PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setengah dari penduduk dunia adalah wanita, dan menurut data statistik
hampir 90% dari mereka melewati umur 65 tahun. Hal tersebut bisa disebutkan
bahwa satu pertiga dari usia mereka dihabiskan pada saat menopause.
(Khalbari, 2011). Menurut angka sensus penduduk Indonesia
tahun 2000,
angka harapan hidup wanita Indonesia yang berusia 50 tahun yang diasumsikan
telah memasuki usia menopause adalah 15.5 juta dan pada tahun 2020 jumlah
wanita menopause diperkirakan mencapai 30.3 juta sekitar 11,5 % dari total
populasi indonesia. (Wratsangka, 2010). Sedangkan menurut Badan Pusat
Statistik, wanita yang memasuki usia menopause pada tahun 2010 adalaha
sebanyak 226.141.010 jiwa dan di perkirakan akan bertambah banyak pada
tahun 2020 menjadi 365.529.000 jiwa. Meningkatnya jumlah angka harapan
hidup tersebut
masalah
Florida timur laut dengan usia 45 sampai 60 tahun , gejala yang paling umum
muncul pada wanita menopause adalah hot fllashes 73,2%, kelelahan 58,0%,
gangguan tidur 56,3%, mengalami ansietas 53,6%, iritabilitas %1,8, mengalami
peningkatan berat badan 51,8%, kekeringan pada vagina dan inkontenensia
urin 32,1%.
Menurut Kuntjoro (2002), dalam Nurdono (2013) ada beberapa gangguan
psikologis yang dialami pada wanita menopause yaitu, ingatan menurun,
ansietas, mudah tersinggung, stress hingga depresi. Dari beberapa penelitan
yang telah dilakukan pada wanita menopause, ansietas adalah masalah yang
paling sering ditemukan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
menopause dan perasaan khawatir, takut, dan cemas inilah yang membawa
seorang wanita kemasa yang sulit dalam kehidupan mereka. Tidak jarang
mereka merasa tidak menarik lagi sehingga mereka lebih sensitif dan mudah
cemburu dengan suaminya, karena ia merasa takut dan khawatir suaminya tidak
tertarik lagi padanya dan akan mencari wanita lain sebagai penggantinya.
Apabila dihadapkan pada suatu masalah maka wanita tersebut tidak dapat
menyingkapinya dengan bijaksana dan akan menimbulkan konflik terutama
dengan pasangannya (Wijayanit, 2011).
Menurut Videbeck (2011), ansietas adalah suatu perasaan takut atau
kehawatiran yang tidak jelas atas respon stimulus internal dan eksternal yang
dapat menimbulkan gejala perubahan prilaku, emosional, kognitif, dan fisik
pada seseorang. Stuart (2013) menyatakan bahwa ansietas adalah sebagai
perasaan
khawatir
yang
bersamaan
3
dengan
perasaan
keragu-raguan,
dengan
dukungan
peran
serta
aktif
masyarakat,
serta
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latarbelakang , maka penulis membuat rumusan
masalah, bagaimana pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap
Ansietas wanita menopause di posbindu mawar Tambahrejo Pringseu pada
tahun 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR)
terhadap ansietas pada wanita menopause di Posbindu Mawar Tambah Rejo
Pringsewu Lampung tahun 2015.
2.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan wanita menopause sebelum
diberikan tindakan PMR di posbindu Mawar Tambah rejo Pringsewu .
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan wanita menopause di posbindu
Mawar Tambahrejo Pringsewu setelah di lakukan PMR
c. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara wanita
menopause yang memiliki suami dengan yang tidak memiliki suami
D.
Manfaat Penelitian
1
Manfaat Teoritis
Pengembangan ilmu keperawatan kesehatan jiwa lansia (Psikogereontologi).
Manfaat Aplikatif.
Manfaat Praktis
Menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.
C.
Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti
sebagai berikut :
1. Sifat Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Objek Penelitian
4. Tempat Penelitian
5. Waktu Penelitian