mengenai pentingnya screening pap smear untuk pertama kali. 10% dari subyek
penelitian
dengan pria. Penelitian ini dilakukan oleh Boston Lesbian Health Project dengan
melakukan survey terhadap 1633 lesbian. Dari total responden, didapatkan 39%
<20 tahun, 16% usia 20 29 thn, tidak pernah melakukan pap smear. 29% usia
30-39 thn tidak melakukan pemeriksaan pap smear dalam 3 tahun terakhir.
Apa yang mungkin berpotensial menjadi hambatan untuk perawatan
pencegahan pada lesbian dan bagaimana penjelasan mengenai penurunan
angka test Pap smear terkait penilaian resiko STD? Bagian pertama berkaitan
dengan penyedia layanan kesehatan dan perilaku seksual pasien terkait resiko
STD dimana semua hal ini berkaitan. Kebanyakan petugas kesehatan tidak rutin
menanyakan tentang riwayat seksual, sehingga gagal untuk memperoleh
laporan
mengenai
perilaku
yang
beresiko.
Bahkan
jika
riwayat
seksual
gay
pada
umumnya.
Misalnya,
seperempat
dari
249
mahasiswa
keprihatinan
serius
mengenai
kurang
sensitifnya
petugas
lesbian, dan perilaku seksual yang berhubungan dengan resiko penularan PMS
antar wanita. Masalah seksual tentang lesbian dalam pernyataan kebijakan
publik
dan
rekomendasi
menjadi
perhatian
penting
dalam
masalah
ini;
pedomana CDC mengenai STD pada tahun 2006 adalah edisi pertama dari
dokumen ini yang banyak dikutip untuk membahas tentang WSW.
Ketiga, banyak lesbian mungkin menganggap diri mereka kurang beresiko
terhadap STD dan displasia serviks yang didapatkan dari pasangan wanita
mereka. Seperti dijelaskan secara mendalam dalam studi besar persepsi
mengenai resiko STD pada kalangan lesbian, dirasakan terdapat kerentanan
terhadap STD hal ini kemungkinan karena adanya pesan social yang dibangun
secara kompleks, mengenai stigma, kepercayaan dan persepsi tentang pasangan
seksual mereka. Penelitian kualitatif terbatas telah mengidentifikasi beberapa
kesalahan persepsi secara spesifik, terutama persepsi bahwa kebutuhan untuk
pengurangan resiko pada perilaku STD terutama menjadi perhatian untuk wanita
heteroseksual. Peserta dalam kelompok fokus dibuktikan pengetahuan yang
sangat terbatas tentang BV dan potensi penularan STD, termasuk herpes genital
dan HPV, yang akan ditularkan antara women. Selain itu BV dan kandidiasis
vulvovaginal, khususnya, yang sering membingungkan bagi para lesbian.
Akhirnya,
kaum
lesbian
adalah
kelompok
ekonomi
yang
beragam,
pendapatan rumah tangga lesbian secara keseluruhan cenderung lebih kecil dari
pendapatan rumah tangga yang dihuni oleh pria yang bekerja. Hal ini mungkin
terjadi karena kurangnya kepercayaan diri tentang tidak adanya manfaat mitra
domestik atau keengganan untuk mengungkapkan orientasi seksual untuk
mendapatkan manfaat tersebut ketika mereka ditawarkan. Selain itu, lesbian
yang tidak juga berhubungan seks dengan pria tidak dapat mengakses tempat
menyediakan kontrasepsi hormonal, sehingga tidak mendapat kesempatan
untuk STD dan skrining Pap smear.