Anda di halaman 1dari 13

Evaluasi Program Pengawasan Rumah Sehat

di Pusat Kesehatan Masyarakat Tempuran Kabupaten Karawang


Periode Juni 2015 sampai dengan Mei 2016
Ni Wayan Mirah Wilayadi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email:mirah.wilayadi@gmail.com
Abstrak
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang dan
pangan. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal, berlindung dari gangguan iklim dan mahluk hidup
lainnya, tempat pengembangan kehidupan serta tempat berkumpulnya anggota keluarga. Kondisi
rumah serta lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, merupakan faktor risiko dan sumber
penularanan berbagai jenis penyakit, diantaranya infeksi saluran napas akut (ISPA), tuberculosis, diare
dan kecacingan. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, period prevalence ISPA Indonesia sebesar 25%,
dan prevalensi tuberkulosis paru Indonesia sebesar 0,4%. Diare merupakan penyebab kematian nomor
4 sedangkan kecacingan dapat menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan kecerdasan anak
sekolah. Upaya pengendalian faktor risiko yang mengancam kesehatan keluarga dari dampak kualitas
lingkungan di buat penilaian rumah sehat. Berdasarkan Profil Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa
Barat tahun 2014, persentase rumah sehat sebesar 61,37%, namun di Puskesmas Tempuran presentase
rumah sehat tahun 2015 baru mencapai 40,45% masih dibawah target Kabupaten Karawang 75%.
Digunakan pendekatan sistem untuk melakukan evaluasi program pengawasan rumah sehat periode
Juni 2015 sampai dengan Mei 2016 di Puskesmas Tempuran. Dari evaluasi program didapatkan masih
rendahnya cakupan pengawasan rumah sehat (35,48%) dan rendahanya rumah sehat yang memenuhi
syarat (16,08%). Penyebab masalah ini antara lain: hanya 1 orang sebagai koordinator sekaligus
pelaksana program, tidak ada kader terlatih untuk membantu kegiatan pengawaasan rumah sehat ,
kurangnya mitra kerjasama dengan PKK setempat, tidak adanya sanitarian kit, leafet, lembar balik dan
rusaknya infokus, tidak ada pembagian tugas yang jelas antara pelaksana program dengan lintas sektoral
dan lintas program, tidak adanya pencatatan dan pelaporan yang lengkap mengenai penyuluhan dan
pembinaan rumah sehat dan besar penduduk memiliki tingkat ekonomi yang rendah untuk membina
rumah sehat.
Kata kunci: evaluasi, program, rumah, sehat

A. Pendahuluan
Rumah

kehidupan

berkumpulnya

anggota keluarga untuk menghabiskan

disamping

sebagian besar waktunya. Bahkan bayi,

kebutuhan sandang dan pangan. Rumah

anak-anak, orang tua dan orang sakit

berfungsi pula sebagai tempat tinggal serta

menghabiskan hampir seluruh waktunya di

digunakan untuk berlindung dari gangguan

rumah.

iklim dan mahluk hidup lainnya. Selain itu

merupakan sumber inspirasi penghuninya

pokok

salah

tempat

satu

kebutuhan

merupakan

dan

manusia,

Rumah

sehat

dan

nyaman

rumah juga merupakan pengembangan

untuk

berkarya

sehingga

dapat

meningkatkan produktivitasnya.1

mengancam

Kondisi rumah serta lingkungan yang


tidak

memenuhi

merupakan

faktor

syarat

kesehatan,

keluarga

dari

dampak kualitas lingkungan perumahan


dan rumah tinggal yang tidak memenuhi
syarat, telah diatur dalam Keputusan

penyakit.

Menteri Kesehatan RI Nomor 829 /

Penyakit infeksi saluran pernapasan akut

Menkes / SK / VII / 1999 tentang

(ISPA)

erat

Persyaratan Rumah Sehat. Dalam penilaian

higiene

rumah sehat terdapat beberapa parameter

merupakan

rumah yang dinilai, meliputi 3 (tiga)

berbagai

dan

kaitannya
bangunan

dan

kesehatan

sumber

penularanan

risiko

Upaya pengendalian faktor resiko yang

jenis

tuberkulosis
dengan

perumahan,

yang

kondisi
dan

penyebab kematian nomor 2 dan 3 di

kelompok

Indonesia.1 Berdasarkan Riskesdas tahun

kelompok higiene rumah, kelompok sarana

2013, period prevalence ISPA Indonesia

sanitasi, kelompok perilaku penghuni.1,3

sebesar 25%, dan prevalensi tuberkulosis

komponen

Berdasarkan

penilaian,

Profil

yaitu:

Kesehatan

paru Indonesia sebesar 0,4%.2 Penyediaan

Indonesia tahun 2014, menunjukkan bahwa

air bersih dan sanitasi lingkungan yang

secara nasional terdapat 61,81% rumah

tidak memenuhi syarat dapat menjadi

yang memenuhi syarat kesehatan. Hasil ini

faktor risiko terhadap penyakit diare dan

belum

kecacingan. Diare merupakan penyebab

Kementrian Kesehatan tahun 2014 yaitu

kematian nomor 4 sedangkan kecacingan

77%.4

dapat menurunkan produktivitas kerja dan

Provinsi Jawa Barat tahun 2014, persentase

menurunkan kecerdasan anak sekolah.

rumah sehat sebesar 61,37%, namun di

Faktor lingkungan dan bangunan rumah

Puskesmas Tempuran presentase rumah

yang

kejadian

sehat tahun 2015 masih rendah, sebesar

penyakit antara lain ventilasi, pencahayaan,

15,45% masih dibawah target Kabupaten

kepadatan hunian ruang tidur, kelembaban

Karawang 75%. 5

dapat

mempengaruhi

ruang, kualitas udara ruang, binatang

memenuhi
Berdasarkan

Melihat

peran

Renstra

Profil

rumah,

lingkungan

sebagai

tangga, sampah serta perilaku penghuni

penularanan berbagai jenis penyakit serta

dalam rumah.1

belum tercapainya target rumah sehat di


kerja

risiko

Kesehatan

penular penyakit, air bersih, limbah rumah

wilayah

faktor

target

dan

Puskesmas

sumber

Tempuran
2

Kabupaten Karawang Jawa Barat, membuat

unsur keluaran sebagai pemecahan masalah,

penulis tertarik untuk melakukan evaluasi

dengan menggunakan pendekatan sistem.

program mengenai pengawasan rumah sehat


dilakukan karena belum diketahui besar
cakupan program ini mulai dari periode Juni
2015 sampai dengan Mei 2016.
B. Materi
Materi yang dievaluasi dalam program
Pengawasan Rumah Sehat di Puskesmas

Bagan 1. Teori Pendekatan Sistem

Tempuran,

D. Sumber Data dan Jenis Data

Kabupaten

Karawang,

Jawa

Barat periode Juni 2015 sampai dengan Mei


2016,

diambil

dari

laporan

bulanan

dari data sekunder yang berasal dari:


1.

penyehatan lingkungan yang terdiri dari:


1.
2.
3.
4.

Sumber data dalam evaluasi ini diambil


Laporan data dasar penyehatan
lingkungan

Pendataan rumah sehat


Inspeksi rumah sehat
Penyuluhan rumah sehat
Pembinaan rumah sehat

2015 sampai dengan Mei 2016.

C. Metode

bulanan

penyehatan

lingkungan Puskesmas Tempuran

Evaluasi

dilakukan

dengan

cara

Kabupaten Karawang periode Juni

melakukan pengumpulan data, pengolahan


data, analisis data, dan interpretasi data
Rumah

Sehat

di

Puskesmas

Tempuran periode Juni 2015 sampai dengan


Mei 2016. Data dibandingkan dengan tolok
ukur

Tempuran

Kabupaten Karawang periode Juni


2. Laporan

program

Puskesmas

yang

telah

ditentukan

dengan

menggunakan pendekatan sistem sehingga

3.

2015 sampai dengan Mei 2016.


Laporan tahunan Puskesmas
Tempuran

tahun 2015.
4. Data
geografis
Tempuran

Tempuran

sehat.

tahun 2015.

dan

saran

diberikan

Kabupaten

tahun 2015.
5. Data
demografis

ditemukan masalah pada program rumah


Usulan

Kabupaten

Kabupaten

Karawang
Puskesmas
Karawang
Puskesmas
Karawang

berdasarkan penyebab dari masing-masing


Data Umum
Geografis
3

1. Lokasi Puskesmas

penduduk, terdiri dari laki- laki 21.430

Gedung Puskesmas Tempuran terletak di


Jalan

Raya

Baros

Pancakarya,

Pancakarya,

Kecamatan

Desa

Tempuran,

Kabupaten Karawang.
Batas wilayah kerja Puskesmas Tempuran

Sebelah

Lemahduhur
Sebelah Selatan: Laut Ciparagejaya
Sebelah Barat: Puskesmas Kertamukti
Sebelah Timur: Puskesmas Pasirukem

Puskesmas

2. Luas Wilayah Kerja


Luas wilayah kerja Puskesmas Tempuran
adalah

886,791 km2.

Puskesmas

Tempuran

16.114 dengan jumlah bayi dan balita


4.572 orang.
2. Penduduk miskin

42%

dari

jumlah

penduduk di wilayah kerja Puskesmas


Tempuran yaitu sebanyak 25.945, KK

adalah sebagai berikut:


Utara:

dan perempuan 21.659, jumlah KK

Wilayah kerja
meliputi

satu

Kecamatan Tempuran terdiri dari 9 desa, 38


dusun, dan 116 RT. Desa menjadi wilayah
kerja dari Puskesmas Tempuran, meliputi:
Desa Pancakarya

miskin 3.204 dengan jumlah bayi (0-12


bulan) 1.265, Balita (1-4 tahun) 3.307,
ibu hamil 1.376, ibu melahirkan 1.328.
3. Jumlah rumah di wilayah kerja Puskesmas
Tempuran sebanyak 10.352 unit.
4. Tingkat pendidikan terbanyak penduduk
wilayah kerja Puskesmas Tempuran
adalah Sekolah Dasar/SD

sebesar

46,15%.
5. Mata pencarian terbanyak penduduk wilayah
kerja

Puskesmas

Tempuran

adalah

petani sebesar 31,26 %.


6. Agama Islam dianut mayoritas penduduk
wilayah kerja Puskesmas Tempuran

Desa Sumber Jaya

sebesar 99,9%.
Fasilitas Kesehatan
Jenis sarana kesehatan yang berada di

Desa Cikuntul

wilayah kerja Puskesmas Tempuran, antara

Desa Tempuran

lain: 1 puskesmas, 2 polindes, 3 klinik 24

Desa Tanjung Jaya

Desa Pagadungan
Desa Purwajaya
Desa Ciparage Jaya
Desa Jayanegara
Demografis
1. Berdasarkan data proyeksi tahun 2015
Puskesmas Tempuran memiliki 43.089

jam, 2 orang praktek dokter swasta, 5 orang


bidan praktek swasta, 1 BP swasta, 42
posyandu, 9 posbindu dan 210 kader
posyandu, 1 sanitarian dan 19 paraji.
Data Khusus
1. Masukan
a. Tenaga (Man)
4

Petugas

orang

survei di wilayah kerja Puskesmas

(merangkap sebagai koordinator program

Tempuran. Pengawasan / inspeksi

dan pelaksana program)

rumah diperiksa berdasarkan formulir

b. Dana (Money)

pengawasan rumah sehat yang telah

Kesling:

(satu)

disiapkan. Adapun indikator yang

APBD : Tersedia
BOK : Tersedia

dinilai

c. Sarana (Material)

Infokus

: ada 1 buah (rusak)

Layar

: ada 1 buah

Leaflet

: Tidak Ada

Lembar balik : Tidak Ada

Poster

Buku

kelompok prilaku penghuni.


Penyuluhan mengenai rumah sehat

rumah

secara

: Ada

Alat tulis

Sarana transportasi: Ada

yang

langsung
diinspeksi

saat

tidak

memenuhi kriteria rumah sehat.


Pembinaan rumah sehat untuk
meningkatkan

kesehatan

Formulir penilaian rumah sehat: Ada

kondisi

rumah

dilakukan minimal 3 bulan sekali.


Pencatatan kegiatan kegiatan yang
dikerjakan dalam format pencatatan

: Ada

pengawasan
petugas,

d. Metode (Method)

rumah

kemudian

sehat

oleh

membuat

penyajian / visualisasi data dalam

Pendataan rumah dilakukan 1 tahun 1

bentuk

kali dari Juni 2015 sampai dengan

diperbaharui secara periodik (bulanan

Mei 2016 berupa jumlah rumah


penduduk yang ada, jumlah rumah

higine

pengawasan jika ditemukan kondisi

: Ada
pedoman

dilakukan

kelompok

rumah, kelompok sarana sanitasi,

Sanitarian kit : tidak ada

lingkungan

adalah

grafik

atau

dan tahunan).
Puskesmas
yang

tabel

yang

melaksanakan

penduduk yang memenuhi kriteria

kegiatan ini melaporkannya kepada

rumah sehat. Pendataan biasanya

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

dilakukan bersamaan dengan kegiatan

sesuai format yang telah ada dan

pengawasan/ inspeksi rumah sehat.


Inspeksi dilakukan setiap 1 bulan 1

diberikan secara periodik (bulanan


dan tahunan).

(satu) kali di tiap-tiap desa, dengan


mengunjungi rumah melalui kaedah

2. Proses
5

a. Perencanaan

dan sosialisasi program sanitasi total


program

berbasis masyarakat (STBM) dan

pengawasan / inspeksi rumah sehat

perilaku hidup bersih dan sehat

dibuat 1 bulan sebelumnya yaitu

(PHBS).
Pembinaan

Perencanaan

kegiatan

dimulai dengan pendataan rumah

rumah sehat dilakukan minimal 3

akan berkoordinasi dengan kader

bulan sekali berkoordinasi dengan

yang ada di setiap desa.


Pelaksanaan kegiatan inspeksi rumah

dilakukan setiap 1 bulan 1 kali di


tiap-tiap desa oleh petugas kesehatan

kader dasa wisma.


Pencatatan dan pelaporan
o Pencatatan dilakukan setiap
kegiatan dilakukan
o Pelaporan dilakukan

lingkungan pada hari kerja dari


pukul 09.00 sampai dengan pukul

setiap

awal bulan
b. Pengorganisasian

rumah yang diperiksa berdasarkan

untuk

memberikan saran tentang kriteria

dari program kesehatan lingkungan

12.00 WIB. Pengawasan / inspeksi

sehat

meningkatkan kondisi rumah dengan

yang akan di inspeksi dan petugas

rumah

Dibuat

struktur

organisasi,

kepala

sebagai

penanggung

jawab

formulir pengawasan rumah sehat.

puskesmas

Adapun indikator yang dinilai adalah

program, melimpahkan kekuasaan kepada

kelompok higine rumah, kelompok

Koordinator

sarana sanitasi, kelompok prilaku

kemudian melakukan koordinasi dengan

penghuni.
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan

pelaksana program. Terdapat struktur tertulis

oleh petugas kesehatan lingkungan


saat

melakukan

rumah

yang

memenuhi

di

kriteria

inspeksi

tidak

rumah

sehat.

melaksanakan tugasnya.
Pengorganisasian dalam program dibagi
berdasarkan jabatan:
a. Kepala Puskesmas (H. Sutrisno, SKM):

Sebagai penanggung jawab program.

Monitoring

Penyuluhan turut diberikan melalui


lintas program dan lintas sektoral.
Bertujuan

untuk

meningkatkan

kesadaran

masyarakat

pentingnya

kesehatan

tentang
lingkungan

lingkungan,

dan pembagian tugas yang teratur dalam

pengawasan/

inspeksi rumah sehat terutama jika

kesehatan

pelaksanaan kesehatan

lingkungan.
b.

Koordinator

Pengawasan

Rumah

(Amirin, S.KL):
6

Koordinator program.

Menerima pelaporan hasil kegiatan

dilakukan

kesehatan lingkungan dari wilayah

melakukan inspeksi rumah terutama

setempat.

jika kondisi rumah yang diinspeksi

langsung

saat

tidak memenuhi kriteria rumah sehat.

keberhasilan program dan melaporkan

Dilakukan penyuluhan perorangan

hasil

disertai pemberian

pencatatan

pencatatan

kepada

Kepala

sehat

bulan.

Penyuluhan juga turut diberikan

Menganalisa hasil kegiatan.

melalui lintas program dan lintas

yang

telah

pada

leaflet rumah

Puskesmas Rengasdengklok setiap

sektoral.

ditetapkan,

penghuni

Bertujuan

rumah.

untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat

Sesuai dengan rencana dan metode

tentang

dilaksanakan

pentingnya

kesehatan

lingkungan dan sosialisi program

secara berkala:
Pendataan dilakukan 1 tahun 1 kali

sanitasi total berbasis masyarakat

dari Juni 2015 sampai dengan Mei

(STBM) dan perilaku hidup bersih

2016 berupa jumlah rumah yang ada


dan jumlah rumah yang memenuhi

secara

hasil

Melakukan

c. Pelaksanaan

Penyuluhan mengenai rumah sehat

dan sehat (PHBS).


Pembinaan rumah sehat dilakukan 3
bulan 1 kali, untuk meningkatkan

kriteria rumah sehat.


Inspeksi dilakukan setiap 1 bulan 1

kondisi rumah dengan memberikan

kali di tiap-tiap desa, oleh petugas

saran tentang bagaimana kriteria

kesehatan lingkungan pada hari kerja

rumah sehat pada rumah yang belum

dari pukul

memenuhi kriteria rumah sehat dan

09.00 sampai dengan

pukul 12.00 WIB. Bersama dengan

rumah yang

perangkat desa dengan mengunjungi

kriteria rumah sehat.

rumah melalui kaedah survei di


wilayah kerja puskesmas Tempuran.
Pengawasan/inspeksi
diperiksa

berdasarkan

rumah
formulir

inspeksi sanitasi rumah sehat.

sudah

memenuhi

d. Pengawasan

Adanya rapat bulanan di Puskesmas


Tempuran tentang hasil pencapaian
program pengawasan rumah sehat.

Adanya

pencatatan bulanan dan

sebagai peternakan ikan, sehingga

tahunan

serta

dapat menjadi tempat hidup nyamuk.


Pembuangan sampah: sampah tidak

pelaporan

secara

berkala tentang kegiatan pengawasan

dikelola/tidak

rumah sehat ke tingkat Kabupaten

diangkut

ke

TPS.

Sampah yang ada dikelola dengan

minimal 1 bulan sekali.

cara

dibakar,

yang

dapat

mengganggu lingkungan karena asap

e. Keluaran

Cakupan

sebesar 35,48 %.
Persentase rumah

16,80%.
Tidak ada data tertulis mengenai

penyuluhan rumah sehat.


Tidak ada data tertulis mengenai

sisa

pengawasan/inspeksi
sehat

pembakaran

serta

serangga

seperti lalat banyak ada di sekitar


tempat sampah. Lokasi pembakaran

sebesar

sampah

dekat

penduduk.
Perilaku masyarakat:
kesadaran

pembinaan rumah sehat.

dengan

ruamah
kurangnya

masyarakat

untuk

berprilaku hidup bersih dan sehat


(PHBS). Pada masyarakat di wilayah

4 Lingkungan

kerja Puskesmas Tempuran masih

Tempat tinggal: dekat dengan daerah

didapatkan

persawarah, dimana petani sering

kesadran

melakukan pembakaran jerami untuk

dengan sabun, kebiasaan merokok

pembersihan

dan menggunakan air bersih.


Sosial
ekonomi:
masyarakat

lahan

yang

menyebabkan asap hasil pembakaran

masuk ke dalam rumah.


Infrastruktur jalan: hanya
utama

yang

dicor/

rendahnya
untuk

mencuci

angka
tangan

memiliki tingkat sosial ekonomi


jalan
diaspal,

yang

rendah.

penduduk

Sebagian

bermata

besar

pencaharian

sedangkan jalan untuk masuk ke

sebagai petani, dimana pekerjaan

dalam

tersebut

desa

masih

jalan

tanah,

tidak

memberikan

sehingga debu dapat masuk ke dalam

penghasilan secara rutin setiap bulan,

rumah.
Penampungan air: banyak terdapat

sehingga sulit untuk mendapatkan

empang yang tidak difungsikan lagi

syarat.

akses sarana sanitasi yang memenuhi

Status pendidikan : sebagian besar

sehat di wilayah kerja Puskesmas

penduduk

Tempuran.

memiliki

tingkat

pendidikan terakhir SD dan masih


ada yang tidak bersekolah, sehingga
berpengaruh

terhadap

Dampak Tidak Langsung

kesadaran

Diharapkan

menurunnya

angka

kesakitan akibat penyakit berbasis

menciptakan rumah sehat.

lingkungan.

5. Umpan Balik

Adanya rapat kerja bulanan bersama


Kepala Puskesmas satu bulan satu

Dari hasil laporan program penyehatan

laporan

lingkungan di Puskesmas Tempuran periode

kegiatan evaluasi program yang

Juni 2015 sampai dengan Mei 2016 ternyata

telah dilaksanakan.
Adanya pencatatan dan pelaporan

terdapat beberapa masalah, yaitu:

kali

E. Masalah yang Ditemukan

yang

yang

membahas

lengkap

a. Persentase

cakupan

semua

kegiatan

rumah sehat 35,48 % dari tolok ukur

rumah

sehat

sebesar 75%, dengan besar masalah

(pendataan, inspeksi, penyuluhan,


dengan

52,69 %.
b. Persentase rumah sehat 16,80 % dari

kurun waktu yang ditentukan dapat

tolok ukur sebesar 75%, dengan

digunakan sebagai masukan dalam

besar masalah 77,60%.

pengawasan
dan

pembinaan)

sesuai

perencanaan program pengawasan

Masalah dari Masukan:

rumah sehat selanjutnya.

Terdapat hanya 1 orang petugas yang


bertugas

sebagai

6. Dampak

merangkap

Dampak Langsung

program.

pengawasan

Diharapkan
pengetahuan

meningkatnya
dan

yang

terlatih

pelaksana
dalam

melaksanakan kegiatan pengawasan

kesadaran

rumah sehat tidak ada.

mengenai rumah sehat sehingga


dapat meningkatkan jumlah rumah

Kader

sebagai

kordinator

Kurangnya mitra kerjasama dengan


PKK setempat.
9

Tidak tersedianya
sebagai

salah

sanitarian kit
alat

penunjang

terlatih

untuk

melakukan

pengawasan dan penyuluhan masih

pemeriksaan rumah sehat.

Kader
kurang.

Rusaknya infokus yang ada di

puskesmas yang digunakan sebagai

Kurangnya koordinasi dengan PKK


setempat.

sarana penyuluhan atau pemicuan


kepada masyarakat.

Tidak tersedia lembar balik sebagai


sarana penyuluhan atau pemicuan

Masalah dari Lingkungan:

kepada masyarakat.

persawarah, dimana petani sering

Tidak tersedianya

leaflet rumah

melakukan pembakaran jerami untuk

sehat yang digunakan sebagai sarana

pembersihan

penyuluhan

menyebabkan asap hasil pembakaran

perorangan

saat

dilakukan inspeksi rumah sehat dan


penyuluhan

perkelompok

saat

masuk ke dalam rumah.

Infrastruktur

jalan:

hanya

jalan

posyandu.

sedangkan jalan untuk masuk ke

Belum

diadakannya

penyuluhan

yang

dalam

desa

dicor/
masih

diaspal,

jalan

tanah,

secara berkala, di dalam ataupun luar

sehingga debu dapat masuk ke dalam

gedung,

rumah.

bekerja

sama

dengan

Penampungan air: banyak terdapat

Tidak adanya laporan penggunaan

empang yang tidak difungsikan lagi

Dana APBD dan Dana Bantuan

sebagai peternakan ikan, sehingga

Operasional Kesehatan di Puskesmas

dapat menjadi tempat hidup nyamuk.

Masalah dari Proses:


Struktur

organisasi

jelas,

lintas program dan lintas sektoral.


Kerjasama antara lintas program dan
sektoral masih kurang.

Pembuangan sampah: sampah tidak


dikelola/tidak

sudah

namun koordinasi belum optimal di

yang

utama

Tempuran secara terperinci.

lahan

dilakukan rapat mingguan desa dan

program Promosi Kesehatan.

Tempat tinggal: dekat dengan daerah

diangkut

ke

TPS.

Sampah yang ada dikelola dengan


cara

dibakar,

yang

dapat

mengganggu lingkungan karena asap


sisa

pembakaran

serta

serangga

seperti lalat banyak ada di sekitar


10

tempat sampah. Lokasi pembakaran


sampah

dekat

dengan

ruamah

penduduk.

Dari hasil evaluasi program pengawasan


rumah sehat yang dilakukan dengan cara
pendekatan

wilayah

kerja

Puskesmas Tempuran pada periode Juni

untuk

2015 sampai dengan Mei 2016 dikatakan

berprilaku hidup bersih dan sehat

belum berjalan dengan baik melihat kepada

(PHBS). Pada masyarakat di wilayah

angka keberhasilan program sebagai berikut:

masyarakat:
masyarakat

kerja Puskesmas Tempuran masih


didapatkan
kesadran

rendahnya
untuk

mencuci

ekonomi:
rendah.

masih rendah , yaitu 35,48%

penduduk

bermata

yaitu

tidak

Saran bagi kepala Puskesmas Tempuran:

terhadap

menciptakan rumah sehat.

kesadaran

dengan

terbentuk kader kesehatan lingkungan

tingkat

ada yang tidak bersekolah, sehingga

terkait

dalam jangka waktu 6 bulan sudah

Status pendidikan : sebagian besar


pendidikan terakhir SD dan masih

kader,

pengawasan rumah sehat, diharapkan

syarat.

memiliki

Menambah jumlah, memotivasi dan


melatih

akses sarana sanitasi yang memenuhi

F. Kesimpulan

besar

G. Saran

memberikan

sehingga sulit untuk mendapatkan

berpengaruh

dengan

pencaharian

penghasilan secara rutin setiap bulan,

penduduk

16,80%

masalah 77,6%.

besar

sebagai petani, dimana pekerjaan


tersebut

dengan besar masalah 52,69 %.


Persentase rumah sehat dengan
pencapaian yang masih rendah

masyarakat

Sebagian

rumah

tangan

memiliki tingkat sosial ekonomi


yang

pengawasan

sehat dengan pencapaian yang

dan menggunakan air bersih.


Sosial

Cakupan

angka

dengan sabun, kebiasaan merokok

di

kurangnya

Perilaku
kesadaran

sistem

di setiap desa.

Melakukan pemetaan pada setiap desa


untuk melakukan pengawasan rumah
sehat, kemudian mengambil sampel
rumah untuk diinspeksi dalam jangka
waktu 1bulan.

11

lintas

perorangan saat melakukan inspeksi

program dan lintas sektoral, terutama

rumah sehat dan pembinaan rumah

dengan Dinas Sosial, Dinas Perumahan,

sehat maupun penyuluhan kelompok

dan Dinas Pekerjaan Umum. Selain itu,

saat di rapat mingguan desa dan saat

dengan

kegiatan

posyandu

dilakukan.

Penyuluhan

diharapkan

menambah

Meningkatkan

koordinasi

menggunakan

azaz

bekerjasama

dengan

keterpaduan,

melakukan

pengetahuan masyarakat tentang rumah

pendataan ke setiap rumah seperti

sehat sehingga dapat mengubah sikap

program

dan perilaku penghuni rumah.

program

yang
Promosi

petugas

juga

Kesehatan

puskesmas,

oleh

program

Pemberantasan Penyakit Menular oleh


petugas Puskesmas dan dapat juga

1. Direktorat

Jenderal

Pengendalian

bekerja sama dengan kader Posyandu,

Penyakit

untuk sekaligus melakukan pengawasan

Lingkungan.

rumah sehat.

penilaian rumah sehat. Departemen

Mengadakan pertemuan dengan tim

Kesehatan RI, 2007.

PKK setempat secara berkala, minimal

dan

Penyehatan

Pedoman

teknis

2. Riskesdas. Riset kesehatan dasar.

3 bulan sekali, untuk membincangkan

Kemenrian

dan menyelenggarakan kegiatan yang

Indonesia.jakarta,2013;h.22.

melibatkan masyarakat untuk tahu dan

Kesehatan

Republik

3. Keman S. Kesehatan perumahan dan

sadar tentang pentingnya rumah sehat,

lingkungan

selain itu diharapkan masyarakat juga

Kesehatan Lingkungan, Vol.2, No.1,

dapat turut berperan aktif meningkatkan

September 2005:29-42.

kesehatan lingkungan. Misalnya dengan

Daftar Pustaka

4. Direktorat

pemukiman.

Jenderal
dan

Jurnal

Pengendalian

gotong-royong untuk membina tempat

Penyakit

Penyehatan

sampah yang memenuhi kriteria di

Lingkungan.

sekitar desa sehingga masyarakat tidak

Indonesia tahun 2014. Kementerian

membuang sampah sembarangan.

Kesehatan Republik Indonesia, 2015.

Profil

kesehatan

dan

5. Data profil kesehatan Provinsi Jawa

menambah leaflet tentang rumah sehat

Barat tahun 2015. Dinas Kesehatan

untuk

Provinsi Jawa Barat, 2016.

Menyiapkan
sarana

lembar

balik

penyuluhan

baik

12

6. Data pencatatan dan pelaporan tahun


2015.

Program

Penyehatan

Lingkungan Puskesmas Tempuran.

13

Anda mungkin juga menyukai