Anda di halaman 1dari 11

MANDIRI

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

OLEH
M. BONI FASIUS BRIA
SB 15010

PROGRAM KEPERAWATAN B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2016

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN


Pokok Bahasan

: Pendidikan Kesehatan Tentang Peningkatan Harga Diri Rendah

Sasaran

: Keluarga dan Bapak Rascal

Waktu

: 09.00 s/d 09.30 WIB (1 x30 menit)

Hari/Tanggal

: KAMIS, 29 juni, 2016

Tempat

: Ruangan Kelimutu

Health Educator

: Maurianus Bonifasius Bria

A. Latar Belakang
Harga diri rendah adalah suatu masalah utama untuk kebanyakan orang dan
dapat diekspresikan dalam tingkat kecemasan sedang dan tinggi. Beberapa penelitian
menunjukkan depresi yang diakibatkan karena harga diri rendah, yang salah satunya
mempunyai hasil 15.600 siswa sekolah, tingkat 6 sampai dengan 10 menunjukkan harga
diri rendah yang diakibatkan karena sering dilakukan pengintimidasian/pengejekan
berakibat menimbulkan resiko depresi pada usia dewasa. Penyebab lain dari masalah
harga diri rendah diperkirakan juga sebagai akibat dari masa lalu yang kurang
menyenangkan, misalnya terlibat napza. Berdasarkan hasil dari overview dinyatakan
bahwa pecandu napza biasanya memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang
rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidakmampuan
mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung
depresi. Remaja yang menyalahgunakan napza umumnya tidak mandiri dan
menganggap segala sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan.
B. Tujuan
1.

Tujuan instruksional umum :


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga mampu memahami dan
mencegah agar tidak terjadi harga diri rendah.

2.

Tujuan Instruksional khusus :


Setelah mengikuti proses penyuluhan, diharapkan keluarga mampu memahami
tentang harga diri rendah meliputi pengertian harga diri, tanda dan gejala,
penyebab, akibat, dan cara mencegah dan menanganinya.

C. Pokok Bahasan : Peningkatan Harga Diri Rendah

D. Sub Pokok Bahasan :


1.
pengertian harga diri rendah
2.
penyebab harga diri rendah
3.
tanda dan gejala harga diri rendah
4.
akibat harga diri rendah
5.
pencegahan dan Implikasi keperawatan harga diri rendah.
E. Metode
: Diskusi
F. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet

G. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap
Pembukaan

Waktu
Kegiatan Penyuluhan
5 menit a. Memberikan

Kegiatan peserta
Memperhatikan

salam,

dan

memperkenalkan

salam

menjawab

diri, dan membuka


penyuluhan;
b. Menjelaskan

Memperhatikan

gambaran

umum

tentang

materi

yang
diajarkan

akan
beserta

manfaatnya;

Metode Media
-

c. Menjelaskan

Memperhatikan

tentang TIU Dan


Penyajian

15
menit

TIK.
a. Menjelaskan
pengertian

Memperhatikan
Harga

balik

Diri Rendah
1) Menanyakan

Memberikan

kepada peserta pertanyaan


mengenai
materi

yang

telah
disampaikan.
2) Mendiskusikan

Memperhatikan

bersama

dan

jawaban

yang tanggapan

memberi

diberikan
b. Menjelaskan
penyebab

Memperhatikan
harga

diri rendah.
1) Menanyakan

Memberikan

kepada peserta pertanyaan


mengenai
materi

yang

telah
disampaikan.
2) Mendiskusikan
bersama
jawaban

Memperhatikan
dan memberikan

yang tanggapan

diberikan.
c. Menjelaskan tanda Memperhatikan
dan gejala harga
diri rendah.
1) Menanyakan

Memberikan

kepada peserta pertanyaan


mengenai
materi

yang

Diskusi lembar

telah
disampaikan.
2) Mendiskusikan
bersama
jawaban

Memperhatikan
dan memberikan

yang tanggapan

diberikan
d. Menjelaskan

Memperhatikan

akibat yang dapat


timbul dari harga
diri rendah.
1) Menanyakan

Memberikan

kepada peserta pertanyaan


mengenai
materi

yang

telah
disampaikan.
2) Mendiskusikan
bersama
jawaban

Memperhatikan
dan memberikan

yang tanggapan

diberikan
e.

Menjelaskan
pencegahan

Memperhatikan

dan

Implikasi
keperawatan harga
diri rendah.

Memberikan

1) Menanyakan

pertanyaan

kepada peserta
mengenai
materi

yang

baru
disampaikan.
2) Mendiskusikan
bersama
jawaban
diberikan

Memperhatikan
dan memberikan
tanggapan

yang

Penutup

10

a.

menit

Menutup

Memberikan

pertemuan dengan sumbang saran.


mengundang
pertanyaan

atau

komentar

pada

masyarakat.
b.

Menampung
jawaban

Memperhatikan

dan dan

mencatat

memberi komentar komentar


tentang

pendapat penyuluh.

dari masyarakat.
c.

Menyimpulka

Memperhatikan

n materi yang telah


dibahas

bersama

dengan
masyarakat.
d.

Membagikan

Menerima leaflet

leaflet.
e.

Memberi
salam penutup.

Memperhatikan
dan

menjawab

salam.

H. Evaluasi :
1. Jelaskan pengertian harga diri rendah!
2. Sebutkan penyebab yang dapat memicu harga diri rendah!
3. Jelaskan tanda dan gejala yang dapat timbul dari harga diri rendah!
4. Sebutkan akibat yang dapat muncul dari harga diri rendah!
5. Jelaskan cara pencegahan dan Implikasi keperawatan harga diri rendah!
I. Referensi :
J. Lampiran:
1. Materi
2. Media yang digunakan (leafleat&lembar balik).
Penyuluh

Leaflet

Maurianus B. Bria

LAMPIRAN
Harga Diri Rendah
1. Pengertian Harga Diri Rendah
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemampuan
diri (keliat, 2010)
Harga Diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya (Suliswati, 2002).
Harga Diri Rendah Situasional adalah evaluasi diri negatif yang berkembang
sebagai respon terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang
sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (Nanda, 2012).
Jadi kesimpulanya harga diri rendah adalah penilaian terhadap diri sebagai
individu yang tidak mampu akibat perasaan tidak berharga dan tidak brguna dalam
waktu yang lama.
2. Penyebab Harga Diri Rendah
Ganguan harga diri rendah juga dapat terjadi karena ketidakseimbangan dari
beberapa neurotransmitter. misalnya : Dopamine fungsinya mencakup regulasi gerak
dan koordinasi, emosi, kemampuan pemecahan masalah secara volunter. Transmisi
dopamin berimplikasi pada penyebab gangguan emosi tertentu. Adapun penyebab
terjadinya Harga diri rendah :
a. Penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis.
b. Dikucilkan dari teman/ masyarakat.
c. Harapan atau cita-cita yang tidak realistis tidak sesuai dengan kemampuan diri.
d. Trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus
sekolah, putus hubugan kerja,sering mengalami kegagalan dalam usaha dll
Selain tanda dan gejala tersebut, kita juga dapat amati dari penampilan klien dengan
harga diri rendah yang tampak kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian
tidak rapih, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, dan bicara
lambat dengan nada suara lemah (Keliat, 2010).
3. Tanda dan Gejala
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah harga diri rendah maka tanda
dan gejala pada pasien yaitu: (subjektif dan objektif)
Subjektif:
a. Mengungkapkan rasa malu / bersalah
b. Mengungkapkan/menjelek-jelekan diri.

c. Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri (misalnya ketidakberdayaan


dan ketidakbergunaan)
Objektif:
a. Kejadian menyalahkan diri secara periodik terhadap permasalahan terhadap
permasalahan hidup yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif
b. Kesulitan dalam membuat keputusan. (Suliswati, 2002)
Adapun yang tanda dan gejala lainya yang dapat muncul adalah :
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
c. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien
lain/perawat
d. Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
e. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau
pergi jika diajak bercakap-cakap
g. Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari (Keliat, 2010).
4. Pencegahan Dan Implikasi keperawatan Harga Diri Rendah.
Pencegahan:
1. Apabila ada masalah usahakan untuk berbagi dengan orang lain
2. Menghadapi masalah dengan kepala dingin dan pikiran yang tenang
3. Mencari solusi yang positif dalam menyelesaikan masalah
4. Jangan membiasakan diri untuk menyendiri
5. Selalu percaya dan yakin bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya
Implikasi keperawatan:
a. Perawat dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
pasien. Perawat dapat melakukan hal-hal berikut:
1. Perawat mendiskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien seperti kegiatan di rumah sakit dan di rumah, adanya keluarga
dan lingkungan terdekat pasien.
2. Beri pujian yang realistis dan hindaran penilaian yang negative.
b. Perawat membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan
cara-cara berikut:
1. Perawat mendiskusikan dengan pasien mengenai kemampuannya yang masih
data digunakan pada saat ini.

2. Perawat membantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap


kemampuan diri yang dapat diungkapkan pasien.
3. Perawat memperlihatkan respons yang kondusif dan mengupayakan menjadi
pendengar yang aktif.
c. Membantu pasien untuk memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih.
tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perawat mendiskusikan denga pasen kegiatan yang akan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
2. Membantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan dengan
mandiri atau dengan bantuan minimal.
d. Perawat melatih kemampuan yang dipilih pasien dengan cara berikut:
1. Perawat mendiskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatan,
2. Perawat bersama pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan.
3. Memberikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien.
e. Perawat membantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang
dilatih.
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan.
2. Memberi pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
3. Meningkatkan kegiatan pasien sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan
setiap kegiatan.
4. Menyusun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih.
5. Memberi pasien kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan
kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA
Nanda, (2012). Nursing Diagnosis: Definitions & Classification 2012-2014, Phila
Delphia: NANDA international
Suliswati. 2002. Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa, Jakarta: EGC
Keliat. 2010. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (basic course), Jakarta;
EGC

Anda mungkin juga menyukai