Anda di halaman 1dari 3

RADIOGRAFI KISTA RONGGA MULUT (buat Pendahuluannya nasa)

Kista adalah rongga patologis yang berisi cairan, bahan setengah cair atau gas dan
seringkali dibatasi oleh lapisan epitel dan dibagian luarnya dilapisi oleh jaringan ikat dan
pembuluh darah. Pola umum pertumbuhan suatu kista terjadi karena adanya stimulasi
(cytokinase) pada sisa-sisa sel epitel pertumbuhan yang kemudian mengalami proliferasi dan
di dalam pertumbuhannya tidak menginvasi jaringan sekitarnya. Sisa epitel tersebut
kemudian akan berproliferasi membentuk massa padat. Kemudian massa akan semakin
membesar sehingga sel-sel epitel di bagian tengah massa akan kehilangan aliran darah,
sehingga aliran nutrisi yang terjadi melalui proses difusi akan terputus. Kematian sel-sel
dibagian tengah massa kista tersebut akan menyebabkan terbentuk suatu rongga berisi cairan
yang bersifat hipertonis. Keadaan hipertonis akan menyebabkan terjadinya proses transudasi
cairan dari ekstra lumen menuju ke dalam lumen. Akibatnya terjadi tekanan hidrostatik yang
berakibat semakin membesarnya massa kista. Proses pembesaran massa kista dapat terus
berlangsuung, kadang sampai dapat terjadi parastesia ringan akibat ekspansi massa menekan
daerah saraf sampai timbulnya rasa sakit.
Patogenesis Kista
1. Inisiasi kista
Inisiasi kista mengakibatkan proliferasi batas epithelia dan pembentukan suatu kavitas
kecil. Inisiasi pembentukan kista umumnya berasal dari epithelium odontogenic.
Bagaimanapun rangsangan yang mengawali proses ini tidak diketahui. Faktor-faktor yang
terlibat dalam pembentukan suatu kista adalah proliferasi epithelia, akumulasi cairan dalam
kavitas kista dan resorpsi tulang.
2. Pembesaran kista
Proses ini umumnya sama pada setiap jenis kista yang memiliki batas epithelium.
Tahap pembesaran kista meliputi peningkatan volume kandungan kista, peningkatan area
permukaan kantung kista, pergeseran jaringan lunak disekitar kista dan resorpsi tulang.
a. Peningkatan volume kandungan kista
Infeksi pada pulpa non-vital merangsang sisa sel malasez pada membran periodontal
periapikal untuk berproliferasi dan membentuk suatu jalur menutup melengkung pada tepi
granuloma periapikal, yang pada akhirnya membentuk suatu lapisan yang menutupi foramen
apikal dan diisi oleh jaringan granulasi dan sel infiltrasi melebur.
Sel-sel berproliferasi dalam lapisan dari permukaan vaskular jaringan penghubung
sehingga membentuk suatu kapsul kista. Setiap sel menyebar dari membran dasar dengan
percabangan lapisan basal sehingga kista dapat membesar di dalam lingkungan tulang yang
padat dengan mengeluarkan faktor-faktor untuk meresorpsi tulang dari kapsul yang
menstimulasi pembentukan osteoclast.
b. Proliferasi epitel
Pembentukan dinding dalam membentuk proliferasi epitel adalah salah satu dari
proses penting peningkatan permukaan area kapsul dengan akumulasi kandungan seluler.
Pola mulrisentrik pertumbuhan kista membawa proliferasi sel-sel epitel sebagai keratosis
mengakibatkan ekspansi kista. Aktifitas kolagenase meningkatkan kolagenalisis.
Pertumbuhan tidak mengurangi batas epitel akibat meningkatnya mitosis. Adanya infeksi

merangsang sel-sel seperti sisa sel malasez untuk berploriferasi dan membentuk jalur
penutup. Jumlah lapisan epitel ditentukan oleh periode viabilitas tiap sel dan tingkat maturasi
serta deskuamasinya.
c. Resorpsi tulang
Seperti percabangan sel-sel epitel, kista mampu untuk membesar di dalam kavitas
tulang yang padat dengan mengeluarkan fakor resorpsi tulang dari kapsul yang merangsang
fungsi osteoklas (PGE2). Perbedaan ukuran kista dihasilkan dari kuantitas pengeluaran
prostaglandin dan faktor-faktor lain yang meresorpsi tulang.
Gambaran radiografi umum dari kista adalah akan terlihat gambaran radiolusen
berbatas jelas (radiopak).

Kista Erupsi (Eruption Cyst)

Merupakan kista dentigerous yang terjadi pada jaringan lunak.Tapi kista dentigerous
yang terjadi biasanya pada sekeliling gigi yang erupsidanterletak di dalam jaringan lunak
yang terjadi di atas tulang.
Kista erupsi dapat berkembang dalam hubungan dengan gigi susu yang sedang erupsi.
Rongga folikular yang normal di sekitar mahkota mengembang karena pengumpulan cairan
jaringan atau darah, membentuk sejenis kista dentigerous (Shafer, Hine dan Levy, 1974 ;
Shear, 1983). Kista erupsi terjadi paling sering pada permukaan oklusal yang lebar di gigigigi molar susu. Mula-mula terdapat daerah kebiru-biruan pada gigi yang sedang erupsi, dan
kemudian terjadi kemerahan dan pembengkakan mukosa. Pembesaran kista menyebabkan
tergigit oleh gigi-gigi lawannya, dan hal ini menambah rasa tidak enak pada anak. Kista akan
hilang dengan sendirinya seiring erupsi gigi ke rongga mulut.
Gambaran klinis :
1. kista erupsi menyebabkan pembengkakan yang licin di atas gigi yang sedang erupsi,yang
bisa mempunyai warna gingival yang normal,ataupun biru.
2. biasanya tanpa nyeri kecuali jika terinfeksi.
3. lunak dan berfluktuasi
4. kadang-kadang terdapat lebih dari satu kista
Gambaran radiologi: Kista bisa membuat bayangan lunak,tetapi biasanya tidak melibatkan
tulang, kecuali kripta terbuka yang terdilatasi yang bisa terlihat pada radiograf.

Anda mungkin juga menyukai