Anda di halaman 1dari 8

PERAWATAN TALI PUSAT

Penatalaksanaan perawatan tali pusat yang benar


(Panduan APN, 2010) a. Peralatan Yang Dibutuhkan:
1). 2 Air DTT, hangat :
- 1 untuk membasahi dan menyabuni
1 untuk membilas
2). Washlap kering dan basah
3). Sabun bayi
4). Kassa steril
5). 1 set pakaian bayi
b. Prosedur Perawatan Tali Pusat:
1). Cuci tangan.
2). Dekatkan alat.
3). Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu:
celana, baju, bedong yang sudah digelar.
4). Buka bedong bayi.
5). Lepas bungkus tali pusat.
6). Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian
muka sampai kaki/ atas ke bawah.
7). Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
8). Bersihkan tali pusat, dengan cara:

a). Pegang bagian ujung


b). Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke
batang
c). Disabuni pada bagian batang dan pangkal
d). Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang
e). Keringkan sisa air dengan kassa steril
f). Tali pusat tidak dibungkus.
9). Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat,
dan talikan di pinggir. Keuntungan : Tali pusatnya tidak
lembab, jika pipis tidak langsung mengenai tali pusat,
tetapi ke bagian popok dulu.
10). Bereskan alat.
11). Cuci tangan. Menurut rekomendasi WHO, cara
perawatan tali pusat yaitu cukup membersihkan bagian
pangkal tali pusat, bukan ujungnya, dibersihkan
menggunakan air dan sabun, lalu kering anginkan hingga
benar-benar kering. Untuk membersihkan pangkal tali
pusat, dengan sedikit diangkat (bukan ditarik).

MEMANDIKAN BAYI
Peralatan mandi yang harus disiapkan :
1. Bantal dan Handuk : Jika Anda hanya ingin melap bayi Anda,
maka penggunaan bantal dan handuk akan sangat membantu
proses ini, apalagi tangan Anda kan harus terus-menerus
memegang si kecil. Letakkan bantal yang dibungkus dengan
handuk dan baringkan bayi Anda di atasnya. Jangan lupa,
kegiatan ini sebaiknya Anda lakukan dalam ruangan yang
tertutup, agar bayi Anda tidak kedinginan.
2. Bak mandi : bayi Sebelum Anda membawa bayi Anda untuk
dimandikan, pastikan bak mandi bayi sudah tersedia dan siap
pakai. Anda dapat melapis dasarnya dengan handuk atau spons,
agar bayi Anda merasa lebih nyaman dan juga aman.
Penggunaan bak mandi ini biasanya untuk bayi yang sudah agak
besar.
3. Kain waslap : Anda juga akan memerlukan kain waslap atau
spons mandi untuk bayi. Mulailah membuka pakaiannya satu per
satu agar ia tidak kedinginan. Basuh tubuhnya mulai dari bagian
leher ke bawah.
4. Bola kapas : Bola kapas sangat membantu untuk
membersihkan bagian sekitar mata bayi. Mulailah
membersihkannya mulai dari bagian dalam matanya ke arah
bagian luar. Gunakan bola kapas yang berbeda untuk setiap
mata.
5. Handuk bertopi Arial,Helvetica,sans-serif; Handuk bertopi
sangatlah baik untuk mengeringkan bayi Anda setelah mandi.

Ingatlah, jangan menggosok-gosokkan handuk tersebut ke


badannya, karena nanti kulitnya bisa lecet. Cukup ditepuk-tepuk
hingga kering.
6. Popok bersih : Sebelum Anda memakaikan baju kepadanya,
sediakan dulu popok bersih untuknya..
7. Produk kulit bayi Banyak kontoversi seputar penggunaan lotion
dan bedak untuk bayi. Yang jelas, hindari penggunaan produk
yang menggunakan parfum, serta hindari pemakaian bedak
bubuk, karena bisa menimbulkan gangguan pernafasan pada bayi
Anda.
8. Sabun bayi : Pemakaian sabun, sebenarnya bisa menganggu
stabilitas pH tubuh bayi Anda. Padahal, pH tubuhnya tersebut bisa
membantu melindunginya dari berbagai kuman. Nah, apapun
sabun bayi yang Anda pilih, usahakan untuk memilih produk yang
bebas parfum dan hypoallergenic. Pemakaian sabun pun tidak
perlu setiap hari cukup 1 kali setiap minggu atau bahkan setiap
2 minggu, hingga bayi Anda tumbuh lebih besar dan berinteraksi
dengan lebih banyak kotoran.
10. Shampoo bayi : Pilihlah yang tidak perih buat matanya.
Gunakan shampoo 1 atau 2 kali setiap minggu. Caranya, jatuhkan
2 atau 3 tetes shampoo pada kepala bayi Anda, lalu gosoklah kulit
kepalanya secara perlahan-lahan.
11. Gunting kuku : Setelah ia mandi, kukunya menjadi sangat
lunak. Makanya ini merupakan waktu yang baik untuk merapihkan
kukunya.
12. Sikat halus : Untuk membersihkan kerak atau kotoran yang
melekat di kulit kepala bayi Anda, gunakanlah sikat yang sangat
halus. Anda bisa melakukannya setiap hari, setelah mandi.
Berikut ini cara memandikan bayi yang aman:

1.Pilih ruangan dengan suhu ruangan yang tidak terlalu dingin


maupun terlalu panas.
2.Siapkan sabun mandi dan sampo khusus bayi, handuk, popok
bersih, serta pakaiannya di sekitar Anda.
3.Bila memakai bak atau baskom, penuhi bak untuk menampung
air mandi yang hangat dengan air setinggi 7 cm saja.
4.Hindari mencampurkan cairan ke dalam air mandi bayi Anda, air
bersih saja sudah cukup.
5.Masukkan bayi ke dalam air dimulai dari kakinya dan letakkan
salah satu tangan Anda untuk menopang leher serta kepala bayi.
Lalu, tuangkan air hangat ke tubuh bayi agar ia tidak kedinginan.
6. Gunakan sabun dalam jumlah sedikit saja supaya kulit bayi
tidak kering.
7. Gunakan kain atau spons mandi untuk membasuh sabun dari
arah atas ke bawah, dan depan ke belakang.
8.Selanjutnya, sabuni area kepala menggunakan sabun, diikuti
area mata dan wajah tanpa menggunakan sabun, serta area
kemaluannya.
9. Bilas tubuh bayi dengan air kemudian keringkan tubuhnya.
10.Angkat bayi dengan tangan Anda menopang leher serta
kepalanya, dan tangan lainnya menopang bagian bokongnya.
11.Kunci jari-jari Anda mengeliling paha kecil bayi agar bayi tidak
tergelincir dari tangan Anda.
12.Jika memungkinkan, ajak pasangan untuk memandikan bayi
dan untuk menggendong bayi menggunakan tangan yang kering
agar memperkecil risiko bayi tergelincir.
13.Bungkus bayi dalam handuk dan tepuk-tepuk tubuhnya
perlahan untuk memastikan seluruh area tubuhnya kering.

14.Jika kulit bayi masih dalam tahap pengelupasan,


oleskan lotion khusus bayi setelah mandi. Kemudian, pakaikan
popok, pakaian, dan Anda pun selesai memandikan bayi. (PA)

CARA MENYUSUI YANG BENAR


Langkah-langkah menyusui yang benar Berberapa langkah yang
benar dalam menyusui bayi, (Suradi dan Hesti, 2011), antara
lain :
1) Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai
manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting
susu.
2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
a) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak
tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
b) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan.
Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan ibu.
c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan
yang satu di depan.

d) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap


payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).
e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. f)
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain
menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya
saja.
4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek)
dengan cara:
a) Menyentuh pipi dengan puting susu, atau
b) Menyentuh sisi mulut bayi.

5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi


didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola
dimasukkan ke mulut bayi.
a) Usahakan sebagian besar areola dimasukkan ke mulut bayi,
susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang
terletak dibawah areola.
b) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang
atau disangga lagi.
6) Melepas isapan bayi Setelah menyusu pada satu payudara
sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara
yang lain. Cara melepas isapan bayi :
a) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut
mulut atau,
b) Dagu bayi ditekan kebawah.

7) Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum


terkosongkan (yang dihisap terakhir).
8) Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian
dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering
dengan sendirinya.
9) Menyendawakan bayi Tujuan menyendawakan bayi adalah
mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah
(gumoh-jawa) setelah menyusui.
Cara menyendawakan bayi :
a) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau,
b) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan

Anda mungkin juga menyukai