PERUMNAS adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum
(Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai
solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke
bawah.
Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan
Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas
selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman
bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Visi Perumnas
Mengoptimalkan sinergi dengan Mitra Kerja, Pemerintash, BUMN dan Instansi lain
Budaya Perumnas
1. Service Excellence
bertindak proaktif dan dinamis untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
2. Passion
Semangat
3. Integrity
Integritas
Bermoral baik
4. Innovative
Inovatif
Secara kreatif mencari ide baru untuk meningkatkan produk, proses dan pelayanan
5. Focus
Fokus
berlandaskan
peraturan
dan
nilai
etika. Stakeholders perusahaan antara lain pemilik, kreditor, pemasok, asosiasi usaha,
karyawan, pelanggan, pemerintah dan masyarakat luas.
Pedoman Good Corporate Governance (GCG) Perum Perumnas ini merupakan wujud
komitmen dan langkah proaktif manajemen untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik bagi
perusahaan. Upaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan dikeluarkannya SK
Menteri BUMN Nomor 117/MBU/2002 yang mewajibkan penerapan praktik good corporate
governance sebagai
landasan
operasional
pengelolaan
BUMN.
Sejalan
pula
dengan
2.
3.
4.
Mendorong pengelolaan sumber daya dan risiko perusahaan secara lebih efisien dan
efektif.
5.
6.
Pedoman GCG 2015
DIREKTUR UTAMA
Herry Irwanto
Lahir pada tahun 1957 di Medan. Lulus dengan gelar sarjana Universitas Sriwijaya Palembang
(1988), mendapat gelar Magister Management Universitas Krisnadwipayana Jakarta pada
tahun 2000. Menjabat sebagai Deputy General Manager Regional VII (2005-2007), General
Manager Regional VII (2007-2008), General Manager Regional V (2008-2010), General
Manager Divisi Perencanaan & Perancangan (2010-2011), General Manager Regional III (20112012). Menjabat sebagai Direktur Korporasi dan Pertanahan Perum Perumnas (2012sekarang).
DIREKTUR PEMASARAN
Muhammad Nawir
Lahir pada tahun 1956 di Surabaya. Lulus sebagai Sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi
Surabaya pada tahun 1982, mendapat gelar Magister Manajemen UI di tahun 1992 serta Doktor
di Universitas Indonesia pada tahun 2011. Mengawali karir sebagai Arientasi Pada Proyek
Irigasi Madiun (1982), Manajer Proyek (1990-1995), Manajer Teknik (1995-1996), Manajer
Pengembangan Usaha (1997), Manajer Divisi Realty dan Property (1997-2000) di PT. Wijaya
Karya. dan melanjutkan karirnya sebagai Direktur Teknik Dan Pengembangan (2000-2005),
Direktur Utama (2005-2010), Komisaris (2010-2011) di PT. Wijaya Karya Realty. Pernah
menjabat sebagai Direktur Utama di PT. Wijaya Karya Gedung (2010-2012). Menjabat sebagai
Direktur Pemasaran Perum Perumnas (2012 - sekarang).
DIREKTUR PRODUKSI
Hakiki Sudrajat
Lahir pada tahun 1968 di Bandung. Lulus dari Fakultas Peternakan di Universitas Padjajaran
Bandung pada tahun 1991, mengikuti Wijawiyata Manajemen MBA Program di Sekolah Tinggi
Manajemen PPM pada tahun 1993. Mengawali karir sebagai Manufacturing Manager Para
Groups pada tahun 1994, Monitoring Companies Manager (2000), Vice President Investment
Banking PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas (2001). Menjabat sebagai Direktur Keuangan
dan SDM Perum Perumnas (2007-sekarang).
REGIONAL PERUMNAS
REGIONAL I= Medan (Cab.NAD, Cab Sumut, Cab. Subar, Cab.Riau Daratan,
Cab.Riau Kepualauan)
Regional II= Jakarta (Bengkulu, Lampung, Jambi, Palembang, Palangkaraya,
Pontianak,
Regional III= Jakarta (Pulogebang, Cengkareng, Parung Panjang, Tangerang,
Bekasi, Kemayoran)
Regional IV= Bandung (Bandung, Cilegon, Karawang, Cirebon, Tasikmalaya,
Cianjur,)
Regional V= Semarang (Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta,
Kaltim,Kalsel, Tarakan)
Regional VI= Surabaya (Sby, Gresik, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Bali,
Mataram, NTT)
Regional VII= Makassar (Sulawesi Selatan, Sulteng, Sulut, Maluku, Papua,
BTP, Buru)
Regional Rusunawa= Jakarta Batam
PRODUK
1. Perumahan
Perumnas sebagai Pengembang misi Pemerintah dalam menyediakan kebutuhan pokok
masyarakat, yaitu perumahan dan pemukiman, sejak didirikan pada tahun 1974 telah
membangun lebih dari 500.000 unit rumah dengan berbagai tipe di seluruh provinsi di
Indonesia.
2. Rusunawa
Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) adalah rumah
susun sederhana yang disewakan kepada masyarakat perkotaan
yang tidak mampu untuk membeli rumah atau yang ingin tinggal
untuk sementara waktu misalnya para mahasiswa, pekerja
temporer dan lain lainnya. Rusunawa yang telah dibangun oleh
Perumnas tersebar di beberapa kota besar seperti di
Cengkareng, Koja, Kemayoran, Pasar Jumat, Pulogebang Jakarta,
Surabaya, Cirebon, Batam, Makasar, Padang, Pontianak dan
Samarinda
3. Rusunami
Program Sejuta rumah dan program 1000 Menara telah
mendorong Perumnas untuk memulai babak baru kembali ke
pusat kota untuk menata kota dan membangun rusunami ini
PRODUK RUSUNAWA
UNDANG_UNDANG
01. Undang Undang Nomor 72 Tahun 1957 Penjualan Rumah-Rumah Negeri Kepada
Pegawai Negeri Sebagai Undang-Undang
02. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
03. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1971 Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan
04. Undang Undang Nomor 16 Tahun 1985 Rumah Susun
05. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1990 Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya
Rekam
06. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1992 Perumahan Dan Permukiman
07. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1997 Dokumen Perusahaan
08. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 Bangunan Gedung
09. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 Keuangan Negara
10. Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 Badan Usaha Milik Negara
11. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
12. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 Penataan Ruang
13. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 Perseroan Terbatas
14. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Informasi Dan Transaksi Elektronik
15. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 Keterbukaan Informasi Publik
16. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009 Bendera, Bahasa Dan Lambang Negara
Serta Lagu Kebangsaan
17. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik
18. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2009 Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
19. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 Kearsipan
20. Undang Undang Nomor 51 Tahun 2009 Peradilan Tata Usaha Negara
21. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 Perumahan Dan Kawasan Permukiman
22. Undang Undang Nomor 4 Tahun 2011 Informasi Geospasial
23. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 Rumah Susun
24. Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 Pengadaan Tanh Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
25. Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014 Administrasi Pemerintah
Dalam hal pembangunan perumahan dengan Hunian Berimbang tidak dalam satu hamparan,
menurut PP ini, pembangunan rumah umum harus dilaksanakan dalam satu daerah
kabupaten/kota, khusus untuk DKI Jakarta dalam satu provinsi.
Badan Hukum yang melakukan pembangunan perumahan dengan Hunian Berimbang tidak
dalam satu hamparan wajib menyediakan akses dari rumah umum yang dibangun menuju pusat
pelayanan atau tempat kerja, tegas Pasal 21 ayat 5 PP ini.
Kewajiban Pemerintah
Menurut PP ini, pemerintah wajib memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR (Masyarakat
Berpenghasilan Rendah), yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
melalui kemudahan pembangunan dan perolehan rumah melalui program perencanaan
pembangunan perumahan secara bertahap dan berkelanjutan.
Kemudahan dan/ atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi MBR sebagaimana
dimaksud dapat berupa: a. subsidi perolehan rumah; b. stimulan rumah swadaya; c. insentif
perpajakan; perizinan; asuransi dan penjaminan; penyediaan tanah; sertifikasi tanah; dan/atau
prasarana, sarana, dan utilitas umum, bunyi Pasal 37 ayat (1,2,3) PP No. 14 Tahun 2016 itu.
Bantuan pembangunan rumah bagi MBR itu, menurut PP ini, dapat diberikan dalam bentuk: a.
dana; b. bahan bangunan rumah; dan/atau c. prasarana, sarana, dan utilitas umum, yang
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bantuan pembangunan rumah bagi MBR dapat diperoleh dari Badan Hukum melalui tanggung
jawab sosial dan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, bunyi Pasal 40
PP ini.
Pemasaran
PP ini juga menegaskan, bahwa rumah tinggal dan/atau rumah deret yang masih dalam tahap
proses pembangunan dapat dipasarkan melalui sistem perjanjian pendahuluan jual beli sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perjanjian pendahuluan jual beli sebagaimana dimaksud dilakukan setelah memenuhi
persyaratan kepastian atas: a. status pemilikan tanah; b. hal yang diperjanjikan; c. kepemilikan
izin mendirikan bangunan induk; d. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas Umum; dan e.
keterbangunan perumahan paling sedikit 20%.
Badan Hukum yang melakukan pembangunan rumah tinggal dan/atau rumah deret, tidak boleh
melakukan serah terima dan/atau menarik dana lebih dari 80% dari pembeli, sebelum memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud, bunyi Pasal 22 ayat (5) PP ini.
Mengenai pemanfaatan, PP ini menegaskan bahwa rumah dimaksud dapat digunakan sebagai
kegiatan usaha secara terbatas tanpa membahayakan dan tidak mengganggu fungsi hunian.
Selain itu, pemanfaatan rumah selain digunakan untuk fungsi hunian juga harus memastikan
terpeliharanya perumahan dan lingkungan hunian.
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yaitu tanggal 27 Mei 2016,
sesuai pengundangan yang dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
harga jualnya. Dan Pemda pun bisa memanfaatkan Rusun ini agar para PNS dan masyarakat
yang masih membutuhkan tempat tinggal layak serta mengurangi backlog perumahan,
terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto menjelaskan, pembangunan
Apartemen Sentraland Jakabaring Palembang ini diharapkan dapat selesai sebelum
penyelenggaraan ASIAN Games 2018 mendatang.
Apartemen yang diklaim memiliki kualitas bintang tiga ini nantinya terlebih dahulu akan
dimanfaatkan sebagai tempat tinggal para atlet yang bertarung di ajang olahraga ASIAN Games.
Apartemen Sentraland Jakabaring Palembang ini dibangun di atas lahan seluas lima hektar dan
2.600 unit Rusun.
Kami berterimakasih atas bantuan PSU dari Kementerian PUPR, terangnya.
Namun lain halnya jika tanpa APBN seperti Rumah Susun Umum atau Wisma Atlet Palembang
yang dibangun berkat kerja sama Perum Perumnas, Pemprov Sumsel, dan Kementerian PUPR.
Kalau saya bisa bangun pakai APBN pasti nggak bisa dibeli. Nah untuk supaya bisa dibeli ya
dibangun di tanah Pemprov sehingga menekan harga dan bisa dibeli pegawai negeri sipil (PNS)
dan MBR, jelas dia.
Rumah Susun Umum Jakabaring dibangun di atas lahan Pemprov Sumsel seluas lima hektar dan
akan terdiri dari enam tower dengan total 2.600 unit hunian.
Dengan demikian, Basuki berharap pembangunan rusun di atas lahan milik Pemprov bisa juga
dilakukan di semua daerah di Indonesia guna semakin mempercepat realisasi Program Sejuta
Rumah.
Total ada enam tower rumah susun yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektar yang akan
menampung sekitar 2,600 unit hunian dan akan terhubung langsung dengan Light Rail Train
(LRT) dan jembatan Musi 4.
Kawasan hunian atlet yang berkonsep rumah susun umum ini akan menjadi yang terbesar dan
terintegrasi di Palembang, dan tidak membebankan APBN dalam pembangunannya, jelas
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto pada acara peresmian pembangunan
dan peluncuran rumah susun umum Jakabaring, Palembang, Kamis (09/06/16).
Setelah dihuni oleh para atlit Asian Games 2018 nanti, kawasan hunian ini rencananya juga akan
ditargetkan kepada para PNS, instansi pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan masyarakat
umum lainnya dengan kualitas yang telah disesuaikan dengan standar internasional (AOC).
Harga jual rusun ini terbagi atas dua tipe, yaitu tipe studio dengan harga jual Rp 204 juta dan luas
semi gros 23,5 meter. Dan tipe 2 bed room dengan harga Rp 284,727 juta dan luas 33 meter.
Progress pembangunan ini telah sampai pada struktur bawah yang sudah dirampungkan
sehingga sekitar 10% progress pembangunan telah dicapai, kata Himawan.
Proyek ini sendiri meraup dana sebanyak Rp 600 miliar, dan dari sisi pendanaan selain dari
internal Perumnas, juga menjalin kerjasama dengan perbankan nasional dan daerah.
Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyambut baik terdapatnya proyek nasional
yang tidak membebankan APBN ini. Dia mengatakan ini seharusnya dapat digulirkan di wilayah
lainnya di Indonesia guna mempercepat program sejuta rumah pemerintah.
Dengan menjalin sinergi dengan pemerintah daerah dalam hal penyediaan lahan dan perizinan
serta sektor perbankan dalam hal pendanaan, program seiuta rumah dan penanganan backlog
perumahan akan dapat terealisasi ke depannya. Proyek Jakabaring Palembang ini yang dapat
dijadikan contoh, pungkasnya. finance.detik.com
Selain peresmian pembangunan rusun ini, BUMN yang bergerak di bidang perumahan atau
permukiman ini juga melakukan launching pemasaran untuk 2.600 unit rusun yang ditargetkan
rampung 2017. Hingga pukul 16.00 WIB hari ini, detikFinance mencatat sudah ada sekitar 190
unit rusun terjual.
Putusan pengadilan tidak dapat menjadi satu-satunya dasar untuk melepaskan aset negara karena
harus ada prosedur syarat yang ditetapkan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang
milik negara.
Dengan demikian, putusan berkekuatan hukum tetap dalam sengketa tanah tetap harus menunggu
syarat prosedur temebut. Bisnis Indonesia, hal 27 (3/6)
Kami mendorong agar orang pun memiliki karier perumahan. Jadi di awal, hanya menyewa
rusunawa. Setelah ekonominya membaik, dia dapat membeli rumah sendiri. Jadi tidak selamanya sewa, kata Hakiki.
Saat ini, angka kekurangan rumah menyentuh 15 juta unit dengan kebutuhan sebesar 800.000
unit per tahun.
Sosialisasi
Pada kesempatan tersebut, Senior Vice President Transaction Banking Retail PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Rahmat Broto Triaji mengatakan, pengenalan atau sosialisasi sebuah metode
pembayaran baru kepada masyarakat memerlukan proses dan waktu yang panjang. Namun,
pihaknya optimistis sosialisasi tersebut bisa dilakukan ke masyarakat.
Dia mencontohkan, pengenalan pembayaran melalui ATM dengan menggunakan kartu
memerlukan setidaknya 25 tahun sejak diperkenalkan pada tahun 1990-an.
Ini adalah edukasi yang berkelanjutan. Sekarang, era digital dengan harga ponsel dan data yang
murah, masyarakat tidak hanya bisa menggunakan kartu untuk pembayaran, tetapi juga
bertransaksi menggunakan ponsel, kata Rahmat.
Direktur Utama PT Digital Artha Media Indra Suryawan mengatakan, dengan menggunakan
nomor telepon seluler sebagai nomor rekening, proses bertransaksi akan lebih mudah dan cepat.
Menurut Indra, dengan metode pembayaran tersebut, Perum Perumnas akan dapat
mengembangkan inovasi lain untuk memudahkan layanan bagi para pelanggannya. Koran
Kompas, hal 18 (31/5/16)