Anda di halaman 1dari 5

MDI (bahu multiarah ketidakstabilan)

peningkatan deltoid anterior dan pectoralis

adalah suatu ketidakstabilan bahu terdiri

mayor dalam mengurangkan aktivasi dari

dari dua atau tiga arah. Di dalam beberapa

rotator cuff posterior dan serratus anterior.

penelitian didapati bahwa diagnosis MDI


didasari oleh kemampuan pasien untuk

Terdapat beberapa penemuan karakteristik

mensublukasi sedikit bahu kearah anterior

dari pemeriksaan fisik untuk menangani

atau

diagnosis

posterior

dan

tidak

merasakan

MDI

dimana

pasien

akan

keluhan ketidakstabilan bahu. Beberapa

menjalani ROM yang berlebihan secara

penelitian mendapati bahwa pasien juga

pasif dalam beberapa arah. Selain itu,

dapat menderita MDI dan Bankarts lesion

pasien akan merasakan kelonggaran dari

pada waktu yang sama.

tendon termasuk hiperekstensi dari siku


dan

penghubungan

sendi

Pasien MDI biasanya mempunyai keluhan

metakarpophalangeal. Pemeriksaan posisi

yang khas dan lebih dari satu keluhan.

dan pergerakan dari skapula adalah amat

MDI terjadi apabila pasien mempunyai

penting dalam kasus MDI karena bisa

stress atau kelonggaran bahu yang luar

menyebabkan skapula diskinesia.

biasa. MDI juga bisa diderita oleh pasien


yang tidak mempunyai kelonggaran bahu.

Terapi yang direkomendasikan untuk MDI

Ketidakstabilan bahu dapat berkembang

adalah

kepada pasien yang menderita trauma yang

rehabilitasi

berlebihan.

Aktivitas fungsional yang memerlukan

non-operatif
dan

dengan

modifikasi

bantuan
aktivitas.

koordinasi untuk latihan otot ulang dalam


Kebanyakan

pasien

MDI

menderita

ketidakstabilan

bahu

adalah

amat

dengan sublukasi dan dislokasi total.

direkomendasikan. Dari beberapa studi

Beberapa

prospektif didapati bahwa 66 pasien

individual

yang

menderita

sublukasi tidak memerlukan intevensi

dengan

penanganan

mepunyai

mempunyai riwayat trauma menjalani

keluhan yang asimptomatik. Kebanyakan

program atau latihan yang menekankan

pasien yang simtomatik dengan sublukasi

rotator

adalah dikarenakan oleh alasan psikiatri

skapula telah memberiksan hasil 80% yang

atau kelainan dari pergerakan otot bahu.

cukup baik. Terapi pembedahan dianjurkan

Dari

jika latihan rehabilitasi gagal ditangani.

karena

pelajaran

hanya

elektromiografi

dan

biodfeedback didapati bahwa terdapat


abnormalitas

dalam

kombinasi

ketidakstabilan

cuff,

deltoid

atau

bahu

dan

kestabilan

PEMILIHAN REHABILITASI YANG

yang

mengencangkan

ligamen

BAIK UNTUK KETIDAKSTABILAN

glenohumeral superior dan memberi pasien

ATRAUMATIK MENURUT PENULIS

kepercayaan dalam melakukan pergerakan.


Metode ini bisa dilakukan dengan cara

Pasien

MDI

biasanya

mempunyai

pasien

dalam

posisi

supinasi

dan

kekurangan stabilisasi oleh stabilisator

memegang handuk dengan kedua tangan

statis dari sendi glenohumeral. Oleh itu,

dan lengan dalam posisi supinasi. Pasien

stabilisator seperti rotator cuff, deltoid dan

disuruh

otot

dan

menaikkan tangan ke atas dan kelamaan

diintergasi supaya pasien dapat melakukan

pasien bisa melakukan aktivitas dalam

pergerakan yang fungsional. Pemeriksaan

posisi tegak. Strategi yang lain untuk

yang dilakukan kepada pasien MDI harus

mencapai

mempunyai assessment dari aktif ROM

menggunakan Eksterimitas Atas di tingkat

maupuan pasif ROM. Dari beberapa kasus

pinggang atau dengan bola. Aktivitas ini

didapati bahwa jumlah pasien dengan

akan

ROM pasif adalah lebih dibandingkan

mengulang pergerakan dan progresi.

skapula

harus

diimprovasi

untuk

menarik

pergerakan

mendukung

handuk

ini

ekstremitas

dan

adalah

saat

dengan ROM aktif karena keterbatasan


untuk mengatasi nyeri. Kelainan rotasi

Rotator cuff akan memulai fase penguatan

skapula akan meyebabkan predisposisi

dalam posisi yang nonproaktif mulai dari

pada

sehingga

lengan sehingga kearah lebih provokatif

ketidakstabilan bahu akan terjadi. Scapula

dan fungsional yaitu elevasi dan abduksi.

winging

kekurangan

Karet gelang atau menggunakan halter bisa

dalam pergerakan otot scapula sehingga

diberikan sebagai resistensi untuk rotasi

harus ditangani dalam rehabilitasi.

internal dan eksternal. Dalam stase ini,

sendi

glenohumeral

mengindikasikan

olahraga
Dalam

kasus

yang

ekstrim

seperti

sublukasi inferior, pasien akan merasa


gelisah

terhadap

pergerakan

retraksi

skapula dimasukkan

untuk menggunakan otot scapular dengan


resistensi elastis.

sehingga

penting sekali untuk mencari posisi untuk

Penelitian Inman dkk menyajikan teori

melakukan

dan

dimana bahu harus ditundukkan ke suatu

mengembalikan kepercayaan pasien dalam

gerakan atau posisi yang mempromosikan

melakukan pergerakan ekstremitas. Pasien

ketidakstabilan saat diberikan terapi untuk

dengan

harus

memperoleh otot yang refleksif pada saat

melakukan adduksi dan rotasi eksternal

kondisi yang tidak stabil. Resistensi

pergerakan

ketidakstabilan

inferior

manual adalah paling efektif pada populasi

Mereka menyakini bahwa apabila bahu

pasien ini untuk membantu menbangun

dalam posisi abduksi dan rotasi maksimal

kembali

eksternal maka akan terjadi suatu rotasi

kekuatan.

Resistensi

manual

biasanya dimulai dengan lengan didukung

seperti getaran torsional di biseps.

dan

Luka SLAP telah diklasikasi dalam empat

melakukan

rotasi

internal

dan

eksternal yang alternatif.

kategori berdasarkan injuri labral dan


stabilisasi dari labrum biseps kompleks.

Aktivitas akan maju kepada pergerakan

Luka

elevasi 90 derajat dengan melakukan

degenerasi dari labrum superior dengan

resistensi elastis tangan belakang dan

biseps tendon yang normal. Luka tipe 2

depan. Aktivitas fungiosnal yang berguna

adalah perpisahan antara labrum biseps

adalah abduksi horizontal dengan rotasi

dari glenoid superior. Luka tipe 3 adalah

eksternal 90 derajat elevasi dimana ini

robekan vertikal labrum superior. Luka

akan membantu dalam intergasi rotator

tipe 4 terjadi robekan vertikal barum

cuff, deltoid dan otot skapula. Untuk

superior tetapi terjadi sehingga tendon

menambah kontrol dinamis dan stabilitas,

biseps. Kebanyakan luka SLAP yang

plyometric traning dengan bola yang

terjadi adalah luka tipe 2 dan 4.

ditimbang dan Bodyblade amat berguna

Beberapa pemeriksaan dan hasil test telah

untuk

dilakukan tetapi masih terdapat kedugaan

rehabilitasi

setelah

dislokasi

traumatik.

tipe

adalah

menunjukkan

dari akurasi diagnosis sehingga sekarang


tidak ada suatu pemeriksaan yang dapat

LUKA

SUPERIOR

LABRAL

ANTERIOR-POSTERIOR (SLAP)

mendeterminasi luka SLAP secara akurat.


Magnetic resonance athroscopy adalah
anjuran untuk mendeteksi luka SLAP dan

Robekan simtomatik dari labrum superior

merupakan antara pemeriksaan yang sering

merupakan adalah suatu kondisi patologis

digunakan.

tendon biseps. Andrews dkk, menjelaskan

Manajemen non-operatif untuk luka SLAP

bahwa terdapat 73 atlet lempar bola yang

sering gagal untuk deteksi dikarenakan

tidak mempunyai suatu episode trauma.

suatu komponen ketikdastabilan sendi

terjadi pemisahan balrum superior.

glenohumeral

atau

terdapat

robekan

rotator cuff. Fase inisial dari manajemen


Burkhari dkk, menghipotesiskan terjadi

non-operatif

suatu

yang

memproduksi nyeri dan pemberian obat

menyebabkan luka SLAP kepada atlet ini.

anti-inflamasi. Pase fase ini dilakukan

mekanisme

peel-back

meliputi

aktivitas

yang

peregangan terhadap kapsul posterior atas

penekanan perbaikan bedah dan keempat

toleransi nyeri pasien. Peregangan ini

untuk mengidentifikasi ukuran yang sesuai

efektif dalam mengimprovasi fleksibilitas

dalam immobliasi tingkat pengembalian

kompleks posterior.

ROM.
Prinsip

REHABILITASI
PERBAIKAN

POST

OPERASI

KAPSULOLABRAL

BAHU

1:

Memahami

prosedur

pembedahan.
Komunikasi dengan ahli bedah adalah
amat penting untuk mengetahui spesikasi
prosedur pembedahan dan dampak yang

Variabel Pasien

akan

Variabel pasien seperti ketidakstabilan,

Manajemen

kelonggaran,

ketidakstabilan bahu yang simtomatik akan

atau

fungsi

memainkan

datang

pada

masa

rehabilitasi.

pembedahan

peranan penting dalam rehabilitasi post

menjalani

operasi. Pasien dengan patologi dan

glenohumeral

komorbiditas

akan

penilaian struktur patologi dan setelah itu

mempunayi progres rehabilitasi yang lebih

akan mendapati perbaikan ketidakstabilan.

lambat.

Perbaikan ketidakstabilan glenohumeral

yang

rendah

suatu
saat

pemeriksaan

pasien

operasi

sendi
sebagai

meliputi labrum glenoid, sendi kapsul


Prinsip Pembimbingan Rehabilitasi
Kesuksesan

saat

ligamen

glenohumeral.

setelah

Perbaikan struktur ini biasanya dilakukan

operasi ortopedik tergantung pada berapa

dengan cara pembedahan terbuka, namun

bagian yang harus menjalani perbaikan.

berapa tahun yang lalu, perbaikan secara

Terdapat

arthroskopik telah menunjukkan hasil yang

empat

rehabilitasi

glenohumeral,

prinsip

rehabilitasi

profesional untuk memahami

aplikasi

sama dengan pembedahan dan telah

untuk menangani stress dan penyembuhan

menjadi manajemen yang baik untuk

kapsulolabral

ketidakstabilan bahu.

supaya

dapat

berfungsi

dengan baik. Prinsip pertama adalah


pemahaman prosedur pembedahan, kedua

Prinsip 2: Pemahaman struktur anatomis

pemahaman struktur anatomis yang harus

yang harus dilindungi, cara penekanan dan

dilindungi, cara penekanan dan derajat

derajat penyembuhan

penyembuhan. Ketiga adalah identifikasi

Perbaikan arthroskopik kapsulobral akan

dan aplikasi metode yang digunakan saat

memberi perbaikan langsung dan retensi

rehabilitasi

pada perusakan kapsular dan struktur

untuk

memanipulasi

labral yang lain. Perbaikan kapsulobaral

minggu. 6 minggu yang pertama secara

anterior yang standar dengan pelonggaran

post operasi meliputi fase inflamasi dan

anterio-inferior

fase

kapsul

akan

ditekan

proliferasi

pada

Proses

saat

remodelasi

proses

terutama di lengan yang diabduksi 90

remodelling.

dan

derajat. Jika perbaikan ini dilakukan

maturasi jaringan akan dijalankan dengan

dengan cara athroskopik maka rotator cuff

proses rehabilitasi yang formal dan tidak

tidak akan terganggu dan tidak harus

akan lengkap dari 40 hingga 50 minggu.

menajalani suatu proses rehabilitiasi.

Oleh itu, pemahaman proses perbaikan

Proses rehabilitasi telah dibagikan kepada

amat penting untuk mengetahui aplikasi

tiga fase yang setiap fase memiliki durasi 6

yang tepat dalam prinsip ini.

Anda mungkin juga menyukai