


itu juga berfungsi sebagai penghubung antara dua setengah sel tersebut.
Masing-masing setengah sel terdapat elektroda yang

tercelup dalam

larutan

oleh

elektrolit

elektrodanya.
terjadinya

untuk

Pemisahan

reaksi

redoks

ditentukan
elektrode
spontan

konsentrasinya

ini
dari

diperlukan

untuk

laruan-larutan

potensial
mencegah

elektrolit

yang

digunakan dalam sel potensiometri.


Potensiometri digunakan sebagai salah satu metode untuk
mengukur
konsentrasi suatu larutan, dalam hal ini hubungan antara potensial sel dan
konsentrasi dapat dijelaskan melalaui persamaan Nerst

E = Eo

RT
nF

ln Q

Dimana :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas

F : konstanta faraday
Q : reaksi quosien.

T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
Jika temperatur dalam laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log,
maka diperoleh persamaan berikut
5

E = Eo 0,05916 log Q
n
Dimana E dinyatakan dalam satuan volt Mengingat bahwa potensial dari sel
elektrokimia potensiometri adalah
Ecell = Ec Ea
Elemen-elemen yang diperlukan dalam potensiometri antara lain
adalah elektroda pembanding ( acuan ),elektroda Indikator,Jembatan garam
dan larutan yang dianalisis.
Elektroda pembanding
Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu
elektrode dengan harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan, dan
sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang diselidiki.
Suatu elektrode yang memenuhi persyaratan diatas disebut elektrode
pembanding (refference electrode ). Ada dua jenis elektrode pembanding akan
diuraikan berikut ini.
1.

Elektroda pembanding primer


Contoh dari elektroda jenis ini adalah elektroda hidrogen standart.Elektroda
ini terbuat dari platina hitam

agar penyerapan gas hidrogen pada

permukaan elektroda dapat terjadi secara maksimal, sehingga reaksi


H2 <====> 2 H+ +

2e

Dapat berlangsung dengan cepat dan reversible. Potensial setengah sel dari
elektroda pembanding primer adalah nol volt.
Elektroda standart hidrogen jarang digunakan dalam proses analisis, tetapi
hal ini penting karena elektroda standart yang digunakan untuk menentukan
standart potensial sel pada standart setengah sel elektrokimia.
2.

Elektroda pembanding sekunder


6

Elektroda standart sekunder adalal elektroda yang sering digunakan dan


banyak terdapat di pasar,karena penggunaannya yang lebih praktis. Ada
dua macam elektroda standart sekunder yaitu elektroda kalomel dan
elektroda perak/perak klorida.
a.

Elektroda kalomel
Elektroda ini terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang 10cm
dan garis tengah 0,5-1 cm yang dicelupkan ke dalam air raksa yang
kontak dengan lapisan pasta Hg/HgCl2 yang terdapat pada tabung bagian
dalam yang berisi campuran Hg, Hg2Cl2 dan KCl jenuh dan dihubungkan

b.

dengan larutan KCl jenuh melalui lubang kecil.


Elektroda perak
Elektroda pembanding yang mirip dengan elektroda calomel,terdiri dari
suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI yang dijenuhkan
dengan AgCI. Jika dibandingkan dengan elektroda kalomel, elektroda perak
lebih unggul dalam temperatur yang tinggi. Namun, elektroda perak/perak
klorida

mempunyai

membentuk

kecenderungan

kompleks

perak

untuk

yang tidak

bereaksi
larut

yang

dengan

larutan

memungkinkan

menyumbat jembatan garam yang menghubungkan larutan dan elektroda.


Elektroda indikator
Elektroda indikator dibagi menjadi dua kategori, yaitu : elektroda logam
dan elektroda membran. Elektroda logam dapat dikelompokkan ke dalam
elektroda jenis pertama (first kind), elektroda jenis kedua(second kind),elektroda
jenis ketiga(third kind)
1.

Elektroda logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika
elektroda dan larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam yaitu
elektroda logam jenis pertama, elektroda logam jenis kedua, dan elektroda

logam jenis ketiga.


a.
Elektroda jenis pertama
Elektroda jenis pertama adalah elektroda yang langsung berkeseimbangan
dengan kation yang berasal dari logam tersebut .Contoh,elektroda tembaga.
Cu2+ + 2e <==> Cu(s)
7

b.

Elektroda jenis kedua


Elektroda jenis kedua adalah elektroda yang harga potensialnya bergantung
pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion yang berasal dari elektroda
endapan suatu ion kompleks yang stabil.contoh elektroda perak untuk halida,
reaksinya dapat ditulis,
AgCl(s) <==> Ag(s) + Cl

c.

Elektroda jenis ketiga


Elektroda jenis ketiga adalah elektroda logam yang harga potensialnya
bergantung pada konsentrasi ion logam lain.
Contoh, elektroda Hg dapatdigunakan untuk menentukan konsentrasi Ca2+ , Zn2+
,atau Cd2+ yang terdapat dalam larutan.

2.

Elektroda membran
Elektroda

membran

telah

digunakan

dan

dikembangakan

cukup

luas,karena dapat menentukan ion tertentu. Elektroda membran biasa


disebut

dengan

elektroda

membran juga

selektif

ion

(ion selective electrode).Elektroda

digunakan untuk penentuan pH dengan mengukur

perbedaan potensial antara larutan pembanding yang keasamannya tetap


dan larutan yang dianalisis.Elektroda membran dibagi empat macam yaitu
elektroda membran kaca,elektroda membran cairan, elektroda padatan dan
elektroda penunjuk gas.
a.

Elektroda membran kaca


Kualitas paling bagus yang dijual dipasaran untuk elektroda membran kaca
terbuat dari Corning 015, sebuah kaca yang terdiri dari 22% Na 20, 6%
CaO,dan 72% SiO. Ketika dicelupkan ke dalam larutan berair, maka pada
bagian luar dari membran akan terhidrat sampai 10nm sampai beberapa
jam. Hasil hidrasi dari membran menghasilkan muatan negatif,

hal ini

merupakan bagian dari fungsi kerja membran silika. Ion natrium, yang
mampu

bergerak

penghitung. Ion

menembus

lapisan

hidrat

berfungsi

sebagai

ion

hidrogen dari larutan berdifusi kedalam membran dan

membentuk ikatan yang lebih kuat dengan membran sehingga mampu


8

menggeser keberadaan ion Na+

yang mengakibatkan konsentrasiion H +

meningkat pada membran .


Elektroda membran kaca sering dijual dalam bentuk kombinasi antara
indikator dan elektroda pembanding. Penggunaan satu elektroda sangat
bermanfaat untuk pengukuran pH.
Kelebihan elektroda kaca :
1. Larutan uji tidak terkontaminasi
2. Zat-zat yang tidak mudah teroksidasi & tereduksi tidak berinteferensi
3. Elektroda ini bisa dibuat cukup kecil untuk disisipkan dalam volume
larutan yang sangat kecil.
4. Tidak ada permukaan katalitis yang kehilangan aktivitasnya oleh
kontaminasi seperti platina pada elektroda hidrogen.
Kelemahan elektroda kaca yaitu Pada kondisi pH yang sangat tinggi (misal
NaOH 0,1M dengan pH = 13) berakibat :
1. spesifisitas untuk H+ hilang
2. Ketergatungan tegangan pH berkurang
3. Potensial menjadi tergantung pada aNa+
b.

Elektroda membran padat


Elektroda ini menggunakan polikristal yang terdiri dari satuan kristal garam
anorganik. Elektroda selektif ion polikristal ini dibentuk dari pelet tipis Ag 2S
atau campuran dari Ag2S dan garam perak atau logam sulfida.

c. Elektroda membran cair


Elektroda membran cair adalah suatu fasa cair spesifik yang dibatasi oleh
suatu dinding yang berpori inert. Cairan spesifik tersebut terdiri atas
senyawa organik dengan berat molekul yang tinggi,tidak larut dalam air dan
memiliki struktur yang memungkinkan terjadinya pertukaran ion antara ion
bebas dalam larutan yang diukur dengan ion-ion yang terletak pada pusat
kedudukan molekul cairan spesifik tersebut contoh: Na+ , K ,Ca2+ , Pb2+
d. Elektroda penunjuk gas
Elektroda ini dirancang untuk mendeteksi konsentrasi gas yang terlarut
dalam larutan.

Titrasi Potensiometri
Proses
elektroda

titrasi

indikator

potensiometri

dan

elektroda

dapat

dilakukan

pembanding

yang

dengan

bantuan

sesuai.

Dengan

demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan menggambarkan grafik


potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyai kenaikan
yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari grafik itu dapat diperkirakan titik
akhir titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang
cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh
atau bila daerah kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan
titik akhir titrasi dengan indikator .Titik akhir dalam titrasi potensiometri
dapat dideteksi dengan menetapkan volume pada mana terjadi perubahan
potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran.
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri
yaitu reaksi pembentukan kompleks ,reaksi netralisasi dan pengendapan dan
reaksi redoks. Pada reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan,
endapan yang terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan.
Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat
dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada titrasi asam basa dapat
diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas.
Contoh grafik titrasi potensiometri :
a. Grafik antara Ph vs volume

10

b. Grafik turunan I (Ph/v)

c. Grafik turunan II (2 PH/V2 )

11

PERTANYAAN:
1. ARDY
Apa Kelebihan dan kekurangan metode potensiometri?
Jawaban : a. Elektroda Calomel
Kelebihannya: Adanya konsentrasi Cl- sehingga potensial
elektroda tetap konstan bahkan jika KCl sebagian menguap
kerugiannya: kelarutan KCl sensitif terhadap perubahan
suhu.

Pada

suhu

yang

lebih

tinggi

konsentrasi

Cl

meningkat, dan menurunkan potensial elektroda


Tidak dapat digunakan pada temperatur di atas 80oC
b. Elektroda Ag/AgCl
Kelebihannya: Digunakan pada temperatur tinggi
kerugiannya: Lebih cenderung bereaksi dengan larutan
untuk membentuk kompleks perak tidak mudah larut yang
dapat mengganggu jembatan garam antara elektroda dan
larutan
c. Elektroda hidrogen standar (SHE)
elektroda referensi berdasarkan pada reduksi H +(aq) menjadi
H2(g) pada elektroda Pt.
2. Afif
Apa artinya interferensi dalam kata elektroda kaca terinferensi?
Jawaban : Interferensi secara umum didefinisikan sebagai gangguan
yang menyebabkan hasil analisis menyimpang dari hasil yang
sebenarnya (true value). Interferensi menyebabkan nilai yang
terukur lebih besar atau lebih kecil dari pada nilai yang sebenarnya.
Bila nilai yang terukur lebih besar dikatakan terjadi interferensi
positif. Sebaliknya bila yang terukur lebih kecil dikatakan terjadi
interferensi
merugikan

negatif.
kedua

Terjadinya

belak

pihak

interferensi
yaitu

pihak

tersebut
industri

dapat
maupun

masyarakat pengguna lingkungan.


Bila dilihat dari penyebabnya, dikenal dua jenis interferensi yaitu :
a. Interferensi Spektra
12

Interferensi Spektra disebabkan oleh karena tumpang tindih (overlap) dari


garis
garis resonansi unsur yang diemisikan, karena unsur memiliki garis spektra
pada berbagai panjang gelombang. Gangguan spektra ini dapat diatasi
dengan meningkatkan resulusi dg prisma dan filter, atau dg teknik
pemisahan baik pengendapan atau ektraksi pelarut.
b. Interferensi Kimia
Terjadinya interferensi kimia disebabkan karena :
1) Terbentuknya senyawa yang stabil
Terbentuknya

senyawa

sempurna,karena
gangguan

ini

yang

molekulnya
dapat

stabil
sulit

diatasi

menyebabkan

diuraikan
dengan

menjadi

peruraian
atomnya.

meningkatkan

tidak
Jenis

temperatur

nyala,menggunakan zat pembebas (releasing agent) dan ekstraksi.


2) Ionisasi atom atom gas dalam keadaan dasar
Terjadinya proses ionisasi terhadap analit sangat tidak diharapkan karena
akan mengurangi emisi garis spektra. Gangguan ini dapat diatasi
dengan menggunakan temperatur nyala yang lebih rendah atau
dengan

menambahkan

zat

penekan

ionisasi

atau

ionisation

supessant
3. Siva
Apa kegunaan dari potensiometri?
Jawaban : menetapkan tetapan kesetimbangan ,pemantauan yang
kontinu dan tidak diawasi untuk sampel-sampel ion lain

13

KESIMPULAN
Potensiometri adalah satu cara elektrokimia untuk analisa ion secara
kuantitatif berdasarkan pengukuran potensial dari elektroda yang peka
terhadap

ion

yang

bersangkutan.

Potensiometri

digunakan

untuk

menentukan konsentrasi
Suatu ion,pH larutan , dan titik akhir titrasi. Potensiometri digunakan
sebagai salah satu metode untuk mengukur konsentrasi suatu larutan,yang
dijelaskan melalaui persamaan Nerst .
Elemen

yang

digunakan

dalam

potensiometri

adalah

Elektroda

pembanding,elektroda Indikator,Jembatan garam dan larutan yang dianalisis.


Elektroda pembanding dibagi menjadi dua ,yaitu elektroda pembanding
primer dan elektroda pembanding skunder ( elektroda kalomel dan elektroda
perak ).
Elektroda Indikator dibagi menjadi dua yaitu elektroda Logam dan elektroda
membran.elektroda Logam

terdiri dari tiga macam,antara lain

elektroda

jenis pertama ,kedua dan ketiga .sedangkan elektroda membran dibagi


menjadi

elektroda

membran

kaca,elektroda

membran

padat,elektroda

membran cair dan elektroda membran gas.


Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda
indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Cara potensiometri ini
bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir
titrasi .

14

DAFTAR PUSTAKA
1. Atika,dkk.2011.proyek

makalah

potensiometri.

http://www.scribd.com.

Januari,2011
2. Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
3. Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia

Analitik.

Penerbit

Universitas

Indonesia. Jakarta.
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Penerbit UI Press. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai