75 140 1 SM
75 140 1 SM
ABSTRACT
The growth of children is one important indicator of the nutritional status of the
community. Stunting is the best indicator for the growth of children. The indicators
describe the impact of malnutrition and recurrent infections. Stunting is the impact
of inadequate child care, poverty, and social and cultural conditions. It is closely
related to morbidity and mortality, impaired mental development, reduced
intellectual ability, and is a powerful predictor of the development of human
resources. This study is observational with cross sectional design. The total sample
of 106 people using the exhaustive sampling techniques . The data was collected
through interviews and direct observation. The results showed wald test p value
(significance) maternal employment status, mother's education, father education,
number of family members of> 0.05, meaning that each variable has no significant
partial effect on the incidence of stunting. Results for mothers occupation OR 1.429,
mother's education SLTP 1.849, fathers education SLTP 2,031, and the number
of family members> 4 .598
ABSTRAK
Pertumbuhan balita merupakan salah satu indikator penting dalam status gizi
masyarakat. Stunting merupakan indikator yang paling baik untuk pertumbuhan
anak. Indikator tersebut menggambarkan dampak kurang gizi dan infeksi yang
berulang. Stunting merupakan dampak dari perawatan anak yang tidak
memadai,kemiskinan, dan kondisi sosial budaya. Hal tersebut berhubungan erat
dengan tingkat kesakitan dan kematian, terhambatnya perkembangan mental,
menurunnya kemampuan intelektual, dan merupakan prediktor yang kuat dalam
perkembangan sumber daya manusia. Penelitian ini merupakan observasional
dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebesar 106 orang dengan
menggunakan teknik exhaustive sampling.. Pengumpulan data melalui wawancara
dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value uji wald
(signifikansi) status pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendidikan bapak, jumlah
anggota keluarga >0,05, artinya masing-masing variabel tidak mempunyai
pengaruh parsial yang signifikan terhadap kejadian stunting. Hasil OR untuk ibu
bekerja 1,429, pendidikan ibu SLTP 1,849, pendidikan bapak SLTP 2,031, dan
jumlah anggota keluarga >4 0,598
Kata kunci: faktor risiko, stunting, balita
Analisis Faktor Risiko Stunting pada Balita di Desa Glagahwangi Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten
PENDAHULUAN
Permasalahan
gizi
telah
lama
prevalensi
gizi
kurang
pada
(BB/U<-2SD)
pembangunan
perbaikan
indikator
millennium
gizi
menjadi
dari
mengatasi
(MDGs),
tujuan
kemiskinan
salah
satu
pertama
yaitu
dan
kelaparan.
memberikan
balita
menurun menjadi
gambaran
pada
(tiga)
yaitu
peningkatan
gizi.
dan 2013.
indikator
peningkatan
keberhasilan,
pendapatan,
Ketiga
indikator
ini
memiliki
dibandingkan
(1). Di
salah
satu
persoalan
utama
dalam
dengan
kependudukan
kompleksitas
5,3%.
kecenderungan
masih
terutama
data
sangat
beraneka
yang
yang
statistik,
menyangkut
persoalan
Masalah
kesehatan
masyarakat
yang serius.
anak
wasting
bapaknya
hanya
pada
keluarga
bisa
yang
membaca dan
dimana
pekerjaan
penyakit
akut
dan
penyakit
kronis,
pendapatan,
orang
pendidikan,
tua
dan
mempengaruhi
seimbangnya
dan
konsumsi
status kesehatan
kemiskinan,
makanan
kurangnya
beli
perhatian kesehatan.
pendidikan
dapat
yaitu
sehat
Tingkat
penghasilan
keputusan
Malir,
ditemukan
anak
ibu
mengakibatkan
dan
yang
Karachi,
stunting
rendah
malnutrisi,
praktik
dan
daya
sanitasi.
pembuat
Pakistan
pada
keluarga
yang
Kekurangan
gizi
Analisis Faktor Risiko Stunting pada Balita di Desa Glagahwangi Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten
METODE PENELITIAN
persetujuan
(informed
consent).
merupakan
gizi
Pertumbuhan
balita
masyarakat.
indikator
yang
Stunting
paling
merupakan
baik
untuk
2)
mengalami
kelainan
metabolisme
infeksi
Stunting
yang
exhaustive sampling.
yang
tidak
kondisi
memadai,kemiskinan,
sosial
berhubungan
berulang.
budaya.
erat
dan
Hal
tersebut
dengan
tingkat
indeks
antropometri,
yaitu
berdasarkan
perkembangan
menurunnya
-2 SD TB/U +2 SD.
mental,
Analisis
faktor
risiko
stunting
faktor yang
logistik
digunakan
probabilitas
dengan
terjadinya
untuk
melihat
suatu
keadaan
faktor-faktor
memperhitungkan
lain.
bapak,
pendidikan
bapak,
pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
Jumlah
17
37
32
12
8
106
16
34,9
30,2
11,3
7,5
100
Jumlah
2
8
31
56
9
106
1,9
7,5
29,2
52,8
8,5
100
Jumlah
1
23
34
48
106
0,9
21,7
32,1
45,3
100
Jumlah
5
27
43
13
12
5
1
106
4,7
25,5
40,6
12,3
11,3
4,7
0,9
100
Jumlah
5
9
41
46
5
106
4,7
8,5
38,7
43,4
4,7
100
Pendidikan Ibu
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Akademi/PT
Pekerjaan Ibu
PNS
Swasta/Dagang/Karyawan
Buruh
Ibu Rumah Tangga (IRT)
Karakteristik Bapak
Umur (Tahun)
19-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
Pendidikan Bapak
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Akademi/PT
Analisis Faktor Risiko Stunting pada Balita di Desa Glagahwangi Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten
Karakteristik responden
Frekuensi
Persentase (%)
Pekerjaan Bapak
Swasta/Dagang/Karyawan
33
31,1
Buruh
73
68,9
Jumlah
106
100
Karakteristik Anak
Umur (Bulan)
<24
35
33
24
71
67
Jumlah
106
100
Jenis Kelamin
62
58,5
Laki-laki
Perempuan
44
41,5
Jumlah
106
100
Status Gizi (TB/U)
Stunting
13
12,3
Normal
93
87,7
Jumlah
106
100
Jumlah Anggota Keluarga
>4
21
19,8
4
85
80,2
Jumlah
106
100
orang (52,8%),
banyak
ibu
tangga
sebagai
rumah
kategori dewasa
orang.
B
0,357
0,614
0,709
-0,515
0,452
75,561
0,031
0,059
Wald
0,322
0,929
1,124
0,380
0,046
Signifikansi
0,571
0,335
0,289
0,537
0,830
Square
bernilai
0,031
Nagelkerke R Square bernilai 0,059. Data sebanyak 1,429 kali lipat dibandingkan
ini hanya menerangkan 5,9% variabel
bebas (status pekerjaan ibu, pendidikan sebagai buruh akan menyita waktu dalam
ibu, pendidikan bapak, jumlah anggota
memberikan
perhatian
pada
keluarga
oleh variabel lain. Hal ini dapat diabaikan berumur 24 bulan. Anak umur 24 bulan
karena analisis lebih diarahkan untuk
merupakan masa
masalah
gizi
karena
masa
transisi
pendidikan
anggota
variabel
dan
bapak,
tidak
jumlah
mempunyai
pengaruh
perawatan
rumah.
Pola
karena
kegiatan
balita
melihat
Untuk
luar
intensif
di
yang
asuh
Analisis Faktor Risiko Stunting pada Balita di Desa Glagahwangi Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten
mempengaruhi
anak
akhirnyaakan
secara
pekerjaan
balita
status kesehatan
dan
pada
tidak
langsung.
Dalam
bapak
sebagai
buruh.
mendidik
dan
yang
ibu
bekerja
terbatas
dalam
harus
anak
berkembang
agar
tumbuh
menjadi
berkualitas.
Seorang
mempunyai
waktu
berbagi
anak
waktu
untuk
bekerja,
Pendidikan
bapak
merupakan
dampak
positif
terhadap
gizi
dan
pokok
keluarga
mempunyai
dan
(10).
sikap
tradisional
ibu
dapat
penghasilan
maka
tingkat
peran
Penelitian
dan
di
pembuat
pendidikan
penting
dalam
Pakistan
yang
et
(11)
dilakukan
Mushtaq,
signifikan
modern.
lebih
al
tinggi
(14%)
yang orang
menunjukkan
al (12)
Jumlah
Hasil
penelitian
anggota
keluarga
>4
lebih
di
Bangladesh
menunjukkan
Rendahnya
tingkat
pendidikan
memikirkan
semakin
optimal.
lagi
kehidupan
mereka
kembang balita.
Hasil
penelitian
menunjukkan
langsung
mempengaruhi
masalah gizi
sebenarnya
4 dan sebanyak 2
Jika
beban
tanggungan
memberikan
mengikuti
dilihat
dari
organisasi-organisasi
masalah
gizi
perhatian
merupakan
dalam
tumbuh
persoalan
kemiskinan,
pendidikan
masyarakat
besar
memperoleh
pengetahuan
peluangnya
untuk
menuju
menerapkan
awal
diantaranya
adalah
rendahnya
dan
kurang
Analisis Faktor Risiko Stunting pada Balita di Desa Glagahwangi Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten
Jurnal
KESIMPULAN
dan
Pangan.
2006;1(2):26-33
Gizi
Babar
NF,
Rizwana
Muzaffar,
2. Pendidikan
ibu
lebih
1,849
Abbottabad, 2010;22(4)
kali
SLTP
lipat
dibandingkan
SLTP lebih
kali
lipat
dibandingkan
Laporan
pembangunan
Badan
Perencanaan
Bappenas.
>4 lebih
Multiple
anggota keluarga 4.
Micronutrient
Bulan
Huada
Ali SS, Karim N, Haider SS. Association
literacy
Dengan
Anemia,
DAFTAR PUSTAKA
of
Powder
of
fathers
with
Yogyakarta,
tidak
dipublikasikan
Haddad, Lawrence, et.all. 2015, The
Global
Actions
distric
Malir,Karachi.
Med
dan
and
2014:
Accountability to
gizi
Nutrition Report
biaya
H.
determinant
malnutrition
Prevalence
of
among
and
chronic
preschool
of anthropometry. Report of a
499
Mahmood
Siddiqui.,
of
Stunting
Thinness
Among
and
Pakistani
24-59
month
Bangladesh;
in
An
rural
assessment
Kesehatan,
P.
2008.
Millennium
diakses 24
Maret 2015
World Health Organization:
Physical
854)