Anda di halaman 1dari 7

BIOS sering diabaikan, selama system PC Anda berjalan dengan lancar.

Meskipun se
benarnya banyak peningkatan performa yang bisa didapat dari sini. Dan semua peni
ngkatan itu gratis!
BIOS (Basic Input and Output System), sebetulnya termasuk firmware, software yan
g tersimpan pada ROM (read only memory) pada motherboard. BIOS inilah yang memun
gkinkan PC melakukan proses inisisialisasi dan testing hardware yang terinstalas
i pada motherboard, yang disebut dengan POST (Power on Self Test). BIOS juga men
gatur low level I/O, seperti keyboard dan display. Operating system juga dibantu
BIOS untuk mengatur semua komponen yang terinstal pada PC, yang disebut dengan
BIOS Run-Time Services.
Sebetulnya, sebagian informasi yang akan diulas di sini juga tersedia pada buku
manual motherboard. Tidak semua produsen menjelaskan fungsi BIOS ini dengan baik
. Bagi yang udah baca buku manual dengan baik atau sudah memiliki kemampuan untu
k setting BIOS bisa mengabaikan tulisan ini. Bagi yang belum silakan melanjutkan
!
Kemampuan fungsi yang ditawarkan pun memiliki perbedaan (sedikit), terutama di b
agian speed enhancement. Bagi Anda yang memiliki motherboard dengan kemampuan it
u, kami ucapkan "Anda beruntung". Jika tidak, jangan kecewa, sebetulnya masih ad
a cara lain di luar BIOS. Tapi, kami tidak akan mengulasnya kali ini.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kebanyakan pengguna komputer tidak pe
rlu melakukan ini. Namun bagi Anda, para pengguna PC yang mengetahui bahwa terda
pat banyak setting yang dapat meningkatkan kinerja ataupun menambah fungsi PC An
da tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan, tentu hal yang menarik. Satu-satunya
yang harus dikobankan hanyalah sedikit waktu untuk mencoba setting-an baru BIOS
Anda.
BIOS memang bervariasi. Hal ini disebabkan karena perbedaan manufacturer yang me
mbuat ataupun perbedaan pada versi BIOS. Tidak semua motherboard memiliki BIOS d
an memiliki display menu yang sama, ada sedikit perbedaan di sana-sini. Bahkan a
da BIOS yang mendukung penggunaan dengan mouse pada lingkungan BIOS.
Di sini kami mengambil contoh BIOS dengan manufacturer Award. Karena Award BIOS
ini populasinya lebih banyak ketimbang BIOS dari AMI ataupun Phoenix. Namun sebe
tulnya, banyak juga yang dapat diimplementasikan pada BIOS lain. Kami juga akan
mencoba eqivalensi fungsi-fungsi serupa untuk BIOS lain.
Petunjuk Arah pada BIOS
Ini memang bukan petunjuk lengkap. Namun setidaknya, mencegah Anda kesasar dalam
hutan belantara menu BIOS.
Semua ini akan kita mulai dengan menekan tombol [Del] sesaat PC memulai proses b
oot. Ini berlaku untuk kebanyakan BIOS. Sedangan sisanya, untuk masuk ke utility
BIOS memerlukan penekanan tombol atupun kombinasi tombol yang berbeda. Ada yang
dengan menekan tombol [F1], tombol [F10], atau kombinasi [Ctrl]+[Alt]+[Esc], da
n lain sebagainya. Informasi seperti ini biasanya disediakan oleh produsen mothe
rboard, baik pada buku manual maupun situsnya.
Sebelum memulai mengacak-acak BIOS, pastikan untuk mengetahui arah dan tujuan An
da. Lebih baik lagi jika Anda memiliki salinan setting awal yang dimiliki komput
er Anda. Jika Anda sudah familiar dengan lingkungan pada menu BIOS, Anda memilik
i kemungkinan keberhasilan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja dan menamb
ah fungsi yang dapat dilakukan PC Anda.
Istilah BIOS dan CMOS sering dicampuradukkan, padahal keduanya memiliki arti yan
g berbeda. Di mana BIOS sebetulnya adalah software low level, sedangkan CMOS (Co
mplementary Metal Oxide Semiconductor) adalah memory yang digunakan untuk semua
setting BIOS. Untuk menyimpan data ini, CMOS membutuhkan baterai yang terdapat p
ada motherboard (biasanya CR2032).

Masuk ke BIOS, Anda akan merasa kembali ke zaman dulu. Jika Anda sempat merasaka
n PC era DOS (sebelum GUI window dikenal), Anda tidak akan terlalu kikuk dengan
lingkungan shell yang tanpa window ini. Meskipun ada BIOS yang bisa beroperasi d
engan menggunakan mouse, namun sebagian besar masih mengandalkan keyboard.
Setup Utility
Ketahui yang Anda mau. Di mana letak fungsi setting yang Anda inginkan?
Standard CMOS features
Basic setting, seperti jam dan tanggal, harddrive yang terinstal. Juga menampilk
an jumlah RAM yang terinstal pada motherboard.
Advanced BIOS features
Seperti namanya, menawarkan konfigurasi fitur tambahan. Seperti mengaktifkan SMA
RT, termasuk mengatur boot priority.
Integrated Peripherals
Control port yang tersedia pada motherboard, onboard/onchip device seperti integ
rated audio, video, dan LAN controller.
Power Management
Think green. Untuk menghemat listrik dengan memperlambat atau bahkan shut down s
ebuah komponen PC Anda, setelah selang waktu yang ditentukan. Selain hemat lisri
k, secara tidak langsung bisa mengurangi tingkat kebisingan dan memperpanjang um
ur komponen.
PnP/PCI Configuration
Setting tambahan khusus untuk slot PCI pada motherboard juga untuk mengedit kema
mpuan plug-and-play.
PC Health status
Monitoring hardware, seperti fan speed dan CPU temperatur. Juga bisa diset supay
a komputer menjerit, bahkan mati jika melewati suhu tertentu.
Load Fail-safe Defaults
Jika tweaking BIOS salah, pilih fungsi ini untuk kembali ke konfigurasi semula.
Load Optimised Defaults
Untuk mengembalikan sistem ke default.
Set password
Memberi password akan mengunci PC. Jika tersedia dua level sekuriti, user, dan s
upervisor, user hanya bisa sebatas menyalakan komputer. Sedangkan password super
visor dapat masuk ke BIOS.
Save and Exit BIOS
Untuk keluar, sambil menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Exit Without Saving
Untuk keluar, tanpa menyimpan perubahan apapun.
Improved Features
Amati BIOS untuk mencari fitur apa saja yang selam ini disembunyikan PC Anda.
Tweaking BIOS tidak hanya bertujuan semata-mata hanya untuk meningkatkan kecepat
an. Meski siapapun pasti akan merasa senang (bahkan bangga) jika memiliki PC yan
g berjalan dengan cepat dan lancar juga stabil.
Power management dapat membuat PC Anda lebih hemat energi, dan secara tidak lang
sung ramah lingkungan juga menghemat MTBF komponen yang ada di dalamnya. Mengatu
r boot sequence memberikan kendali untuk mengurutkan urutan device yang akan di-

boot jika membutuhkan boot dari CD ataupun floppy. Memfungsikan port SATA yang s
elama ini tersembunyi karena belum diaktifkan juga sesuatu yang patut disyukuri.
Hal-hal seperti ini yang akan dilakukan pada pembahasan ini. Apa saja yang bisa
dilakukan?
Parallel Port
Untuk mengatur parallel port, biasanya berada pada menu Integrated Peripheral. T
erutama jika Anda masih menggunakan printer ataupun
Port ini sebaiknya diatur supaya
berkomunikasi secara bi-directional.
Ada beberapa pilihan untuk parallel port. Pertama Normal/SPP (Standard Parallel
Port). Meskipun sudah bi-directional, namun mode ini sangat lambat. ECP (Extende
d Capabilities Port) lebih cocok digunakan untuk perangkat yang mentransfer data
dalam jumlah besar (seperti saat menggunakan laplink dengan LPT1). EPP (Enhance
d Parallel Port) lebih cocok untuk berhubungan dengan perangkat yang sering beru
bah arah datanya. Beberapa BIOS mempunyai pilihan EPP+ECP yang bisa memberikan k
eduanya. Namun dengan mode ini, parallel port Anda akan membutuhkan 2 IRQ (Inter
rupt Request) sekaligus. Bagi Anda yang memiliki PC dengan banyak add-on card, t
entu kurang menyukai hal ini.
Mungkin Anda menemukan pilihan ECP mode use DMA. Ini untuk mengendalikan channel
DMA yang digunakan untuk parallel port (jika menggunakan mode ECP). Secara defa
ult, DMA yang digunakan adalah 3.
Serial Ports
Pada setting onboard serial port terdapat pilihan enable dan disable. Juga setti
ng IRQ dan I/O range untuk COM1 dan COM2. Disable pilihan ini, berarti Anda memp
unyai 2 IRQ yang free. Kecuali Anda masih memiliki perangkat yang masih berkomun
ikasi dengan serial port ini.
USB
Pilihan untuk USB controller biasanya dapat ditemukan juga pada bagian Integrate
d Peripherals ini. Di sini Anda bisa enable atau disable onboard USB controller.
Kecuali Anda memiliki add-on card PCI USB controller (alternatif jika motherboa
rd Anda belum mendukung USB2.0). Setting USB keyboard dan mouse pun juga tersedi
a di sini. Dengan mengaktifkan USB keyboard, Anda bisa menggunakan USB keyboard
Anda pada lingkungan DOS ataupun BIOS sekalipun. Tentu saja setelah setting pada
BIOS di-enable dan disimpan.
SMART
Konon, setting ini juga memberikan peningkatan kinerja. Namun yang pasti, SMART
(Self Monitoring Analysis and Reporting Technology) ini pasti berguna. Apalagi j
ika Anda memiliki harddisk yang sudah cukup berumur. Dengan mengaktifkan fungsi
ini, Anda akan mendapatkan peringatan dini jika terjadi "ketidakwajaran" pada ha
rddisk Anda secara fisik. Setidaknya Anda memiliki waktu yang cukup untuk menyel
amatkan data pada harddisk, sebelum harddisk sudah benar-benar rusak.
Power Management
Di sini, tidak hanya berguna untuk menghemat penggunaan listrik oleh PC. Process
or yang selalu bekerja dengan kecepatan penuh, bukanlah sesuatu yang menguntungk
an, jika Anda sering meninggalkan PC Anda idle dalam waktu yang cukup lama.
Anda juga dapat menghemat MTBF beberapa komponen Anda. Seperti processor, harddi
sk, juga monitor. Jika Anda memiliki cooling device dengan temperature control,
secara tidak langsung ini juga dapat menurunkan tingkat kebisingan yang dihasilk
an PC Anda.
Ada beberapa tingkatan dalam fungsi power saving. Dozing menurunkan kecepatan pr
ocessor (ditunjukkan dalam persentase). Standby mematikan harddrive dan output d
ari video card. Suspend mematikan semua device, kecuali processor. Ada juga pili
han HDD power down yang khusus mematikan harddisk saja.

Menyalakan PC tidak harus dari tombol power pada casing. Apalagi jika Anda memil
iki keyboard dengan tambahan tombol power. Power On function kadang berada pada
Integrated peripheral. Default biasa berada pada button only. Pindah ke pilihan
Keyboard98, Anda bisa menghidupkan PC dengan menekan tombol [power].
Boot Sequence
Secara default, device yang menempati urutan pertama adalah floppy. Dengan memil
ih urutan pertama boot menjadi harddisk, waktu yang dibutuhkan untuk proses boot
ing akan berkurang.
Namun pada saat-saat tertentu, pada saat operating system mengalami masalah atau
instalasi operating system baru, membutuhkan proses booting dari CD. Beberapa B
IOS pada Boot Sequence ini bahkan memungkinkan untuk melakukan booting dari pera
ngkat USB, Firewire, LS120, atau Zip drive.
PC Health
Pada PC Health ini Anda dapat melakukan monitoring hardware Anda, khususnya yang
terhubung langsung dengan motherboard. Seperti suhu processor dan suhu sistem d
alam casing. Kecepatan fan juga terlihat di sini. Anda dapat mengecek apakah fan
ada masih berjalan dengan normal tanpa perlu membuka casing. Namun untuk memeri
ksa HSF dalam keadaan bersih atau sudah penuh debu, cara membuka casing dan meli
hat langsung adalah satu-satunya jalan terbaik.
Anda juga dapat mengatur tindakan yang akan dilakukan PC Anda jika terjadi overh
eat. Apakah dengan sekadar memberikan peringatan berupa bunyi dari buzzer atau P
C speaker. Anda tinggal mengaturnya di CPU warning temperature, atau bahkan samp
ai mematikan komputer jika suhu mencapai batas yang Anda tentukan. Anda perlu me
ngeset batas suhu yang Anda izinkan pada CPU shut down temperature. Beberapa BIO
S juga memiliki fasilitas peringatan untuk fan yang terpasang. Jika batas minimu
m RPM tidak dipenuhi, akan ada peringatan baik pada POST code maupun peringatan
dari buzzer/PC speaker.
Step-by-Step
Power Management
Dengan sedikit tweaking BIOS, dapat menekan rekening listrik dan memperpanjang u
mur beberapa komponen Anda.
1. Pilih Power Management untuk enable fungsi ini. Pilih lama waktu idle yang di
butuhkan untuk masuk ke power-saving mode.
2. Kebanyakan monitor sudah mendukung DPMS (Display Power Management Signalling)
. Pilih DPMS Support untuk menghemat energi dan memperpanjang umur monitor.
Boot Sequence
Butuh booting dari CD atau floppy? Aturlah Boot sequence Anda.
1. Masuk ke advanced feature untuk melihat boot sequence.
2. Pada first boot device, pilih device yang Anda inginkan untuk menjadi urutan
pertama dalam boot sequence.
3. Lakukan hal yang sama pada second dan third boot device.
Speed Enhancement
Melakukan tweaking untuk meningkatkan kecepatan PC Anda via BIOS perlu kesabara
n tersendiri. Lakukan di waktu luang!
Dengan melakukan tweak yang tepat pada BIOS, Anda akan mendapatkan peningkatan k
ecepatan. Dan ini tidak melulu dengan melakukan overclocking (OC) untuk komponen
PC Anda. Karena biasanya, apalagi pemilik PC rakitan, perakit toko hanya membua
t setting BIOS dengan tujuan asal PC dapat berjalan (syukur kalau stabil apalagi
memang cepat). Yang perlu dilakukan hanyalah mengoptimalkan tiap-tiap komponen
pada PC Anda melalui setting BIOS.
Kalaupun diperlukan OC, hanya sebatas memanfaatkan batas toleransi yang diberika
n produsen pada produk-produknya. Hal ini akan tergantung pada produsen masing-m

asing komponen PC Anda. Juga solusi ini kadang membutuhkan cooling device tambah
an, yang berarti biaya tambahan juga.
Penting untuk diingat, sebaiknya perubahan stetting BIOS ini dilakukan sedikit d
emi sedikit. Lebih baik lagi jika dilakukan satu per satu. Khususnya jika Anda s
eorang pemula untuk hal ini.
System Performance
Pada beberapa BIOS dapat ditemukan semacam shortcut untuk meningkatkan kecepatan
sistem Anda. Biasanya berupa pilihan Normal, Fast, dan Turbo. Biasanya pilihan
ini akan menyesuaikan frekuensi clock FSB (Front Side Bus) dan kadang memory DDR
SDRAM juga. BIOS juga sering menyediakan pilihan Load Optimized Defaults. Meman
g pilihan-pilihan ini dapat meningkatkan kecepatan juga. Namun, itu belum lah op
timal. Hanya dengan mengenal fungsi-fungsi pada BIOS dengan lebih baik, Anda aka
n mendapatkan performa PC yang lebih baik juga.
CPU Frequency
Untuk mengatur CPU speed, masuklah ke pilihan Advanced Chipset Feature. Sebagai
informasi CPU speed didapat dari hasil kali antara CPU clock ratio dan FSB frequ
ency. Kebanyakan CPU tidak dapat diubah CPU clock ratio-nya (kecuali bagi kebany
akan AMD Athlon XP). Jadi, pada bahasan ini akan mengambil fokus pada FSB freque
ncy.
Pastikan FSB frequency sesuai dengan processor yang Anda miliki. Untuk processor
AMD antara 66/100/133 dan 166/200, sedangkan untuk processor Intel.
Jika Anda bersikeras untuk melakukan OC, perlu diperhatikan bahwa ada dua hal ya
ng perlu diubah, yaitu FSB Frequency dan Voltage control. Pada beberapa BIOS yan
g memiliki fasilitas OC, memberikan pengaturan FSB yang fleksibel. Dengan memung
kinkan peningkatan FSB dengan satuan 1 MHz. Di sini perlu kesabaran. Naikkan FSB
secara bertahan satu per satu MHz. Jangan tergoda untuk melompat jauh dari FSB
normal (lebih dari 10%). Cek apakah CPU Anda mengalami peningkatan suhu yang ber
lebihan pada PC Health. Jika ya, kembalikan ke FSB sebelumnya.
Coba masuk ke OS Anda. Pastikan sistem Anda stabil. Untuk lebih cepat, Anda dapa
t mencoba dengan menjalankan CPU Burn-in yang akan memberikan beban penuh pada C
PU secara kontinyu. Jika sistem tidak stabil ada dua hal yang bisa dilakukan. An
da bisa kembali ke FSB normal, atau Anda bisa meningkatkan voltage untuk CPU pad
a voltage control. Namun, hal ini akan meningkatkan suhu CPU Anda saat beroperas
i nantinya. Pastikan Anda telah memiliki cooling device yang baik. Lihat tabel b
atas suhu processor!
Peringatan:
Sebaiknya Anda didampingi oleh rekan Anda yang berpengalaman untuk ini.
Memory
Di sini kami mengambil contoh sistem yang terinstalasi dengan DDR SDRAM. Ada beb
erapa hal yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja RAM Anda. Pertama, p
astikan jumlah keping RAM yang terinstalasi. Jika hanya satu keping atau lebih d
ari satu keping namun semuanya identik, cara yang paling mudah adalah dengan men
geset Memory Timings pada pilihan By SPD.
Jika RAM yang terpasang lebih dari satu keping dan tidak identik, pertama kenali
kemampuan masing-masing keping RAM. Cara yang mudah dengan menggunakan software
jenis sysinfo tool seperti AIDA32. Lihat pada Motherboard, SPD. Info lengkap RA
M Anda akan terlihat di sini. Lalu tentukan keping RAM yang paling lambat, pada
keterangan Memory Speed. Setting Memory Timings pada BIOS sebaiknya mengikuti ke
ping RAM yang paling lambat. Jika tidak, bersiaplah mengalami ketidakstabilan pa
da PC Anda. Kecuali Anda orang yang cukup beruntung.
CAS Latency adalah kemampuan jumlah data yang dapat dibaca dari RAM yang dihitun
g tiap clock cycles. Nilai default adalah 3 untuk kebanyakan memori. Namun, ada

juga yang memiliki nilai yang lebih baik (lebih kecil dari 3). Jika Anda memilik
i sistem berbasis processor AMD, ada baiknya mencoba setting yang lebih agresif
(lebih kecil).
AGP slot
Dibandingkan dengan dua tweaking sebelumnya (CPU frequency dan memory), tweaking
ini memiliki risiko yang lebih kecil. Yang pertama dilakukan adalah memastikan
mode AGP yang didukung, baik oleh motherboard maupun video card. Jika keduanya s
udah mendukung mode AGP 8x, pastikan setting BIOS juga pada mode AGP 8x.
Kegunaan pilihan AGP aperture size sering membingungkan banyak orang. Ini berfun
gsi mengatur jumlah RAM (pada motherboard, bukan pada video card) yang dialokasi
kan untuk AGP ( ) untuk keperluan kinerja video. Aturlah AGP aperture size sebesar
sampai dari jumlah total RAM yang terinstal pada PC Anda. AGP aperture size ini
hanya dimanfaatkan jika dibutuhkan.
Beberapa BIOS juga memberikan setting untuk AGP Fast Write Transaction. Enable f
ungsi ini untuk mengizinkan chipset (northbridge) mengirimkan langsung data ke A
GP, bypass tanpa perlu copy data ke memory system untuk kemudian baru diambil ol
eh AGP. AGP sideband addressing memungkinkan AGP meminta dan mengirim data pada
saat bersamaan. Keduanya dapat meningkatkan kinerja graphic PC, namun kadang tid
ak stabil untuk video card tertentu.
Mempercepat Proses Boot
Cukup banyak cara untuk mempercepat proses booting. Yang paling signifikan adala
h dengan enable fungsi Power On Self Test, yang biasanya terdapat pada bagian Ad
vanced BIOS features. Seiring dengan perkembangan dan peningkatan kebutuhan, jum
lah RAM yang terinstal pada PC Anda dapat mencapai satuan gigabyte. Bayangkan wa
ktu yang dibutuhkan jika dilakukan RAM test setiap proses cold boot. Disable fun
gsi Boot Virus Detection juga dapat mengurangi waktu proses booting. Apalagi jik
a PC Anda dilengkapi software antivirus yang selalu di-update. Ini juga akan ter
asa membantu saat instalasi operating system baru yang biasanya melakukan proses
penulisan pada MBR harddisk.
Step-by-Step
Pengaturan AGP
Dari BIOS juga dapat meningkatkan kinerja graphic PC.
1. AGP aperture size untuk mengatur jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP. Set
antara sampai dari jumlah RAM yang terinstal pada motherboard.
2. Pilih mode AGP sesuai spesifikasi slot AGP pada motherboard dan video card An
da.
3. Naikkan frekuensi AGP, dapat meningkatkan kinerja graphic PC Anda. Tambah sed
ikit demi sedikit (1-2 MHz).
Tweak CPU
Tidak ada salahnya untuk sedikit (ingat sedikit!) memacu processor Anda.
1. Tambahkan sedikit saja. Jangan tergoda untuk langsung melompat, katakanlah 5
MHz. Ini bisa membuat kebanyakan PC mengalami gagal boot. Satu-satunya cara ting
gal clear CMOS.
2. Jika sistem tidak stabil (hang) namun Anda bersikeras melakukan OC, bisa menc
oba dengan menaikan CPU core voltage. Peringatan: cara ini tidak disarankan, kar
ena akan meningkatkan panas bahkan merusak processor.
3. Untuk amannya, berikan batas suhu maksimal CPU Anda. Bisa hanya peringatan da
ri buzzer/PC speaker ataupun autoshutdown bila suhu mencapai batas tersebut.

1. Setting Pada Standar CMOS Setup

Masuk ke Standard CMOS Setup, ubah semua settingan AUTO menjadi Manual ( Tek
an F3 )
Jangan lupa aktifkan fungsi [ 32 bit mode ] menjadi [on ] dengan jalan menek
an tombol pgup atau pgdown
Keluar dari Standar CMOS Setup dengan menekan tombol ESC
2. Menu Advanced Setup
Ada lima settingan yang mesti dirubah diantaranya :
Quick Boot menjadi enable
SMART for hardisk menjadi enable
Floopy Seek Drive menjadi disabe
Dram Timing Configuration menjadi Fast
1th boot device menjadi ide-0
3. Menu PCI/ Plug and Play Setup
Rubah Plug and Play Aware O/S menjadi NO
Ubah AGP 4x (sesuai dengan kartu VGA yang kita miliki) menjadi Enable
Primary Graphics Adapter menjadi AGP
demikian tips sngkat bagaimana setting BIOS yang tepat yang bisa saya berikan Mu
dahan bisa bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai