Di Susun Oleh :
MAMUNAH
24.13.0474
Di Susun Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan dan disetujui Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. E Dengan
Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah Di Dukuh Keputren RT 03, Desa Pleret
Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul Yogyakarta sebagai laporan tugas individu
pada stase Keperawatan Komunitas Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Surya
Global Yogyakarta 2016.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing
masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 2003). Keluarga adalah
satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional dan mengembangkan dalam interelasi social, peran dan tugas
(Spredley, 1996 dalam Murwani, 2011).
Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (2002), keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling bergantung.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
beberapa individu yang tinggal dalam sebuah keluarga yang mempunyai ikatan
perkawinan, ada hubungan keluarga, sanak famili, maupun adopsi yang hidup
bersama sesuai dengan tujuan keluarga tersebut.
B. STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga terdiri atas:
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis
keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis
keturunan ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah dari istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
dari suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga
karena adanya hubungan dengan suami istri.
C. PERAN KELUARGA
1. Peran ayah : pencari nafkah, pendidik, pelindung, rasa aman, sebagai kepala
keluarga, dan anggota masyarakat
keceriaan,
kehangatan
dan
penuh
semangat
bagi
anggotanya
7. Fungsi agama (religius): keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai
agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar
E. TIPE KELUARGA (SECARA TRADISIONAL)
1. Keluarga inti (Nuclear Family) terdiri dari: ayah , ibu dan anaknya dari
keturunannya atau adopsi
2. Keluarga besar (Extended Family) keluarga inti dan anggota keluarga lain
yang masih ada hubungan darah. (kakek, nenek , paman, bibi)
F. PERAN PERAWAT KELUARGA
Dalam meningkatkan kemampuan perawat menyelesaikan masalah kesehatan,
perawat dapat berperan dalam keperawatan keluarga sebagai:
1. Pemantau kesehatan (Health Monitor).
Perawat membantu keluarga mengenali penyimpangan kesehatan dengan
menganalisis data secara objektif serta membuat keluarga sadar tentang akibat
masalah tersebut terhadap perkembangan anggota keluarga.
2. Pemberi asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit.
anak-anak,
termasuk
meningkatkan
prestasi
belajar
mengelompokan,
menyusun
dan
mengurutkan.
3) Kombinasi: mulai mencoba belajar dengan angka dan huruf sesuai
dengan keinginannya yang dihubungkan dengan pengalaman yang
diperoleh sebelumnya.
4) Perkembangan spiritual
5) Pada usia ini anak-anak mulai tertarik terhadap surge dan neraka,
sehingga mereka mematuhi semua peraturan karena takut masuk
neraka.
6) Perkembangan bahasa
7) Kosa kata anak bertambah, kesalahan pengucapan mulai berkurang
karena bertambahnya pengalaman dan telah mendengar pengucapan
yang benar. Pembicaraan yang dilakukan dalam tahap ini lebih
yang
berfungsi
sebagai
standar
prilaku
umum
yang
diinternalisasi.
I. KELOMPOK ANAK
1.
Usia prasekolah
: 2 5 tahun
2.
Usia sekolah
: 6 12 tahun
b.
c.
kegiatan kreatif dan bermain akan menjadi anak penurut yang kaku.
Bahaya dalam konsep diri
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa tidak
puas terhadap diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan orang
lainbila konsep sosialnya didasarkan pada pelbagai stereotip, anak
cenderung
berprasangka
dan
bersikap
diskriminatif
dalam
berdasarkan
konsep
teman-teman
atau
berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benar dan salah yang tidak
sesuai dengan kode orang dewasa
2) Tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas perilaku
3) Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang
sebaiknya dilakukan
4) Hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak
5) Menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu
memuaskan sehingga menjadi perilaku kebiasaan
6) Tidak sabar terhadap perilaku orang lain yang salah
f. Bahaya yang menyangkut minat
Bahaya yang dihubungkan dengan minat masa kanak-kanak :
1) Tidak berminat terhadap hal-hal yang dianggap penting oleh teman-teman
sebaya
2) Mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai
g.
L. DIARE
1. Pengertian
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/tanpa darah
dan lendir dalam tinja. Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair
sebanyak tiga kali atau lebih dalam dua puluh jam pertama, dengan
temperatur rectal di atas 38C, kolik, dan muntah-muntah.
2. Etiologi
Penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi:
a.Virus: Rotavirus (40-60%), Adenovirus.
b.
Keracunan makanan
Psikologis
h.
Imunodefisiensi: AIDS
4. Patofisiologi
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M.M., Bowden, V.R., Jones, E.G. 2003. Family Nursing: Research, theory
and practice, 5th edition, Nem Jersey: Pearson Education, Inc.
https://www.scribd.com/doc/154269011/87426284-Asuhan-Keperawatan-KeluargaDengan-Anak-Usia-Sekolah (diakses pada tanggal 12 Juli 2016 pukul
15.00)
https://www.scribd.com/doc/50136705/Keluarga-Anak-Usia-Sekolah#download
(diakses pada tanggal 12 Juli 2016 pukul 15.05)
https://www.scribd.com/doc/251296927/Laporan-Pendahuluan-Keluarga-DenganAnak-Usia-Sekolah (diakses pada tanggal 12 Juli 2016 pukul 16.00)
https://www.scribd.com/doc/251296927/Laporan-Pendahuluan-Keluarga-DenganAnak-Usia-Sekolah (diakses pada tanggal 13 Juli 2016 pukul 18.00)
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/146/jtptunimus-gdl-diananggra-7263-3-babiipt.pdf (diakses tanggal 20 Juli 2016 pukul 10.10)
Muwarni & Setyowati. 2011. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Fitramaya.
Sander,M.A. 2005. Hubungan Faktor Sosial Budaya dengan Kejadian Diare. Journal
Medika Vol II No.2. (diakses tanggal 21 Juli 2016 pukul 10.00)
Suharyono. 2008. Diare Akut. Jakarta : Balai penerbit FKUI
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. APlikasi Dalam Praktik. Jakarta:
EGC.