BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Menopause
a. Pengertian Menopause
Menopause merupakan sebuah kata yang memiliki banyak arti atau makna
yang terdiri dari kata men dan pausis, yang berasal dari bahasa
Yunani, yang digunakan untuk menggunakan dan menjelaskan gambaran
berhentinya haid atau menstruasi. Hal ini merupakan akhir proses biologis
dari sikslus menstruasi, yang dikarenakan terjadinya perubahan hormon
yaitu penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.
Adanya penurunan hormon estrogen menyebabkan siklus menstruasi
menjadi tidak teratur, hal ini juga dapat dijadikan sebagai petunjuk
terjadinya menopause. Menopause juga dapat diartikan sebagai haid
terakhir, Terjadinya menopause ada hubungan dengan menarche, atau
pertama haid, makin dini menarche terjadi maka makin lambat atau lama
menopause timbul (Mulyani, 2014).
b. Periode Menopause
Adapun periode menopause dibagi menjadi 4 periode yaitu :
1). Klimakterium
Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa
senium. Masa ini juga dikenal dengan masa pra menopause ( sebelum
berhenti haid) yaitu 4 sampai 5 tahun sebelum menopause yang ditandai
11
12
13
c. Penyebab Menopause
Tubuh wanita mempunyai persediaan sel telur atau ovum dengan jumlah
yang terbatas dan masa menopause itu terjadi ketika ovarium atau indung
telur telah kehabisan sel telur atau ovum, hal ini menyebabkan produksi
hormon dalam tubuh terganggu yaitu berhentinya produksi hormon seks
wanita yang tidak lain adalah hormon estrogen dan progesteron.
Penurunan fungsi hormon dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya
penurunan fungsi tubuh dan gejala-gejala menopause akan timbul dan
terasa meskipun menstruasi masih datang. Saat itu akan mulai terlihat
adanya perubahan pada haid yang mungkin menjadi lebih lama atau lebih
singkat dan jumlah darah menstruasi menjadi tidak konsisten yaitu relatif
menjadi lebih banyak dari sebelumnya.
d. Jenis Menopause
Menopause pada wanita terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1). Menopaus Prematur
Menopaus prematur adalah menopause yang terjadi di bawah usia 40
tahun. Menopause prematur ditandai apabila terjadi penghentian masa
menstruasi sebelumnya tepat pada waktunya disertai dengan tanda hot
flushes serta peningkatan kadar hormon gonadotropin. Jika tidak
mengalami tanda-tanda yang seperti disebutkan, perlu tindak lanjut
kembali penyebab lain terganggu ovarium. Adapun penyebab menopause
prematur adalah herediter, gangguan gizi yang cukup berat, penyakit
menahun yang menyebabkan kerusakan kedua ovarium.
14
15
16
17
kadar
hormon
estrogen
menyebabkan
berkurangnya
akan
mempengaruhi
suasana
hati
sehingga
apabila
18
2. Ansietas
a. Pengertian
Ansietas merupakan masalah yang banyak terjadi pada wanita menopause.
Videbeck (2011) mendefinisikan ansietas adalah suatu perasaan takut atau
kehawatiran yang tidak jelas atas respon stimulus internal dan eksternal yang
dapat menimbulkan gejala perubahan perilaku, emosional, kognitif, dan fisik
pada seseorang. Stuart (2013) menyatakan bahwa ansietas adalah sebagai
perasaan khawatir yang bersamaan dengan perasaan keragu-raguan,
ketidakberdayaan, terisolasi, dan perasaan ketidaknyamanan. Ansietas juga
didefinisikan sebagai perasaan yang membuat seorang khawatir terhadap
sesuatu objek yang tidak jelas. Berdasarkan definisi di atas ansietas pada
wanita
menopause
adalah
suatu
pengalaman
subjektif
yang
tidak
19
FAKTOR PREDISPOSISI
Psikoanalisis
Biologi
FAKTOR PRESIPITASI
Physical integrity
Self System
SUMBER KOPING
MEKANISME KOPING
Task oriented
Ego Oriented
Constructive
Destructive
Antisipasi
Respon maladaptif
Ringan
sedang
Gambar 1
berat
panik
20
Videbeck (2011)
21
atau
aktivitas
motorik,
penurunan
kemampuan
untuk
mendominasi
dengan
disertai
melawan,
22
norepinenprin
dengan
neurotransmitter
lain
di
amigdala
diduga
23
3). Psikologis
Menurut teori adaptasi Stuart dikatakan bahwa seorang yang terpapar
ansietas yang intens di awal kehidupannya akan memungkinkan ansietas
timbul dikemudian hari. Anak yang melihat orangtuanya merespon stress
ringan dengan sebuah ansietas, maka anak akan mengikuti hal yang sama,
dengan demikian pembentukan psikologis pada anak sangat dipengaruhi
oleh orangtuanya. Sifat psikologis yang paling penting adalah kemampuan
seseorang untuk bertahan dari stressor terutama di masa anak-anak (Stuart,
2013).
4). Pandangan Perilaku.
Dalam pandangan perilaku, ansietas dapat berasal dari frustasi yang
disebabkan oleh sesuatu hal yang mengganggu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Ansietas juga mungkin timbul melalui konflik yang terjadi
ketika seseorang mengalami dua hal secara bersamaan dan harus memilih
salah satu diantaranya. Dua hal tersebut adalah pendekatan dan
penghindaran. Pendekatan adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan
bergerak untuk menuju hal tersebut dan penghindaran adalah keinginan
yang berlawanan yaitu sesuatu hal yang dihindarkan dan tidak ingin
melakukannya dan bergerak untuk menjauhinya (Stuart, 2013).
5). Pandangan interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan
penolakan interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan perkembangan
trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kerentanan
24
tertentu. Individu dengan harga diri yang rendah terutama rentan mengalami
ansietas yang berat (Stuart, 2002).
6). Sosisal Budaya
Status sosial, ekonomi dan pekerjaan adalah merupakan salah satu
stresssor yang dapat menimbulkan ansietas. Orang dengan status ekonomi
yang kuat akan jauh lebih tahan dengan paparan stress dibandingkan dengan
orang yang ekonominya yang lemah (Tarwanto &Wartonah, 2003).
e. Faktor Presipitasi.
Faktor presipitasi atau faktor yang mencetuskan terjadinya ansietas, adalah
rangsangan yang menantang, yang mengancam, atau yang sangat menuntut
individu sehingga individu merasa tegang dan stress. (Stuart, 2013).
Adapun faktor yang mencetuskan ansietas dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yaitu :
1). Ancaman Terhadap Integritas Fisik
Ancaman terhadap integritas fisik adalah cacat fisik potensial atau
penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penurunan
fisik potensial bisa terjadi karena proses degenerasi fisiologis, fatologis
ataupun terjadi karena trauma. Nyeri adalah salah satu ancaman integritas
fisik yang cenderung memicu ansietas dan memotivasi seseorang untuk
memeriksakan diri pada petugas kesehatan (Stuart, 2013). Proses ancaman
integritas fisik inilah yang dapat mencetuskan ansietas pada wanita
menopause.
25
terhadap
sistem
diri
adalah
stressor
yang
dapat
respon
terhadap
stressor. Selain
itu
stress
telah
terbukti
26
Jantung berdebar
Denyut jantung meningkat
Tekanan darah meningkat
Nyeri Uluhati
Pingsan
Penurunan tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Pernfasan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Nafas cepat
Nafas dangkal
Dada terasa tertekan
Nafas pendek
Benjolan pada tenggorokan
Perasaan tercekik
Nafas panjang dan dalam
Pencernaan
a. kehilangan nafsu makan
Perilaku
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Kegelisahan
Ketegangan fisik
Tremor
Sering merasa kaget
Berkata dengan cepat
Kurangnya koordinasi
Kerentanan terhadap kecelakaan
Menarik diri
Keseganan.
Berlari
Penghindaran
Hiperventilasi
Kognitif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Perhatian gangguan
Konsentrasi yang buruk
Kelupaan
Kesalahan dalam penilaian
Keasyikan
Pemblokiran pikiran
27
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Afektif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Kegelisahan
Ketidaksabaran
Rasa gelisah
Ketegangan
Gugup
Rasa takut
Ketakutan
Frustrasi
Ketidakberdayaan
Alarm
Teror
Gelisah
Mati rasa
Perasaan bersalah
Rasa malu
Frustrasi
Ketidakberdayaan
Sumber Koping
Sumber koping adalah pilihan atau strategi yang membantu menentukan apa
yang bisa dilakukan serta apa yang dipertaruhkan. Sumber koping adalah
salah satu pilihan strategi tertentu untuk dapat mengatasi masalah secara
efektif. Sumber koping merupakan salah satu faktor pelindung. Adapun
28
bergeser dari tingkat parah ke tingkat panik, perilaku yang ditampilkan oleh
seseorang akan menjadi lebih intens dan berpotensi merugikan dan kualitas
hidup seorang yang ansietas makin parah akan menurun. Ketika mengalami
ansietas, seseorang akan menggunakan pertahanan koping dan berusaha
menghindarkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan ansietasnya. Adapun
bebrapa mekanisme koping dalam menghadapai ansietas sebagai berikut :
1) Mekanisme koping berfokus pada upaya yang dilakukan untuk
menyelesaikan
masalah,
menyelesaikan
konflik,
dan
medapatkan
destruktif
biasanya
disertai
dengan
kemarahan
dan
29
negatif
atau
agresif
yang
melanggar
norma-norma,
30
melindungi orang dari perasaan tidak mampu dan tidak berharga dan
mencegah kesadaran atas ansietas. Semua orang menggunakannya, dan
seringkali berhasil dalam membantu orang mengatasi ansietas dengan tingkat
ringan dan sedang. Namun, mekanisme ini dapat digunakan pada tingkat yang
lebih ekstrim sehingga mereka mengubah kenyataan, mengganggu hubungan
interpersonal, dan membatasi kemampuan produktivitas
kerja seseorang.
31
i.
Patofisiologi ansietas
Menurut
Ashwani
et
al,
(2011)
Gangguan
ansietas
melibatkan
(SSP).
GABAB
benzodiazepin
mengikat
kompleks
reseptor
32
Penatalaksanaan ansietas
multidimensi
33
Penggunaan
Penggunaan
sehari-hari
Instruksikan pada klien selama penggunaan obat ini
Kelas
Benzodiazepin
0,5mg - 10mg
Alprazolam (Xanax
sekali dalam
sehari
Disorder
sekali dalam
kali sehari
dosis terbagi
Lorazepam (Ativan)
1.0-10 mg 2
penggunaan terapi
Informasikan kepada klien jika digunakan bersam
GAD, gangguan
atau 3 kali
ansieta
sehari dosis
Clonazepam
(Klonopin)
GAD, Panic
disordes,
34
sementara perhatikan
Golongan SSRIs
dan SNRIs dan agen
Atypical
Buspirone (BuSpar)
pemakain
terapi selama
terbagi atau
dosis besar
dalam keadaan
diperlukan
7.5-60 mg 2
kali sehari
dosis terbagi
Citalopram (Celaxa)
OCD
10-60 mg
dosis tunggal
(Cymlata)b
Escitalopram
(lexapro)
GAD
hipernaremia.
10-20mg Dosis Dikontraindikasikan dengan klien yang menggunakan
tunggal
35
20-50mg dosis
Fluoxetine (Prozac)
GAD, OCD, Panic
disorder
tunggal atau 2
kali sehari
dosis terbagi
tengah malam
dan siang hari
obat
MAOIs,
Hindarkan
pengunaan
50-300mg saat
keadaan
Fluvoxamine
diperlukan,
(Luvox) OCD
100mg atau
lebih jika
diperlukan
Kelas obat Beta
Blocker
Atenolol
(Tenormin) pada
50-200mg
Dosis Tunggal
Ansietas dan
Gangguan Panik
Berikan bersama makan untuk meningkatkan absorbsi
Propanolol (Inderal)
Digunakan pada
gangguan panik
40-120 mg
dosis terbagi
36
Alternatif
(NCCAM)
di
Amerika
mendefinisikan
CBT
(Cognitive
Behaviour
Therapy)
dan
PMR
37
38
salah satu terapi yang efektif yang dapat dilakukan untuk menurunkan
ansietas termasuk gangguan ansietas umum, sosial fobia, gangguan
panik, dan PTSD. PMR juga dikatakan bermanfaat dalam mengurangi
ansietas yang akan mempengaruhi berbagai gejala fisiologis dan
psikologis karena kondisi medis ( Jacobson, 1970 ; Condrad & Roth,
2007 dalam Tobing, 2012). PMR banyak digunakan sebagai terapi
menagemen stresss dan nyeri pada gangguan fisik seperti asma
bronkial, hipertensi, insomnia, depresi, ansietas yang ditimbulkan oleh
gangguan integritas fisik disebabkan oleh ancaman terhadapa sistem
diri.
3) Kontra Indikasi progressive muscle relaxation
PMR dikontra indikasikan pada cidera akut dan ketidaknyamanan
musculoskeletal, infeksi atau inflamasi dan penyakit jantung berat dan
akut. (Tobing, 2012). Selain itu PMR juga tidak dilakukan pada sisi otot
yang sakit ( Fritz, 2005 dalam Tobing 2014)
4) Manfaat terapi progressive muscle relaxation
Adapun bebereapa manfaat PMR adalah untuk mengurangi
konsumsi oksigen tubuh, mengurangi metabolisme tubuh, laju
pernafasan, ketegangan otot, kontraksi ventricular prematur dan tekanan
darah sistolik serta gelombang alpha otak dan dapat meningkatkan beta
endorphin dan meningkatkan imun seluler (Jacobson, 1938 dalam
synder & lindquist ; Condras & Roth, 2007; Tobing 2012).
5) Pelaksanaan terpi Progressive Muscle Relaxation
39
Pelaksanaan
PMR
dilakukan
dengan
menegangkan
dan
Berstein
dan
Borkovec,
(dalam
Tobing
2012)
40
41
42
dengan cara mengangkat kedua bahu kearah telinga setinggitingginya. Lemaskan atau turunkan kedua bahu secara perlahanlahan hingga 10 detik dan lakukan sekali lagi. Fokus perhatian
gerakan ini adalah kontras ketegangan terjadi di bahu, punggung
atas dan leher.
k) Gerakan kesebelas bertujuan untuk melatih otot-otot punggung.
Gerkan ini dapat dilakukan dengna cara mengangkat tubuh dari san
daran kursi, lalu busungkan dada dan pertahankan selama 10 detik
lalu lemaskan perlahan-lahan. Lakukan gerakan sekali lagi.
l) Gerakan keduabelas bertujuan untuk melatih otot-otot dada.
Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik nafas dalam, sedalamdalamnya dan tahan beberapa saat sambil merasakan ketegangan
pada bagian dada dan daerah perut. Hembuskan nafas perlahanlahan melalui bibir. Lakukan gerakan ini sekali lagi.
m) Gerakan ketiga belas ditujukan untuk melatih otot-otot perut.
Gerkan ini dilakukan dengan menarik perut kearah dalam sekuatkuatnya. Tahan selama 10 detik hingga perut terasa kencang dan
tegang, kemudian lemaskan perlahan-lahan hingga 10 detik
lakukan sekali lagi.
n) Gerakan keempat belas adalah gerakan yang ditujukan untuk
merelaksasikan otot-otot kaki. Gerakan ini dilakukan dengan
meluruskan kedua telapak kaki selama 10 detik hingga terasa
43
tegang pada daerah paha. Lemaskan kedua kaki secara perlahanlahan hingga 10 detik, lakukan sekali lagi.
B.
Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan Agustin tentang pemberian PMR (Progressive
muscle relaxation) terhadap keluhan mual muntah pada pasien kanker
payudara yang akan menjalani kemoterapi di IRNA C RSU Sanglah Denpasar
tahun 2013 terhadap 16 orang dengan nilai P=0,097, =0,05 diperoleh nilai Pvalue=0,000 dan menyimpulkan bahwa pemberian orogressive muscle
relaxation berpengaruh terhadap penurunan keluhan mual muntah pasien
yang menjalani kemoterapi. Pada penelitian yang dilakukan Ita tahun 2010
tentang pengaruh latihan relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur pada
lansia di panti sosial tresna werdha kasih sayang ibu Batusangkar terdapat 29
orang (70,7%) yang kualitas tidurnya buruk, dan setelah diberikan latihan
relaksasi otot progresif terjadi penurunan menjadi 15 orang (36,6%) dengan
nilai p=0,000 (p<0,05) dan dapat disimpulkan latihan otot progresive efektif
terhadap kualitas tidur lansia.
Serta penelitan juga dilakukan oleh Ozscan dan Sezgin tentang pengaruh
progressive muscle relaxation dan EFT tahun terhadap siswa SMA sebanyak
70 orang yang mengalami ansietas menjelang ujian tahun 2009 dan didaptkan
hasil sebanyak dua pertiga dari 70 orang yang diberikan progressive muscle
relaxation dan EFT terjadi penurunan ansietas dengan (p<0.05) dan
mendapatkan nilai yang lebih baik. Studi penelitian yang dilakuakan Supriati
44
C.
Kerangka Teori
45
Kerangka teori adalah hasil kesimpulan dan tinjauan pustaka yang berisi
tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan
penilitian yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini kerangka teori yang dapat
disusun adalah
PenangananAnsietas
1. Pendekatan Medis
2. Tindakan Keperawatan
a. Intervensi ansietas
generalis.
b. Keperawatan Lanjut
(salah satunya PMR
(Progressive Muscle
Relaxation
Faktor Predisposisi
1. Biologis
2. Psikologis
3. Sosial Budaya
Tingkat Ansietas :
- Ringan
- Sedang
- Berat
- Panik
Respon Ansietas :
- Fisiologis
- Kognitif
- Perilaku
- Emosional
Kemampuan mengetasi
ansietas :
- Pengetahuan
- Pelaksanaan cara
mengatasi ansietas
Faktor Presipitasi
1. Biologis :Gangguan
Fisik
2. Psikologis : Identitas
diri
3. Sosial Budaya : Status
Mekanisme Koping
Psiko Farmaka
Gambar 2
Tingkat Ansietas :
- Ringan
- Sedang
- Berat
- Panik
Respon Ansietas :
46
Konsep adalah adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo,
2010). Adapun kerangka konsep penelitian ini sebagai berikut :
Progressive Muscle
Relaxation (PMR)
Ansietas